Diare Persisten Ryna Siap Jadi
Diare Persisten Ryna Siap Jadi
Diare
Peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam.
Definisi
Diare Persisten : diare menetap selama > 14 hari disertai penurunan berat badan atau tanpa penambahan berat badan.
Dari 8 studi komunitas di Asia dan Amerika Latin didapati persentase diare persisten antara 3 sampai 23% dari seluruh kasus diare. Pada 7 studi lainnya insiden diare persisten sangat bervariasi. Di India insiden diare persisten per tahun sekitar 7 kasus tiap 100 anak yang berumur 4 tahun atau kurang
Etiologi
Bakteri
E.coli, Campylobacter, Salmonella enteritides, Shigella, Cl.difficile, Klebsiella
Parasit
Giardia Lamblia, Cryptosporidium, Entamoeba hystolitica, Cyclospora cayetenensis
Virus
Enterovirus
Gizi kurang Tidak mendapat ASI Imunitas Obat obat yang diberikan Riwayat diare Tatalaksana diare akut yg tidak tepat
Usia bayi kurang dari empat bulan Tidak mendapat ASI Kurang Energi Protein ( KEP ) Diare akut dengan etiologi bakteri invasive Tatalaksana diare akut yang tidak tepat Pemakaian antibiotik yang tidak tepat Sttus sistem kekebalan tubuh , khususnya HIV positif.
Patofisiologi
Menetapnya patogen penyebab (Bacterial Overgrowth) & CSBS Malnutrisi Energi Protein
MEP
Pankreas eksokrin, fungsi hepar, limfosit T, Ab spesifik, serum komplemen
Mukosa terkontaminasi
CSBS Kerusakan berkepanjangan Malabsorpsi
Perubahan pada morfologi dan kemampuan absorpsi mukosa usus. Perubahan minimal -> penipisan (flattening), hipertrofi kripti dan infiltrasi limfosit pada mukosa Kerusakan mukosa yg berat -> defisiensi enzim disakaridase pada brush border Enteropati karena berkurangnya permukaan absorpsi mukosa usus dan menurunny aktivitas pembentukan asam empedu di lumen yg berperan terhadap penyerapan lemak.
10
Manifestasi klinik
Diare yang melanjut 2 minggu atau lebih Gagal tumbuh malnutrisi Diare bersifat cair, berlemak atau berdarah
11
Dehidrasi
Derajat dehidrasi pada diare persisten ditetapkan sesuai dengan acuan tatalaksana diare akut .
Hati-hati pada diare persisten yang disertai KEP dan penyakit penyerta, yang dapat mengganggu penilaian indikator derajat dehidrasi
Perlu dilakukan juga pemeriksaan kadar Na, K dan Ca serta kadar glukosa
12
Nutrisi
Status gizi ditetapkan sesuai standar kurang mikronutrien , seperti vitamin A, zinc yang bila berkurang dapat memperpanjang lama diare
Memeriksa kadar mikronutrien ini relatif sukar dan mahal sehingga dalam praktek tanpa pemeriksaan lebih dulu ,semua penderita dengan diare persisten diberi suplementasi mikronutrien tertentu
13
Pemeriksaan Penunjang
Mikroskopik feses
Temuan trofozoit atau kista Amoeba atau Giardia yang mendukung diagnosis atau Giardiasis. Temuan lekosit dalam jumlah yang banyak atau makrofag mendukung diagnosis Shigella atau bakteri invasif lainnya.
