Anda di halaman 1dari 9

BAB VI

GELOMBANG GRAVITSI DENGAN BATAS LATERAL


DAN DASAR YANG DATAR


Kita tinjau suatu dinding vertikal di x = x0 ; di bidang batas kecepatan normal Vn = 0

Untuk kasus yang kita tinjau u = 0 di x = x0 untuk semua y, z dan t.


Solusi kita sebelumnya adalah :

u = Ue i ( kx + ηy−ωt )
tidak memenuhi SB, u = 0 di x = x0

u x = x = Ue ikx 0 e i (ηy −ωt )


0

dimana U tidak boleh = 0, dengan demikian solusi u = Ue i ( kx + ηy−ωt ) tidak memenuhi


SB = 0 di x = x0 . Akan tetapi karena persamaan yang kita bahas adalah linier, maka
kita dapat membangun suatu solusi yang dapat memenuhi SB di atas dengan cara
mensuperposisikan gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan.
Kita akan meninjau 2 kasus yaitu :
1. f = 0, dan
2. f≠0
kasus 1 : f = 0, kecepatan partikel air dalam bentuk kompleks dalam arah x, diberikan
oleh :
gaik cosh k h (H + z) i ( kx + ηy−ωt )
u=− e
ω cosh k h H

misalkan ui = incident water particle velocity


ur = reflected water particle velocity

65
menyatakan komponen kecepatan partikel air yang berhubungan dengan gelombang
datang dan gelombang yang dipantulkan.
gaik cosh k h ( H + z) i ( kx +ηy −ωt )
ui = − e , dan
ω cosh k h H

gaik ' cosh k ' h (H + z ) i ( k 'x + η'y −ω't )


u r = −R e
ω' cosh k ' h H

Di sini kita belum membuat asumsi dari besar (magnitudo) dan arah k', k'h , dan ω'.
R = koefisien refleksi yang dinyatakan oleh
R = Aeiθ
Dimana : A = amplitudo koefisien refleksi
θ = perbedaan fasa (phase shift)
Untuk mudahnya kita anggap gelombang datang bergerak ke kanan atau k > 0.
Superposisi dari ui dan ur diberikan oleh :
u = ui + ur dengan SB u = 0 di x = x0
Jadi
gaik cosh k h (H + z) i ( kx +ηy −ωt ) Rgaik ' cosh k ' h (H + z ) i ( k 'x + η'y −ω't )
− e − e =0 …(1)
ω cosh k h H ω' cosh k ' h H

karena ini harus berlaku untuk semua y dan t, maka η = η', dan ω = ω' dan karena
syarat ini juga harus berlaku untuk semua z, maka :
k'h = kh , sehingga (k')2 = k2
atau k = ± k'
Persamaan (1) dapat disederhanakan menjadi

− ke i ( kx 0 ) − Rk ' e i ( k 'x 0 ) = 0 … (2)

Kita tinjau suatu kasus yaitu k' = ± k' dan k'h = kh.
Persamaan (2) menjadi

− e i ( kx 0 ) = Re i ( k 'x 0 )
untuk k = k' maka R = -1, − e i ( kx 0 ) = −e i ( k 'x 0 ) atau u = ui + ur = 0, artinya tidak ada
medan gelombang sama sekali, jadi bukan solusi ini yang kita inginkan.

− ke i ( kx 0 ) = + Rk ' e i ( k 'x 0 ) , untuk kasus k = -k' diperoleh − e i ( kx 0 ) = − Re i ( k 'x 0 ) maka


R = e 2ikx 0 , ini berarti A = 1 (amplitudo gelombang yang dipantulkan sama dengan
amplitudo gelombang datang) dan θ = 2kx 0 ± 2nπ .
Vektor bilangan gelombang dari gelombang datang dan gelombang pantul
diperlihatkan pada gambar berikut :

66
η'

Reflected waves

η= η'
η ω= ω'
k = - k'
Incident waves

Bagaimana medan kecepatan ~


u=~
ui + ~
u r bila k = -k'

Jawab :
~
u=~
ui + ~
ur

gaik cosh k h (H + z) i ( kx +ηy −ωt ) gaik cosh k h (H + z) i ( − kx + ηy −ωt )


=− e + e 2ikx 0 e
ω cosh k h H ω cosh k h H

~
u=−
gaik cosh k h (H + z) i ( kx + ηy−ωt )
ω cosh k h H
e {
− e i ( − kx + ηy−ωt + 2ikx 0 ) }
Jadi :

