Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari pancasila sebagai
dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan bukan hanya mengabaikan, namun
banyak juga yang tidak mengetahui makna dari dasar negara dan konstitusi tersebut. Golongan
masyarakat yang demikian sepertinya kurang pemahaman pendidikan tentang dasar negara kita
itu. Sesungguhnya bila seluruh warga negara Republik Indonesia mampu memahami,
menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan di
dalam Pembukaaan UUD 1945, maka mereka sudah tentu dapat menghayati filsafat dan ideologi
Pancasila sehingga menjiwai tingkah lakunya selaku warga negara R.I dalam melaksanakan
segala kegiatannya sebagai cerminan dari nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Terlebih di era
globalisasi ini masyarakat dituntut untuk mampu memilah-milah pengaruh positif dan negatif
dari globalisasi tersebut. Dengan pendidikan tentang dasar negara dan konstitusi diharapkan
masyarakat Indonesia mampu mempelajari, memahami dan melaksanakan segala kegiatan
kenegaraan berlandasakan dasar negara dan konstitusi, namun tidak kehilangan jati dirinya,
apalagi tercabut dari akar budaya bangsa dan keimanannya.
Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar Negara menempati
kedudukan sebagai norma hukum tertinggi suatu Negara. Sebagai norma tertinggi, dasar Negara
menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum dibawahnya. Konstitusi adalah salah
satu norma hukum dibawah dasar Negara. Dalam arti yang luas : konstitusi adalah hukum tata
negara, yaitu keseluruhan aturan dan ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem
ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah : konstitusi adalah hukum dasar, yaitu
keseluruhan aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu satu atau beberapa
dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok. Dengan demikian, konstitusi
bersumber dari dasar Negara.norma hukum dibawah dasar Negara isinya tidak boleh
bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang
2

terkandung dalam dasar Negara. Dasar Negara merupakan cita hukum dar Negara. Terdapat
hubungan-hubungan yang sangat terkait antara keduanya yang perlu kita ketahui..
Pernyataan-pernyataan tersebutlah yang membuat penulis mengangkat permasalan
tersebut ke dalam tema makalah ini yang berjudul Dasar Negara dan Konsitusi Negara
Indonesia.

















3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Negara Indonesia
1. Pengertian Dasar Negara
Dalam Insiklopedi Indonesia, dasar negara berarti pedoman dalam mengatur kehidupan
penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai kehidupan. Dasar negara yang
digunakan di Indonesia adalah Pancasila, nilai-nilai luhur yang terkandung Pancasila telah ada
dalam kalbu bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka.
Dalam pengertian di atas berarti negara adalah pedoman dalam melakukan segala
kegiatan ketatanegaraan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain pengertian tersebut ada juga
pengertian lain mengenai dasar negara, yaitu sebagai berikut:
Dasar negara merupakan sistem nilai yang dijadikan dasar dari segala hukum dan dasar
moral dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pengertian ini lebih menekankan kepada sistem nilai yang dijadikan dasar, namun
keduanya terdapat keselarasan yaitu dasar negara sebagai penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat.
Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas bahwa dasar negara adalah suatu
landasan yang mengatur penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat yang didalamnya terdapat
sistem nilai yang dijadikan dasar dari segala hukum. Indonesia menerapkan dasar negara berupa
pancasila yang dianggap memiliki nilai-nilai luhur yang dijiwai oleh bangsa.
2. Kedudukan Pancasila
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara termaksud secara yuridis konstitusional dalam
pembukaan UUD 1945, artinya pancasila sebagai norma dasar negara bersifat mengikat semua
warga negara Indonesia untuk melaksanakan, mewariskan, mengembangkan dan
melestarikannya. Semua warga negara, pejabat, lembaga negara bahkan hukum perundangan
wajib bersumber dan sesuai dengan nilai Pancasila.
4

Tentulah sebagai warga negara Indonesia harus mampu dengan mudah melaksanakan,
mewariskan, mengembangkan dan melestarikan Pancasila tersebut sebagai identitas bangsa
karena sifat Pancasila yang universal memungkinkan setiap rakyat mampu menjiwainya.
3. Fungsi Pancasila
Sebagai dasar negara Indonesia tentulah Pancaila memiliki peranan/fungsi-fungsi tertentu
dalam pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi untuk mengatur setiap aktivitas warga negara,
penyeleggara negara dan lembaga-lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah
harus berpedoman kepada Pancasila.
b. Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup berarti bahwa semua tingkah laku dan tindak
perbuatan harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila-sila Pancasila.
c. Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa
Pancasila merupakan sikap mental dan pola tingkah laku bangsa Indonesia yang
diwujudkan dalam perbuatan/kepribadianbangsa Indonesia, dan merupakan ciri khas yang
membedakan dengan bangsa lain.
d. Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa
Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 tujuan bangsa Indonesia adalah
terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa
Pancasila telah disepakati oleh seluruh rakyat indonesia melalui wakilnya dan harus kita
bela selamanya.
f. Pancasila sebagai Filsafat Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia
5

Pancasila adalah filsafat hidup dan kepribadian bangsa Indonesia, yang mengandung
nilai-nilai dan norma-norma yang diakini oleh bangsa Indonesia paling benar, adil, bijaksana dan
paling sesuai serta tepat bagi bangsa Indonesia sehingga dapat mempersatukan bangsa Indonesia.
4. Nilai-Nilai dalam Pancasila
Pancasila sebagai pandangan hidup digunakan sebagai petunjuk, arah semua kegiatan
atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang. Ini berarti semua tingkah laku dan
perbuatan masyarakat Indonesia merupakan pancaran dari nilai-nilai pancasila.
Menurut Prof. Dr. Notonegoro ada 3 jenis nilai yang terkandung dalam pancasila, yakni:
a. Nilai Material adalah segala benda yang berguna bagi manusia.
b. Nilai Vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk hidup dan
mengadakan kegiatan.
c. Nilai Spiritual adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Jadi, pada dasarnya pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiki nilai-nilai penting
yang harus diamalkan oleh setiap masyarakat sehingga setiap tindakan yang dilakukan selalu
mencerminkan nilai-nilai pancasila dan tidak menyimpang dari nilai-nilai tersebut. Karena pada
dasarnya nilai-nilai pancasila digali dari bumi Indonesia, diungkap dari budaya dan peradaban
bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut tumbuh dan berkembang dalam budaya dan
peradaban Indonesia sendiri dari masa ke masa bersama-sama dengan pertumbuhan dan
perkembangan bangsa.
B. Konstitusi Negara Indonesia
1. Pengertian Konstitusi
Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan ketentuan hukum yang
dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan
kerja sama antara negara dan masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selanjutnya, Prof. Bagir Manan mengatakan bahwa konstitusi ialah sekelompok
ketentuan yang mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan suatu negara. Sehingga
negara dankonstitusi adalah satu pasangan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap negara tentu
6

mempunyaikonstitusi, meskipun mungkin tidak tertulis. Konstitusi mempunyai arti dan fungsi
yang sangat penting bagi negara, baik secara formil, materiil, maupun konstitusionil. Konstitusi
jugamempunyai fungsi konstitusional, sebagai sumber dan dasar cita bangsa dan negara yang
berupanilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar bagi kehidupan bernegara. Ia selalu mencerminkan
semangatyang oleh penyusunnya ingin diabadikan dalam konstitusi tersebut sehingga mewarnai
seluruhnaskah konstitusi tersebut.
Selain itu juga C.F. Strong mengemukakan bawa konstitusi itu merupakan kumpulan
asas-asas yang tiga materi pokok, yaitu tentang kekuasaan pemerintahan, hak-hak yang
diperintah, dan hubungan antara yang memerintah dengan yang diperintah.Dengan melihat teori-
teori dasar tentang konstitusi di atas, maka kita akan melihat bagaimana halnya dengan Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi tertulis bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sebagai salah satu konstitusi modern, Undang-Undang Dasar 1945 bukan hanya memuat
struktur-struktur lembaga negara, tetapi juga mengatur tugas dan wewenang lembaga-lembaga
tadi. Untuk mencegah agar kekuasan tidak disalahgunakan, dilakukan pula pembatasan
kekuasaan, baik dari segi isi maupun waktu dijalankannya kekuasaan.
Definisi tersebut menjelaskan suatu bentuk konstitusi, yaitu aturan-aturan dan ketentuan
hukum untuk mengatur pemerintahan suatu negara. Konstitusi yang digunakan di Indonesia
adalah UUD 1945. Terdapat juga definisi terkait mengenai kostitusi tersebut menurut para ahli,
yaitu sebagai berikut:
Menurut L.J. Van Apeldoorn, UUD merupakan bagian tertulis dari suatu konstitusi,
sementara konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tidak tertulis.
Kemudian definisi terkait juga dikemukakan oleh seorang ahli, yaitu A.A Struycken
sebegai berikut:
Menurut A.A Struycken, ia tidak membedakan antara konstitusi dengan UUD.
Menurutnya, konstitusi adalah UU yang memuat garis-garis besar dan asas-asas tentang
organisasi negara.
Konstitusi juga memiliki sifat dalam pelaksanaanya pada setiap negara. Sifat konstitusi
adalah membatasi kekuasaan pemerintah sehingga penyelenggara kekuasaan tidak bertindak
7

sewenang-wenang. Demikian hak-hak warga negara akan dilindungi. Sifat-sifat konstitusi
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Membatasi kekuasaan si penguasa dan menjamin hak warga negara.
2. Merupakan pencerminan keadaan masyarakat dan negara yang
bersangkutan.
3. Memberi petunjuk dan arah kemana negara akan dibawa.
4. Dasar dan sumber hukum bagi peraturan perundangan dibawahnya.
5. Produk politik yang tertinggi bagi suatu bangsa dalam membentuk dan
menjalankan negara.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konstitusi adalah aturan-
aturan hukum baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang memuat garis-garis besar dan asas-
asas kenegaraan. Di Indonesia aturan-aturan tersebut terwujud dalam UUD 1945.
2. Kedudukan UUD 1945
Undang-Undang Dasar adalah naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok
dari badan-badan pemerintah suatu negara dan menentukan secara garis besar cara kerja badan-
badan pemerintahan tersebut.
Selanjutnya, Undang-Undang Dasar adalah hukum dasar yang tertulis. Selain itu ada pula
hukum dasar yang tidak tertulis yang sering disebut konvensi. Artinya kebiasaan politik dalam
politik dalam ketatanegaraan yang tidak tertulis, adapun pelaksanaanya dapat diterima dan
dibenarkan oleh rakyat, seperti presiden setiap tanggal 17 Agustus.
Namun hukum dasar pada UUD hanyalah sebagian saja melainkan ada juga yang hukum
yang tidak tertulis sebagaimana dijelaskan pada penjelasan UUD 1945, dinyatakan bahwa:
Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari hukumnya dasar negara
itu. Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedangkan hukum dasar yang tidak
tertulis. Hukum dasar tidak tertulis ialah aturan-aturan tidak tertulis yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan negara.

8

Jadi dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui kedudukan utama dari Undang-
Undang Dasar adalah sebagai hukum dasar dan bukanlah satu-satunya hukum dasar melainkan
hanya sebagian hukum dasar, yakni hukum dasar yang tertulis. Di samping itu masih terdapat
hukum dasar yang tidak tertulis. Sebagai hukum dasar, maka UUD 1945 merupakan sumber
hukum.
3. Fungsi UUD 1945
Sebagi Konstitusi tentulah UUD 1945 memiliki fungsi, bila dijabarkan fungsi UUD 1945
adalah sebagai berikut:
- Sebagai sumber hukum dalam tertib hukum, merupakan perundang-undangan yang
tertinggi.
- Sebagai alat kontrol bagi hukum yang berada di bawahnya.
- Sebagai pedoman yang memberi arah bangsa.
- Sebagai kerangka dasar dalam pembagian dan penyelenggaraan pemerintah negara.
Fungsi tersebut adalah suatu acuan dalam melakukan segala kehidupan berbangsa dan
keseimbangan dalam berprilaku bila diterapkan dengan baik.
4. Nilai-Nilai dalam UUD 1945
Selain sebagai konstitusi, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia juga
memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
a. Paham negara persatuan yaitu negara yang melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Tujuan negara, yaitu negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
c. Negara yang berkedaulatan berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.
d. Negara berdasar adas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
9

e. Menentang Penjajahan
f. Mencita-citakan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur
Jelaslah bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia memiliki kandungan
nilai-nilai yang sangat baik, mewakili cita-cita, identitas, dan kepribadian bangsa Indonesia yang
harus terus dipupuk agar masyarakat Indonesia tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa
Indonesia yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme.
C. Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi Negara Indonesia
Hubungan antara Dasar Negara dan Konstitusi Negara Indonesia secara umum tampak
pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebgai dasar negara Indonesia berkaitan erat dengan konstitusi atau Undang-
Undang Dasar Negara. Hal tersebut ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV bahwa
...dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Secara terperinci dapat dijabarkan hubungan antara Dasar Negara dan Konstitusi, yaitu
sebagai berikut:
- Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan
dasar negara.
- Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam
pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi).
- Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar
negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan
dasar negara.
Jadi, seperti yang telah dituangkan dalam pembukaan UUD dan penjabarannya Dasar
Negara dan Konstitusi Negara Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat, keduanya
memiliki fungsi yang berbeda namun pada dasarnya dilandasi tujuan yang sama dalam
memperadabkan bangsa Indonesia dan menjadi suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta
10

saling melengkapi satu sama lainnya, sehingga keduanya harus berjalan bersama-sama dan
selaras sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tertuang pada
Pembukaaan UUD 1945.



















11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini banyak hal yang dapat kita jadikan pelajaran bagi pembaca pada
umumnya dan khususnya bagi penulis.Berdasarkan pembahasan dan penelaahan pada makalah
ini maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal:
1. Dasar negara berarti pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan
ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai kehidupan.
2. Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok
(fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara.
3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat.
Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar
negara.
4. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan suatu kekuasaan
dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup, sehingga
pancasila bukan sebagai konstitusi melainkan UUD 1945 yang menjadi
konstitusi di Indonesia.
B. Saran
Setelah menyimpulkan hasil pembahasan dari makalah ini berdasarkan teori-teori yang
ada, maka penulis mencoba untuk memberikan masukan atau saran sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah, penulis menyarankan agar berhati-hati dalam melakukan
perubahan ataupun melaksanakan Undang-Undang agar tetap terjalin
keselarasan antara Dasar Negara dan Konstitusi.
2. Bagi pembaca, penulis menyarankan agar dapat mengambil hal-hal positif
dari makalah ini untuk pembelajaran dan lebih banyak membaca buku yang
berkaitan dengan Dasar Negara dan Konstitusi agar lebih memahami makna
dari kedua hal tersebut.
12

3. Bagi penulis yang ingin mengetahui dasar negara dan konstitusi, penulis
sarankan agar lebih memperbanyak referensi yang terkait dengan dasar
negara dan konstitusi.
Demikianlah makalah akhir semester yang berjudul Dasar Negara dan Konstitusi Negara
Indonesia ini saya tulis dengan harapan dapat menjadi manfaat bagi setiap pembaca khususnya
penulis. Bila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini saya memohon maaf, karena kebenaran
datangnya dari Allah sedangkan kesalahan datangnya dari saya pribadi selaku penulis.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.















13

DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka, 2009. cet. Ke-14
Amik, Fajjin dan Humaidi Ratiman. Hakikat Kewarganegaraan untuk kelas X. Jakarta: PT.
Sinergi Pustaka Indonesia, 2006.
Abubakar, Suradi dkk. Kewarganegaraan Menuju Masyarakat Madani Kelas 1 SMA. Jakarta:
Yudhistira, 2004. cet. Ke-1
Priyo Sukonto, Bambang. dkk. Panduan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan 12 SMA IPS.
Yogyakarta: Lembaga Pendidikan Primagama, 2010.
Aziz Asymuni, Ahmad. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi IAIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta: PT. Hikmat Syahid Indah, 1992. cet. Ke-2

Anda mungkin juga menyukai