Anda di halaman 1dari 1

Description Saya galih dipta pramana, ingin melaporkan adanya indikasi praktek korupsi di kelurahan tanah abang, jakarta

pusat. Yang dikorupsi adalah dana honor kader PKK. Para kader ini dimintai tanda tangan tanda terima honor namun mereka tdk mendapat apa2, mereka hanya disuruh tanda tangan saja. Sebagian besar kader merasa pasrah karena tidak ingin ada masalah dengan pihak kelurahan. Pernahkah anda mengurus hal-hal seperti KTP, Kartu Keluarga, Surat Keterangan Waris, SIM dsb.? pasti jawaban semua pernah mengalaminya.. tetapi sering kali dalam hal mengurus hal-hal itu timbul kesal didalam hati karena dari oknum petugasnya ( kalo oknum kenapa hampir semuanya begitu ya?) yang tidak mau mengerjakan pekerjaannya jika belum diberi imbalan.aneh ya. Pernah ada sebuah kejadian di tempat Kelurahan saya.dimana salah satu warganya mau membuat KTPdia bilang Pak, kan ada pengumuman bahwa petugas dilarang menerima imbalan..? apa yang terjadi petugas itu hanya menjawab ya itukan hanya sebuah iklangaji PNS tahu sendiri berapa..??.. dan langsung petugas itu tidak mau melayani orang yang mau mengurus KTP tsb.wah begitu parahkah negeri ini.dalam hal pelayanan terhadap rakyatnya sendiri.. atau pengalaman penulis sendiri yang juga lagi mengurus KTPsurat2 sudah lengkap dan bertanya kapan ya pak jadinya ? jawab petugas 5 hari lagi..pas hari ke 5 ternyata KTP lama saya belum diurus dengan alasan pak Lurahnya tidak ada di tempatanehnyapas saya kasih imbalan barulah petugas itu bilang 3 hari lagi selesai.. Praktek korupsi di kelurahan sudah menjadi rahasia umum, mulai dari pembuatan KTP, AKTE, dsb. Banyak alokasi dana yg mengatas nama kan kepentingan warga namun sebenarnya dana ny masuk ke kantong para oknum yg tidak bertanggung jawab, dan juga banyak pungutan2 liar, padahal semua urusan yg berkaitan dengan pelayanan masyarakat sudah ad baa anggaran dari pemerintah. Kader PKK sebenarnya banyak membantu kegiatan yg di laksanakan oleh pemerintah daerah, namun sayang justru dimanfaatkan oleh oknum2 untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sebagai contoh dana operasional posyandu masih saja di ganggu, padahal dana itu sepenuh nya hak penuh kader PKK dalam menjalankan kegiatan posyandu. Sehingga dalam pelaksanaan tidak maksimal krn ada nya ketidak sesuaian anggaran yg di butuhkan dengan anggaran yg di terima.

Anda mungkin juga menyukai