Anda di halaman 1dari 3

4. PEKERJAAN PASANGAN PONDASI BATU KALI. a. Lingkup Pekerjaan. 1.

Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alatalat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, sehingga tercapai hasil pekerjaan yang berkualitas baik dan sempurna. 2. Item pekerjaan yang dilakukan, diantaranya : Pemasangan pondasi batu kali. sesuai detail pelaksanaan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan atau atas petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

b. Persyaratan Bahan. 1. Semua bahan yang akan digunakan untuk penyelesaian pekerjaan ini, harus berkualitas baik dari jenisnya dan atas persetujuan Konsultan Pengawas/MK. 2. Bahan pasangan pondasi batu kali, diantaranya : Batu kali, harus bersih, tidak blondos (dipecah), padat tidak berpori, bebas kotoran dan bahan organis, memenuhi persyaratan bahan yang tercantum dalam PUBB-1970. Semen portland, harus dari satu jenis merk, produk Tiga Roda, Holcim, atau produk lain yang setara, memenuhi persyaratan bahan yang tercantum dalam NI-8 dan SNI 15-2049-1994. Pasir pasang, harus bersih, butir-butir tajam, bebas kotoran atau bahan organis, melalui ayakan # 1.6-2.0 mm, memenuhi persyaratan bahan yang tercantum dalam NI3 pasal 14 ayat 2 dan PBUI-1982 pasal 9. Air, harus bersih, tawar, tidak mengandung minyak dan asam, bebas kotoran atau bahan organis, memenuhi persyaratan bahan yang tercantum dalam NI3 pasal 10, PUBI1982 pasal 9 dan ASTM C 1218. 3. Bahan lain yang tidak tercantum tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan ini, harus berkualitas baik dari jenisnya dan atas persetujuan Konsultan Pengawas/MK. 4. Penyimpanan bahan yang akan digunakan harus diusahakan sedemikian rupa, sehingga bebas dari pengaruh yang dapat mengurangi kualitas bahan. 5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam gambar rencana dan spesifikasi.

c. Persyaratan Pelaksanaan. 1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus memberikan contoh bahan yang akan digunakan serta melakukan percobaan contoh hasil/kualitas dari bahan tersebut, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/MK. 2. Penyedia Jasa harus memperhatikan dan mempelajari bagian pekerjaan sesuai gambar rencana dan kondisi lapangan, membuat shop drawing dari konstruksi pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/MK. 3. Apabila ditemukan perbedaan bagian pekerjaan antara gambar rencana dengan kondisi lapangan, Penyedia Jasa harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas/MK, untuk segera ditindak-lanjuti pemecahannya. 4. Semua bagian pekerjaan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman

dibidangnya dengan memperhatikan dan mengikuti persyaratan teknis pelaksanaan serta pemakaian bahannya. 5. Galian tanah pondasi. Semua galian tanah pondasi diletakkan minimal 1.50 m dari jarak lubang galian, agar tanah hasil galian tidak longsor dan masuk lagi kedalam galian dan tidak menganggu kedudukan bouwplank. Kedalaman galian tanah pondasi harus sesuai gambar dan mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/MK. Hasil galian tanah pondasi boleh digunakan sebagai tanah urug setelah terlebih dahulu dibuang humusnya dan akar-akar pohon yang ada disekitarnya atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK. Untuk menghindari genangan air dalam lokasi pekerjaan agar dibuatkan paritparit sementara untuk mengalirkan air. Perbaikan galian pondasi yang diakibatkan terlalu dalam harus menggunakan pasir urug yang dipadatkan dengan air. 6. Pasangan pondasi batu kali. Sebelum pasangan pondasi batu kali dimulai, terlebih dahulu dikontrol kedalaman dan lebar galian, bentuk dan ukuran sesuai gambar rencana. Setelah kedalaman dan lebar galian tanah tidak ada masalah, kemudian dasar galian pondasi diurug dengan pasir urug. Tebal lapisan pasir urug dibuat 5 cm, atau sesuai gambar rencana. Untuk mencapai kepadatan urugan, pasir urug harus disiram dengan air secukupnya. Setelah lapisan pasir urug selesai, kemudian diatas lapisan pasir urug dilakukan pemasangan lapisan batu kosong. Tebal lapisan pasangan batu kosong dibuat 10 cm, atau sesuai gambar rencana Untuk mengisi celah-celah pasangan batu kosong, harus diurug dengan pasir urug dan disiram dengan air secukupnya. Pasangan pondasi batu kali bisa dilakukan setelah pasangan batu kosong selesai secara keseluruhan. Pasangan pondasi batu kali menggunakan campuran 1 pc : 5 ps. Bentuk dan ukuran pasangan pondasi batu kali dibuat sesuai gambar rencana. Dalam pelaksanaan, pasangan pondasi batu kali tidak boleh saling menempel, harus diberi jarak spesi campuran 1 pc : 5 ps. Batu kali yang digunakan tidak boleh dalam bentuk utuh (blondos), batu kali boleh digunakan setelah dipecah terlebih dahulu. Batu kali yang digunakan pada pasangan pondasi tidak boleh terlalu besar dan harus bergradasi maks. 20 cm. Setelah pasangan pondasi batu kali selesai, pasangan tersebut harus dibraben menggunakan campuran yang sama.

7. Urugan kembali. Setelah pasangan pondasi batu kali selesai, tidak diperbolehkan mengurug sisa bekas galian tersebut sebelum mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/MK. Pekerjaan urugan kembali tidak boleh menggunakan batu. Urugan kembali dapat menggunakan tanah bekas galian yang memenuhi persyaratan. 8. Apabila hasil/kualitas pekerjaan dinilai kurang sempurna oleh Konsultan Pengawas/MK, disebabkan kelalaian pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya, atau dikarenakan pekerjaan ini telah merusak pekerjaan lainnya, maka Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menyelesaikannya, tanpa adanya tambahan biaya. 9. Penyedia Jasa bertanggung jawab menjaga dan memelihara hasil pekerjaan yang telah selesai hingga serah terima pekerjaan dilakukan pada Konsultan Pengawas/MK. 10. Sistem pembayaran yang dilakukan dalam Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Kali adalah

meter kubik ( m3 ).

Anda mungkin juga menyukai