Anda di halaman 1dari 6

I-1

Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Sehingga pada musim hujan tanah menjadi jenuh dan pada musim kemarau terjadi sebaliknya. Siklus pembasahan dan pengeringan yang terjadi berulang ulang mempengaruhi sifat sifat fisik tanah dan karakteristik mekanik tanah antara lain peruabahan kadar air dalam tanah, perubahan tegangan geser, perubahan tegangan air pori negatif dan perubahan volume tanah. Kejadian kejadian yang berhubungan dengan peristiwa kelongsoran terutama pada lereng, dapat ditarik kesimpulan antara hujan, banjir dan longsor biasanya terjadi pada pertengahan atau akhir musim penghujan. Hal ini disebabkan pori tanah terisi semua oleh air. Sehingga menarik untuk dikaji hubungan antara hujan dengan kelongsoran yang terjadi pada lereng. Pada saat tertentu kondisi lereng kadang berfungsi dengan baik, namun kondisi keandalan lereng belum tentu baik, mungkin sudah sangat menurun atau bahkan sangat kritis. Sehingga banyak lereng yang longsor secara tiba tiba sehingga membahayakan masyarakat sekitar. Pengaruh air hujan terutama

Bidang Studi Geoteknik Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS

I-2
Tugas Akhir

pada permukaan atas lereng mengakibatkan naiknya kadar air melalaui rembesan air langsung di permukaan. Ketika tanah jenuh maka tanah kehilangan semua tambahan kekuatan geser yang berasal dari tekanan air pori negatif sehingga tanah enjadi tidak stabil dan mudah longsor. Nalendro, S , Et Al (2006) telah melakukan penelitian pada tanah permukaan tanggul di daerah Kanor, dari hasil

penelitiannnya menunjukkan bahwa akibat pembasahan terjadi perubahan karakteristik tanah yaitu penurunan nilai tegangan air pori negatif, peningkatan air pori tanah (e) dan peningkatan derajat kejenuhan (Sr). Sedangkan pengaruh pada sifat mekanik yaitu terjai penurunan nilai sudut geser dalam dan kohesi dari tanah. Untuk mengetahui perubahan karakteristik tanah dan sifat mekaniknya dilakukan penelitian tanah dari lereng tersebut. Hal hal yang menjadi subyek adalah meneliti lapisan tanah lereng sampai kedalaman 30 meter. Sehingga dapat diketahui berapa besarnya parameter suhu pada tiap tiap lapisan tanah untuk masing masing kondisi. Dan aplikasinya dilakukan melalui beberapa simulasi di laboratorium. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang model kelongsoran tanah setelah mengalami proses pembasahan akibat perubahan musim hujan dan

Bidang Studi Geoteknik 2 Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS

I-3
Tugas Akhir

mengetahui hubungan antara kondisi initial, hujan dan kestabilan lereng.

1.2. Perumusan Masalah Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini mencangkup beberapa hal sebagaimana berikut : 1. Bagaimana pengaruh pembasahan terhadap

perubahan kadar air (w) ,angka pori (e), dan derajat kejenuhan (Sr) dengan kepadatan dan kadar air kondisi initial lapangan. 2. Bagaimana pengaruh proses pembasahan terhadap tegangan air pori negative (suction) dan parameter tegangan geser tanah (c). 3. Bagaimana permodelan kelongsoran. 4. Bagaimana pengaruh proses pembasahan terhadap angka keamanan lereng ( SF ) pada berbagai kondisi muka air yang berbeda.

1.3. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perubahan kadar air akibat pembasahan terhadap parameter fisik yaitu kadar air

Bidang Studi Geoteknik Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS

I-4
Tugas Akhir

(w), angka pori (e), derajat kejenuhan (Sr) dari kondisi inisialnya. 2. Untuk mengetahui pengaruh pembasahan tanah terhadap perubahan tegangan air pori negatif

(suction) dan parameter tegangan geser pada tanah ( c ). 3. Untuk mengetahui permodelan kelongsoran yang terjadi akibat pengaruh pembasahan dengan bantuan GEO SLOPE. 4. Untuk mengetahui proses pembasahan terhadap angka keamanan (safety factor) stabilitas tanah dasar dengan disertai simulasi model dengan bantuan program komputer.

1.4. Batasan Masalah Untuk mendapatkan hasil penelitian yang memadai, tinjaun dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah undisturbed yang diambil dari 4 titik didaerah lereng Desa Kemuning, Kab.Jember dengan pengambilan sampel tiap 2 meter sampai kedalaman 30 meter.

Bidang Studi Geoteknik 4 Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS

I-5
Tugas Akhir

2. Proses

pembasahan

dilakukan

dengan

cara

menambahkan air kedalam benda uji, hingga kadar air benda uji menjadi ; Wi+25%(Wsat-Wi) , Wi+50%(Wsat-Wi) , Wi+75%(Wsat-Wi) ,

Wi+100%(Wsat-Wi) ,dan Wi adalah kadar air asli lapangan dan Wsat adalah kadar air kondisi jenuh. 3. Dalam penelitian ini dipakai studi parametrik ,disertai studi analisis model dengan bantuan GEO SLOPE untuk mendapatkan gambaran perilaku kelongsoran . 4. Kuat geser tanah diukur langsung menggunakan alat uji geser langsung (direct shear test) ,untuk pengukuran suction digunakan kertas whaltman No.42.

1.5. Manfaat Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan gambaran tentang parameter fisik tanah, visualisasi kelongsoran lereng, dan mekanik tahah seperti angka pori, derajat kejenuhan, kepadatan kering, tegangan air pori negatif dan kekuatan geser pada tanah asli dan tanah yang telah dikondisikan pada berbagai variasi kadar air akibat dari proses pengulangan siklus pembasahan.

Bidang Studi Geoteknik Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS

I-6
Tugas Akhir

Halaman ini sengaja dikosongkan

Bidang Studi Geoteknik 6 Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS

Anda mungkin juga menyukai