Re(~
u) = −
gaik cosh k h (H + z)
ω cosh k h H
{
I m e i ( kx +ηy −ωt ) − e i ( − kx +ηy −ωt + 2ikx 0 ) }
{
I m e i ( kx + ηy−ωt ) − e i ( − kx + ηy −ωt + 2ikx 0 ) = }
{ [
= I m e i ( ηy−ωt + kx 0 ) e ik ( x − x o ) − e −ik ( x − x 0 ) ]}
= Im {e i ( ηy − ωt + kx 0 )
[ 2i sin k ( x − x 0 )]}
= I m { cos(ηy − ωt + kx 0 ) + i sin(ηy − ωt + kx 0 )[ 2i sin k ( x − x 0 )]}
= { 2i cos(ηy − ωt + kx 0 ) sin k ( x − x 0 )}

gaik cosh k h (H + z)
Re(~
u) = − ( 2i cos(ηy − ωt + kx 0 ) sin k ( x − x 0 ) )
ω cosh k h H

2gak cosh k h (H + z)
Re(~
u) = + sin k ( x − x 0 ) cos(ηy − ωt + kx 0 )
ω cosh k h H

Ini adalah hasil superposisi dari gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan
dengan dinding batas di x = x0. Kita tinjau dimana gelombang bergerak dalam arah x,
artinya η = 0, sehingga :
u ~ sin k ( x − x0 ) cos(kx0 − ωt ) ; (kx 0 − ωt ) = konstan

67
u = 0 bila k ( x − x 0 ) = nπ
sehingga,
nπ nπ nL
x − x0 = = =
k 2π / L 2
nL
Jadi pada x = x 0 + , hasil dari superposisi gelombang datang dan gelombang
2 u =0
yang dipantulkan adalah suatu gelombang berdiri (standing wave), tidak ada
penjalaran puncak gelombang dalam arah x. Hal ini dapat dilihat dari faktor periodik
cos(kx 0 − ωt ) yang bukan fungsi dari x.

ζ
L/2

x=x0

Gelombang berdiri bukan gelombang stasioner. Suatu proses dikatakan stasioner bila
tidak ada perubahan terhadap suatu referensi tertentu.
Gelombang stasioner dapat kita peroleh bila suatu gelombang yang bergerak dengan
kecepatan c bertemu dengan arus yang bergerak dengan kecepatan yang sama, tetapi
bergerak dengan arah yang berlawanan.

c u = -c

Catatan :

68
- Pembahasan di atas adalah pembahasan gelombang yang tidak dipengaruhi rotasi
bumi.
- Gelombang berjalan adalah amplitudo sama pada waktu yang berubah.
- Gelombang berdiri : amplitudo berubah untuk setiap saat (waktu yang berubah).

Pembahasan di atas adalah kasus yang ditinjau η = 0 , gelombang merambat hanya


dalam arah x dan f = 0, artinya gelombang tidak dipengaruhi oleh rotasi bumi.
Untuk kasus berikut adalah η ≠ 0 , artinya ada gerakan gelombang dalam arah y. Jarak

puncak dengan puncak dari gelombang yang bergerak dalam arah x, L crest = bila
k
k → 0 , maka L crest →~ .
Bila k → 0 kita akan mendapatkan jarak puncak-puncak yang tak terhingga dalam
arah x, dan gelombang merambat hanya dalam arah y. Dengan perkataan lain,
gelombang yang merambat dalam arah y ini merupakan gelombang yang dikenal
dengan istilah "long crested wave", atau disebut juga gelombang Airy (gelombang
linier, long crested wave).
short crested wave

long crested wave

Gelombang yang merambat dalam arah y, memenuhi S.B. di dinding pembatas.

Kasus f ≠ 0
Pada prinsipnya, kita dapat melakukan hal yang sama untuk gelombang sverdrup
seperti halnya pada gelombang airy, yaitu mengambil superposisi dari gelombang
datan dan gelombang pantul.
Pembahasan akan gelombang ini, diberikan oleh Platzman (1971) superposisi dari
gelombang sverdrup yang datang dan gelombang sverdrup yang dipantulkan disebut
gelombang "Point care".
Pendekatandengan cara superposisi dari gelombang datang dan gelombang yang
dipantulkan untuk gelombang sverdrup akan gagal bila gelombang bergerak sejajar
dengan bidang (dinding) batas karena syarat u = 0 tidak dipenuhi.

Ini disebabkan karena medan kecepatan gelombang


sverdrup , lintasannya terbentuk elips

u≠0

69
Sekarang kita tinjau bagaimana kelakuan gelombang yang bergerak sejajar bidang
batas. Tinjau suatu dinding zonal (membentang dalam arah Barat-Timur).

arah perambatan gelombang


y0

Kecepatan arus v = 0 di bidang batas, y = y0 kecepatan arus gelombang Sverdrup


dalam arah y diberikan oleh
(iωη + kf )
v=− 2 2
gae i ( kx + ηy−ωt )
ω −f
Agar syarat v = 0 di y = y0 terpenuhi untuk semua x, z dan t, maka V = 0.
(iωη + kf )
v=−
ω2 − f 2
agar V = 0 maka
iωη + kf = 0

kf ikf
η=− = = iη'
iω ω
kf
dengan η' =
ω
Kita anggap k adalah real, maka berarti η = imaginer.
η' = real
Sekarang kita punya gelombang dengan bilangan gelombang k yang real dan bilangan
gelombang η yang imaginer.

ζ ~ e i ( kx + ηy−ωt )
~ e i ( kx −ωt ) e −η'y ; η = iη'

Untuk diingat : y arah utara, jadi agar e −η' y merupakan peredam, maka η'=positif
atau agar solusi tidak bertambah besar (blow up), dengan perkataan lain agar
amplitudo gelombang tidak terus bertambah dalam arah utara, maka :
kf
η' > 0 → >0
ω

70
Karena di Utara f > 0 maka k > 0, gelombang bergerak ke kanan. Kita akan
mempunyai dua keadaan yaitu untuk BBU (f > 0) dan BBS (f < 0).
Untuk di BBU : f >0 dan k > 0

Timur
k>0

y = yo
BBU

Penurunan amplitudo dalam arah y, sebagai akibat dari e −η' y


Untuk di BBS : f < 0 dan k <0

Timur
k<0

y = yo
BBS

Dinding batas berada di sebelah kanan gelombang di BBU dan di sebelah kiri
gelombang di BBS (dilihat dari arah penjalaran gelombang)

ζ ~ ei ( kx − ωt )e − η' y

Ini menyatakan gelombang bergerak dalam arah zonal dengan amplitudo yang
berkurang dalam arah Utara (meridian).

Pembahasan sebelumnya adalah untuk


bidang batas yang berada di sebelah
Selatan gelombang

71
Untuk bidang batas yang berada di sebelah Utara gelombang, maka agar amplitudo
gelombang tidak terus bertambah ke arah Selatan, maka η' < 0.

di BBU: f >0, k<0 di BBS : f < 0, k > 0

z z
y y

x x
ke Barat ke Timur
k<0 k>0

ke Selatan

Di sini kita juga melihat bahwa dinding batas berada di sebelah kanan gelombang di
BBU dan di sebelah kiri gelombang di BBS.
Sekarang kita tinjau suatu dinding meridional di x = x0.
y

x = x0
u = 0 untuk semua y, z, t
Syarat batas :
u = 0 di x = x0 untuk semua y, z, t.
agar u = 0 di x = x0 → u = 0 , jadi iωk − ηf = 0
ηf f ηf
k= = −iη = −ik ' , dengan k ' =
iω ω ω

72
ζ ~ ei ( ηy − ωt )e −i ( −ik ') x
ζ ~ ei ( ηy − ωt )e k ' x

Ini menyatakan gelombang bergerak dalam arah y dengan amplitudo yang berkurang
secara eksponensial dalam arah x negatif. Agar gelombang tidak terus bertambah
tinggi (amplitudonya)dalam arah x negatif, maka k' > 0.
Perhatikan gambar di bawah ini :
di BBU: f > 0 , η > 0 di BBS : f < 0, η < 0

z z
y y

x x
η> 0 η< 0

Hal yang sama dapat kita lihat bahwa gelombang bergerak sedemikian rupa sehingga
dinding batas selalu berada di sebelah kanan gelombang di BBU, dan di sebelah kiri
gelombang di BBS.
Gelombang ini disebut gelombang "Kelvin"
Gelombang Kelvin ini "bersender" ke kanan di BBU dan "bersender" ke kiri di BBS
dilihat dari arah penjalaran gelombang.

73

Anda mungkin juga menyukai