Anda di halaman 1dari 5

Satuan Acara Penyuluhan

Topik Tempat Materi Sasaran Waktu

: Perawatan pasien Stroke : Ruang ICU 2 (Stroke Unit) RSUD dr. Iskak Tulungagung : Perawatan penderita stroke di rumah : pasien dan keluarga pasien : 60 menit

I. Tujuan Umum Setelah diberikan pengajaran tentang perawatan penderita stroke di rumah keluarga pasien mengerti tentang pentingnya perawatan dan pencegahan penyakit stroke. II. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga dapat menjelaskan tentang penyakit stroke, penyebab/faktor resiko penyakit stroke, tanda dan gejala, pencegahan, perawatan pada penderita stroke, III.Sasaran keluarga pasien yang menderita penyakit stroke. IV. Metode a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Curah Pendapat / brainstorming V. Media Leaflet

V. Kegiatan Penyuluhan No Waktu 1. 10 menit Pelaksanaan Pembukaan Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Menyebutkan materi yang akan diberikan Pelaksanaan a. Menjelaskan isi materi perawatan penderita stroke. b. Mengevaluasi secara verbal pada peserta Evaluasi Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan Penutup Mengucapkan terima kasih atas peran peserta Mengucapkan salam penutup Evaluasi Dapat dilaksanakan dalam waktu 10 menit

2.

30 menit

Tepat waktu Memperhatikan, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang di ajukan

3.

15 menit

4.

5 menit

Menjawab pertanyaan Dapat dilaksanakan 15 menit Mendengarkan Menjawab

Konsep dasar penyakit Stroke (CVA) Pengertian Stroke adalah sindrom klinis yang awalnya timbulnya mendadak, progresi cepat berupa defisit neurologis fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian dan semata mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatic. ( Mansjoer, 2002 ). Stroke adalah penyakit serebrovaskuler menunjukkan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral dari seluruh sistem pembuluh darah otak. ( Doenges, 2000 ). Faktor resiko 1. Yang tidak dapat diubah : a. Usia b. Faktor genetik 2. Yang dapat diubah a. Hipertensi b. DM c. Merokok d. Penyalahgunaan alcohol dan obat e. Hematokrit meningkat f. Hiperurisenia g. Dislipidemia h. Kolestrol tinggi i. Penyakit jantung koroner ( Mansjoer, 2002 ) Tanda dan gejala 1. Defisit lapang pandang ( pengelihatan ) Hemonimus, hemianopsia ( kehilangan setengah lapang pengelihatan ) : Tidak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan pengelihatan. Kehilangan pengelihatan perifer : Kesulitan melihat pada malam hari Diplopia : Penglihatan ganda

2.

Defisit motorik Hemiparesis : Kelemahan wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama Hemiplegia : Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama ( karena lesi pada hemisfer yang berlawanan ) Ataksia : Berjalan tidak mantap, tegak. Disartia : Kesulitan dalam membentuk kata. Disfagia : Kesulitan dalam menelan.

3.

Defisit sensorik Parestesia ( terjadi pada sistem berlawanan dari lesi ) : Kebas dan kesemutan pada bagian tubuh

4.

Defisit verbal Afasia ekspresi : Tidak mampu membentuk kata yang dapat dipahami Afasia reseptif : Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu bicara tapi tidak masuk akal. Afasia global

5.

Defisit Kognitif Kehilangan memori jangka pendek dan panjang. Penurunan lapang perhatian. Perubahan penilaian

6.

Defisit emosional Kehilangan kontrol diri. Depresi, menarik diri. Perasaan isolasi.

7. 8. 9.

Perubahan kesadaran Perubahan (penurunan) kemampuan gerak tangan dan kaki Muntah tanpa adanya rangsang

10. Kehilangan rasa ingin kencing dan buang air besar (ngebrok) ( Brunner, 2002 ) Penceghan 1. Pembatasan makan garam; dimulai dari masa muda, membiasakan memakan makanan tanpa garam atau makanan bayi rendah garam. 2. Khususnya pada orang tua, perawatan yang intensif untuk mempertahankan tekanan

darah selama tindakan pembedahan. Cegah jangan sampai penderita diberi obat penenang berlebihan dan istirahat ditempat tidur yang terlalu lama. 3. 4. 5. 6. Peningkatan kegiatan fisik; jalan setiap hari sebagai bagian dari program kebugaran. Penurunan berat badan apabila kegemukan Berhenti merokok Penghentian pemakaian kontrasepsi oral pada wanita yang merokok, karena resiko timbulnya serebrovaskular pada wanita yang merokok dan menelan kontrasepsi oral meningkat sampai 16 kali dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok dan tidak menelan pil kontrasepsi.

Perawatan penderita stroke 1. 2. Pertahankan komunikasi dengan penderita (bicara yang pelan dan jelas) Jaga masukan nutrisi dan cairan yang baik, Bantu penderita saat makan, modifikasi makanan yang halus dan mudah ditelan. 3. Berikan latihan gerak pasif pada bagian yang lumpuh, untuk mencegah kekakuan (kontraktur) dan sering mengubah posisi untuk menghindari luka akibat tekanan (dekubitus) 4. Berikan perawatan kebersihan diri secara teratur untuk mengurangi gangguan rasa nyaman.

Anda mungkin juga menyukai