Fek.13 3
Fek.13 3
) terhadap Proliperasi dan Diferensiasi Sel Otak Besar Anak Tikus Berumur 3 Hari in vitro
Pusat Study Biopharmaka Bagian Farmakologi Bagian Embriologi Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Background
Sel otak berperan dalam mengontrol perilaku, tumbuh kembang, reproduksi manusia dan hewan Komposisi otak : saraf dan sel glial (90 %)
Sel glia : sel penunjang yang berfungsi melindungi, merawat, dan sumber nutrisi sel saraf.
Astrosit
mempertahankan sirkulasi darah di otak, mengatur kadar ion dan nutrien, memperbaiki dan mencegah jaringan saraf dari kerusakan
Oligodendrosit
melapisi akson dengan menghasilkan myelin.
Sel Ependimal :
produksi cairan cerebrospinal
Mikroglia
fagositosis terhadapi sel-sel otak yang mati, bakteri..
Kematian sel-sel saraf dapat menyebabkan kelemahan memori (Colville & Bassert 2002),
Illustration by Bob Morreale, provided courtesy of the American Health Assistance Foundation
Dokumentasi :http://www.ahaf.org/alzheimers/about/understanding/brain-nerve-cells.html
Sel Saraf
Degenerasi akson dapat menghambat penyaluran impuls (Messonnier 2002).
Kurkumin
antiinflamasi melindungi sel saraf dari kerusakan dan kematian sel pada tikus tua (Kim et al 2004) menginduksi terjadinya proliperasi sel progenitor hipokampus otak tikus dewasa
Kurkumin
Kurkumin
Xanthorrhizole
antiproliferasi pada sel kanker payudara, sel normal hati dan sel normal ginjal
(Cheah et al. 2006)Handayani 2008)
Sel saraf Mikroglia yang teraktivasi akan mengeluarkan mediator kimia peradangan dan faktor neurotoksik Peranan dari mikroglia adalah meningkatkan efek peradangan dan memperantarai degenerasi selular serta melindungi sel otak. Kerusakan saraf terjadi karena adanya inflamasi.
Sel Mikroglial
Temulawak
Faktor Neurotoxik
Faktor Inflamasi
Alzheimer s
Kurkumin menghambat enzim tirosinase. (Hong et al. 1999) yang berperan penting dalam mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Sel saraf dan sel glia diketahui sama-sama memiliki enzim tirosin kinase
Tujuan Penelitian
Pengaruh ekstrak rimpang temulawak terhadap sel normal otak besar (Cerebrum ) anak tikus ?
Cerebrum :
menginterpretasikan informasi sensoris menginisiasi rangsangan pada otot rangka mengintegrasikan aktivitas sel saraf yang berhubungan dengan komunikasi, ekspresi respon emosional, belajar, memori, daya ingat, dan kebiasaan lainnya yang dilakukan secara sadar (Colville & Bassert 2002).
Tempat Penelitian
Tempat
Laboratorium Embriologi, dan Laboratorium Farmakologi.Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi,Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
1. Alat
2.Bahan
3. Metoda Penelitian
Isolasi sel otak anak tikus umur 3 hari (New born Sprague Dawley rat)
Pencucian suspensi dengan mPBS dan mDMEM DMEM diperkaya dengan 10% NEAA, NBCS, 50 g/ml gentamycine
sentrifuse
Cawan petri dilapisi gelatin 0.1 % Pengamatan dicuci dengan PBS. Solitarisasi sel dengan tripsin 0,1%
Inkubasi dalam 5% CO2 inkubator, pada 37oC, selama 6 hari Suspensi sel 6,5x104 sel/mL dimasukkan ke dalam cawan petri berisi mDMEM dan perlakuan sebanyak 100 L/petri
aquades 5 menit
Alkohol bertingkat
hematoxilin 10 menit
rendam aquades 5 menit
Xylol
Pengamatan sel
Rancangan Percobaan
Perlakuan : Kontrol Positif : mDMEM+Asiaticoside 30g/mL Kontrol negatif : mDMEM Konsentrasi 1 : mDMEM+CZ 100 ppm Konsentrasi 2 : mDMEM+CZ 200 ppm Konsentrasi 3 : mDMEM+CZ 400 ppm Parameter : PDT jumlah sel glia dan sel saraf panjang akson dan dendrit
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisa dengan Anova dan Duncan
3,27 0,26a
3,78 0,51a
4,39 0,52b
5,15 0,99b
6,62 0,57c
Huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya perbedaan nyata (P<0.05). Keterangan : Kontrol positif (mDMEM+AC 30g/mL; Kontrol negatif (mDMEM); Konsentrasi 1 (mDMEM+CZ 100 ppm); Konsentrasi 2 (mDMEM+CZ 200 ppm); Konsentrasi 3 (mDMEM+CZ 400 ppm)
100 ppm
200 ppm
400 ppm
Sel saraf 69,03 3,47-c 47,20 9,96b 45,11 2,44ab 36,18 0,20a 37,25 4,43a Sel glia 30,97 3,47a 52,80 9,96b 54,88 2,44bc 63,81 0,20c 62,75 4,43c
CZ 100 ppm
18,72 1,50 a
CZ 200 ppm
CZ 400 ppm
Dendrit
10,07 2,04 a
10,93 1,04a
10,35 2,25a
Huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya perbedaan nyata (P<0.05).
Semakin panjang dan semakin banyak jumlah dendrit maka semakin besar kemungkinan untuk terjadinya sinaps dengan sel saraf yang lain. Dengan semakin banyaknya sinaps, maka kemampuan otak untuk menampung informasi menjadi lebih besar (Affari 2011).
Kesimpulan
Ekstrak rimpang temulawak memiliki efek memperlambat proliferasi selsel otak besar secara nyata pada konsentrasi mulai100 ppm, tetapi meningkatkan pertumbuhan sel glia pada konsentrasi mulai 200 ppm, panjang akson dan dendrit pada konsentrasi 400 ppm.
References
Ahmed, T., and A.H Gilani.2009. Inhibitory effect of curcuminoids on acetylcholinesterase activity and attenuation of scopolamine-induced amnesia may explain medicinal use of turmeric in Alzheimer's disease. Pharmacology, Biochemistry and Behavior 91 :554559 Sarah Perkins, S. et al. 2002. Chemopreventive Efficacy and Pharmacokinetics of Curcumin in the Min/ Mouse, a Model of Familial Adenomatous Polyposis1. Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. Vol. 11, 535540. HSIUNG PAN, M., TM. HUANG, and JK.LIN. 1998. Drug Metabolism and Disposition. Biotransformation of curcumin through Reducton and Glucuronidation in Mice. (. 27 ) 1 : 486494. Hermann P. T,. Ammon and M A. Wahi.1991. . Pharmacology of Curcuma longa. Planta Med. 57 : 1-7 GL Wenk. 2006. Neuropathologic Changes in Alzheimer's Disease: Potential Targets for Treatment. J Clin Psychiatry 67: 3-7. DS Woodruff-Pak, TJ Gould. 2002. Neuronal nicotinic acetylcholine receptors: involvement in Alzheimer's disease a Behav Cogn Neurosci Rev 1: 5-20.