Pwer Point Sanri
Pwer Point Sanri
Hamdan. M Handis Hamzah Anshori Indry. F Lisman Alrasyid Listiya Wulandari Maida N Malia R Mazni Muharam M. Afdhal
Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam pemerintahan yang merupakan salah satu jenis kepemimpinan, ternyata mempunyai kedudukan yang strategis dalam pelaksanakan kebijakankebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan tujuan negara dan cita-cita nasional Menurut George R. Terry (yang dikutip dari Sutanto 1998 : 17) Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Pemerintahan
Secara etimologi pemerintahan berasal dari kata perintah. Didalam kata dasar perintah paling sedikit ada empat unsur penting yang terkandung didalamnya, yaitu sebagai berikut: 1. Ada dua pihak, yaitu yang memerintah disebut pemerintah dan pihak yang diperintah disebut rakyat. 2. Pihak yang memerintah memiliki kewenangan dan legitimasi untuk mengatur dan mengurus rakyatnya. 3. Pihak yang diperintah memiliki keharusan untuk taat kepada pemerintah yang sah (dalam bahasa Arab dikenal dengan samina waatana). 4. Antara pihak yang memerintah dengan pihak yang diperintah terdapat hubungan timbale balik secara vertical maupun horizontal.
Dalam pengkajian pemerintahan ini, kepemimpinan pemerintah harus berangkat dari pengkajian filsafati. Maksudnya adalah apa yang baik dan benar bagi masyarakat dan pemerintah itu sendiri, jauh dari rasa fanatisme apalagi fundamentalis.
Gaya demokratis
Gaya birokratis
Gaya kepemimpinan kebebasan Gaya kepemimpinan otokratis
pemerintahan Teknik komunikatif dalam kepemimpinan pemerintahan Teknik fasilitas dalam kepemimpinan pemerintahan Teknik Motivasi dalam Kepemimpinan Pemerintahan Teknik Keteladanan dalam Kepemimpinan Pemerintahan
maka pada umumnya kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan menggerakan orang-orang/pegikut untuk bekerja dan mengarahkan ke tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kepemimpinan banyak teknik yang dapat dikembangkan, tetapi sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat kita dewasa ini, yang masih berorientasi ke atas, maka teknik kepemimpinan dengan pemberian suri tauladan merupakan teknik yang sangat cocok. Teknik persusif yang lebih cenderung lebih memotivasi terhadap bawahan, serta menggunakan teknik fasilitas dengan tujuan untuk memfasilitasi demi kenyamanan bersama dan teknik komutif demi terciptanya suatu komunikasi yang efektif. Lain daripada itu perlu juga dikembangkan gaya kepemimpinan motivasi yang positif dengan memberikan penghargaan kepada yang berhasil, bersamaan dengan gaya partisipasif atau gaya demokratis dengan memberikan kesempatan kepada anak buah untuk berprakarsa dan berparisipasi dalam pengambilan keputusan bukan sebaliknya yaitu gaya otokratis yang lebih cenderung terhadap tirani, dan gaya birokratis yang berorientasi kepada fakrorfaktor manusia tanpa pandang bulu sejalan dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pancasila.