Anda di halaman 1dari 4

ANTIINFLAMASI

Anti inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan karena mikroorganisme (non infeksi). Golongan Obat : Efek samping Aspirin : Gastritis, dan perdarahan saluran cerna, Pada dosis lebih tinggi; Salicylism : muntah-muntah, tinitus, pendengaran yang berkurang, dan vertigo, Bisa depresi pusat nafas, Peningkatan kadar asam urat, Peningkatan kadar enzim hepar, hepatitis, Sindroma Reye, Kontraindikasi pada hemophilia, Bila terjadi overdosis kumbah lambung. COX-2 Selective Inhibitors Steroid 1. Celecoxib inhibitor COX-2 yang sangat selektif, 375 kali lebih efektif untuk COX-2 daripada COX-1. Penyerapan dikurangi 20-30 % oleh makanan. Waktu paruh 11 jam. Sangat terikat protein Metabolisme oleh CYP2C9 klirens dapat 80% pada gangguan hati. Dosisi 100-200mg 2x sehari untuk artritis reumatoid dan osteoartritis .Tidak mempengaruhi agregasi platelet. 2. Etoricoxib suatu turunan bipyridine yang merupakan generasi kedua COX-2 selektif inhibitor. Memiliki waktu paruh eliminasi 22 jam Etoricoxib dimetabolisme ekstensif oleh enzym hepatik P450 diikuti oleh ekskresi renal. Di Amerika persetujuan obat ini masih terhambat, namun di Inggris dipakai untuk osteoartritis (60 mg 1x sehari), reumatoid artrtitis (90 mg 1x sehari), gout (12o mg 1x sehari) dan nyeri muskuloskletal (60 mg 1x sehari). 3. Meloxicam enolcarboxamide terkait piroxicam. Sedikit selektif pada COX-2.Absorpsi lambat. Waktu paruh serum 20 jam dan dikonversi menjadi metabolit tidak aktif. Pada dosis 7,5-15 mg/hari, meloxicam kurang ulserogenik daripada piroxicam, diclofenac, atau nabumeton. Toksisitas lainnya mirip dengan AINS lainnya. 4. Valdecoxib suatu diaryl-substituted isoxazole, yang merupakan obat terbaru dengan selektivitas tinggi pada COX-2. Memiliki waktu paruh 811 jam. Valdecoxib pada tahun 2005 ditarik dari pasaran Amerika karena efek samping pada kardiovaskular dan StevensJohnson Syndrom.Dipakai untuk artritis, dengan dosis 20 mg dua kali sehari.

5. Rofecoxib derivat furanose. Selektif inhibitor COX-2 yang kuat. Sangat mudah diserap. Sedikit kurang berikatan dengan protein (87%). Waktu paruh plasma terminal 17 jam. Dimetabolisme oleh enzim sitolitik hati dan juga oleh CYP3A4 di dinding usus. Tidak menghambat agregasi plateletHanya sedikit mempengaruhi prostaglandin mukosa usus AINS Non Steroid 1. Diclofenac turunan asam fenilasetat.Sifat antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik yang biasa. Cepat diserap setelah pemberian oral.Bioavailabilitas antara 30-70% + metabolisme lintas pertama. Waktu paruh 1-2 jam. Menumpuk dalam cairan sinovial dengan waktu paruh 2-6 jam dalam kompatermen ini. Dimetabolisme dengan CYP2A4 dan CYP2C9 menjadi metabolit tidak aktif disfungsi ginjal tidak mempengaruhi klirens senyara nyata. Efek samping berupa distress & perdarahan gastrointestinal terselubung, timbulnya ulserasi lambung peningkatan serum aminotransferase. 2. Diflusinal berasal dari asam salisilat, namun tidak dimetabolisme menjadi asam salisilat atau salicylate. Mengalami siklus enterohepatis.Mengalami metabolisme kapasitas terbatas, dengan waktu paruh serum mendekati waktu paruh salicylate. Efektif pada inflamasi rematik yang biasa dengan dosis 1000-1500 mg/hari. Klirens tergantung pada fungsi ginjal. 3. Etodolac derivat acetic acid rasemik. Waktu paruh 6,5 jam. Sedikit selektif, rasio : COX-2 : COX-1 kira-kira 10Diserap baik, bioavailabilitas 80%. Terikat kuat dengan protein plasma (>99%)Dosis 400-1600 mg/hari. 4. Fenoprofen suatu derivat propionic acid. Waktu paruh 2-4 jam.Dosis 600 mg 4x sehari Dari semua AINS ini adalah yang paling erat kaitannya dengan efek toksik. Efek yang tidak diinginkan ; nefrotoksisitas, mual, dispepsia, edema perifer, efek pada sistem saraf pusat dan kardiovaskular, dan tinitus. 5. Flurbiprofen suatu derivat propionic acid. Enansiomer (S)(-)-nya menghambat COX nonselektif dan mempengaruhi sintesis TNF- dan NO. Waktu paruh bervariasi mulai 0,5-4 jam.Metabolisme hepatisnya ekstensif, enansiomernya dimetabolisme dengan cara berbeda. Tidak mengalami sirkulasi enterohepatis Dosis 200-400 mg/hari sebanding

dengan aspirin atau AINS lainnya untuk artritis reumatoid, gout, spondilitis, dan osteoartritis.Profil efek samping sama dengan AINS lain. 6. Ibuprofen turunan phenylpropionik acid. 2400 mg ibuprofen setara dengan 4 gr aspirin dalam hal efek antiinflamasinya. > 99 % terikat protein, mudah dibersihkan. Waktu paruh terminal 1-2 jam.Dimetabolisme ekstensif di hati ; CYP2C8 dan CYP2C9. Diekskresi sedikit dalam bentuk tak berubah. Ibuprofen oral :Dosis < 2400 mg, untuk efek analgesiknya Krem topikal untuk otot. Efek samping :Iritasi gastrointestinal dan perdarahan Ruam kulit, pruritus, pusing, sakit kepala Efek hematologi : anemia aplastik dan agranulositosis.Efek ginjal : GGA, nefritis, sindrom nefrotik, Hepatitis Kontraindikasi relatif :Polip hidung, angioedema, reaktivitas bronkospastik. 7. Indomethacin derivat indole. Menghambat COX secara nonselektif. Menghambat phospolipase A dan C. Meng(-)i migrasi PMN. Meng(-)i pertumbuhan sel T dan B.Diserap dengan baik Waktu paruh 4-5 jam. Metabolisme terjadi dalam hati, dan sirkulasi enterohepatis yang luas terjadi. Obat yang tidak berubah dan metabolit yang inaktif diekskresi ke dalam empedu dan urin. 8. Obat yang tidak berubah dan metabolit yang inaktif diekskresi ke dalam empedu dan urin. Indikasi terutama untuk gout dan spondilitis ankilosis.Pada dosis yang lebih tinggi 1/3 pasien bereaksi terhadap indomethacin :Nyeri perut, diare, perdarahan gastrointestinal, dan pankreatitis. Telah dilaporkan trombositopeni dan anemia aplastik.Probenecid me waktu paruhnya. 9. Ketoprofen derivat propionic acid. Menghambat siklooksigenase (nonselektif) dan lipooksigenase. Obat ini cepat diserap Waktu paruh eliminasinya 1-3 jam.Dimetabolisme lengkap di hati menjadi glucoronida, yang bisa mengalami pengaktivan kembali setelah melalui sirkulasi enterohepatis.Dosis 100-300 mg/hari ekuivalen dengan AINS lain untuk AR, OA, pirai, dismenorea, dan nyeri lain.Efek samping terhadap sal. Cerna dan SSP. 10. Piroxicam oxicam. Nonselektif COX inhibitor Menghambat migrasi leukosit polimorfonuklear Me produksi radikal oksigen Menghambat fungsi limfosit Cepat diserap lambung dan usus halus Konsentrasi puncak plasma dalam 1 jam dengan waktu paruh rata-rata 50-60 jam.Dimetabolisme ekstensif metabolit inaktif Sirkulasi enterohepatis mungkin dapt terjadi Ekskresi dalam bentuk konjugat glucuronida & sisanya dalam bentuk tak berubah.

11. Tolmetin penghambat COX nonselektif lainnya. Memiliki waktu paruh pendek yang mengharuskan pemberian lebih sering. Tolmetin serupa dengan AINS lain dalam efikasi kecuali untuk pirai tidak efektif.Profil toksisitasnya juga sama dengan AINS lainnya. 12. Azapropazone derivat pyrazolone yang berhubungan dengan phenilbutazone. Waktu paruh azapropazone 12-16 jam, menjadi dobel pada pasien gangguan ginjal.Carprofen derivat propionic acid dengan waktu paruh 10-16 jam.Indikasi dan efek yang tidak diinginkan sama dengan AINS lainnya. 13. Baik meclofenamate & mefenamic acid menghambat kedua COX dan phospolipase A2 Kadar puncak plasma dicapai dalam 30-60 menit.Waktu paruh serum pendek ; 1-3 jamEfek yang tidak diinginkan sama dengan AINS lainnya.Meclofenamate dikontraindikasikan pada kehamilan; efikasinya & keamanannya belum dibuktikan pada anak-anak.Mefenamic acid kurang efektif daripada aspirin sebagai antiinflamasi.Mefenamic acid tidak boleh dipakai > 1 minggu dan tidak boleh untuk anak-anak.

14. Kesimpulan AINS

a. AINS dengan toksisitas tinggi - indometacin - tolmetin - meclofenamat b. AINS dengan toksisitas rendah - salsalat - aspirin ibuprofen c. AINS yang penggunaannya terbatas akibat toksisitasnya yang tinggi terhadap sal.cerna dan ginjal - ketorolak d. AINS yang mengalami metabolisme lintas pertama - diclofenac - diflunisal indometacin - ketoprofen - piroxicam e. AINS yang tidak mengalami metabolisme lintas pertama - flurbiprofen nabumeton - oxapromin f. AINS yang tidak mempengaruhi agregasi platelet - celecoxib - rofecoxib

Anda mungkin juga menyukai