Anda di halaman 1dari 4

OPERASI SISTEM ENERGI II PENGUJIAN EFISIENSI PANEL SURYA

1. TUJUAN A. Mengetahui efisiensi panel surya dengan menggunakan radiasi sesaat B. Mengetahui efisiensi panel surya dari ukuran panel C. Mengetahui pengaruh resistansi terhadap efisiensi panel surya

2. TEORI PENDUKUNG Efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya elektron yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam. Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-unsur seperti Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessim sangat mudah melepaskan elektron valensinya. Selain karena reaksi redoks, elektron valensi logam-logam tersebutjuga mudah lepas oleh adanya cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Diantara logam-logam diatas Cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan elektronnya, sehingga lazim digunakan sebagai foto detektor. Proses pembangkitan tegangan pada solar cell

Tegangan yang dihasilkan oleh sensor fotovoltaik adalah sebanding dengan frekuensi gelombang cahaya (sesuai konstanta Plank E = h.f). Semakin kearah warna biru, makin tinggi tegangan yang dihasilkan. Tingginya intensitas listrik akan berpengaruh terhadap arus listrik. Bila fotovoltaik diberi beban maka arus listrik dapat dihasilkan adalah tergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan semikonduktor. Dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini

terdiri atas dua jenis lapisan sensitif:lapisan negatif (tipe-n)3 dan lapisan positif (tipe-p) Sel surya ini mudah pecah dan berkarat jika terkena air. Karena itu sel ini dibuat dalam bentuk panel-panel ukuran tertentu yang dilapisi plastik atau kaca bening yang kedap air. Panel ini dikenal sebagai panel surya. Ada beberapa jenis panel surya yang dijual di pasaran. Jenis pertama, yang terbaik saat ini, adalah jenis monokristalin. Panel ini memiliki efisiensi5 12-14%. Jenis kedua adalah jenis polikristalin atau multikristalin, yang terbuat dari kristal silikon dengan efisiensi 10-12%. Jenis ketiga adalah silikon jenis amorphous, yang berbentuk film tipis. Efisiensinya sekitar 4-6%. Panel surya jenis ini banyak dipakai di mainan anak-anak, jam dan kalkulator. Yang terakhir adalah panel surya yang terbuat dari GaAs (Gallium Arsenide) yang lebih efisien pada temperatur tinggi. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan lebih dahulu ke dalam batere. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan arus searah (DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah 0.4-0.5V. Kita dapat mendesain rangkaian panel-panel surya, secara seri atau paralel, untuk memperoleh output tegangan dan arus yang diinginkan. Untuk memperoleh arus bolak balik (AC) diperlukan alat tambahan yang disebut inverter.

3. ALAT DAN BAHAN A. Voltmeter B. Amperemeter C. Rheostat D. Pyranometer E. Plotter

4. CARA PENGUJIAN A. Pasang rangkaian seperti gambar dibawah ini

B. Pasang rheostat pada posisi 1 ohm C. Ukur intensitas cahaya D. Ukur tegangan dan arus pada posisi resistansi nol E. Pasang rheostat hingga posisi maksimal secara cepat F. Ukur tegangan dan arus G. Periksa ploter H. Ulangi langkah B G untuk intensitas cahaya yang berbeda

6. Analisis Data Jika dilihat dari data pengamatan, pada pengujian solar cell tanpa menggunakan beban, saat praktikum radiasi sesaat yang didapat tidak stabil kadang radiasi mendekati maksimum dan radiasi sesaat yang didapat juga minimum. Hal ini dikarenakan faktor cuaca yang pada akhir akhir ini tidak menentu yang setiap waktu terkadang berubah ubah. Untuk data perhitungan effisiensi, besar radiasi sesaat tidak terlalu berpengaruh. Hal tersebut dapat dilihat ketika radiasi minimum namun tegangan dan arus yang dihasilkan menyebabkan effisiensi yang besar. Untuk pengujian dengan beban pompa menggunakan satu panel surya, pengujian dilakukan dengan pengukuran radiasi kumulatif. Pada saat data ke 1 dan ke 2, perubahan radiasi kumulatif sama atau stabil sehingga aliran air dan volume air juga yang dihasilkan sama. Sedangkan untuk perhitungan effisiensi, data ke 1 yang memiliki input terendah, memiliki effisiensi paling tinggi karena output daya yang dihasilkan tidak terlalu jauh perbedannya sehingga penggunaan daya (output) juga sesuai dengan input yang didapat. Untuk pengujian dengan beban pompa menggunakan dua panel surya, pengujian dilakukan juga dengan pengukuran radiasi kumulatif. Pada saat perubahan radiasi kumulatif dari data ke 1 ke 2, jangka waktu perubahan cukup lama, hal ini dikarenakan saat pengujian cuaca cenderung tidak berubah ubah. Sedangkan saat perubahan radiasi kumulatif dari data 2 ke data 3 jangka waktunya singkat. Untuk perhitungan effisiensi, data ke 2 memiliki effisiensi yang paling besar, karena input yang dihasilkan tidak terlalu jauh dengan pemakaian daya (output) pompa air tersebut 7. Kesimpulan -) Nilai radiasi matahari berbanding lurus dengan input solar cell -) Besarnya suatu effisiensi solar cell dilihat dari sedikit perbedaan input dan outputnya -) Nilai tegangan input pada penggunaan beban pompa dengan menggunakan 2 panel surya lebih besar dibandingkan dengan penggunaan beban pompa dengan menggunakan 1 panel surya

Anda mungkin juga menyukai