Anda di halaman 1dari 23

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 2.1.1

Konsep Dasar Sistem Pengertian Sistem Jogiyanto (1989 : 1) mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbedabeda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.2

Karakteristik Sistem Menurut Jogiyanto (1989 : 4) suatu sistem memiliki beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut supra sistem. 2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai salah satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut.. Dengan

demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.

Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke sebsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer. Program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolah Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akutansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 8. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.2 2.2.1

Informasi Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto (1989 : 8) Informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.2

Siklus Informasi Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus

informasi (informasi cycle ). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).
Proses ( Model )

Data (ditangkap)

Dasar Data

Input (Data)

Output (Information)

Penerima

Hasil Tindakan

Keputusan Tindakan

Gambar 2.1 Siklus Informasi ( Jogiyanto, 1989:9 )

2.2.3

Kualitas Informasi Jogiyanto (1989 : 10) menjelaskan bahwa kualitas suatu sistem informasi tergantung dari 3 hal yaitu : 1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (Timelines) Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. 3. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

2.3 2.3.1

Sistem Informasi Pengertian Sistem Informasi Jogiyanto (1989 : 11) Sistem Informasi adalah Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi ,harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial.

George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006:6) sistem informasi adalah Penggunaan tekhnologi komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna.

2.4

Pengertian Pengiriman Barang Pengiriman barang adalah segala upaya yang diselenggarakan atau dilaksanakan secara sendiri atau secara bersama sama dalam suatu organisasi untuk memberikan pelayanan secara efektif dan efisien.

2.7 2.7.1

Alat Pengembangan Sistem Pengertian Bagan Alir Dokumen ( Flowchart ) Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006:41) Bagan alir dokumen atau Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan yang merupakan diagram simbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.

Simbol-simbol flowchart Flowchart yang disusun dengan simbol, dapat dilihat pada tabel 2.1 simbol flowchart menunjukkan apa yang dikerjakan sistem.

Tabel 2.1 Simbol flowchart Simbol Makna Dokumen Simbol ini menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual maupun komputer. Dokumen dan Tembusannya Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya. Nomor lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan atas. Berbagai Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama dalam satu paket. Nama dokumen dituliskan di dalam masing-masing simbol dan nomor dokumen yang dicantumkan di sudut kanan atas simbol dokumen yang bersangkutan.

Catatan Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya dalam dokumen atau formulir. Penghubung pada halaman yang sama (On Page Connector) Simbol ini sebagai tanda penghubung bagan alir dokumen pada halaman yang sama, dengan memperhatikan nomor yang

tercantum dalam simbol penghubung pada halaman yang sama.

Akhir arus dokumen dan mengarahkan pembaca ke simbol penghubung yang sama yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut.

Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang

bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut.

Penghubung pada halaman berbeda (Off-Page Connector) Jika untuk menggambarkan alir suatu sistem akuntansi diperlukan lebih dari satu halaman, simbol ini harus digunakan untuk

menunjukkan kemana dan bagaimana alir terkait satu dengan yang lainnya. Kegiatan Manual Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual seperti : menerima order dari pembeli, mengisi formulir, membandingkan berbagai jenis kegiatan klerikal yang lain. Keterangan/Komentar Simbol ini memungkinkan ahli sistem

menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan oleh bagan alir. Arsip Sementara Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen seperti lemari arsip dan kotak arsip. Simbol sebagai berikut: A = Menurut abjad N = Menurut nomor urut T = Menurut tanggal/kronologis

Arsip Permanen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.

On-line Computer Process Simbol ini menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. Simbol Keyboard Simbol ini menggambarkan pemasukan data ke dalam komputer melalui on-line keyboard Pita Magnetik (Magnetic Tape) Simbol ini menunjukkan input/output

menggunakan pita magnetik. On-line Storage Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang berbentuk On-line (di dalam memori komputer). Keputusan Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol.

Garis Alir (Floe Line) Simbol ini menunjukkan arus dari proses Magnetic Disk Simbol ini digunakan untuk menunjukkan input atau output menggunakan harddisk Persimpangan Garis Alir Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut. Pertemuan Garis Alir Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya. Mulai / Berakhir (Terminal). Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir dari suatu sistem akuntansi. Masuk ke sistem Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka

diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir.

Keluar sistem lain Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka

diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk keluar sistem lain.

Sumber : Mulyadi (2001 : 45)

2.7.2

DFD (Data Flow Diagram) Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006:48) DFD digunakan oleh analisis untuk mendokumentasikan desain logika suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Beberapa simbol yang digunakan di DFD untuk maksud mewakili: Tabel 2.2 Simbol DFD Nama Simbol Makna Menggambarkan Terminator sumber dan destinasi data. Tugas atau fungsi Proses yang harus dijalankan. S Simpanan Data Simpanan Data

Saluran Arus Data komunikasi

Sumber : George H. Boodnar dan William S. Hopwood (2006 : 48)

2.7.3

Diagram Konteks Menurut Ineke (2004:14) Diagram konteks adalah Data flow yang menggambarkan garis besar operasional sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output sistem yang akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses sehingga tidak boleh ada store.

2.7.4

Entity Relation Diagram (ERD) Rosa A.S. (2011:49) Entity relationship diagram adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relational.

Tabel 2.3 Simbol ERD Simbol Keterangan Entitas/Entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data. Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja. Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas. Asosiasi Penghubung antara relasi dan entitas dimana dikedua

ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan pemakaian. jumlah

Sumber: Fathansyah (1999:80)

Kardinalitas (Cardianality) Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu:

Tabel 2.4 Kardinalitas Gambar One to one Tingkat hubungan satu ke satu dinyatakan dengan satu kejadian pada
1 1

Keterangan

entitas

pertama,

hanya

mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang ke dua dan sebaliknya. Berarti setiap entitas A berhubungan dengan satu entitas B dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

One to Many atau Many to One Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan itu dilihat. Kejadian satu pada entitas yang pertama dapat
1 M

mempunyai

banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang ke dua, sebaliknya satu kejadian pada entitas yang ke dua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Many to many Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas mempunyai banyak hubungan
M M

dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi entitas yang ke dua, yang berarti setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas B dan

demikian juga sebaliknya dimana setiap entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas A.

2.10 Metode Pengembangan Sistem Waterfall Menurut Rosa A.S. dan M. Shalahuddin model air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential liniear) atau alur hidup klasik (classic life cycle) adalah Model pengembangan sistem yang menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support).

Gambar 2.2 Model Air Terjun

1. Definisi Kebutuhan Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. 2. Desain Sistem dan Software Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentransiasi kebutuhan perangkat lunak dan tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. 3. Implementasi dan Testing Unit Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Integrasi dan Testing Sistem Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Operasi dan Pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai darianalisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.11 Borland Delphi 7.0 Borland delphi merupakan bahasa pemrograman visual yang sudah terbukti keunggulannya dalam pengembangan aplikasi berbasis Windows. Borland Delphi merupakan pengembangan program Pascal yang merupakan bahasa pemrograman yang sudah tidak asing lagi bagi para programmer. Menggunakan konsep GUI (Graphical User Interface), sangat mudah bagi para programmer untuk merancang tampilan atau interface program

aplikasi yang akan dibuat. Dasar konsep pemrograman berbasis Windows yang bersifat visual yang bertujuan untuk memudahkan pembuatan program. Konsep inilah yang diimplementasikan oleh software-software pembuat program, antara lain Borland Delphi.

Kelebihan yang terdapat pada pemograman delphi adalah: 1. Komponen yang dapat dipakai ulang dan dapat dikembangakan. Pemograman delphi mempermudah pembuatan program bagi komponenkomponen Windows seperti label, button dan bahkan dialog. 2. Delphi dapat mengakses objek-objek VBX secara langsung. 3. Dalam delphi telah didefinisikan template aplikasi dan template Form yang dapat dipakai untuk membuat aplikasi dengan cepat. 4. Delphi dapat mengakses form file data yang ada karena di dalam Delphi terdapat Borland Database Engine (BDE). Delphi menyediakan fasilitas IDE (Integrated Development Environment) yang terdiri dari enam bagian yaitu: 1. Windows Utama Windows utama terletak di bagian atas melintang pada IDE yang terdiri dari Caption Bar, Menu Bar, Speed Bar dan Componen Pallete. 2. Form Terdiri dari sebuah windows tunggal sebagai area pambutan interface visual, yang dapat didesain dengan memilih komponen yang terdapat dalam komponen pallete. 3. Code Editor Sebagai area penulisan kode logika pemograman yang mengatur jalanya program. 4. Object Inspector

Berisi daftar property dan event yang di miliki setiap objek yang dipilih dari pulldown menu. Object inspector merupkan penghubung antara aplikasi dengan kode aplikasi. Objec inspector mempunyai sebuah Object Selector adalah bagian object inspector yang berfungsi untuk memilih komponen yang akan ditentukan property maupun eventnya dimana pemeliharaannya tidak perlu dilakukan dari form.

Gambar 2.3 Tampilan Borland Delphi 7.0

2.12

Microsoft SQL Server Menurut Bambang Robiin (2005:3) Microsoft SQL Server merupakan program aplikasi database untuk client/server. Program ini dapat beroperasi pada berbagai sistem operasi, mulai dari windows 9x, windows 2000 dengan bermacam-macam versinya dan juga windows NT.

Microsoft SQL Server 2000 merupakan

proses atau aplikasi yang

menyediakan layanan basis data. Client berinteraksi dengan layanan basis data melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk

pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunyai akses langsung kedata, tetapi selalu berkomunikasi dengan server basis data.

SQL Server menggunakan tipe dari database yang disebut database relasional. Database relasional adalah database yang digunakan sebuah data untuk mengatur atau mengorganisasikan kedalam tabel. Tabel-tabel alat bantu untuk mengatur atau mengelompokan data mengenai subyek yang sama dan mengandung informasi dan kolom dan baris. Tabel-tabel saling berhubungan dengan mesin database ketika dibutuhkan.SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk karakter, tanggal (date-time) dan uang (money), SQL Server digunakan untuk menggambarkan model dan implementasi pada database. Keuntungan menggunakan SQL Server dapat didefinisikan menjadi dua bagian yaitu satu bagian untuk menjalankan pada server danbagian lain untuk client.

Gambar 2.4 Tampilan Microsoft SQL Server 2000

Anda mungkin juga menyukai