Anda di halaman 1dari 21

i

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X DI PASURUAN RANGKUMAN SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi

Oleh : EKO AFRIYANTO 2005310310

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2010

ii

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI


Nama Tempat, Tanggal Lahir N.I.M Jurusan Program Pendidikan Konsentrasi Judul : : : : : : : Eko Afriyanto Pasuruan, 05 April 1987 2005310310 Akuntansi Strata 1 Akuntansi Manajemen Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Perilaku Produktif Karyawan dan Kinerja Karyawan Pada PT X Di Pasuruan

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing, Tanggal : ........................

Dr. Dra. Rovila El Maghviroh, Ak., M.Si

Ketua Jurusan Akuntansi, Tanggal : .........................

Dra. Gunasti Hudiwinarsih, Ak., M.S

ii

iii

1. Latar Belakang Adanya era globalisasi ini muncul adanya dinamika persaingan yang ketat, perlu adanya pengolahan secara seksama untuk dapat menghasilkan produk dan jasa dengan kualitas yang berkompetitif, salah satunya melalui pengelolahan sumber daya manusia dan peningkatan kinerja perusahaan. para pebisnis dan para manajemen perusahaan di Indonesia juga harus memikirkan untuk go international dan bersaing di pasar dunia. Hal ini menjadikan pengembangan kualitas total harus diterapkan. Untuk mencapai kualitas produk yang sempurna, dibutuhkan program peningkatan kualitas terus menerus agar harga dapat bersaing, sehingga diperlukan peningkatan produktivitas, untuk pemanfaatan tenaga kerja sebagai suatu faktor produksi yang juga harus ditingkatkan. Perilaku produktif karyawan dapat ditingkatkan dengan menerapkan Manajemen Mutu Terpadu atau Total Quality Management (TQM) yang merupakan salah satu teknik yang sering digunakan oleh perusahaan manufaktur dalam rangka meningkatkan kinerjanya dan memaksimumkan daya saing perusahaan melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. TQM juga mendukung semua karyawan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar dengan kinerja yang baik dalam upaya mengubah diri dalam persaingan di era globalisasi ini. Kualitas menjadi jalan hidup (way of life) pada PT Karya Guna Ekatama. Usaha peningkatan kualitas yang lebih baik dan continuous process improvement dengan quality control, disiplin kerja yang cukup tinggi sehingga produk cacat, scrap, dan rework dapat diminimalkan, maka PT Karya Guna

Ekatama di Beji, Pasuruan, Jawa Timur mulai memperbaiki kualitas produknya dengan menerapkan prinsip TQM untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan kinerja karyawan sehingga menguntungkan bagi perusahaan.

2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh penerapan Total Quality Management terhadap perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan pada PT X di Pasuruan?. 2. Apakah masing-masing subsistem Total Quality Management dan kinerja

berpengaruh terhadap perilaku produktif karyawan karyawan pada PT X di Pasuruan?.

3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah untuk : 1. Menganalisa pengaruh penerapan Total Quality Management terhadap perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan pada PT X di Pasuruan. 2. Menganalisa pengaruh masing-masing subsistem dari Total Quality Management terhadap perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan PT X di Pasuruan.

4. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagi Penulis; memperdalam pemahaman mengenai TQM dan implementasinya dalam aktivitas ekonomi praktis serta membuktikan manfaat yang dapat diberikan pada organisasi bisnis. Dan mampu memahami sejauh mana perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan jika di dukung dengan filosofi TQM. 2. Bagi kalangan akademis; memberikan sumbangan pemikiran tentang salah satu contoh praktek dan implementasi TQM yang berpengaruh dalam peningkatan perilaku produktif karyawan dan dan kinerja karyawan, memberikan sumbangan referensi bagi peneliti lainnya terutama yang berminat di bidang ini. 3. Bagi organisasi bisnis; memberikan bahan pertimbangan dan pemikiran untuk memperolah keunggulan kompetitif yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melakukan perbaikan secara terus menerus dan keterlibatan terpadu sehingga dapat melakukan persaingan yang ketat dalam era globalisasi saat ini.

5. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan, maka dapat disusun suatu hipotesis : H1 : Fokus pada pelanggan yang merupakan salah satu subsistem dari penerapan TQM berpengaruh terhadap perilaku produktif karyawan.

H2

: Perbaikan proses berkesinambungan yang merupakan salah satu subsistem dari penerapan TQM berpengaruh terhadap perilaku produktif karyawan.

H3

: Keterlibatan terpadu yang merupakan salah satu subsistem dari penerapan TQM berpengaruh terhadap perilaku produktif karyawan.

H4

: Fokus pada pelanggan yang merupakan salah satu subsistem dari penerapan TQM berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H5

: Perbaikan proses berkesinambungan yang merupakan salah satu subsistem dari penerapan TQM berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H6

: Keterlibatan terpadu yang merupakan salah satu subsistem dari penerapan TQM berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

6. Metode Penelitian 6.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilihat dari tujuan penelitiannya termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah berupa faktafakta saat ini dari suatu populasi. (Nur Indriantoro, Bambang Supomo, 1999 : 29). Jika dilihat dari sifat dan jenis penelitiannya termasuk jenis penelitian opini karena bertujuan untuk menyelidiki pandangan atau persepsi atau penilaian responden terhadap masalah. (Nur Indriantoro, Bambang Supomo, 1999 : 29).

6.2 Batasan Penelitian Batasan dari penelitian ini adalah untuk meneliti dan menganalisa pengaruh Total Quality Management dan ketiga prinsip utama atau subsistem Total Quality Management tersebut terhadap perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan pada PT X di Pasuruan yaitu PT Karya Guna Ekatama, Beji, Pasuruan, Jawa Timur.

6.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Karya Guna Ekatama Beji Pasuruan. Peneliti ini mengambil sampel dari sebagian populasi. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan tertentu dari peneliti. Kriteria yang ditetapkan terhadap sampel adalah responden yang memiliki masa kerja minimal 36 bulan atau 3 tahun karena diharapkan lebih bisa menilai pelaksanaan Total Quality Management daripada yang memiliki masa kerja kurang dari 3 tahun, Para staf middle management, bagian pengendalian kualitas, pengawas pabrik atau setingkat dengannya serta seluruh karyawan yang sudah dianggap dapat mewakili karakteristik yang diukur.

6.4 Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui wawancara dan kuisioner. Sedangkan

data sekunder diperoleh dari penelusuran data statistik, buku-buku dan laporan tertulis lainnya. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Metode Kuisioner Yaitu pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis dalam formulir kepada responden untuk mendapatkan informasi dan tanggapan yang diperlukan oleh peneliti. 2. Metode Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan keteranganketerangan lisan melalui percakapan dan berhadapan langsung dengan para responden.

6.5 Uji Validitas Dan Reliabilitas Data yang diperolah akan dilakukan uji kualitas data yang terdiri dari : 1. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuisioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masingmasing butir pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masingmasing pertanyaan signifikan (tingkat signifikansi<0.05) maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas (Imam Ghozali, 2002:36)

2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran reliabilitas menggunakan nilai Cronbach Alpha, suatu kuisioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha > 0.6 (Imam Ghozali,2002:133).

6.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang ada dan untuk menguji hipotesis adalah : 1. Tabulasi data berdasarkan jawaban atas butir-butir pertanyaan kuisioner yang diberikan responden. 2. Melakukan analisis secara deskriptif. 3. Melakukan analisis secara statistik, yaitu analisis regresi linear berganda. model regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel independent terhadap variabel-variabel dependen dengan membuat persamaan garis regresi linear yaitu : Y 1= + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e .... Y2= + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e .... persamaaan regresi linear 1 persamaaan regresi linear 2

1) Pengujian Hipotesis a. Pengujian kualitas model regresi (Uji F) Uji F digunakan untuk melakukan pengujian untuk mengetahui kualitas model persamaan regresi yang didapat dari analisis regresi linear berganda. Kondisi yang fit atau tidaknya model persamaan regresi ditentukan dengan menentukan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1. Menentukan tingkat signifikansi Dipilih level of significant ( ) 2. Nilai F
hitung

