Anda di halaman 1dari 7

CASE REPORT MORBUS HANSEN

I. IDENTIFIKASI PASIEN Nama Umur : Udin : 60 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat Pekerjaan Suku Agama Status : Lampung Timur : Petani : Jawa : Islam : Menikah

Jumlah anak : 2 Tanggal masuk RS : 3 April 2013

II. ANAMNESIS Keluhan Utama : Rasa kebas dan nyeri pada kedua tangan dan kaki

Keluhan Tambahan : Bercak-bercak kemerahan pada tangan, kaki, dada, punggung, dan wajah.

Riwayat Penyakit sekarang : Pasien datang ke RS dengan mengeluhkan rasa kebas dan nyeri pada kedua tangan dan kaki sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Pasien mengeluh kedua tangan dan kakinya kaku jika digerakkan. Pasien juga mengeluhkan timbul bercak-bercak kemerahan yang semakin banyak, pada tubuhnya tanpa disertai rasa gatal. Pasien Rasa kebas/baal juga dirasakan pada daerah bercak. Awalnya bercak-bercak kemerahan tersebut hanya satu, timbul pertama kali pada lengan kiri sejak kurang lebih satu tahun yang lalu. Bercak kemerahan tersebut kemudian menyebar ke dada, perut, punggung, muka, dan kaki. Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas , di puskesmas pasien di diagnosis kusta dan telah menjalani pengobatan rutin selama 6 bulan. Pasien merasakan adanya perbaikan setelah menjalani pengobatan pada 3 bulan pertama. Pada pengobatan bulan ke-4 pasien merasakan bercak-bercak tersebut timbul kembali. 3 bulan terakhir pasien tidak lagi mengkonsumsi obat rutin dari puskesmas.

Riwayat penyakit dahulu : Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini. Penyakit kencing manis, darah tinggi, kelainan saraf dan lain-lain disangkal. Pasien tidak pernah tinggal di daerah endemis kusta ( Indonesia bagian timur, jawa barat, dll).

Riwayat penyakit keluarga dan lingkungan : Tidak ada penyakit yang sama pada keluarga ataupun lingkungan sekitar pasien.

Riwayat pengobatan : Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas, dan mendapatkan pengobatan rutin selama 6 bulan pertama ( MDT untuk MH tipe PB )

III. STATUS GENERALIS Keadaan Umum Kesadaran Tanda vital : Tampak sakit sedang : Kompos mentis :

a. Tekanan darah : 120/80 mmHg b. Nadi c. RR d. Suhu Kepala Thoraks Abdomen KGB Ekstremitas Saraf perifer : 82x/menit : 22x/menit : 37,5 oC : Fasies leonina (-) : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Tidak ada pembesaran : TIdak ditemukan deformitas : Tidak ditemukan penebalan

IV. STATUS DERMATOLOGIS/ VENEROLOGIS Lokasi Inspeksi : Generalisata : Tampak makula erimatosa berbentuk nodul ukuran plakat yang multipel asimetris berbatas tegas tersebar generalisata

V. STATUS NEUROLOGIKUS Tes Manipulasi :

Tes sensoris : Terdapat hipostesia pada lesi baik pada rasa raba, rasa nyeri, ataupun rasa suhu Pemeriksaan saraf superficial: a. N.Ulnaris : Pembesaran saraf (-) Anestesi ujung jari bagian anterior kelingking dan jari manis (+) Clawing kelingking dan jari manis (-) Atrofi hipotenar dan otot interosseous dorsalis pertama (-)

b. N. Medianus Pembesaran saraf (-) Anestesi ujung jari anterior ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah (+) Clawing ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah (-) Kontraktur ibu jari (-)

c. N.Radialis Anestesi dorsum manus (+) Wrist drop (-) Ekstensi jari-jari atau pergelangan tangan (-)

d. N. Poplitea Latelaris Foot drop (-)

e. N.Tibialis Posterior Anestesi telapak kaki (-) Anestesi pada region cruris 1/3 distal bagian anterior (+) Claw toes (-)

f. N. Fascialis Lagoftalmus (-)

V. LABORATORIUM Tidak dilakukan

VI. RESUME Pasien, 60 th, sudah menikah datang ke RS dengan mengeluhkan rasa kebas dan nyeri pada kedua tangan dan kaki sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan timbul bercak-bercak kemerahan sejak 1 tahun yang lalu tanpa disertai rasa gatal, awalnya timbul pada lengan kiri kemudian menyebar ke dada, perut, punggung, muka, dan kaki. Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas, pasien di diagnosis kusta dan telah menjalani pengobatan rutin selama 6 bulan (MDT untuk MH tipe PB). 3 bulan terakhir pasien tidak lagi mengkonsumsi obat rutin dari puskesmas. Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini. Di keluarga dan lingkungan sekitar tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien. Status generalis dalam batas normal. Status dermatologis : Tampak makula erimatosa berbentuk nodul ukuran plakat yang multipel asimetris berbatas tegas tersebar generalisata. Tes manipulasi: terdapat anestesi pada regio yang dipersarafi N. Ulnaris, N.medianus, N.Radialis dan N.TIbialis posterior bilateral.

VII. DIAGNOSIS BANDING Morbus Hansen Tipe Multibasiler Ptyriasis Rosea Psoriasis

VIII. DIAGNOSIS KERJA

Morbus Hansen tipe Multi Basiler

VIII. PENATALAKSANAAN 1. Umum Menjelaskan bahwa penyakit yang diderita bersifat kronis Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit ini dapat disembuhkan, tetapi pengobatan akan berlangsung lama ( antara 12-18 bulan) Menjelaskan diperlukan keteraturan dan kepatuhan dalam menjalani pengobatan untuk dapat mencapai kesembuhan. Menjelaskan bahwa penyakit ini mengganggu saraf, sehingga pasien akan merasakan mati rasa, oleh karena itu disarankan agar pasien menghindari trauma agar tidak memungkinkan terjadinya infeksi lain. Menjelaskan kemungkinan timbulnya reaksi kusta.

2. Khusus Multi Drug Therapy ( MDT) Morbus Hansen Tipe Multi Basiler : Rifampicin Klofazimin Dapson Klofazimin : 600 mg/bulan : 300 mg/bulan : 100 mg/hari : 50 mg/hari

Lama pengobatan selama 12-18 bulan

X. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan Bakteriologis BTA Pemeriksaan HIstopatologis

XI. PROGNOSIS Quo ad vitam ad bonam Quo ad functionam ad bonam Quo ad sanationam dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai