Anda di halaman 1dari 9

PERNYATAAN

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan

KEBUDAYAAN MEDIA SIRATURRAHIM

Kelas : 1-IA22 Tanggal Penyerahan Makalah : 28 Juni 2013 Tanggal Upload Makalah : 29 Juni 2013

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini . Penyusun NPM 54412843 Nama Lengkap Muhammad Aditya Rahman Tanda Tangan

Program Sarjana Teknik Informatika UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan penulis kesehatan dan akal pikiran sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah Ilmu Budaya Dasar dengan topik Kepribadian Santun Cerminan Perilaku Seseorang Berbudaya dengan tepat dan cepat. Dengan ini pula, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bp. Muhammad Burhan Amin, selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. 2. Orang Tua saya yang telah memberikan motivasi serta doa restu sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. 3. Rekan-rekan seperjuangan saya di Universitas Gunadarma yang telah membantu saya dengan semangat belajar yang tiada henti. Semoga, penulisan makalah ini memberikan manfaat yang berarti untuk pembaca umumnya, dan untuk saya khususnya. Saya sebagai penulis mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam pembuatan makalah ini ada kata atau kalimat yang tidak berkenan di hati pembaca. Terima kasih.

Jakarta, 24 Maret 2013

( Penulis )

DAFTAR ISI
PERNYATAAN --------------------------------------------------------------------------------------------- 1 KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------------------------------- 2 DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------- 3 BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------------------------- 4 1. Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------------- 4 2. Tujuan --------------------------------------------------------------------------------------- 4 3. Sasaran -------------------------------------------------------------------------------------- 4 BAB II PERMASALAHAN -------------------------------------------------------------------------------- 5 1. Kekuatan (Strenght) ---------------------------------------------------------------------- 5 2. Kelemahan (Weakness) ------------------------------------------------------------------ 5 3. Peluang (Opportunity) ------------------------------------------------------------------- 6 4. Tantangan/Hambatan (Threats) ------------------------------------------------------- 6 BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ---------------------------------------------------------- 7 3

1. Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------------- 7 2. Rekomendasi -------------------------------------------------------------------------------- 7 REFERENSI -------------------------------------------------------------------------------------------------- 8

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Shilah artinya Hubungan atau menghubungkan sedangkan ar-Rahm berasal dari Rahima-Yarhamu-Rahmun/ Rahmatan yang berarti lembut dan kasih sayang. Taraahamal-Qaumu artinya kaum itu saling berkasih sayang. Taraahama 'Alayhi berarti mendo'akan seseorang agar mendapat rahmat. Sehingga dengan pengertian ini seseorang dikatakan telah menjalin silaturrahmi apabila ia telah menjalin hubungan kasih sayang dalam kebaikan bukan dalam dosa dan kema'siatan. Selain itu kata ar-Rahm atau ar-Rahim juga mempunyai arti peranakan (rahim) atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah (persaudaraan). Inilah keunikan Bahasa Arab, Satu kata saja sudah dapat menjelaskan definisinya sendiri tanpa bantuan kata-kata lain. Dengan demikian Shilaturrahmi atau Shilaturrahim secara bahasa adalah menjalin hubungan kasih sayang dengan saudara dan kerabat yang masih ada hubungan 4

darah (senasab). Seseorang tidak dapat dikatakan menjalin hubungan silaturrahmi bila ia berkasih sayang dengan orang lain sementara saudara dan kerabatnya dia jadikan musuh. Islam dalam hal ini mengajarkan kepada kita tentang skala prioritas, yaitu dahulukanlah keluarga dan kaum kerabatmu baru kemudian orang lain. Hubungan baik dengan orang lain jangan sampai merusak hubungan kekeluargaan. 2. Tujuan Pembaca dapat mengetahui makna kata dan istilah Silaturahim. Pembaca dapat melaksanakan kebudayaan ber-Silaturahim dalam masyarakat. Pembaca dapat menerapkan Silaturahim dalam kehidupan berbangsa dan beragama. 3. Sasaran Sasaran dari penulisan makalah ini adalah ummat manusia dapat menerapkan kebudayaan ber-Silaturahim sebagai salah satu media untuk menunjang komunikasi antar sesama manusia. Dan menjadi pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan kaidah Pancasila.

BAB II PERMASALAHAN
Analisis permasalahan Kebudayaan Media Siraturrahim dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek : 1. Kekuatan (Strenght) a. Keluarga adalah tempat dimana pendidikan moral atau formal bisa dipenuhi. Disinilah peran keluarga dalam membina anggotanya untuk menerapkan kehidupan sosial dengan media Silaturahim. b. Arti dari Silaturahim itu sendiri adalah seperti yang sudah tercantum pada Bab I dimana arti istilah dari Silaturahim adalah menyambung tali persaudaraan. 5

c. Kebudayaan ber-Silaturahim dapat kita lakukan dengan cara-cara yang praktis dan lebih efisien. Dengan menggunakan teknologi yang canggih pada zaman globalisasi seperti ini, Silaturahim dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat. d. Kebudayaan Silaturahim adalah salah satu bagian dari kehidupan bersosial, berbangsa, dan beragama. Karena silaturahim menggunakan metode-metode yang sama seperti kita melakukan komunikasi baik visual maupun non-visual terhadap makhluk sosial yang lainnya. 2. Kelemahan (Weakness) a. Manusia saat ini sangat kurang dalam membina ilmu agama, karena kebudayaan ber-Silaturahim adalah salah satu anjuran agama. Pada Islam, ber-Silaturahim adalah salah satu syariat, yaitu anjuran yang mendapatkan pahala dan dapat memberikan manfaat, tak lain tentang pentingnya hidup bersosial. b. Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Akibatnya, persatuan dan kesatuan bangsa akan hilang dan bangsa kita bisa terpecah-belah. Dengan adanya Silaturahim, kita diharapkan bisa membangun dan membina persatuan dan kesatuan bangsa. c. Kurangnya peran keluarga dalam mendidik moral seorang individu. Keluarga adalah salah satu faktor penunjang media Silaturahim. Karena keluarga lebih bisa dan lebih mudah untuk memberikan pendidikan tentang berkomunikasi dengan makhlul sosial lainnya dengan cara ber-Silaturahim. d. Jiwa nasionalisme yang sudah mulai pudar. Seperti di Negara kita, kebudayaan asing sudah mulai masuk tanpa batas, dan kebudayaan saling berkomunikasi antar sesama individu pun mulai berkurang. Dengan ini, rasa saling menghargai antar sesama individu sudah mulai hilang, maka hilang pula dengan kebiasaan ber-Silaturahim.

3. Peluang (Opportunity) a. Dapat menciptakan tali persaudaraan. Dengan menerapkan budaya Silaturahim, kita dapat mempererat tali persaudaraan, naik sebangsa ataupun dengan bangsa-bangsa lainnya. b. Media pendekat diri kepada Tuhan YME. Sebagaimana dengan arti dari istilah Silaturahim, secara langsung ber-Silaturahim adalah salah satu tuntunan ajaran agama yang sudah seharusnya kita laksanakan. Karena dengan seringnya kita menjalankan perintah agama, secara otomatis Tuhan YME pun akan selalu dekat kepada kita. 6

c. Menciptakan rasa bela Negara dan jiwa nasionalisme yang tinggi. Dengan menerapkan dan melestarikan budaya Silaturahim, diharapkan kita bisa menjunjung tinggi jiwa nasionalisme kita, dan dengan ber-Silaturahim, kita sudah menerapkan nilai-nilai Pancasila. d. Memanfaatkan teknologi super canggih di masa kini. Seiring dengan perkembangan zaman yang sudah semakin maju, kita diharapkan untuk bisa memanfaatkan teknologi yang sudah ada dan sudah super canggih ini sebagai media dalam berSilaturahim. 4. Tantangan/Hambatan (Threats) a. Kurangnya penerapan kehidupan bersosial, dengan kita menerapkan kebudayaan ber-Silaturahim, kita sudah menerapkan kehidupan bersosial. Dimana kita mempererat tali persaudaraan dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan ummat manusia. b. Kurangnya peran dari keluarga. Keluarga adalah salah satu faktor penunjang budaya Silaturahim. Karena keluarga adalah tempat dimana kita dibesarkan, dibina, dan dididik. Disinilah peran keluarga dalam membangun moral sosial seseorang, salah satunya dengan ber-Silaturahim. c. Kurangnya keinginan untuk melaksanakan perintah agama. Sebagai makhluk beragama, manusia dituntut untuk melaksanakan perintah agama, dan ber-Silaturahim adalah salah satu anjuran agama yang banyak memberikan manfaat. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk melaksanakan anjuran agama sesuai dengan syariat agamanya masing-masing. d. Pengaruh dari kebudayaan-kebudayaan asing. Di Negara kita, kebudayaan asing sangat mempengaruhi kebudayaan Indonesia yang manfaatnya lebih religius, dibandingkan dengan kebudayaan-kebudayaan luar yang lebih menekankan faktor liberalisme/kebebasan dalam membentuk kepribadiannya.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Kesimpulan a. Manusia modern saat ini mengembangkan ilmu-ilmu lebih tertuntut dalam berpacu keduniaan yang mengandalkan

intelektual, ketimbang ilmu-ilmu keagamaan yang mengandalkan kepercayaan dan hati nurani seseorang. b. Manusia sebagai makhluk beragama, masih sangat kurang dalam kewajiban menjalankan perintah agama. Karena ber-Silaturahim adalah salah satu anjuran agama yang memberikan banyak manfaat. c. Manusia saat ini, khususnya warga Negara Indonesia kurang cinta terhadap ideologi dasar negaranya yaitu Pancasila. Seperti pada sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia, ber-Silaturahim adalah salah satu cara untuk memerperat tali persaudaraan antara sesama warga Negara Indonesia. 2. Rekomendasi a. Kita sebagai manusia modern saat ini, harus lebih bijaksana dan harus lebih kritis terhadap pengaruh dari kebudayaan luar yang mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Karena dengan berkembangnya teknologi yang sangat cepat, kita dituntut untuk saling berpacu dalam mengembangkan teknologi tersebut. Lebih baik lagi ketika kita bisa mengembangkan teknologi masa kini dan menggunakannya sebagai media dalam ber-Silaturahim. b. Sebagai makhluk beragama, kita dituntut untuk menimba ilmuilmu keagamaan. Karena dengan pengetahuan ilmu keagamaan, kita dapat mengetahui arti dari Silaturahim tersebut, sehingga kita dapat melaksanakannya dan melestarikannya sebagai kebudayaan yang berlanjut. c. Keluarga harus lebih berperan dalam mendidik ilmu pengetahuan tentang berkehidupan sosial. Karena dengan mengetahui ilmu tersebut, maka secara langsung seseorang pun akan melaksanakan langsung.

REFERENSI:
8

https://www.facebook.com/note.php?note_id=263989291270 http://www.eramuslim.com/ramadhan/tausyiah/maknasilaturahim.htm#.UcxL16zmydY

Anda mungkin juga menyukai