: 5% atau 0.05

dicari dengan bantuan perangkat lunak atau program

SPSS 12.0 dengan memperhatikan signifikan F pada tabel Anovanya. a. Model persamaan regresi dinyatakan tidak fit apabila nilai signifikan F 0.05. b. Model persamaan regresi dinyatakan fit apabila nilai signifikan F 0.05. b. Pengujian Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk melakukan pengujian,dimana tujuan uji t adalah untuk mengetahui pengaruh antar variabel independent secara parsial terhadap variabel dependentnya. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis statistik (HO dan H1) HO : i = 0

Menyatakan bahwa variabel independent secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. H1 : i 0

tidak

Menyatakan bahwa variabel independent secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. 2. Menentukan tingkat signifikansi dan nilai kritis (Ttabel) Dipilih level of significant ( /2) Derajat bebas pembagi (df2) : 0,05 / 2 : n-k-1

Nilai thitung dicari dengan bantuan perangkat lunak atau program SPSS 12.0 dengan memperhatikan signifikan t pada tabel coefficientnya. Kriteria pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian untuk uji dua sisi (two tailed), yaitu a. Ho diterima atau H1 ditolak apabila signifikan t 0,05 Dengan thitung > ttabel atau thitung < - ttabel b. Ho ditolak atau H1 diterima apabila signifikan t 0,05 Dengan - ttabel thitung ttabel

7. Ringkasan Hasil Penelitian dan Pembahasan 7.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan jawaban

responden sesuai dengan variabel yang diteliti. Penilaian variabel - variabel yang ada di penelitian akan diinterpretasikan sesuai nilai rata-rata yang diperoleh tersebut. Interpretasi dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :

10

a. Variabel Fokus pada Pelanggan (X1) memiliki Penilaian Baik dengan nilai rata-rata 3,51. b. Variabel Perbaikan Proses Berkesinambungan (X2) memiliki Penilaian Baik dengan nilai rata-rata 3,92. c. Variabel Keterlibatan Terpadu (X3) memiliki Penilaian Baik dengan nilai rata-rata 3,83. d. Variabel Perilaku Produktif Karyawan (Y1) memiliki Penilaian Baik dengan nilai rata-rata 4,04. e. Variabel Kinerja Karyawan (Y2) memiliki Penilaian Sangat Setuju dengan nilai rata-rata 4,21.

7.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor pada pertanyaan yang diukur validitasnya dengan skor total seluruh pertanyaan dalam satu variabel. Pada penelitian ini hasil uji validitas diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid karena nilai signifikansi yang diperoleh seluruhnya menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05 (Sig<0,05) b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Kriteria reliabilitas dikatakan reliabel jika koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Imam Ghozali,2002:133). Pada penelitian ini hasil uji

11

Reliabilitas diketahui bahwa semua variabel dinyatakan reliabel karena jika koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. 7.3 Analisis Statistik Model persamaan regresi linear berganda yang diperoleh adalah : Persamaan ke-1 Persamaan ke-2 Y1 : 11,342 + 0,314 X1 + 0,296 X2 + 0,059 X3 + e Y2 : 19,913 + 0,208 X1 + 0,252 X2 + 0,124 X3 + e

Pengujian kualitas model persamaan regresi (uji F) dan pengaruh parsial (uji t) untuk persamaan regresi linear berganda ke-1 sebagai berikut : Hasil perhitungan SPSS 12.00 dan pada bagian Anova diperoleh nilai Fhitung sebesar 119,943 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linear berganda ke-1 dinyatakan fit atau baik karena signifikan F 0,05. Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) Uji t merupakan pengembangan lebih lanjut dari uji F. Uji t ini digunakan untuk menguji variabel independent secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependent yaitu variabel perilaku produktif karyawan (Y1). Pengaruh parsial masing-masing variabel independent sebagai berikut : a) Variabel fokus pada pelanggan (X1) Berdasarkan hasil perbandingan antara thitung dan ttabel dimana nilai thitung sebesar 4,550 lebih besar dibandingkan ttabel = 1,9799 sedangkan nilai signifikansi = 0,000 lebih kecil dibandingkan = 0,05, sehingga Ho di tolak dan H1 diterima, yang memiliki arti bahwa secara parsial variabel fokus pada pelanggan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku produktif karyawan (Y1).

