Anda di halaman 1dari 7

FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN Masalah Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Waktu Pertemuan Ke Tanggal Tempat

: Kurangnya pengetahuan klien pada obat : Anti depresan : anti tetrasiklin, MAOI dan SSRI : Tn. J : 15 Menit : 1 : 24 April 2013 : Ruang Gangguan Psikiatri Rumah Sakit Otten

I. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami obat anti depresan II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penjelasan selama 10 menit diharapkan sasaran dapat : 1. 2. 3. 4. let Menyebutkan pengertian anti depresan dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let Menyebutkan tujuan penggunaan antidepresan dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let Menyebutkan jenis antidepresan dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let Menyebutkan efek samping dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf

III. Pokok Materi 1. Pengertian anti depresan 1

2. Tujuan penggunaan antidepresan 3. Jenis antidepresan 4. Efek samping IV. Kegiatan Belajar Mengajar Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab Langkah langkah kegiatan : A. Kegiatan Pra Pembelajaran 1. Mempersiapkan materi, media dan tempat 2. Kontrak waktu B. Membuka Pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. Memberi salam Perkenalan Menjelaskan pokok bahasan Menjelaskan tujuan Apersepsi

C. Kegiatan inti 1. 2. 3. 4. 5. Penyuluh menyampaikan materi Sasaran menyimak materi Sasaran mengajukan pertanyaan Penyuluh menjawab pertanyaan Penyuluh menyimpulkan jawaban

D. Penutup 1. 2. 3. Evaluasi Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi Memberi salam 2

V. Media Dan Sumber Media : Leaflet

Sumber : Rusdi Salim, 1997, Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, Jakarta.

VI. Evaluasi Prosedur Jenis tes Butir soal : Post test : Pertanyaan secara lisan : 4 soal

1. Sebutkan pengertian anti depresan dengan ! 2. Sebutkan tujuan penggunaan antidepresan ! 3. Sebutkan jenis antidepresan ! 4. Sebutkan efek samping penggunaan anti depresan! VII. Lampiran Materi dan Media

Lampiran Materi ANTIDEPRESAN A. PENGERTIAN ANTIDEPRESAN Antideprasan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir. B. ANTIDEPRESAN Indikasi klinis utama untuk penggunaan antidepresan adalah penyakit depresif mayor. Namun Obat ini juga berguna dalam pengobatan gangguan panic, gangguan ansietas lainnya dan enuresis pada anak-anak serta digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi termasuk yang berikut ini : Untuk mengurangi perasaan gelisah, panik, dan stres. Meringankan insomnia Untuk mengurangi kejang / serangan dalam perawatan epilepsi. Menyebabkan relaksasi otot pada kondisi ketegangan otot. Untuk menurunkan tekanan darah dan atau denyut jantung. Untuk meningkatkan mood dan atau meningkatkan kesupelan. TUJUAN PENGGUNAAN

C. Antidepresan Trisiklik

JENIS ANTIDEPRESAN

Obat antidepresan trisiklik adalah sejenis obat yang digunakan sebagai antidepresan sejak tahun 1950an. Dinamakan trisiklik karena struktur molekulnya mengandung 3 cincin atom. Mekanisme kerja ATS tampaknya mengatur penggunaan

neurotransmiter norepinefrin dan serotonin pada otak. Manfaat Klinis dengan riwayat jantung yang dapat diterima dan gambaran EKG dalam batas normal, terutama bagi individu di atas usia 40 tahun, ATS aman dan efektif dalam pengobatan penyakit depresif akut dan jangka panjang. Reaksi yang merugikan dan pertimbangan keperawatan, perawat harus mampu mengetahui efek samping umum dari anti depresan dan mewaspadai efek toksik serta pengobatannya. Obat ini menyebabkan sedasi dan efek samping antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, hipotensi ortostatik, kebingungan sementara, takikardia, dan fotosensitivitas. Kebanyakan kondisi ini adalah efek samping jangka pendek dan biasa terjadi serta dapat diminimalkan dengan menurunkan dosis obat. Efek samping toksik termasuk kebingungan, konsentrai buruk, halusinasi, delirium, kejang, depresi pernafasan, takikardia, bradikardia, dan koma. Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik

diantaranya adalah amitriptyline, amoxapine, imipramine, lofepramine, iprindole, protriptyline, dan trimipramine.

Monoamine oxidase inhibitor (MAO inhibitor) Dulu MAOIs secara nonselektif mengeblok MAO A dan B isoenzym dan memiliki efek antidepresan yang mirip dengan antidepresan trisiklik. Namun, MAOIs bukan obat pertama terapi antidepresan karena pasien yang menerima harus disertai dengan diet rendah tiramin untuk mencegah krisis hipertensi karena MAOIs membawa resiko interaksi obat dengan obat lain. MAOI tidak bersifat spesifik dan akan menurunkan metabolisme barbiturate, analgesic opioid dan alkohol. Meclobamid menghambat MAO A secara selektif dan reversible, relative aman dengan efek samping utama pusing, insomnia, dan mual. Contoh obat-obat MAOIs diantaranya phenelzine, dan tranylcypromine.

Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) Diduga SSRI meningkatkan 5-HT di celah sinaps, pada awalnya akan meningkatkan aktivitas autoreseptor yang justru menghambat pelepasan 5-HT sehingga kadarnya turun dibanding sebelumnya. Tetapi pada pemberian terus menerus autoreseptor akan mengalami desensitisasi sehingga hasilnya 5-HT akan meningkat dicelah sinaps di area forebrain yang menimbulkan efek terapetik. Contoh obat-obat yang tergolong SSRI diantaranya adalah fluoxetine, paroxetine, dan sertraline.

D. Antidepresan Trisiklik Obat ini menyebabkan 1. Sedasi

EFEK SAMPING

2. Antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, hipotensi ortostatik, kebingungan sementara, takikardia, dan fotosensitivitas. Kebanyakan kondisi ini adalah efek samping jangka pendek dan biasa terjadi serta dapat diminimalkan dengan menurunkan dosis obat. 3. Efek samping toksik seperti kebingungan, konsentrai buruk, halusinasi, delirium, kejang, depresi pernafasan, takikardia, bradikardia, dan koma. Monoamine oxidase inhibitor (MAO inhibitor) Efek samping yang hebat dan sering terjadi: 1. Sakit kepala, takikardia, mual, hipertensi, aritmia jantung dan stroke. Karena pasien tidak bisa mengyerap tiramin dalam makanan. 2. Mengantuk, hipotensi ortostatik, penglihatan kabur, mulut kering,disuria dan konatipasi. MAOI dan SSRI jangan diberikan bersamaan. 3. Bahaya sindrom serotinin yang dapat mematikan.

Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) Efek-efek seperli hilang libido, ejakulasi terlambat dan anorgasme

Anda mungkin juga menyukai