Anda di halaman 1dari 6

GENRE : KOMEDI ACTION JUDUL : SINOPSIS : Disebuah perkampungan terdapat 3 ibu-ibu rumah tangga dengan perbedaan latar belakang

g dari kota Jakarta, Banyumas, dan Yogyakarta. Dengan perbedaan yang ada mereka menemukan sebuah konflik yang menceritakan tentang perbedaan pendapat mereka tentang seorang tukang sayur ganteng yang ada dikampung tersebut. Perbedaan pendapat itu memicu pertentangan antara mereka sehingga mereka memperebutkan tukang sayur ganteng tersebut dengan menunjukan cara mereka masing-masing. Mereka mengeluarkan jurus yang berbeda-beda. Di akhir cerita tidak ada satupun yang mendapatkan perhatian dari tukang sayur. Tapi malah salah satu suami dari mereka keluar karena mendengar keributan yang mereka buat dan tukang sayur ganteng itu terpesona melihat sang suami.

KARAKTER TOKOH 1. IBU RUMAH TANGGA I INAH 30 THN (YOGYAKARTA) Seorang ibu rumah tangga, yang sangat peduli pada anaknya dan penyayang, selalu bertutur kata sopan, namun setiap ada masalah yang menimpa dirinya, dia selalu tidak bisa memberikan solusi pada setiap masalahnya.

2. IBU RUMAH TANGGA ( Tukang Cuci) NURJANNAH 27 THN (TEGAL) Seorang ibu rumah tangga, yang berprofesi sebagai tukang cuci keliling, menjadikan dia sosok wanita yang kuat tapi, disisi lain dia sellau menampung apa saja omongan yang dia dengar, tutur kata tegas, tapi kelemahanya mudah terprofokasi orang lain.

3. IBU TUKANG GADO GADO MAYMUNA 32 THN (JAKARTA) Nah , ibu yang satu ini punya jiwa yang bebas, dari perkataan, tingkah laku pun juga. Jurus yang selalu diandalkan adalah hasutan- hasutan yang sering dilontarkan pada teman-temannya.

4. TUKANG SAYUR (mas-mas) Ganteng iya, wangi iya, tapi sayang cuman tukang sayur dikagumi ibu-ibu kampung, adalah salah satu daya tarik yang selalu ia tebar, tapi nggak nyangkanya dia suka sama sesama jenis

5. SUAMI NURJANNAH Kebapak-bapakan

NASKAH Disebuah perkampunag , tinggalah tiga orang wanita yang kepribadiannya sangat ditonjolkan, ada inah (YOGYAKARTA), maymun (JAKARTA), dan nurjannah (TEGAL). INT - RUMAH INAH INAH Uwes uwes ojo podo tukaran wae cepet siap-siap sekolah ibu keburu belonjo (sambil melerai ke-2 anaknya dan bergegas meninggalkan anaknya untuk siap- siap berbelanja)

EXT SUMUR BELAKANG NURJANNAH Pagi- pagi udah dihadepin sama setumpuk cucian (mengusap keringat) Bapak urusi anak-anakmu, aku mau belanja keburu tukang sayurnya lewat (berteriak ke dalam rumah) Pak ne (berteriak keras, karena suami tidak menjawab) Dasar, suami yang nggak pernah memuaskan istri (menggerutu, meninggalkan cucian)

EXT TERAS RUMAH

MAYMUN Pedes nggak bu, gado-gadonya ? , eh jeng masih aja loundy tempat si nur,, emang bersih nyucinya ? (bertanya pada pelanggan dan memutus pembicaraan karena tukang sayur datang) Bentar- bentar ya , tak tinggal sebentar mau beli tambahan sayur (meninggalkan rumah menuju pelataran rumah)

Rutinitas ke tiga wanita kampung ini, nggak hanya hobi berbelanja tapi ada alasan lain, ngapel sama abang sayurnya. Berkumpul di pelataran rumah untuk berbelanja.

EXT PELATARAN RUMAH MAYMUN Bang,, komplit ni sayurnya ? ? Terongnya dong,, (senggol ke tukang sayur)

TUKANG SAYUR Ini, neng masih seger. Baru aja dipetik dari pohon. (menyodorkan terong)

MAYMUN Iya nih, gede lagi Gitu donk bang, kasih pelanggannya kepuasan! (nyengir)

INAH Ihhhh.. jeng omongannya

NURJANNAH Pagi jeng-jeng semua Makin ganteng aja si abang, (sambil colek janggut tukang sayur) ada kabar terbaru nih. Tetangga kita yang itutuh diceraiin sama suaminya, garagaranya dipergokin jalan sama lelaki lain. Idiiihh (menyodor- nyodorkan mulut, sambil pegang-pegang terong)

TUKANG SAYUR Buruan, neng belanjanya keburu pada layu ini pada sayur. MAYMUNA Aku kan mau lama- lama bang disini, liat kegantengamu (colek pipi)

NURJANNAH Bang wito kan, maunya sama aku. Mana mau dia sama janda , kerjaannya Cuma ngulek gado-gado lagi

MAYMUNA Mau, gue ulek wajah lu yang jelek itu Kalo perlu gue ulek pake terong (sambil mengangakat terong, hendak memukul)

INAH Udah- udah kalian nggak ada bedanya sama anak anakku kerjaannya tengkar aja ! (sambil, mencoba melerai) Bang wito kan, maunya sama inah kan bang ya

TUKANG SAYUR

(cengar-cengir)

MAYMUNA & NURJANNAH Woooo. Enak aja, nggak bisa gitu dong.

INAH Bisa, bisa aja lah.. mau bukti kalo bang wito sayangnya sama inah ? Yuk, kita perang, buat dapetin abang sayaur punya inah ! (sambil cincing jarik, dan mengembuskan nafas)

MAYMUNA Siapa takut, gado-gado aja gue uleg. Apalagi elu, Cuma jawa tengil !! Ciiiiattt !!!! (mengeluarkan senjata, dari belakang punggungnya)

Aksi maymuna dan inah sedang berlangsung, tapi si Nurjannah keenakan meluk si abang sayur

MAYMUNA Eh lu, jan.. enak bener kita berjuang lu peluk-pelukan seenak puser lu !!

NURJANNAH Orang bang wito milih aku, kurang kerjaan aja pake tengkar kayak sabung ayam!

MAYMUNA Sini lo,,

Haiiiikkk (cincing-cincing sambil bawa terong)

NURJANNAH Jurus, asli tegal Ciaaaattt (mengangakat kedua tangannya, dan lengan ketiak sobek)

SUAMI Buneee TUKANG SAYUR Ih, abang kok ganteng banget si (sambil, mengelap mulut dan malu-malu)

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai