menjelaskan. Menemukan situasi problematik dalam suatu penelitian biasanya dirasakan sebagai sesuatu yang sulit, solusinya adalah dengan cara mengajukan pertanyaanpertanyaan kritis terhadap penggalan realitas yang telah ditangguk oleh pengamatan, terhadap teori yang telah ada, atau terhadap hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal ilmiah.
Jika kita bertanya apa terhadap penggalan situasi problematik, maka akan menuntun peneliti ke suatu penggambaran (deskripsi). Pertanyaan bagaimana akan mempertemukannya dengan suatu keadaan, proses, atau perubahan. Selanjutnya, apabila dalam suatu situasi problematik itu diajukan pertanyaan mengapa, maka penelitian itu menghendaki suatu analisis yang menjelaskan. Pertanyaan sejauh mana atau yang sejenisnya akan membawa peneliti pada suatu situasi problematik yang menghendaki prediksi atau peramalan (Ihalauw, 2012:173). Dan masih banyak pertanyaan lain yang dapat dikemukakan. Namun, yang penting ialah, jika seorang peneliti mengajukan pertanyaan terhadap teori, hasil penelitian atau penggalan realitas yang diamatinya, ilmuwan dan peneliti harus mengajukan pertanyaan yang kritis dan tepat. Ini memungkinkan ilmuwan dan peneliti untuk mengungkapkan hal-hal baru yang belum pernah diperhatikan oleh orang lain (novelty). Menurut Ihalauw (2012:173), situasi problematik bisa bersumber pada teori-teori yang telah ada, hasil-hasil penelitian dan laporan penelitian jurnal-jurnal ilmiah, fakta, peristiwa, objek atau fenomena empirik. Yang paling penting ialah, kemampuan peneliti untuk mengajukan pertanyaan yang kritis dan tepat, sehingga sumber-sumber itu mengungkapkan situasi problematik yang relevan. Bentuk situasi problematik adalah berupa uraian atau esai. Berikut adalah peraga untuk meringkas bentuk situasi problematik.
Sumber: Ihalauw, J. O. I. (2012:174)
TEORI
Senjang Hasil Penelitian Fakta, Peristiwa, Objek, Fenomena
Hal, keadaan, pikiran, peristiwa atau objek yang gagasangagasan tentangnya masih kabur, menimbulkan keraguan dan rasa ingin tahu, sehingga memicu ilmuwan dan peneliti untuk memahami, menggambarkan, meramalkan dan atau menjelaskan.
SITUASI PROBLEMATIK
perubahan dalam masalah penelitian. Jika perubahan cukup besar dan memerlukan orientasi baru dalam dasar pemikiran maka peneliti perlu mendalamai kembali kepustakaan yang relevan dengan masalah baru. Langkah-langkah Perumusan Masalah (Moleong, 2009): 1. Tentukan fokus penelitian. 2. Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitannya dengan fokus tersebut (disebut subfokus). 3. Antara faktor-faktor yang terkait diadakan pengkajian untuk ditelaah kemudian ditetapkan mana yang dipilih. 4. Kaitkan secara logis faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian. Contoh: Topik Kegiatan bebas seks di kalangan remaja. Langkah 1 Berdasarkan topik tersebut, fokusnya adalah kegiatan bebas seksual. Langkah 2 Pengaruh film porno, pengaruh lingkungan remaja, cinta muda yang buta, nilai, etika, moral, agama yang longgar; kebiasaan nonton kegiatan seks di internet, pengaruh dugem. Langkah 3 Semua faktor di atas menarik untuk diteliti, namun peneliti hanya meneliti faktor yang memungkinkan untuk ditelitinya (sesuai dengan situasi dan kondisinya). Langkah 4 Mengaitkan setiap faktor yang dipilih dengan fokus penelitian. Dalam langkah ini digunakan pertanyaan bagaimana, mengapa, apakah. (lihat buku Moleong hal 121).
peka atas perbedaan tersebut, karena setiap pertanyaan mengemban tujuan-tujuan yang berbeda. Sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut: Persoalan Penelitian dan Tujuan yang diemban dalam Penelitian Dasar serta Penelitian Terapan Persoalan Penelitian Apa? Mengapa? Bagaimana? Sumber: Ihalauw (2012:181) Tujuan Penelitian Dasar Penjajagan Penggambaran Peramalan Pemahaman Penjelasan Terapan Penilaian Pengkajian dampak Penilaian Pengkajian dampak Perubahan
Sumber: Azwar, S. (2011). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ihalauw, J. O. I. (2012). Konstruksi Teori, Komponen dan Proses. Retrieved at May 18, 2013 from http://books.google.co.id/books?id=zfujc7tpJHwC&pg=PT3&lpg=PT3&dq=situasi+problema tik+adalah&source=bl&ots=HINLDhrKPT&sig=BbDOo0Jq_WKe_TQvFCHDyfx842g&hl=en&s a=X&ei=9huXUfHZMsH_rQe7_oG4CA&redir_esc=y 5