PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
PENGERTIAN
Halusinasi adalah pengalaman panca indra tanpa adanya rangsangan, artinya individu mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan tanpa adanya rangsangan dari luar dan orang lain tidak mendengarnya. (Kelliat, 2001)
Halusinasi adalah persepsi sensorik suatu objek gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan (pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, dan pengecapan) (Suliswati, 2009).
ETIOLOGI
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah: Prespitasi : Predisposisi:
Biologis : Abnormalitas perkembangan
sistem saraf
Halusinasi
Bicara senyum dan tertawa sendiri. Mengatakan mendengar sesuatu, melihat, menghidu, mengecap, dan merasa sesuatu yang tidak nyata. Merusak diri sendiri/ orang lain / lingkungan. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal yang tidak nyata.
Manifestasi Klinis
Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal, sikap curiga dan bermusuhan. Tidak dapat memusatkan perhatian
Menarik diri,menghindari orang lain Sikap curiga dan bermusuhan Sulit membuat keputusan, ketakutan Menyalahkan diri dan orang lain Mudah tersinggung, jengkel, marah Muka merah kadang pucat Ekspresi wajah tegang
Halusinasi pendengaran
Halusinasi penciuman
Halusinasi perabaan
Halusinasi pemgecapan
Tertawa tidak pada tempatnya Pergerakan bibir tanpa menimbulkan suara Pergerakan mata dengan cepat Respon verbal lambat Diam membisu dan linglung (asik sendiri)
Perhatian mulai terbatas dan menyempit. Asyik sendiri dengan pengalaman sensori Hilangnya kemampuan untuk membedakan halusinasi dari realita
petunjuk yang berasal dari halusinasinya akan diikuti kesulitan bersosialisasi dengan orang lain perhatiannya hanya beberapa detik atau menit gejala-gejala fisik dari kecemasan berat seperti tremor, ketidakmampuan mengikuti petunjuk dan berkeringat
Fase ketiga
Mengendalikan
Fase keempat
menaklukan
bentuk terol seperti panic potensial kuat untuk bunuh diri atau pembunuhan aktifitas fisik yang mengarah pada bentuk halusinasi seperti agitasi, tindakan kekerasan, menarik diri atau katatonia
Komplikasi Halusinasi
1. Komplikasi yang biasa terjadi pada klien dengan halusinasi adalah : 2. Gangguan proses informasi. 3. Kelainan perilaku. 4. Alam perasaan abnormal. 5. Gangguan hubungan pasangan. 6. Kurang merasa percaya diri. 7. Rasa bermusuhan. 8. Perubahan dalam kejadian kehidupan. 9. Kehilangan motivasi
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN ANALISA DATA
DIAGNOSA INTERVENSI
IMPLEMENTASI
IDENTITAS KLIEN Inisial : Tn. AS (L) Tanggal Pengkajian : 13-02-2013 Umur : 25 tahun No. : 03.xx.xx Informan : adik kandung klien
RM