Anda di halaman 1dari 3

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dan 70 % wilayahnya merupakan lautan yang mempunyai potensi sangat besar dalam pembangunan ekonomi baik secara nasional maupun regional. Hampir seluruh daerah propinsi di Indonesia mempunyai wilayah lautan, hal ini memberikan peluang yang besar kepada daerah propinsi untuk mengembangkan potensi kelautan tersebut. Keberadaan lautan tersebut jika dikembangkan dan digunakan secara optimal dan dikelola secara benar akan berdampak yang sangat baik bagi perkembangan ekonomi di Indonesia (Setianto, 2012). Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai nilai ekonomis karena harga yang relatif tinggi dan merupakan komoditas ekspor. Kebutuhan benih untuk keperluan budidaya dan restock-ing saat ini sudah dapat dipenuhi namun belum optimal karena jumlah dan kualitas benih yang dihasilkan masih sangat bervariasi. Hal ini mendorong pada usaha penangkapan di alam semakin meningkat sehingga mengakibatkan kelestarian terganggu dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan karang karena cara penangkapan yang kurang tepat seperti penggunaan racun jenis sianida (Setiadharma, 2008). Ikan-ikan dari golongan kerapu merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai pasar yang tinggi meskipun tingkat harga bergantung pada spesiesnya. Ikan kerapu memakan berbagai jenis ikan dan udang-udangan (Crustacea). Ikan yang termasuk dalam family Serranidae ini mempunyai lebih

dari 46 spesies yang hidup tersebar dengan tipe habitat yang beragam dan hanya beberapa jenis yang telah dibudidayakan (Sunyoto, 1994). Ikan kerapu (Epinephelus sp) umumnya dikenal dengan istilah "groupers" dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik dipasarkan domestik maupun pasar internasional. Ikan jenis ini merupakan ikan konsumsi yang dipasarkan dalam keadaan hidup dan umumnya dihidangkan di restoran-restoran besar. Di laut umumnya ikan kerapu tersebar di daerah tropis dan sub tropis serta dapat dijumpai dalam berbagai jenis (Sunyoto, 1994). Ikan kerapu memberikan keuntungan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan diproduksi masal untuk melayani permintaan pasar ikan kerapu hidup. Berkembangnya permintaan pasar ikan kerapu hidup, karena adanya perubahan selera konsumen dari ikan mati atau beku ke ikan dalam keadaan hidup, telah mendorong masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar ikan kerapu melalui usaha budidaya (Suyoto dan Mustahal, 2002). Dengan manipulasi lingkungan, pakan, dan rangsangan hormonal beberapa jenis kerapu telah berhasil dimatangkan gonadnya dan memijah dalam bak-bak terkontrol yaitu Ikan Kerapu Macan (E. fuscoguttatus), Ikan Kerapu Bebek (C. altivelis), Ikan Kerapu Batik (E. microdon), dan Ikan Kerapu Lumpur (E. coioides). Khusus untuk induk kerapu macan telah berhasil memijah secara alamiah dan secara terkontrol namun masih ditemui beberapa permasalahan, seperti tidak berlanjutnya proses pemijahan dan masih bergantung pada musim serta kualitas telur dan larva yang dihasilkan masih sangat bervariasi (Setiadharma, 2008).

Dalam pemeliharaan induk itu sendiri ada permasalahan, salah satu contoh misalnya adalah kualitas pakan induk sehingga proses pemijahan yang dihasilkan masih belum kontinyu. Oleh sebab itu diperlukan sebuah teknik pada pemeliharaan induk dalam kegiatan budidaya ikan kerapu sebagai upaya untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas mengingat induk ikan kerapu macan telah banyak diperdagangkan serta mempunyai pengaruh terhadap mutu benih yang dihasilkan (Setiadharma, 2008).

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapang ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh ketrampilan lapangan tentang teknik pemeliharaan induk ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di CV Dwi Jaya, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali. . 1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapang ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan menambah wawasan mengenai teknik pemeliharaan induk ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) serta untuk memadukan teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan, sehingga dapat memahami dan mengatasi permasalahan yang timbul di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai