Anda di halaman 1dari 18

RESUME PENJASKES

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

FRIANDI
XI IA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS 2


PALANGKARAYA
Rekreasi
A. PENGERTIAN REKREASI

Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat ulang', adalah kegiatan yang
dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang
dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga,
permainan, dan hobi.Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi biasanya dilakukan saat
seseorang memiliki waktu luang, ketika dia bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhannya sehari-hari telah
terpenuhi. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai "sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan" (a
means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan
biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran.

Definisi yang lebih tepat lagi dari rekreasi adalah "kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di
waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi." Meyer, Brightbill, dan Sessoms
memberikan sembilan ciri-ciri dasar dari rekreasi, yaitu:

rekreasi merupakan kegiatan;


bentuknya bisa beraneka ragam;
rekreasi ditentukan oleh motivasi;
rekreasi dilakukan secara rutin;
rekreasi benar-benar sukarela;
rekreasi dilakukan secara universal dan diperlukan;
rekreasi adalah serius dan berguna;
rekreasi itu fleksibel;
rekreasi merupakan hasil sampingan.
Seorang anak mengatakan bahwa rekreasi adalah "apa yang Anda lakukan ketika Anda tidak menginginkannya."
JENIS-JENIS REKREASI
Rekreasi sangat beragam, sama seperti orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya. Berikut ini beberapa kategori
umum dengan kegiatan spesifik yang dapat digunakan dalam berekreasi bersama anak-anak.
Rekreasi sosial
permainan di dalam ruangan (acara icebreaker, kursi musik, papan permainan, permainan dengan
tulisan, permainan musikal)
permainan di luar ruangan (lari estafet, balapan, kejar- kejaran)
makan bersama (perjamuan, makanan pencuci mulut/makanan kecil, piknik, makanan seadanya,
makan malam)
Rekreasi di luar ruangan
kegiatan di alam (melihat burung-burung, jalan-jalan di perkebunan, mendaki gunung)
olah raga (badminton, sepakbola, basket, bersepeda, berenang, mendaki, memancing, berkuda,
berburu, dll.)
Rekreasi budaya dan kreatif
drama (tebak kata, role play, cerita drama, dll.)
bercerita (cerita lucu, cerita horor, cerita sesuai waktu, cerita sekuler)
literatur (puisi, membaca Alkitab, membaca cerita)
audiovisual (film, TV, Video)
seni dan kerajinan (membuat gambar, kerajinan dari barang bekas, menempel, melukis, kerajinan dari
kertas, dll.)
membuat tulisan kreatif, drama, musik, dll.
kegiatan permainan, olah raga, jalan-jalan.
belajar (jalan-jalan di perkebunan, museum, dll.)
Minat, kemampuan, dan kebutuhan anak-anak adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam memilih
kegiatan untuk rekreasi. Fokus harus diberikan pada anak-anak sebagai individu. Kegiatan yang melebihi tingkat
pemahaman anak-anak atau yang terlalu sulit untuk mereka lakukan harus dihindari karena dapat mengakibatkan
frustasi, putus asa, dan gagal.
MERENCANAKAN REKREASI
Untuk merencanakan rekreasi ada enam prinsip dasar dalam pertanyaan- pertanyaan di bawah ini yang harus
dijawab terlebih dahulu.
SIAPA
Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini, bagaimana karakter mereka, kebutuhan mereka, minat mereka,
dan kemampuannya.
APA
Apa saja bentuk aktivitas, apa temanya, apa tujuan utama dari rekreasi tersebut.
MENGAPA
Menjelaskan dengan spesifik makna kegiatan tersebut, menjelaskan sejelas-jelasnya tujuan dan manfaat
dari setiap kegiatan dalam rekreasi.
KAPAN
Bulannya, harinya, tahunnya, atau waktu yang digunakan dalam rekreasi.
DIMANA
Lokasinya dan kemudahan untuk menemukan lokasi tersebut.
BAGAIMANA
Garis besar acara, rencana, pelaksanaan program, metode yang digunakan, bahan-bahan, rencana waktu, dan
kebutuhan akan manajemen
NARKOBA
Arti Definisi & Pengertian Narkoba Dan Golongan/Jenis Narkoba Sebagai
Zat Terlarang
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran,
suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan,
diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya
Menurut WHO (1982)
Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan
struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan
untuk mempertahankan fungsi tubuh normal .Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba,
yaitu diantaranya adalah :
1. Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan
2. Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku
3. Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat
menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein

JENIS-JENIS NARKOBA

Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

1. Narkotika - untuk menurunkan kesadaran atau rasa.


2. Psikotropika - mempengaruhi psikis dari pengaruh selektif susunan syaraf pusat otak
3. Obat atau zat berbahaya

Dari segi efek dan dampak yang ditimbulkan pada para pemakai narkoba dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) golongan / jenis :

1. Upper
Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif seperti sabu-sabu, ekstasi dan
amfetamin.
2. Downer
Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang memakai jenis narkoba itu jadi
tenang dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
3. Halusinogen
Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat racunnya dibandingkan
dengan kegunaan medis.

BAHAYA NARKOBA
Narkoba sebagaimana disebutkan di atas menimbulkan dampak negatif baik bagi
pribadi, keluarga, masyarakat maupun bagi bangsa dan negara. Dampak negatif tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Bahaya yang bersifat pribadi
a. Narkoba akan merobah kepribadian si korban secara drastis, seperti
berubah menjadi pemurung, pemarah, melawan dan durhaka.
b. Menimbulkan sifat masa bodoh sekalipun terhadap dirinya seperti tidak lagi
memperhatikan pakaian, tempat tidur dan sebagainya, hilangnya ingatan,
dada nyeri dan dikejar rasa takut.
c. Semangat belajar menurun dan suatu ketika bisa saja si korban bersifat
seperti orang gila karena reaksi dari penggunaan narkoba.
d. Tidak lagi ragu untuk mangadakan hubungan seks karena pandangnya
terhadap norma-norma masyarakat, adat kebudayaan, serta nilai-nilai
agama sangat longgar. Dorongan seksnya menjadi brutal, maka terjadilah
kasus-kasus perkosaan.
e. Tidak segan-segan menyiksa diri karena ingin menghilangkan rasa nyeri
atau menghilangkan sifat ketergantungan terhadap obat bius, ingin mati
bunuh diri.
f. Menjadi pemalas bahkan hidup santai.
g. Bagi anak-anak sekolah, prestasi belajarnya akan menurun karena banyak
berkhayal dan berangan-angan sehingga merusak kesehatan dan mental.
h. Memicu timbulnya pemerkosaan dan seks bebas yang akhirnya terjebak
dalam perzinahan dan selanjutnya mengalami penyakit HIV/ AIDS.
2. Bahaya yang bersifat keluarga
a. Tidak lagi segan untuk mencuri uang dan bahkan menjual barang-barang di
rumah untuk mendapatkan uang secara cepat.
b. Tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan melawan kepada orang
tua.
c. Kurang menghargai harta milik yang ada seperti mengendarai kendaraan
tanpa perhitungan rusak atau menjadi hancur sama sekali.
d. Mencemarkan nama keluarga.
3. Bahaya yang bersifat social
a. Berbuat yang tidak senonoh ( mesum/cabul ) secara bebas, berakibat
buruk dan mendapat hukuman masyarakat.
b. Mencuri milik orang lain demi memperoleh uang.
c. Menganggu ketertiban umum, seperti ngebut dijalanan dan lain-lain.
d. Menimbulkan bahaya bagi ketentraman dan keselamatan umum antara lain
karena kurangnya rasa sosial manakala berbuat kesalahan.
e. Timbulnya keresahan masyarakat karena gangguan keamanan dan
penyakit kelamin lain yang ditimbulkan oleh hubungan seks bebas.
4. Bahaya bagi bangsa dan Negara
a. Rusaknya pewaris bangsa yang seyogyanya siap untuk menerima tongkat
estafet kepemimpinan bangsa.
b. Hilangnya rasa patriotisme atau rasa cinta bangsa yang pada gilirannya
mudah untuk di kuasai oleh bangsa asing.
c. Penyelundupan akan meningkat padahal penyelundupan dalam bentuk
apapun adalah merugikan negara.
d. Pada akhirnya bangsa dan negara kehilangan identitas yang disebabkan
karena perubahan nilai budaya.

Bahaya Narkoba Bagi Remaja


Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan
menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.
Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum
muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar
umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat
mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat
terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat
tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih
luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi
obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.Apabila tidak melakukannya dia
merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang
sangat pada tubuh

Dampak negatif
penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba.
SIKAP PECANDU
Adapun sikap yang harus dilakukan oleh pecandu Narkoba sesuai dengan
tuntunan ajaran agama adalah :
1. Bersabar sebab sikap sabar adalah merupakan sebuah kepasrahan diri terhadap
Allah SWT atas qudrat dan irodatNya sehingga yang bersangkutan dapat
menerimanya sebagai sebuah kenyataan.
2. Bertaubat kepada Allah SWT sehingga tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
3. Taqarrub Ilallah yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan banyak
melaksanakan ibadah baik ibadah mahdhah maupun ibadah ghairu mahdhah.
4. Berdo’a kepada Allah SWT sehingga mendapat petunjuk dan pertolongan dari
Allah SWT.

