Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Sejalan dengan program pemerintah untuk memanfaatkan sepenuhnya

sumber sumber energi non migas guna memenuhui keperluan dalam negeri maupun untuk diekspor sekaligus menghemat dan menghasilkan devisa bagi Negara, maka dibangun pembangkit pembangkit tenaga listrik dan industri industri yang menggunakan bahan bakar batubara. PT. Mandiri Intiperkasa sebagai salah satu perusahaan pertambangan batubara ikut serta berperan aktif dalam penambangan batubara di Indonesia. Dalam rangka peningkatan produksi yang akan dilakukan PT. Mandiri Intiperkasa merancanakan pengembangan penambangan batubara pada daerah yang berpotensi mengandung endapan batubara cukup banyak yaitu prospek AII, AIII, Blok B dan Blok C daerah Sesayap dan Sembakung, Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur. Dari hasil eksplorasi yang dilakukan di wilayah PKP2B atas nama PT. Mandiri Intiperkasa tersebut mengandung endapan batubara yang cukup potensial untuk dikembangkan. Pada proses penambangan batubara, terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi di lapangan sehingga hasil penambangan yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil pada saat eksplorasi. Terjadinya hal ini diakibatkan adanya

penyimpangan sehingga hasil yang diperoleh sering terjadi perbedaan kadar yang cukup signifikan. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis melakukan penelitian tentang Penyimpangan Kandungan Abu (Ash Content) hasil yang berada di front penambangan dengan melakukan Channel Sampling dengan hasil yang berada di Stockpile Produksi pada PT. Mandiri Intiperkasa, dimana informasi ini nantinya diharapkan akan dapat membantu pihak perusahaan. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam identifikasi masalah ini hanya diuraikan pada penyimpangan Kandungan Abu (Ash Content) Pada Kualitas Low Sulfur Medium Kalori (M1) pada Blok B Selatan, PT. Mandala Karya Prima (PT. MKP) dan mengetahui seberapa besar penyimpangan dan selisih yang terjadi sehingga diketahui faktorfaktor terjadinya penyimpangan tersebut. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini dibatasi pada penyimpangan Kandungan Abu (Ash Content) batubara di PT. Mandiri Intiperkasa yaitu mengetahui seberapa besar penyimpangan yang terjadi berdasarkan : Kecendrungan Naiknya Ash Content yang dapat mempengaruhui Nilai Kalori. Data Analisis Ash Content kualitas batubara yang diperoleh dari laboratorium.

Kenaikan Kandungan Abu (Ash Content) di Channel Sampling ke Product Sampling. Mengkorelasikan Data Eksplorasi dengan hasil Channel Sampling hingga Product yang di dapat berdasarkan analisa. Mengetahui pengaruh Kenaikan Ash Content terhadap kondisi product. Cara menanggulangi penyimpangan Kandungan Abu (Ash Content) yang ada. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian penulis sebagai berikut : 1. Mengetahui sejauh mana penyimpangan Kandungan Abu

(Ash Content) yang terjadi baik yang telah diketahui data kualitasnya seperti data eksplorasi dan dikorelasikan data eksplorasi dari data-data hasil analisis Channel Sampling hingga Stockpile. 2. Mengetahui tata cara analisa Kandungan Abu (Ash Content). 3. Mengetahui persentase kadar kualitas batubara. 4. Mengetahui faktor faktor penyebab penyimpangan yang terjadi. 1.5 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggambungkan antara teori dengan data data yang didapat dari lapangan sehingga di dapatkan perpaduan yang nantinya dapat djadikan acuan laporan. Adapun urutan pekerjaannya adalah :

a).

Study literatur, dengan mencari bahan-bahan penunjang seperti : Literatur di perpustakaan. Laporan penelitian yang pernah dilakukan. Majalah-majalah perusahaan. Peta, grafik dan tabel.

b).

Observasi lapangan, dilakukan dengan meninjau langsung ke lapangan, yaitu: Melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan rumusan permasalahan yang ada. Menentukan lokasi tempat pengamatan termasuk tempat-tempat

pengambilan sample batubara yang mewakili keseluruhan permasalahan. c). Pengambilan Data, terdiri dari : Data yang diambil dari lapangan, seperti : o o o o o o Data Analisis dari Laboratorium. Sampling Batubara. Kualitas dan kuantitas batubara yang ada. Spesifikasi peralatan pendukung yang digunakan. Curah hujan dan hari hujan. Proses kegiatan yang berlangsung.

Data yang diambil dari literatur perusahaan berupa, studi kelayakan, laporan-laporan terdahulu, serta peta, grafik dan tabel jika diperlukan. d). Akuisisi Data Pengelompokan data dari lapangan beserta data yang sudah ada di sesuaikan dengan objek yang mewakili permasalahan. Pengecekan keakuratan data, agar kerja lebih efisien. e). Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan beberapa perhitungan atapun penggambaran yang selanjutnya akan direalisasikan dalam bentuk perhitungan analisa, grafik-grafik, table serta perumusan penyelesaian masalah. f). Analisa Data Mensinkronisasi data lapangan dengan permasalahan yang dikaji untuk lebih menghususkan permasalahan agar penelitian yang dilakuakan tidak meluas dan pengambilan data yang dilakuakan bias lebih efektif sesuai tujuan penelitian. Melakukan analisa data dari hasil pengolahan data dan memberikan alternatif penyelesaian masalah sebagai pertimbangan dalam

pembahasan permasalahan guna mencapai tujuan hasil akhir. g). Menarik Kesimpulan

Kesimpulan akan diperoleh setelah dilakuakan korelasi antara hasil pengolahan data-data yang ada dengan permasalahan yang diteliti. Dengan adanya kesimpulan berarti telah diperoleh hasil akhir sebagai pemecahan masalah. 1.6 Diagram Alir Penelitian
Metodologi penelitian

Tahap Pendahuluan Adminstrasi Observasi Lapangan Studi pustaka Persiapan peralatan dan perlengkapan

Tahap Pengambilan Data

Data Primer : Data Titik Bor Kualitas. Data Sampling. Data Preparasi. Data Analisis LAB.

Data Sekunder : Data Kuasa Pertambangan (KP) Perusahaan. Peta Geologi. Peta Topografi. Peralatan Tulis Menulis.

Tahap Pengolahan Data

Tahap Penyusunan Skripsi

SKRIPSI

Gambar I.1 : Bagan Alir Penelitian

1.7

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian Studi Penyimpangan Kadar Abu terdapat beberapa manfaat peneliti, manfaat tersebut adalah: Bagi penulis: a. Dapat membedakan batubara lempungan dengan batubara, sehingga diperoleh batas litologi yang tepat. b. Mengetahui pembagian pada batasan ply per ply antar litologi batuan yang ada pada saat sampling. c. Mengetahui seberapa besar penyimpangan atau selisih yang terjadi, baik pada saat eksplorasi maupun sudah penambangan/produksi. d. Mengetahui tatacara sampling channel sampling, sampling product dsb.

Bagi pihak terkait (perusahaan) : a. Mengetahui penyimpangan atau selisih Kandungan Abu (Ash Content) yang terjadi pada channel sampling maupun stockpile. b. Mengetahui faktor faktor yang menyebabkan naiknya Kandungan Abu (Ash Content). c. Sebagai bahan evaluasi kedepan untuk menjaga kualitas agar tetap stabil.

Anda mungkin juga menyukai