SIMPANG BERSINYAL
PELAJAR PEJUANG 45 - R.A.A. MARTANEGARA
Tanazza Nashrullah
NRP: 0821025
Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T.
ABSTRAK
Salah satu permasalahan yang ada di simpang Pelajar Pejuang 45R.A.A.Martanegara terjadi pada lengan jalan R.A.A Martanegara. Lengan
simpang tersebut telah dilengkapi dengan median, tetapi besarnya volume
kendaraan yang akan keluar dari lengan simpang diberikan lajur tambahan pada
lajur masuk lengan simpang sehingga kendaraan yang akan masuk ke lengan
simpang terhambat karena lebar keluar lebih kecil.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja persimpangan serta
memberikan rekomendasi alternatif pemecahan masalah pada persimpangan.
Analisis dilakukan dengan cara mengevaluasi kinerja simpang meliputi kondisi
awal simpang serta menghitung derajat kejenuhan, panjang antrian dan tundaan
berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.
Derajat kejenuhan maksimum pagi hari terdapat pada lengan Barat adalah 1,378
sedangkan sore hari terdapat pada lengan Selatan adalah 1,213. Nilai tersebut
lebih besar dari 1,00 menunjukkan bahwa kondisi lengan simpang melewati batas
jenuh. Langkah penanganan berupa gabungan antara pemindahan median dan
memperbesar lebar masuk menjadi 8 meter dengan pelarangan belok kanan serta
pengaturan LTOR pada lengan Utara menunjukkan perbaikan kualitas lengan
simpang (Timur, Barat dan Selatan-RT) lebih baik dibandingkan tidak dilakukan
penanganan (Do Nothing). Nilai derajat kejenuhan pada kedua waktu sibuk
setelah penanganan adalah 0,850<Ds<1,000 menunjukkan kapasitas lengan
simpang hampir tidak dapat menampung arus yang ada pada kedua waktu sibuk.
Sehingga pemilihan langkah penanganan berdasarkan perbedaan tundaan setiap
lengan yang tidak terlalu jauh dan panjang antrian yang tidak menimbulkan
blocking pada simpang dan fasilitas U-Turn terdekat dari simpang Pelajar Pejuang
45-R.A.A. Martanegara.
Kata kunci: Simpang bersinyal, Derajat Kejenuhan, Panjang antrian, Tundaan,
Alternatif solusi.
viii
ABSTRACT
One of the problems at Pelajar Pejuang 45-R.A.A.Martanegara intersection
occurred on the R.A.A Martanegara approach. That approach has been equipped
with a median, but a high volume of vehicle couses an additional lane at the entry
lane of the approach, so the vehicles that will enter this approach are hampered
because of the exit width is smaller.
The purpose of this study is to evaluate the performance of intersection and make
alternative solutions recommendation. The analysis is done by evaluating the
performance of intersection, including the initial conditions of intersection. It
calculates the degree of saturation, queue length, delay based on Indonesian
Highway Capacity Manual (ICHM) 1997.
DSmax in the morning is 1,378 at the West approach while in the afternoons is
1,213 at the South approach. This value is greater than 1,00 indicates that this
intersection approach over the limit saturated conditions. Alternative solutions
recommendation with a combination of median displacement, enlarging entry
width into 8 meters and LTOR regulation on North approach showed quality
improvement of the (East, West and South-RT) approach performed better. DS
value in both peak hour after be given a solution is 0,850 <Ds <1,000 indicates
that the approach capacity can barely accommodate the existing flow in both peak
hour. Thus the selection of alternative solutions based on the differences in delay
of each approach are not too far away and the queues length does not cause
blocking at intersections and U-Turn facility thats closest from Pelajar Pejuang
45-R.A.A.Martanegara intersection.
Key Words: Signalized intersection, degree of saturation, queue length, delay,
alternative solution.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................
ii
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Jalan ..........................................................................................