SIKAP KITA TERHADAP PECANDU


Adapun sikap yang harus kita lakukan terhadap pecandu Narkoba sesuai
dengan tuntunan ajaran agama adalah :
1. Membimbing yang bersangkutan ke Jalan Yang Benar sehingga si pecandu tetap
percaya diri, yakin taubatnya diterima Allah SWT dan tetap beramal sholeh sampai
dengan akhir hayat.
2. Memperlakukan yang bersangkutan scara manusiawi dan tidak mengkucilkannya
dari pergaulan sehari-hari, baik dalam keluarga, masyarakat maupun jama’ah
ibadah.
Meringankan penderitaan bathin yang bersangkutan sehingga senantiasa bersabar dan
berusaha untuk dapat menghindarinya

UPAYA PENCEGAHAN
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi
tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat
harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.

Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama
dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena
biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya
pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan
waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan
berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut,
sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang
dapat terealisasikan dengan baik

PENANGGULANGAN NARKOBA

Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh Narkoba dan
betapa cepatnya tertular para generasi muda untuk mengkonsumsi Narkoba, maka
diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut antara
lain adalah :

1. Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik di
sekolah maupun di masyarakat.
2. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran
keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia
menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal
dari keluarga yang berantakan (broken home).
3. Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya
Babi dan berbuat zina.
4. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah
dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan
tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum.
SEKS BEBAS
Apa definisi remaja?
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Batasan usia
remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.Menurut WHO (badan PBB untuk
kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program
pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10
sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.

Apa definisi reproduksi?


Istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi yang artinya membuat
atau menghasilkan.Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah
alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.

Apa arti kesehatan reproduksi remaja?


Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit
atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.

II. PERLUNYA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Mengapa remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi?


Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benarmengenai proses
reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya.Dengan informasi yang benar, diharapkan
remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.

Siapa saja yang perlu diberitahu perihal informasi kesehatan reproduksi?


Proses reproduksi merupakan proses melanjutkan keturunan yang menjadi tanggung jawab bersama
laki-laki maupun perempuan.Karena itu baik laki-laki maupun perempuan harus tahu dan mengerti
mengenai berbagai aspek kesehatan reproduksi.Kesalahan dimana persoalan reproduksi lebih banyak
menjadi tanggung jawab perempuan tidak boleh terjadi lagi.

Pengetahuan dasar kesehatan reproduksi apa yang perlu diberikan kepada remaja
agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik?

 Tumbuh kembang remaja: perubahan fisik/psikis pada remaja, masa subur, anemi dan
kesehatan reproduksi
 Kehamilan dan melahirkan: usia ideal untuk hamil, bahaya hamil pada usia muda, berbagai
aspek kehamilan tak diinginkan (KTD) dan abortus
 Pendidikan seks bagi remaja: pengertian seks, perilaku seksual, akibat pendidikan seks dan
keragaman seks
 Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS
 Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
 Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi
 Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
 Kemampuan berkomunikasi: memperkuat kepercayaan diri dan bagaimana bersifat asertif
 Hak-hak reproduksi dan jender
Apa perbedaan pendidikan kesehatan reproduksi dan pendidikan seks?

Pendidikan seks merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi sehingga lingkup
pendidikan kesehatan reproduksi lebih luas Pendidikan kesehatan reproduksi mencakup seluruh
proses yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan aspek-aspek yang mempengaruhinya,
mulai dari aspek tumbuh kembang hingga hak-hak reproduksi.Sedangkan pendidikan seks
lebih difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan seks.

Perubahan apa saja yang dialami remaja?


Perubahan tersebut meliputi Perubahan fisik baik yang bisa dilihat dari luar maupun yang tidak
kelihatan. Remaja juga mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan
tingkah laku. Perkembangan kepribadian pada masa ini dipengaruhi tidak saja oleh orangtua dan
lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan

Perubahan fisik apa saja yang dialami remaja?


Tubuh mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan yang cukup menyolok terjadi
ketika remaja baik perempuan dan laki-laki memasuki usia antara 9 sampai 15 tahun, pada saat itu
mereka tidak hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-
perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi atau berketurunan.
Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan istilah masa
pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi (pada perempuan) atau mimpi basah (pada laki-laki).
Datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak sama pada setiap orang. Banyak faktor yang
menyebabkan perbedaan tersebut. Salah satunya adalah karena gizi.Saat ini ada seorang anak
perempuan yang mendapatkan menstrusi pertama ( menarche) di usia 8-9 tahun. Namun pada
umumnya adalahsekitar 12 tahun.

Perubahan emosional/psikologis yang terjadi?


Pada remaja juga terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab yang dihadapi. Pada masa ini remaja akan mulai tertarik pada lawan jenis. Remaja perempuan
akan berusaha untuk kelihatan atraktif dan remaja laki-laki ingin terlihat sifat kelaki-lakiannya.
Beberapa perubahan mental lain yang juga terjadi adalah berkurangnya kepercayaan diri (malu, sedih,
khawatir dan bingung). Remaja juga merasa canggung terhadap lawan jenis. Remaja akan lebih senang
pergi bersama-sama dengan temannya daripada tinggal di rumah dan cenderung tidak menurut pada
orang tua, cari perhatian dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Hal ini akan membuat mereka
lebih mudah terpengaruh oleh temannya. Remaja perempuan, sebelum menstrusai akan menjadi sangat
sensitif, emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas.

Mengapa perubahan di atas perlu diketahui oleh remaja?


Remaja perlu mengetahui perubahan di atas agar mereka mampu mengendalikan perilakunya. Remaja
harus mengerti bahwa begitu dia mendapatkan menstruasi atau mimpi basah maka secara fisik dia
telah siap dihamili atau menghamili. Bisa hamil atau tidaknya remaja putri bila melakukan hubungan
seksual tidak tergantung pada berapa kali dia melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada
kapan dia melakukan hubungan seksual (dikaitkan dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem
reproduksinya berfungsi dengan baik (tidak mandul). Banyak remaja yang tidak mengetahui akan hal
ini, sehingga mereka menyangka bahwa untuk hamil orang harus terlebih dahulu
melakukan hubungan seksual berkali-kali.
KEHAMILAN DAN MELAHIRKAN

Kapan usia ideal untuk hamil dan melahirkan ?


Menurut BKKBN usia untuk hamil dan melahirkan adalah 20 sampai 30
tahun, lebih atau kurang dari usia tersebut adalah berisiko. Kesiapan seorang
perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh
kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/
emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum, seorang
perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan
tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun.
Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.

Apa yang terjadi jika remaja menikah/hamil pada usia sangat muda (di bawah 20
tahun)?
Remaja dimungkinkan untuk menikah pada usia dibawah 20 tahun sesuai dengan Undang-undang
Perkawinan No. I tahun 1979 bahwa usia minimal menikah bagi perempuan adalah 16 tahun dan bagi
laki-laki 18 tahun. Tetapi perlu diingat beberapa hal sebagai berikut:

 Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk kontrol kehamilan.
Ini berdampak pada meningkatnya berbagai resiko kehamilan.
 Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan tekanan darah yang dpat
berdampak pada keracunan kehamilan serta kekejangan yang berkibat pada kematian yang
menyebabkan tingginya angka kematian ibu
 Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda (dibawah 20 tahun) sering kali
berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Ini erat kaitanya dengan belum sempurnanya
perkembangan dinding rahim.

Apa yang perlu diketahu remaja tentang kehamilan yang tidak diinginkan?
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang karena
suatu sebab maka keberadaanya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua
calon orang tua bayi tersebut. KTD disebabkan oleh faktor:

 Karena kurangnya pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai


proses terjadinya kehamilan dan metode-metode pencegahan kehamilan
 Akibat terjadinya tindak perkosaan
 Kegagalan alat kontrasepsi

Kerugian KTD dan bahaya pada remaja?


Beberapa kerugian KTD pada remaja:

 Remaja atau calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap untuk hamil maka ia bisa saja tidak
mengurus dengan baik kehamilannya
 Sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan kuat dari ibu yang megalami
KTD terhadap bayi yang dilahirkanya nanti. masa depan anak mungkin saja terlantar
 Mengakhiri kehamilannya atau sering disebut dengan aborsi. Di Indonesia aborsi dikategorikan
sebagai tindakan ilegal atau melawan hukum. Karena tindakan aborsi adalah ilegal maka sering
dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak aman. Aborsi tidak aman berkontribusi kepada
kematian dan kesakitan ibu.
Apakah yang disebut abortus?
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) sebelum buah kehamilan
tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan, dimana beratnya masih di bawah 500 gram atau
sebelum usia kehamilan 20 minggu. Abortus dibagi menjadi dua, yaitu abortus spontan dan abortus
buatan. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa adanya upaya-upaya dari
luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminologi yang paling sering digunakan untuk abortus
spontan adalah keguguran. Sedangkan abotus buatan adalah abortus yang yang terjadi akibat adanya
upaya-upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan. Istilah yang sering digunakan adalah aborsi,
pengguguran, atau abortus provolatus.

Apakah dampak dari melakukan aborsi?

Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika dilakukan secara
sembarangan yaitu oleh meraka yang tidak terlatih. Perdarahan yang terus-menerus serta infeksi yang
terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian perempuan yang melakukan aborsi.
Di samping itu aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis. Perasaan sedih karena kehilangan bayi,
beban batin akibat timbulnya perasaan bersalah dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi.
Oleh karena itu konseling mutlak diperlukan kepada pasangan sebelum mereka memutuskan untuk
melakukan tindakan aborsi. Tindakan aborsi harus diyakinkan sebagai tindakan terakhir jika altenatif
lain sudah tidak dapat diambil.

PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA

Apakah arti seks?


Seks berarti jenis kelamin, yaitu suatu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan.

Apakah arti seksual?


Seksual berarti yang ada hubungannnya dengan seks atau yang muncul dari seks, misalnya pelecehan
seksual yaitu menunjuk kepada jenis kelamin yang dilecehkan.

Apakah arti perilaku seksual?


Perlaku seksual adalah segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan seksual.

Apakah arti hubungan seksual?


Hubungan seks mempunyai arti hubungan kelamin sebagai salah satu bentuk kegiatan penyaluran
dorongan seksual

Bagaimana jika remaja diberi pendidikan seks?


Pada umumnya orang menganggap bahwa pendidikan seks hanya berisi tentang pemberian informasi
alat kelamin dan berbagai macam posisi dalam berhubungan kelamin. Hal ini tentunya akan membuat
para orangtua merasa khawatir. Untuk itu perlu diluruskan kembali pengertian tentang pendidikan
seks. pendidikan seks berusaha menempatkan seks pada perspektif yang tepat dan mengubah anggapan
negatif tentang seks. Dengan pendidikan seks kita dapat memberitahu remaja bahwa seks adalah
sesuatu yang alamiah dan wajar terjadi pada semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu
mengenai berbagai perilaku seksual berisiko sehingga mereka dapat menghindarinya.

Apakah dengan mendapatkan pendidikan seks remaja menjadi ingin mencoba?


Sebetulnya sampai saat ini tidak ada bukti bahwa pendidikan seks justru akan menyebabkan remaja
ingin mencoba. Berbagai studi justru menunjukan bahwa remaja yang mendapatkan informasi yang
benar tentang kehidupan seksualitas akan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kehidupan
mereka. Bagi remaja yang belum aktif seksual, pendidikan seks justru akan menunda umur pertama
kali melakukan hubungan seks. Remaja yang sejak awal mengetahui bahwa melakukan hubungan
seksual dengan sembarang orang akan memiliki resiko yang tinggi terkena penyakit kelamin,
cenderung akan menghidari tingkah laku tersebut.

PMS DAN HIV/AIDS

Apa yang dimaksud dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) ?


PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan
seksual. Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-
ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini
dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi
yang baru lahir bahkan kematian.

Apa saja tanda dan gejala PMS?


Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh, gejala PMS lebih mudah dikenali,
dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda PMS pada laki-laki antara lain:

 berupa bintil-bintil berisi cairan,


 lecet atau borok pada penis/alat kelamin,
 luka tidak sakit;
 keras dan berwarna merah pada alat kelamin,
 adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam,
 rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin,
 rasa sakit yang hebat pada saat kencing,
 kencing nanah atau darah yang berbau busuk,
 bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok.

Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika ada gejala,
biasanya berupa antara lain:

 rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual,
 rasa nyeri pada perut bagian bawah,
 pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin,
 >keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat
kelamin atau sekitarnya,
 keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal,
 timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual,
 bintil-bintil berisi cairan,
 lecet atau borok pada alat kelamin.

Apa saja jenis PMS?


Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan sebagai PMS. Di Indonesia yang banyak
ditemukan saat ini adalah gonore (GO), sifilis (raja singa), herpes kelamin, klamidia, trikomoniasis,
kandidiasis vagina, kutil kelamin.

HIV/AIDS
AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala
penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya adalah virus HIV. HIV sendiri
adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
HIV/AIDS termasuk PMS
Ya, karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual. Selain itu
HIV dapat menular melalui pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi
virus HIV, menerim tranfusi darah yang tercemar HIV atau dari ibu hamil yang
terinfeksi virus HIV kepada bayi yang dikandungannya. Di Indonesia penularan
HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum
suntik (bagi pecandu narkoba).

Tanda-tanda dan gejala HIV/AIDS


Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus. Beru beberapa
minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau
diare. Pada periode 3-4 tahun kemudian penderita tidak memperlihatkan gejala khas atau disebut
sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini penderita merasa sehat dan dari luar juga tampak sehat.
Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak,
sering sariawan dimulut, dan terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa
terjadi berbagai macam penyakit infeksi, kanker dan bahkan kematian.

Terhindar dari HIV/AIDS


Lebih aman berhubungan seks dengan pasangan tetap (tidak berganti-ganti pasangan seksual). Hindari
hubungan seks di luar nikah. Menggunakan kondom jika melakukan hubungan seksual berisiko tinggi
seperti dengan pekerja seks komersial; sedapat mungkin menghindari tranfusi darah yang tidak jelas
asalnya; menggunakan alat-alat medis dan non media yang terjamin streril.

PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN PENGENDALIAN DIRI

Mengapa orang banyak terlibat dalam hal-hal negatif?


Orang sering terlibat dalam hal-hal negatif karena mereka memiliki banyak persoalan dan tidak
mengetahui cara pemecahannya. Karena itu mereka mencoba melupakan persoalannya tersebut dengan
menjadi pecandu atau bergaul dengan kelompok yang tidak benar. Seluruh persoalan akan dapat di
selesaikan dengen baik jika terjalin komunikasi yang baik antar pihak yang membutuhkan bantuan dan
pihak yang membantu.

Mengapa sulit berkomunikasi dengan remaja?


Orang dewasa atau orang tua sering mengeluh bahwa mereka tidak mengerti kemauan para remaja.
Sebaliknya remaja mengeluh bahwa orang di sekitar tidak mau dan tidak bisa mengerti ‘dunia’ mereka.
Sikap orang dewasa atau orang tua yang tidak mengerti dunia remaja karena mereka memandang dari
sudut pandang dan pengalaman yang selama ini mereka miliki. Memahami perasaan orang lain
(emphatic) merupakan inti sukses berkmunikasi dengan remaja.

Bagaimana remaja dapat berkomunikasi dengan lawan jenisnya/ temannya


dengan baik?
Kadang-kadang remaja perempuan tidak tahu bagaimana mengatakan “tidak” kepada pacarnya jika dia
diajak melakukan sesuatu. Remaja perlu dibekali dengan cara berkomunuikasi yang baik. Model
komunikasi ada 3 yaitu pasif (menerima apa yang diutarakan lawan bicara, agresif (memaksa orang
lain mengikuti pendapatnya) dan asertif (menyampaikan dengan jelas keinginannya pada lawan bicara.
Remaja seharusnya berkomunikasi secara asertif terhadap lawan jenisnya/pacarnya.

Bagaimana cara berkomunikasi secara asertif?


Remaja perlu diajari bagaimana berkomunikasi secara asertif. Berikanlah petunjuk berikut kepada
remaja:
 Pikirkan dahulu apa yang akan kamu bicarakan (dengarkan sendiri dahulu apa-apa yang akan
kamu utarakan), kira-kira akan menyakitkan dia atau tidak
 Lihat-lihat situasi, apakah dia lagi bahagia, sedih atau marah. ilih pas moodnya sedang baik.
 Kemudian (kalau perlu) doa dulu, tarik napas dan sampaikan pendapatmu dengan kepala dingin
(jangan emosi)
 Sampaikan dengan jelas pendapatmu (jangan muter-muter)
 Kalau bisa melucu, pakailah daya lucumu
 Kalau dia mengemukakan pendapatnya, dengarkan dulu, jangan potong pembicaraannya,
jangan tidak diacuhin.
 Buatlah dia menerima bahwa tidak semua keinginannya bisa kamu penuhi.
 Kalau dia tetep ngotot, berikan alasan yang masuk akal, upayakan hal ini berkali-kali
 Kalau semua daya upaya kamu sudah mentok, cobalah mengalihkan perhatian, misalnya
dengan mengatakan “wah capek nih, gue mau minum, kamu mau minum apa?”
 Jika tetap tidak dicapai titik temu, mungkin kamu perlu mengkaji ulang hubunganmu dengan
dia, mau terus atau putus… dipikir-pikir lagi.

Beberapa tips yang dapat membantu remaja melewati masa remajanya dengan baik
Sampaikan kepada remaja untuk berbagi rasa dengan orang tua atau orang yang
dituakan di rumah, mencari seorang sahabat, meningkatkan kepercayaan diri dan
berani mengatakan tidak untuk hal-hal yang buruk. Sarankan remaja untuk bergaul
dalam kelompok atau membentuk kelompok dengan aktivitas positif dan menjauhi
kelompok dengan tujuan negatif. Remaja juga perlu disarankan untuk menjaga
kesehatan fisik sedini mungkin dan secara terus-menerus. BAGAIMANA MENJADI
ORANG TUA BAGI REMAJA

Apa yang perlu diperhatikan dalam berdiskusi dengan remaja?


Sampaikan kepada orang tua remaja untuk tidak bersikap menggurui. Jangan beranggapan bahwa kita
lebih mengetahui sesuatu dibandingkan dengan remaja. Berikan kesempatan kepada remaja untuk
mengemukakan pandangannya. Berikan argumen yang jelas dan masuk akal terhadap suatu persoalan
(jangan mengatakan…. Pokoknya…..). Berikan dukungan pada remaja bila mereka memang patut
diberikan dukungan. Katakan salah jika mereka salah, dengan alasan yang masuk akal menurut ukuran
mereka. Jadikan mereka sebagai teman diskusi bukan sebagai individu yang harus diberitahu.

Mendorong orang tua untuk menjadi sahabat bagi remaja?


Perasaan orang tua dalam membina anak remaja tidak dapat diukur. Orang tua harus menyadari bahwa
pada saat ini memasuki masa dunia remaja, anak-anak mengalami masa transisi antara lain tidak ingin
tergantung dengan orang tua, merasa tidak membutuhkan orang tua, tidak banyak bicara, serta tidak
ingin banyak diawasi. Semua hal tersebut harus disadari dalam membangun komunikasi dengan
remaja. Remaja membutuhkan bimbingan orang tua untuk membentuk pribadi yang baik dan
mengembangkan berbagai potensi diri. Remaja perlu diarahkan sesuai dengan norma-norma yang
berlaku. Mereka harus dibantu untuk membentuk nilai-nilai yang memungkinkan mereka untuk
membuat pilihan bijaksana dan menggunakan kebebasan mereka secara bijaksana.

Mendorong orang tua membantu remaja mengenali perubahan yang


ada pada dirinya?
Pengalaman mengenai masa remaja khususnya kenangan orang tua terhadap sesuatu
yang sangat spesifik, seperti kencan pertama, sangat penting ditularkan kepada anak
remaja. Hal yang harus diperhatikan oleh para orang tua adalah apa yang mereka
alami beberapa puluh tahun yang lalu, sekarang ini juga dialami oleh anak remaja mereka. Oleh karena
itu penting bagi orang tua untuk melihat remaja dengan pandangan yang luas serta penuh perhatian,
sehingga menimbulkan suatu pendekatan yang berbeda bagi para remaja.

Perubahan penting apa yang perlu diperhatikan oleh orang tua terhadap anak
remaja mereka?
Masa remaja adalah periode transisi dengan perubahan fisik yang menandai seorang anak mempunyai
kemampuan bereproduksi. Anak perempuan mulai mengalami menstruasinya, anak laki-laki mulai
ejakulasi. Serta tingkah laku mereka pada saat itu akan berubah cepat dan kadang-kadang
menimbulkan suatu pertentangan.Ada dua hal yang paling menonjol dalam kehidupan remaja yaitu:

 Keinginan untuk mencari identitas diri


 Keinginan untuk tidak tergantung dari orang lain khususnya orang tua.

Pada masa itu mereka akan mulai mencari dan mencoba mencari identitas diri (Siapa saya? Apa
yang orang lain pikirkan tentang saya? Apa yang saya sukai? Siapa orang-orang penting dalam
hidup saya?) dan mencoba untuk menentukan kemampuannya dan mencoba mengukur
kapasitasnya (Seberapa jauh saya dapat pergi? Apa yang dapat saya kerjakan? Berapa yang dapat
saya ambil? Seberapa tidak tergantungnya saya? Dan lain sebagainya)

Perubahan-perubahan fisik yang perlu disadari oleh anak remaja pada saat
mereka memasuki dunia remaja?
Masa pubertas atau masa transisi dari dunia anak-anak ke dunia dewasa secara fisik ditandai dengan
berbagai perubahan. Berbagai perubahan tersebut alamiah sifatnya, namun hal ini tidak diketahui oleh
remaja yang bersangkutan jika mereka tidak dijelaskan sesuai dengan nalar dan alam pkiran mereka.
Ketidaktahuan tersebut berdampak pada kebingungan, kecemasan, ketakutan, atau bahkan
pemberotakan diri.
Berbagai perubahan dan tingkat kematangan berbeda antar seorang dengan lainnya. Penting bagi orang
tua untuk mengkomunikasikan atau memberikan pengertian mengenai hal tersebut kepada para remaja.
Para remaja membutuhkan keyakinan khusus bahwa yang mereka alami adalah sesuatu yang alamiah
dan perbedaan yang terjadi antara dirinya dengan teman sebaya lainnya bukanlah suatu kekurangan
atau kelainan.

Perubahan tingkah laku dan emosional yang dihadapi oleh para orang tua
terhadap anak-anak yang mulai meningkat remaja?
Masa remaja juga ditandai dengan kondisi emosional yang kuat, kuatnya emosi ini kadang-kadang
menimbulkan kembali pertengkaran-pertengkaran yang sudah berlalu dan terkadang akan
menimbulkan rasa kebencian lagi. Tingkat emosi anak-anak remaja dapat dilihat dengan berbagai cara
seperti, temperamental (mudah marah), sering menolak untuk berkomunikasi.

Mengapa orang tua perlu memberikan perhatian serius tentang pendidikan seks
kepada para remaja mereka?
Keingintahuan remaja sangat besar. Dalam kondisi dimana teknologi informasi dan komunikasi begitu
bebas dewasa ini maka kesempatan remaja untuk memperoleh informasi terhadap berbagai hal
termasuk masalah seks sangatlah terbuka. Masalahnya adalah tidak semua infomasi yang tersedia
merupakan informasi yang benar dan tepat bagi kehidupan remaja. Jika kemudian remaja mendapatkan
informasi yang tidak benar maka hal ersebut akan berpengaruh pada ‘nilai’ keidupan mereka.
Orang tua sangat berperan dalam menimbulkan nilai-nilai positif remaja perihal kehidupan seksual
mereka seperti bahaya PMS dan HIV/AIDS, hubungan seks bebas, kehamilan usia muda dan lain
sebagainya.
Bagaimana agar orang tua diterima oleh remaja?
Ada beberapa tips orang tua dapat berkomunikasi dengan remaja yaitu:

 Pengenalan terhadap diri anda


 Menganali masalah-masalah anda
 Mengenalianak-anak anda
 Ciptakan rasa keterbukaan dalam memberikan informasi yang mendidik mengenai masalah
seksual kepada anak anda

Kendala apa yang dihadapi oleh orang tua dalam memberikan pendidikan seks
kepada remaja mereka?

Kendala budaya, pengetahuan serta beban psikologis seringkali menjadi hambatabagi orang tua
dalam berkomunikasi tentang masalah seksual yang sehat dan bertanggung jawab dengan para
remaja. Namun satu hal yang harus senantiasa diingat oleh orang tua bahwa peran mereka
dibutuhkan oleh para remaja. Jika orang tua tidak mengambil peran tersebut maka dunia luar yang
akan mengambilnya. Oleh karenanya orang tua harus dengan berbagai cara berupaya untuk
membuka komunikasi tersebut. Orang tua tidak bisa menghindari anak-anaknya dari pengetahuan
akan seks. Mereka akan mencari sendiri atau memperoleh informasi dari lingkungan dimana
mereka bergaul. Informasi tersebut dapat berupa film, majalah, buku cerita atau komik porno,
ataupun cerita dari teman-teman sebaya.
Oleh karena itu orang tua mutlak perlu meningkatkan pengetahuan mereka seputar kehidupan
seksual yang sedang banyak terjadi misalnya penyebaran Bagaimana orang tua secara efektif
membina pendidikan seks pada keluarga? persahabatan yang diberikan oleh orang tua kepada

Tips-tips terhindar dengan seks dalam pacaran.


Tips ini datang dari diriku sendiri. So far, aku berhasil menghindari hal-hal yang ‘diinginkan’ tersebut.
Tips ini untuk semua gender.

1. Hilangkan pikiran-pikiran negatif, terutama yang berkaitan dengan ‘hal itu’. Ingat,
semua tindakan itu berawal dari niat dan niat itu ada di hati dan pikiran kita. So, clean it up at
first.
2. Jauhkan diri dari materi berbau pornografi. Klo nggak bisa, ya kurangi, jangan terlalu
akrab. Aku nggak munafik, nggak menyangkal klo aku berkali-kali lihat film or gambar porno
(biasa kan cowok ). Tapi semua pas aku iseng, browsing koleksi file temen. Aku nggak
pernah secara eksklusif browsing untuk cari materi itu. Ini ada hubungannya dengan tips nomer
1. Silahkan diartikan sendiri maksud aku.
3. Hindari berduaan di tempat yang sepi dan untouchable oleh orang lain, misal kamar tidur,
hotel, dll. Klo mo ke tempat wisata, pilih tempat ngobrol berduaan yang bisa dijangkau
pandangan mata orang lain. Sehingga kontrol diri bisa maksimal karena merasa diawasi.
Selama ini, aku lebih sering pacaran di tempat-tempat yang ramai, macam mall or kafe.
4. Minimalisir kontak anggota badan pada saat berduaan seperti meraba, ciuman, dll. Ciuman
adalah yang paling sulit dihindari. Biasanya bagian ini dominan cowok yang memulai. Tapi
jika tips 1, 2 dan 3 dah dijalankan, mudah kok melakukan tips ke-4 ini.
5. Nggak usah pacaran. Ini nggak recommended loh. Dan sebenarnya nggak ada
hubungannya sama sekali dengan tips-tips ini. Cuman untuk melengkapi, biar pas 5 biji.
Hehehhehe… Tapi kalo mau dipraktekkan, ya silahkan. Untuk sementara, kamu menemani
aku yang lagi jomblo. Inget, untuk sementara loh…

Silahkan dipraktekkan kalo memang ingin. Kalo nggak ingin dan nggak suka, jangan protes ke aku
ya…

Anda mungkin juga menyukai