Anda di halaman 1dari 8

American Society of Anesthesiologist

Pada 1940-1941, ASA meminta sebuah komite dari tiga dokter (Meyer Saklad, MD, Emery Rovenstine, MD, dan Ivan Taylor, MD) untuk mempelajari, meneliti, eksperimen dan merancang sebuah sistem untuk pengumpulan dan tabulasi data statistik dalam anestesi yang bisa berlaku dalam kondisi apapun

Dalam usaha untuk membakukan dan menetapkan apa yang sampai sekarang dianggap Operative Risiko, ditemukan bahwa istilah ini tidak bisa digunakan. Ini adalah bahwa untuk tujuan catatan anestesi dan untuk evaluasi masa depan anestesi atau prosedur bedah, akan lebih baik untuk mengklasifikasikan kelas pasien dalam kaitan dengan status fisiknya saja.

PROGNOSIS ASA
ASA 1
Pasien tidak memiliki kelainan organik maupun sistemik selain penyakit yang akan dioperasi.

ASA 2
Pasien yang memiliki kelainan sistemik ringan sampai dengan sedang selain penyakit yang akan dioperasi. controlled hypertension or diabetes without systemic effects, cigarette smoking without chronic obstructive pulmonary disease (COPD); mild obesity, pregnancy

ASA 3
Pasien memiliki kelainan sistemik berat selain penyakit yang akan dioperasi, tetapi belum mengancam jiwa. Misalnya diabetes mellitus yang tak terkontrol, asma bronkial, hipertensi tak terkontrol controlled congestive heart failure (CHF), stable angina, old heart attack, poorly controlled hypertension, morbid obesity, chronic renal failure; bronchospastic disease with intermittent symptoms

ASA 4
Pasien memiliki kelainan sistemik berat yang mengancam jiwa selain penyakit yang akan dioperasi. Misalnya asma bronkial yang berat, koma diabetikum unstable angina, symptomatic COPD, symptomatic CHF, hepatorenal failure

ASA 5
Pasien dalam kondisi yang sangat jelek dimana tindakan anestesi mungkin saja dapat menyelamatkan tapi risiko kematian tetap jauh lebih besar. Misalnya operasi pada pasien koma berat multiorgan failure, sepsis syndrome with hemodynamic instability, hypothermia, poorly controlled coagulopathy

ASA 6
Pasien yang telah dinyatakan telah mati otaknya yang mana organnya akan diangkat untuk kemudian diberikan sebagai organ donor bagi yang membutuhkan.

Untuk operasi darurat, di belakang angka diberi huruf E (emergency) atau D (darurat), mis: operasi apendiks diberi kode ASA 1.E

48 HOUR MORTALITY
ASA 1 : 0,07 ASA II : 0,24 ASA III : 1,4 ASA IV : 7,5 ASA V : 34

Anda mungkin juga menyukai