Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KELOMPOK KONSEP DIRI

Disusun oleh : 1 Aries Pratama 2 Arif Budiyanto 3 Aryana Budiawan 4 Dana Nurhasan 5 Endan Permana

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill

STIKES KHARISMA KARAWANG


PRODI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2010/2011

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wataala yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam pembuatan makalah Konsep Diri ini kami mendapatkan banyak bantuan secara moril maupun materil, kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, diantaranya kepada : 1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, keselamatan, kelancaran serta limpahan rahmat dan Hidayah_Nya yang tidak terbatas kepada kami 2. Kepada kedua Orang tua yang selalu memberikan perhatian, semangat, dorongan moril maupun materiil serta doanya kepada kami yang tiada hentinya. 3. Lielies S,Psi selaku dosen bersangkutan yang telah banyak membimbing dan

memberikan pengarahan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. 4. Ibu yumi selaku koordinator yang banyak memberikan masukan dan bimbingan 5. Teman-teman yang sudah banyak memberikan semangat dan dorongan sehingga terselesaikannya makalah yang kami buat ini Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang dapat membangun semangat kami. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarratu Karawang, 10 Nonember 2010

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

i ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah................................................. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Konsep Diri... 2.2 Pembentukan Konsep Diri... 2.3 Faktor-faktor Pmbentukan Konsep Diri.. 2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep ............... II-1 II-2 II-2 I-1

II-6

2.5 Hasil wawancara II-7 BAB III KESIMPULAN

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Menurut Rogers konsep diri merupakan konseptual yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang sifat-sifat dari diri subjek atau diri objek dan persepsi-persepsi tentang hubungan-hubungan antar diri subjek diri objek dengan orang lain dan dengan berbagai aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat pada persepsi-perseepsi ini (Lindzey & Hall, 1993;201). Jika manusia mempersepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberi arti dan penilaian serta membentuk abstraksi pada dirinya sendiri, hal ini menunjukan suatu kesadaran diri dan kemampuan untuk keluar dari dirinya untuk melihat dirinya sebaimana ia lakukan terhadap objek-objek lain. Diri yang dilihat, dihayati, dialami ini disebut sebagai konsep diri (Fitts, dalam Agustiani, 2006:139). Menurut Hurlock (1978:237), pemahaman atau gambaran seseorang mengenai dirinya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis. Gambaran fisik diri menurut Hurlock, terjadi dari konsep yang dimiliki individu tentang penampilannya, kesesuaian dengan seksnya, arti penting tubuhnya dalam hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan tubuhnya di mata orang lain. Sedangkan gambaran psikis diri atau psikologis terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain. Menurut Hurlock (1978:238), konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan good self esteem, good self confidence, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik. Seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu.

I-1

Sebaliknya konsep diri yang negatif menurut Hurlock (1978:238) akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang

percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup. Jadi konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh. Konsep diri penting dalam mengarahkan interaksi seseorang dengan lingkungannya mempengaruhi pembentukan konsep diri orang tersebut.

1.2 Rumusan masalah Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini, yaitu : 1. Bagaimana konsep kepribadian ? 2. Menjelaskan pengertian, unsur, tipe, perkembangan dan pembentukan kepribadian, 3. Bagaimana konsep diri mahasiswa STIKes Kharisma.

1.3 Tujuan Penulisan 1 Untuk memenuhi persyaratan mata kuliah softskill 2 Untuk memahami konsep kepribadian dan konsep diri khususnya di kawasan STIKes Kharisma

1.4 Sistematika penulisan Adapun sistematika penulisan makalah ini, yaitu : 1. BAB 1 A. Pendahuluan, yang terdiri dari : a. Latar belakang b. Rumusan masalah c. Tujuan penulisan d. Sistematika penulisan

I-2

2. BAB II A. Pembahasan, yang terdiri dari : a. Pengertian konsep diri b. Pembentukan konsep diri c. Faktor-faktor pembentukan konsep diri d. Faktor- faktor yang mempengaruhi konsep diri e. Hasil penelitian melalui wawancara