METODE PENELITIAN
3.1 Bagan Alir Penelitian ............................................................... 29
3.2 Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian ............................. 30
3.3 Tinjauan Literatur ..................................................................... 30
3.4 Kondisi Awal Lokasi Penelitian .............................................. 30
3.5 Pengumpulan Data ................................................................... 31
3.5.1 Data Primer .................................................................. 31
3.5.2 Data Sekunder .............................................................. 33
3.6 Pengolahan Data ....................................................................... 33
3.7 Analisis Data ............................................................................ 34
3.8 Perancangan Alternatif Solusi .................................................. 34
BAB IV
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Jalan Menurut Fungsinya ..............................................
xv
Tabel 4.26 Panjang Antrian dan Tundaan Pagi Hari Alternatif 1 ...................... 67
Tabel 4.27 Geometri dan Pengaturan Lalulintas Sore Hari Alternatif 1 ............ 68
Tabel 4.28 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Sore Hari Alternatif 1 ....... 69
Tabel 4.29 Arus Pada Satu Jam Waktu Sibuk Sore Hari Alternatif 1 ................ 70
Tabel 4.30 Panjang Antrian dan Tundaan Sore Hari Alternatif 1 ...................... 71
Tabel 4.31 Geometri dan Pengaturan Lalulintas Pagi Hari Alternatif 2 ............ 73
Tabel 4.32 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Pagi Hari Alternatif 2 ....... 74
Tabel 4.33 Arus Pada Satu Jam Waktu Sibuk Pagi Hari Alternatif 2 ................ 75
Tabel 4.34 Panjang Antrian dan Tundaan Pagi Hari Alternatif 2 ...................... 76
Tabel 4.35 Geometri dan Pengaturan Lalulintas Sore Hari Alternatif 2 ............ 77
Tabel 4.36 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Sore Hari Alternatif 2 ....... 78
Tabel 4.37 Arus Pada Satu Jam Waktu Sibuk Sore Hari Alternatif 2 ................ 79
Tabel 4.38 Panjang Antrian dan Tundaan Sore Hari Alternatif 2 ...................... 80
Tabel 4.49 Perbandingan Derajat Kejenuhan .................................................... 81
Tabel 4.40 Perbandingan Panjang Antrian ........................................................ 81
Tabel 4.41 Perbandingan Tundaan .................................................................... 81
xvi
amber
cycle time (waktu siklus) Waktu untuk urutan lengkap dari indikasi
sinyal.
CS
city size (ukuran kota) Jumlah penduduk dalam suatu daerah perkotaan
DG
DS
DT
emp
FR
flow ratio (rasio arus) Rasio arus terhadap arus jenuh (Q/S) dari suatu
pendekat.
green time (waktu hijau) fuse untuk kendali lalulintas aktuasi kendaraan
GR
xvii
HV
IFR
intersection flow ratio (rasio arus simpang) Jumlah dari rasio arus kritis
(tertinggi) untuk semua fase sinyal yang berurutan dalam suatu siklus.
IG
intergreen (antar hijau) Periode kuning dan merah semua antara dua
fase sinyal yang berurutan (det.).
kend
LT
left turn (belok kiri )Indeks untuk lalulintas yang belok kiri.
LTI
lost time (waktu hilang) Jumlah semua periode antar hijau dalam siklus
yang lengkap (det).
LTOR
left turn on red (belok kiri langsung) Indeks untuk lalulintas belok kiri
yang diijinkan lewat pada saat sinyal merah.
LV
MC
NQ
NS
PR
phase ratio (rasio fase) Rasio untuk kritis dibagi dengan rasio arus
simpang.
PRT
PSV
xviii
QL
RT
right turn (belok kanan) Indeks untuk lalulintas yang belok kekanan.
SF
S0
smp
ST
Type 0
Type P
UM
WA
We
xix
WKELUAR (lebar keluar) Lebar bagian pendekat yang diperkeras, yang digunakan
oleh lalulintas berangkat setelah melewati persimpangan jalan (m).
WMASUK (lebar masuk) Lebar bagian pendekat yang diperkeras, diukur pada garis
henti (m).
(fase) Bagian dari siklus sinyal dengan pengaturan lampu hijau yang
disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakan lalulintas.
xx