14
mengalami dehidrasi
menderita kurang Energi Protein (KEP) sedang dan berat menderita infeksi berat terindikasi berdasarkan penyakit penyerta lainnya Bila penderita diperkirakan tidak akan dapat mengkonsumsi makanan sesuai dengan jenis bentuk dan jumlah yang direkomendasikan
16
Berdasarkan jumlah cairan yang hilang derajat dehidrasi : Kehilangan berat badan Tanpa dehidrasi, bila kehilangan cairan < 5% berat badan Dehidrasi ringan sedang, bila kehilangan cairan diantara 5% - 10% berat badan Dehidrasi berat, bila kehilangan cairan > 10% berat badan
Kolom A Anamnesis Diare Muntah Haus kencing Inspeksi Keadaan umum Air mata Mata Mulut & lidah Nafas Palpasi kulit Turgor Nadi Ubun-ubun Berat badan Kesimpulan
Kolom B
Kolom C
sadar / gelisah Tidak ada Sgt cekung, kering Sgt kering Sgt cepat, dalam
Kembali pelan N/cepat cekung Kehilangan 2,5 10 % 2 tanda / lebih dehidrasi ringan - sedang
Sgt pelan Sgt cepat, lemah Sgt cekung Kehilangan 10 % 2 tanda / lebih dehidrasi berat
Gejala klinis
Ringan
Sedang
Baik +
Gelisah ++
Sirkulasi Nadi Respirasi Pernafasan Kulit Ubun-ubun besar Mata Turgor & tonus Diuresis Selaput lendir
N ( 120 mmhg )
Cepat
Cepat sekali
Biasa
Agak cepat
Kuszmaull
Pengobatan cairan
Dehidrasi berat
Untuk anak 1 bulan - 2 tahun dengan berat badan 3-10 kg 1 jam pertama: 40 ml/kgbb/jam atau = 10 tetes/kgbb/mnt (dg infus bukuran 1 ml= 20 tetes) atau = 13 tetes /kgbb/mnt (dg infus bukuran 1 ml= 20 tetes) 7 jam kemudian : 12 ml/kgbb/jam atau = 3 tetes/kgbb/mnt (dg infus bukuran 1 ml = 15 tetes) atau = 4 tetes/kgbb/mnt (dg infus bukuran 1 ml = 20 tetes) 16 jam berikut : 125 ml/kgbb oralit peroral atau intragastrik
Pengobatan cairan
Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
1 jam pertama : 30 ml/kgbb/jam atau = 8 tetes/kgbb/menit (1ml = 15 tetes) atau = 10 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes) 7 jam kemudian : 10 ml/kgbb/jam atau = 3 tetes/kgbb/menit (1 ml = 15 tetes) atau = 4 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes ) 16 jam berikut : 125 ml/kgbb oralit peroral atau intragastrik
Pengobatan cairan
Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
1 jam pertama :20 ml/kgbb/jam atau = 5 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes) atau = 7 tetes/kgb/menit ( 1 ml = 20 tetes 7 jam kmdn : 10 ml/kgbb/jam atau = 21/2 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes) atau = 3 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 20 tetes) 16 jam berikut :105 ml/kgbb oralit peroral diberikan DG aa IV 1 tetes/kgbb/mnt ( 1 ml = 15 tetes) atau 11/2 tetes/kgbb/mnt ( 1 ml = 20 tetes)
Pemberian Nutrisi enteral pada diare persisten menyerupai pemberian nutrisi pada anak dengan malnutrisi atau gizi buruk.
Beri 75 kal/ kgBB/ hari dinaikkan bertahap 25 kal/kgBB/ hari hingga target 150kal/kgBB/hari.
25
Dua diet yang direkomendasikan untuk diare persisten pada anak dan bayi umur > 6 bulan
26
27
Jika terdapat tanda kegagalan diet atau jika anak tidak membaik setelah 7 hari pengobatan, diet yang pertama harus dihentikan dan diet yang kedua diberikan selama 7 hari. Pengobatan yang berhasil dengan diet mana pun dicirikan dengan: Asupan makanan yang cukup Pertambahan berat badan Diare yang berkurang Tidak ada demam Ciri yang paling penting : Bertambahnya berat badan
28
30
Berikan pengobatan untuk amubiasis (metronidazol oral: 50 mg/kg, dibagi 3 dosis, selama 5 hari) hanya jika pemeriksaan mikroskopis dari tinja menunjukkan adanya trofozoit Entamoeba histolytica dalam sel darah atau dua antibiotik yang berbeda, yang biasanya efektif untuk shigella, sudah diberikan dan tidak tampak adanya perbaikan klinis. Pengobatan untuk giardiasis (metronidazol: 50 mg/kg, dibagi 3 dosis, selama 5 hari) jika kista atau trofosoit Giardia lamblia terlihat di tinja. Beri metronidazol 30 mg/kg dibagi 3 dosis, bila ditemukan Clostridium defisil (atau tergantung hasil kultur).
31
32
33
Lamanya perawatan di RS/Puskesmas tergantung cepatnya rehidrasi (ditandai dgn hilangnya tandatanda dehidrasi). Prognosis tergantung dininya penanganan, makin cepat makin baik prognosisnya.
34
Kepustakaan
Suharyono. Esensial Gastroenterologi Anak Edisi 1. Balai Penerbit FK UI. Jakarta. 1992. World Health Organization. Penatalaksaan dan Pencegahan Diare Edisi 3. Penerbit EGC. Jakarta. 1999 Departemen IKA FKUI-RSCM. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM 2005
35