Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelas No Absen

: Sadewa Muslim H : XII IA 2 : 18

Euforia Pemimpin Muda


Muda itu anugerah, sekali datang seumur hidup. Banyak kalangan termasuk pemudanya sendiri mensyukurinya dengan melakukan banyak hal.

Prestasi Pemuda dalam Sejarah Sejarah menuliskan sederetan kisah heroisme pemuda Indonesia. Termasuk andil mereka di detik-detik penentuan jelang proklamasi, 63 tahun lalu. Usaha nekat Chaerul Saleh, Wikana, Darwis, Singgih dan teman-temannya mengasingkan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, berbuah manis dengan lepasnya bangsa ini dari belenggu penjajah tanpa bantuan asing. Atau lebih silam lagi, kita akan menemukan puluhan pemuda dengan berbagai latar belakang mengikrarkan diri sebagai satu tanah air, satu bagsa dan satu bahas : Indonesia, dalam Kongres Pemuda II. Atau lebih silam lagi, di awal abad 20, dimana sekumpulan pemuda pribumi STOVIA yang mendapat pendidikan karena politik etis Van Den Venter, dimotori oleh Soetomo dan Cipto Mangunkusumo mendirikan Boedi Oetomo. Organisasi modern pertama masa itu yang fokus pada pendidikan. Pemimpin Muda Bukan keanehan apabila kemudian banyak pihak mendorong anak muda terlibat mengelola pemerintahan Indonesia. Selayaknya pula pemerintah memfasilitasi dan memberi mereka

kesempatan memimpin, diantaranya dengan memberi kepercayaan pada kemampuan si muda. Bukan malah menjatuhkan mentalnya lewat anggapan anak kemarin sore yang belum punya pengalaman memimpin atau jargon lain yang serupa. Amerika misalnya, masyarakat memberi kesempatan bagi Obama menjadi presiden dengan usia relatif muda. Maka, tak salah apabila Indonesia juga memeberikan kesempatan pemuda berkarya dalam posisi strategis, dan menempatkan pengetahuan mereka bukan berdasarkan umum namun kapasitas kemampuan dan kepemimpinan. Namun, jangan sampai wacana pemimpin muda hanya dijadikan trend sesaat. Sebuah euforia yang berangkat dari kegagalan pemerintahan menjawab persoalan bangsa. Sebuah euforia yang datang dari romantisme masa lalu, dimana pemuda selalu hadir dalam tiap momen berskala nasional, menjadi pendobrak stagnansi kaum tua ketika itu. Usia belia boleh saja dianggap produktif, penuh vitalitas, dan berstamina. Akan tetapi itu hanyalah satu kelebihan dari banyak kriteria pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini. Prasyarat Pemimpin Muda Pemimpin muda bukanlah satria piningit, bisa begitu saja menyelesaikan tantangan zaman dengan modal dorongan sekelompok pihak. Ia tetap harus punya pengetahuan dan wawasan luas agar tak dibohongi yang lebih pintar. Ia mesti orang yang punya idealisme, berdiri kukuh agar tak mudah disetir oleh yang tua. Jangan sampai pula, pemimpin muda (hanya) menjadikan pemerintahan sebagai ladang praktikum mencari pengalaman. Di tengah carut-marut kondisi bangsa, bukan hal bijak untuk bermain coba-coba. Banyak tempat bagi kelebihan energi mereka untuk berkarya, menunjukkan kemampuan. Bukankah pemimpin sesungguhnya tak butuh jabatan dalam berkarya, atau ketenaran dalam bertindak. Dukungan banyak pihak pada kaum muda bukanlah kesalahan. Akan lebih baik jika support tersebut tak hanya hadir untuk lahirnya sosok pemimpin nasional. Namun bagi keseluruhan aktivitas pemuda segala sektor. Bisa jadi dengan fasilitas pendidikan memadai atau tempat berkarya yang tak butuh banyak syarat, mereka akan berani bermanuver menunjukkan kemampuan. Dengan sendirinya pula bibit-bibit pemimpin bangsa akan muncul tanpa perlu diwacanakan. Slogan hedonisme klasik soal hidup pun berganti : muda bikin karya, tua kaya raya, mati masuk surga, jika banyak pihak peduli terhadap masa depan mereka.

Akhirnya, makna pemimpin muda mesti diperluas. Tak hanya mengepalai sektor vital negara, bahkan pemuda bisa berlatih untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dengan bertanggung jawab pada setiap aktivitasnya. Dengan demikian, kelak bukan tak mungkin waktu menggiringnya menjadi pahlawan yang dicari bangsa.

Referensi : Djalal, Dino Pati. 2008. Harus Bisa : Seni Memimpin ala SBY. Jakarta : Red and White. Cipta Karya Pustaka. 1990. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta : PT Cipta Karya Pustaka. Kolom Opini Surat Kabar Harian Koran Tempo edisi 31 Januari 2009 http://en.wikipedia.org/wiki/Barack_Obama

Anda mungkin juga menyukai