3. BAB III A. Penutup, yang terdiri dari : a. Kesimpulan

I-3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Diri Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Menurut Rogers konsep diri merupakan konseptual yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang sifat-sifat dari diri subjek atau diri objek dan persepsi-persepsi tentang hubungan-hubungan antar diri subjek diri objek dengan orang lain dan dengan berbagai aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat pada persepsi-perseepsi ini (Lindzey & Hall, 1993;201). Jika manusia mempersepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberi arti dan penilaian serta membentuk abstraksi pada dirinya sendiri, hal ini menunjukan suatu kesadaran diri dan kemampuan untuk keluar dari dirinya untuk melihat dirinya sebaimana ia lakukan terhadap objek-objek lain. Diri yang dilihat, dihayati, dialami ini disebut sebagai konsep diri (Fitts, dalam Agustiani, 2006:139). Menurut Hurlock (1978:237), pemahaman atau gambaran seseorang mengenai dirinya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis. Gambaran fisik diri menurut Hurlock, terjadi dari konsep yang dimiliki individu tentang penampilannya, kesesuaian dengan seksnya, arti penting tubuhnya dalam hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan tubuhnya di mata orang lain. Sedangkan gambaran psikis diri atau psikologis terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain. Menurut Hurlock (1978:238), konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan good self esteem, good self confidence, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik. Seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu.

II-1

Sebaliknya konsep diri yang negatif menurut Hurlock (1978:238) akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup.

Jadi konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh. Konsep diri penting dalam mengarahkan interaksi seseorang dengan lingkungannya mempengaruhi pembentukan konsep diri orang tersebut.

2.2 Pembentukan Konsep Diri Konsep diri tidak dibawa sejak lahir tetapi secara bertahap sedikit demi sedikit timbul sejalan dengan berkembangnya kemampuan persepsi individu. Konsep diri manusia terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seseorang dari kecil hingga dewasa. Bayi yang baru lahir tidak memiliki konsep diri karena mereka tidak dapat membedakan antara dirinya dengan lingkungannya. Menurut Allport (dalam Skripsi Darmayekti, 2006:21) bayi yang baru lahir tidak mengetahuui tentang dirinya. Rahmat (2000: 100), menjelaskan bahwa konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tapi juga penilaian diri anda tentang diri anda. Jadi konsep diri meliputi apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakan tentang diri anda. Adanya proses perkembangan konsep diri menunjukan bahwa konsep diri seseorang tidak langsung dan menetap, tetapi merupakan suatu keadaan yang mempunyai proses pembentukan dan masih dapat berubah. 2.3 Faktor-faktor Pembentukan Konsep Diri Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan konsep diri, antara lain: a. Usia Konsep diri terbentuk seiring dengan bertambahnya usia, dimana perbedaan ini lebih banyak berhubungan dengan tugas-tugas perkembangan. Pada masa kanak-kanak, konsep diri seseorang menyangkut hal-hal disekitar diri dan keluarganya. Pada masa remaja, konsep diri sangat dipengaruhi oleh teman sebaya dan orang yang dipujanya. Sedangkan remaja yang
II-2

kematangannya terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa tidak dipahami sehingga cenderung berperilaku kurang dapat menyesuaikan diri. Sedangkan masa dewasa konsep dirinya sangat dipengaruhi oleh status sosial dan pekerjaan, dan pada usia tua konsep dirinya lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan fisik, perubahan mental maupun sosial (Syaiful, 2008). b. Inteligensi Inteligensi mempengaruhi penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya, orang lain dan dirinya sendiri. Semakin tinggi taraf intreligensinya semakain baik penyesuaian dirinya dan lebih mampu bereaksi terhadap rangsangan lingkungan atau orang lain dengan cara yang dapat diterima. Hal ini jelas akan meningkatkan konsep dirinya, demikian pula sebaliknya (Syaiful, 2008). c. Pendidikan Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan meningkatkan prestisenya. Jika prestisenya meningkat maka konsep dirinya akan berubah (Syaiful, 2008). d. Status Sosial Ekonomi Status sosial seseorang mempengaruhi bagaimana penerimaan orang lain terhadap dirinya. Penerimaan lingkungan dapat mempengaruhi konsep diri seseorang. Penerimaan lingkungan terhadap seseorang cenderung didasarkan pada status sosial ekonominya. Maka dapat dikatakan individu yang status sosialnya tinggi akan mempunyai konsep diri yang lebih positif dibandingkan individu yang status sosialnya rendah. Hal ini didukung oleh penelitian Rosenberg terhadap anak-anak dari ekonomi sosial tinggi menunjukkan bahwa mereka memiliki konsep diri yang tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari status ekonomi rendah. Hasilnya adalah 51 % anak dari ekonomi tinggi mempunyai konsep diri yang tinggi. Dan hanya 38 % anak dari tingkat ekonomi rendah memiliki tingkat konsep diri yang tinggi (dalam Skripsi Darmayekti, 2006:21).

II-3

e. Hubungan Keluarga Seseorang yang mempunyai hubungan yang erat dengan seorang anggota keluarga akan mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama. Bila tokoh ini sesama jenis, maka akan tergolong untuk mengembangkan konsep diri yang layak untuk jenis seksnya. f. Orang Lain Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Bagaimana anda mengenal diri saya, akan membentuk konsep diri saya. Sullivan (dalam Rakhmat, 2005:101) menjelaskan bahwa individu diterima orang lain, dihormati dan disenangi karena keadaan dirinya, individu akan cenderung bersikap menghormati dan menerima dirinya. Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan dirinya, menyalahkan dan menolaknya, ia akan cenderung tidak akan menyenangi dirinya. Miyamoto dan Dornbusch (dalam Rakhmat, 2005:101) mencoba mengkorelasikan penilaian orang lain terhadap dirinya sendiri dengan skala lima angka dari yang palin jelek sampai yang paling baik. Yang dinilai adalah kecerdasan, kepercayaan diri, daya tarik fisik, dan kesukaan orang lain terhadap dirinya. Dengan skala yang sama mereka juga menilai orang lain. Ternyata, orang-orang yang dinilai baik oleh orang lain, cenderung memberikan skor yang tinggi juga dalam menilai dirinya. Artinya, harga diri sesuai dengan penilaian orang lain terhadap dirinya. g. Kelompok Rujukan (Reference Group) Yaitu kelompok yang secara emosional mengikat individu, dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep dirinya. Menurut Brooks dan Emmert (dalam Rakhmat, 2005:105), ciri orang yang memiliki konsep diri negatif ialah peka terhadap kritik, responsif sekali terhadap pujian, mempunyai sikap hiperkritis, cenderung merasa tidak disenagi orang lain, merasa tidak diperhatikan, dan bersikap pesimis terhadap kompetisi. Sebaliknya, orang yang memilikii konsep diri positif ditandai dengan lima hal: 1) Kemampuan mengatasi masalah. 2) Merasa setara dengan orang lain.

II-4

3) Menerima pujian tanpa rasa malu. 4) Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat. 5) Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.

Hamachek (dalam Rahmat, 2000: 106) menyebutkan 11 karakteristik orang yang mempunyai konsep diri positif: 1. Meyakini betul nilai-nilai dan prinsip-psinsip tertentu serta bersedia mempertahankannya,walaupun menghadapi pendapat kelompok yang kuat. Tapi ia juga merasa dirinya cukup tangguh untuk mengubah prinsip-prinsip itu bila pengalaman dan bukti-bukti baru menunjukkan ia salah. 2. Mampu bertindak berdasarkan penelitian yang baik tanpa merasa bersalah yang berlebih

lebihan, atau menyesali tindakannya jika orang lain tidak menyetujui tindakannya. 3. Tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk mencemaskan apa yang akan terjadi

besok, apa yang telah terjadi waktu yang lalu, dan apa yang sedang terjadi waktu sekarang. 4. Memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan, bahkan ketika ia

menghadapi kagagalan atau kemunduran. 5. Merasa sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak tinggi atau rendah, walaupun

terdapat perbedaan dalam kemampuan tertentu, latar belakang keluarga, atau sikap orang lain terhadapnya. 6. Sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan bernilai bagi orang lain, paling

tidak bagi orang-orang yang ia pilih sebagai sahabatnya. 7. Dapat menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati, dan menerima penghargaan tanpa

merasa bersalah. 8. 9. Cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya. Sanggup mengaku kepada orang lain bahwa ia mampu merasakan berbagai dorongan dan

keinginan, dari perasaan marah sampai cinta, dari sedih sampai bahagia, dari kekecewaan yang mendalam sampai kepuasan yang mendalam pula. 10. Mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiatan yang meliputi pekerjaan,

permainan, ungkapan diri yang kreatif, persahabatan, atau sekedar mengisi waktu.

II-5

11.

Peka pada kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang telah diterima, dan terutama

sekali pada gagasan bahwa ia tidak bisa bersenang-senang dengan mengorbankan orang lain.

2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri). 1.Teori perkembangan. Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.

2. Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat ) Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.

3. Self Perception ( persepsi diri sendiri ) Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat

II-6

dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.

2.5 Hasil Wawancara

Nama Alamat Tingkat/program Pertanyaan

:D : Karawang : II/D3 Kebidanan

1. Apa yang Anda ketahui tentang konsep diri? Jawab : Penilaian diri atau tujuan seseorang 2. Bagaimana konsep diri Anda gambarkan dalam kata tentang diri Anda? Jawab: Baik hati, tidak sombong, rajin menabung 3. Menurut Anda sisi positif apa saja yang perlu dikembangkan dalam diri Anda? Jawab: Lebih mengontrol emosi 4. Menurut Anda sisi negatif apa saja yang perlu diperbaiki dalam diri Anda? Jawab: Egois, cengeng 5. Apa cita-cita atau tujuan hidup Anda? Jawab: Menjadi lebih baik lagi 6. Bagaiman cara Anda untuk mencapai cita-cita tersebut? Jawab: Berusaha untuk menjadi lebih baik dan tentunya berdoa 7. Apakah yang Anda lakukan saat ini sudah merupakan usaha untuk mencapai citacita itu? Jelaskan!! Jawab: Belum sepenuhnya, masih berusaha 8. Bagaimana Anda memandang masa lalu (adakah hal-hal yang harus diperbaiki) Jawab: - jadikan masa lalu guru yang paling berharga - Hal-hal yang diperbaiki tentunya banyak, mungkin salah satunya mengecewakan orang terdekat kita. 9. Jika Anda dilahirkan kembali ke dunia, ingin menjadi seperti apa? Jawab: Menjadi lebih baik dan terbaik.

II-7

Nama Alamat Tingkat/program Pertanyaan

: El : Pangkalan Loji : 1/D3 Kebidanan

1. Apa yang Anda ketahui tentang konsep diri? Jawab : konsep diri adalah suatu tujuan hidup menuju kebahagiaan. Konsep dunia dan akhirat dimana rencana-rencana hidup kita telah tersusun. 2. Bagaimana konsep diri Anda gambarkan dalam kata tentang diri Anda? Jawab: konsep diri saya tantangan hidup untuk mencapai masa depan seperti, belajar dan memperbaiki kesalahan-kesalahan. 3. Menurut Anda sisi positif apa saja yang perlu dikembangkan dalam diri Anda? Jawab: sisi positif dalam sikap beretika,sosialisasi, dan beribadah. 4. Menurut Anda sisi negatif apa saja yang perlu diperbaiki dalam diri Anda? Jawab: sisi negatif bersosiolisasi, berbicara dan bertutur kata. 5. Apa cita-cita atau tujuan hidup Anda? Jawab: cita-cita dan tujuan saya adalah menjadi bidan profesional dan bisa bersaing di pasar bebas 6. Bagaiman cara Anda untuk mencapai cita-cita tersebut? Jawab: belajar dan terus berusaha tanpa kenal lelah, walaupun kita gagal karena itu kunci kesuksesan 7. Apakah yang Anda lakukan saat ini sudah merupakan usaha untuk mencapai citacita itu? Jelaskan!! Jawab: menurut saya belum, karena saat inilah awal paling serius untuk menggapainya. 8. Bagaimana Anda memandang masa lalu (adakah hal-hal yang harus diperbaiki) Jawab: masa lalu adalah pelajaran yang harus kita benahi dimasa saat ini untuk lebih baik lagi dan tidak mengulanginya. 9. Jika Anda dilahirkan kembali ke dunia, ingin menjadi seperti apa? Jawab: menjadi yang lebih baik dari kehidupan pertama.

II-8

Nama Alamat Tingkat/program Pertanyaan

:ES : Karawang : II/D3 Kebidanan

1. Apa yang Anda ketahui tentang konsep diri? Jawab : Gambaran seseorang 2. Bagaimana konsep diri Anda gambarkan dalam kata tentang diri Anda? Jawab: Baik. Menurut saya, saya itu orangnya baik dan pendiam 3. Menurut Anda sisi positif apa saja yang perlu dikembangkan dalam diri Anda? Jawab: Menurut sayasisi positifnya saya baik, ramah. 4. Menurut Anda sisi negatif apa saja yang perlu diperbaiki dalam diri Anda? Jawab: Hal yang harus diperbaiki dalam diri saya egois, suka ngambek, manja. 5. Apa cita-cita atau tujuan hidup Anda? Jawab: Cita-cita saya ingin menjadi orang sukses, membahagiakan orang tua saya. 6. Bagaiman cara Anda untuk mencapai cita-cita tersebut? Jawab: - introfeksi diri -Belajar lebih giat -Berusaha untuk merubah sisi negatif dari saya

7. Apakah yang Anda lakukan saat ini sudah merupakan usaha untuk mencapai citacita itu? Jelaskan!! Jawab: Belum sepenuhnya, masih berusaha. 8. Bagaimana Anda memandang masa lalu (adakah hal-hal yang harus diperbaiki) Jawab: Banyak sekali yang harus diperbaiki 9. Jika Anda dilahirkan kembali ke dunia, ingin menjadi seperti apa? Jawab:-Ingin merubah menjadi lebih baik lagi -Ingin merubah segala hal sehingga tidak ada penyesalan.

II-9

Nama Alamat Tingkat/program Pertanyaan

:N : Lemah abang : II/D3 Kebidanan

1. Apa yang Anda ketahui tentang konsep diri? Jawab : Sesuatu yang menggambarkan kepribadian tentang diri seseorang 2. Bagaimana konsep diri Anda gambarkan dalam kata tentang diri Anda? Jawab: Manja, selalu suka nangis dan baik hati. 3. Menurut Anda sisi positif apa saja yang perlu dikembangkan dalam diri Anda? Jawab: Selalu ikhlas dalam menghadapi cobaan 4. Menurut Anda sisi negatif apa saja yang perlu diperbaiki dalam diri Anda? Jawab: Sikap manja yang berlebihan 5. Apa cita-cita atau tujuan hidup Anda? Jawab: Menjadi bidan yang profesional 6. Bagaiman cara Anda untuk mencapai cita-cita tersebut? Jawab: Belajar dengan sungguh-sungguh 7. Apakah yang Anda lakukan saat ini sudah merupakan usaha untuk mencapai citacita itu? Jelaskan!! Jawab: Belum sampai titik utama, karena masih dalam proses belajar/pembelajaran menuju cita-cita 8. Bagaimana Anda memandang masa lalu (adakah hal-hal yang harus diperbaiki) Jawab: Ada, salah satunya pendewasaan diri dan sifat dan sikap yang harus diperbaiki 9. Jika Anda dilahirkan kembali ke dunia, ingin menjadi seperti apa? Jawab: Menjadi orang yang soleh, takwa kepada ALLAH, dan berbakti kepada orang tua.

II-10

Nama Alamat Tingkat/program Pertanyaan

:L : Karawang : II/D3 Kebidanan

1. Apa yang Anda ketahui tentang konsep diri? Jawab : Dimana kita bisa tahu tentang gambaran diri, citra diri dan identitas diri 2. Bagaimana konsep diri Anda gambarkan dalam kata tentang diri Anda? Jawab: belum cukup baik masih dalm proses tujuan 3. Menurut Anda sisi positif apa saja yang perlu dikembangkan dalam diri Anda? Jawab: Sisi positif yang ada pada diri saya adalah selalu berusaha positif thinking terhadap segala sesuatunya 4. Menurut Anda sisi negatif apa saja yang perlu diperbaiki dalam diri Anda? Jawab: Saya selalu telat, jarang sekali on time 5. Apa cita-cita atau tujuan hidup Anda? Jawab: Inguin menjadi seseorang yang berguna bagi siapapun 6. Bagaiman cara Anda untuk mencapai cita-cita tersebut? Jawab: Kemauan, doa, dan selalu berusaha dalam menghadapi segala rintangan yang ada 7. Apakah yang Anda lakukan saat ini sudah merupakan usaha untuk mencapai citacita itu? Jelaskan!! Jawab: Ya, karena salah satu usaha yang saya lakukan sekarang adalah kuliah dengan baik. Karena salah satu proses untuk mencapai suatu keberhasilan 8. Bagaimana Anda memandang masa lalu (adakah hal-hal yang harus diperbaiki) Jawab: Masa lalu yang ada pada diri saya, justru dijadikan cermin untuk diri saya supaya menjadi yang lebih baik 9. Jika Anda dilahirkan kembali ke dunia, ingin menjadi seperti apa? Jawab: Ingin menjadi sesuatu yang baik bagaikan cahaya yang bisa memberiakn penerangan bagi siapapun.

II-11

BAB III KESIMPULAN

Konsep diri dari berbagai individu berbeda-beda sesuai dengan pandangan mereka masing-masing setiap individu mempunyai sisi positif dan negatif masing-masing menurut diri mereka sendiri, selain dari sisi positif dan negatif, mereka juga mempunyai cita-cita dan sikap dalam memandang masa lalunya. Mereka juga masih berusaha dalam menggapai cita-citanya, hanya saja belum sampai pada tujuan utama, akan tetapi usaha mereka sudah mendekati apa yang mereka tuju, yaitu dengan mengambil jurusan perkuliahan sesuai dengan apa yang mereka ingin capai dan cita-citakan. Mereka juga ingin memperbaiki dirinya dari kesalahan mereka di masa lalu,dan ingin lebih berguna bagi orang lain, khususnya bagi orang-orang yang mereka sayang.

III-1

Anda mungkin juga menyukai