12

b) Variabel perbaikan proses berkesinambungan (X2) Berdasarkan hasil perbandingan antara thitung dan ttabel dimana nilai thitung sebesar 5,890 lebih besar dibandingkan ttabel = 1,9799 sedangkan nilai signifikansi = 0,000 lebih kecil dibandingkan = 0,05, sehingga Ho di tolak dan H1 diterima, yang memiliki arti bahwa secara parsial variabel perbaikan proses berkesinambungan (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku produktif karyawan (Y1). c) Variabel keterlibatan terpadu (X3) Berdasarkan hasil perbandingan antara thitung dan ttabel dimana nilai thitung sebesar 1,294 lebih kecil dibandingkan ttabel = 1,9799 sedangkan nilai signifikansi = 0,198 lebih besar dibandingkan = 0,05, sehingga Ho di diterima dan H1 ditolak, yang memiliki arti bahwa secara parsial variabel keterlibatan terpadu (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku produktif karyawan (Y1). Pengujian kualitas model persamaan regresi (uji F) dan parsial (uji t) untuk persamaan regresi linear berganda ke-2 sebagai berikut : Hasil perhitungan SPSS 12.00 dan pada bagian Anova diperoleh nilai Fhitung sebesar 57,925 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linear berganda ke-2 dinyatakan fit atau baik karena signifikan F 0,05. Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t).

13

Uji t merupakan pengembangan lebih lanjut dari uji F. Uji t ini digunakan untuk menguji variabel independent secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja karyawan (Y2). Pengaruh parsial masing-masing variabel independent sebagai berikut : a) Variabel fokus pada pelanggan (X1) Berdasarkan hasil perbandingan antara thitung dan ttabel dimana nilai thitung sebesar 2,406 lebih besar dibandingkan ttabel = 1,9799 sedangkan nilai signifikansi = 0,018 lebih kecil dibandingkan = 0,05, sehingga Ho di tolak dan H1 diterima, yang memiliki arti bahwa secara parsial variabel fokus pada pelanggan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y2). b) Variabel perbaikan proses berkesinambungan (X2) Berdasarkan hasil perbandingan antara thitung dan ttabel dimana nilai thitung sebesar 4,011 lebih besar dibandingkan ttabel = 1,9799 sedangkan nilai signifikansi = 0,000 lebih kecil dibandingkan = 0,05, sehingga Ho di tolak dan H1 diterima, yang memiliki arti bahwa secara parsial variabel perbaikan proses berkesinambungan (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y2). c) Variabel keterlibatan terpadu (X3) Berdasarkan hasil perbandingan antara thitung dan ttabel dimana nilai thitung sebesar 2,155 lebih besar dibandingkan ttabel = 1,9799 sedangkan nilai signifikansi = 0,033 lebih kecil dibandingkan = 0,05, sehingga Ho di ditolak dan H1 diterima, yang memiliki arti bahwa secara parsial variabel

14

keterlibatan terpadu (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y2). 8. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Total Quality Management secara keseluruhan masuk kategori penilaian baik. Penilaian ketiga variabel subsistem tersebut adalah : a. Fokus pada pelanggan masuk dalam kategori penilaian baik dengan nilai rata-rata 3,51. b. Perbaikan proses berkesinambungan dalam masuk kategori penilaian baik dengan nilai rata-rata 3,92. c. Keterlibatan terpadu masuk kategori dalam kategori penilaian baik dengan nilai rata-rata 3,83. 2) Perilaku produktif karyawan masuk kategori penilaian baik dengan nilai ratarata 4,04. 3) Kinerja karyawan masuk kategori penilaian sangat setuju dengan nilai ratarata 4,21. 4) Fokus pada pelanggan secara parsial terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terdapat perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan pada PT Karya Guna Ekatama.

15

5) Perbaikan proses berkesinambungan secara parsial terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terdapat perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan pada PT Karya Guna Ekatama. 6) Keterlibatan terpadu secara parsial hanya terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, tidak terbukti secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku produktif karyawan pada PT Karya Guna Ekatama.

9. Keterbasan Penelitian Berdasarkan hasil analisis yang didapat, peneliti memiliki keterbatasan bahwa penelitian ini hanya dilakukan pada PT Karya Guna Ekatama Beji Pasuruan maka hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan untuk perusahaan lainnya yang sejenis dan tidak dapat digeneralisasikan untuk perusahaan lainnya yang tidak sejenis.

10. Saran Saran yang dapat diberikan oleh peneliti terkait dengan penelitian ini untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1) Bagi perusahaan Diperlukan adanya peningkatan kualitas usaha dari manajemen dalam mensosialisasikan dan mengkomunikasikan secara efektif mengenai konsepkonsep atau prinsip-prinsip Total Quality Management pada semua level karyawan yang ada diperusahaan, terutama menyangkut pemberian pengarahan

16

untuk mengimplementasikan kepada seluruh karyawan mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan serta rencana-rencana dimasa yang akan datang.

2) Bagi peneliti selanjutnya Disarankan untuk menggunakan atau menambah variabel Total Quality Management yang lain diluar variabel yang digunakan pada penelitian ini dalam mempengaruhi perilaku produktif karyawan dan kinerja karyawan. Variabel lain diluar penelitian ini misalnya aspek lingkungan perusahaan, hubungan dengan pemasok, pendidikan dan pelatihan, obsesi yang tinggi terhadap kualitas, komitmen jangka panjang, dan lain lain. Selain itu, diharapkan peneliti berikutnya disarankan untuk mengatur taraf kesalahan menjadi 0,01. Disarankan juga untuk menjadikan variabel perilaku produktif karyawan menjadi variabel moderating atau variabel intervening untuk mempengaruhi variabel kinerja karyawan dalam konteks penerapan Total Quality Management.

17

DAFTAR RUJUKAN

Cascio, F, Wayne, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi Offset. Cordaso, Gomes F. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi Offset. Fandy Tjiptono, 2001. Total Quality Management, Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Fandy Tjiptono. 2000. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi. Gaspersz, Vincent. 1998. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta.Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hadi Soesantro, 1999, Daya Saing Industri Indonesia. Analisis Centre Strategic and International Studie, Tahun XXVIII/1999/No.3. For

Hamidah. 2003. Pengaruh Manajemen Mutu Terpadu Terhadap Perilaku Produktif Karyawan Industri Tekstil Berskala Besar Di Kota Bandung. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol.3/ No.3. Husen Umar. 2000. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Imam Ghozali. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi kedua. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Indrianto, Nur,. Dan Retno Kurnianingsih. 2001. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Keefektifan Penerapan Teknik Total Quality Manegement : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.4/No.1. Martoyo, Susilo, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta. Nasution, 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia. Edisi Keempat.

18

Nur Indriantoro, dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. BPPE : Yogyakarta. Ross, J. E. 1995. Total Quality Management-Text, Cases, and Readings. SSMB Publishing. Singapore. Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfa Beta. Sugiyono. 1997. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta. Sularso, Andi, R,. Dan Murdijanto. 2004. Pengaruh Penerapan Peran Total Quality Management Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 6//No.1. Tenner, Arthur R.; Detoro, Irving J. 1993. Total Quality Management. United States of America : Addison-Wesley Publishing Company. Timpe A. Dale. 1989. The Art Dan Science Of Bussines Management Productivity. New York : Kend Publishing. Tjiptono, F dan Diana, A,. 1994. Total Quality Management. Andi. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai