Hengky Prabowo
IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medis Perawatan Ke Tahun No. Urut Kelas : I : 00.99.09 : I/2 : 2007/2009 : 305/35
Tanggal Mulai Dirawat : 8 September 2007/ 31 Januari 2009 Nama Pasien Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Warga Negara Agama Pendidikan Terakhir Pekerjaan Status Perkawinan Alamat Dokter yang Merawat : Nn. DB : 36 Tahun : Perempuan : Melayu : Indonesia : Islam : Sarjana S1 : Pegawai Negri Sipil dan Istruktur Senam : Belum menikah : Jambi : dr. C
1
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
STATUS PSIKIATRI
ALLO ANAMNESA Nama Umur Pekerjaan Pendidikan Terakhir Status Alamat Hubungan dengan Pasien : Ny. L : 66 tahun : Agensi Asuransi : S2, Institute of Education London : Menikah : Menteng, Jakarta Pusat : Kakak kandung
Hari / Tanggal Wawancara : Sabtu, 1 September 2007 A. KELUHAN UTAMA / ALASAN DIRAWAT Pasien sering marah marah ( mengamuk ) yang sulit diatasi tanpa sebab yang jelas, tidak mau minum obat, dan sering curiga dengan orang lain. B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG Pasien sering marah marah ( mengamuk ) yang sulit diatasi tanpa sebab yang jelas bahkan kepada anggota keluarganya sekalipun. Saat marah, pasien sering membentur benturkan kepalanya ke dinding. Pasien mudah tersinggung dengan hal hal kecil sekalipun dan pasien tidak merasa kalau dirinya sakit. Tidak ditemukan perubahan emosi yang drastis pada pasien. Pasien sulit untuk diajak berkomunikasi dan pasien terlihat berbicara sendiri, disekitarnya tidak tampak orang lain. Pasien merasa dirinya adalah nabi sebagai utusan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia dari kehancuran dan ia merasa dapat berkomunikasi dengan Tuhan melalui suara-suara yang didengarnya. Pasien lebih terlihat pendiam, menyendiri dan sulit bergaul. Pasien susah dan menolak untuk minum obat, karena pasien merasa dirinya 2
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
tidak sakit dan curiga ada yang ingin meracuninya. Pasien juga sering curiga dengan orang lain karena merasa orang lain tidak suka dan iri dengannya dan ingin mencelakakannya. Pasien malas untuk mandi. Pasien merupakan rujukan dari Omni Medical Center ke Sanatorium Dharmawangsa dikarenakan Omni Medical Center hendak direnovasi. C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA Riwayat penyakit psikiatri Pada tahun 1976, pasien mulai menunjukkan perilaku yang aneh sejak ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan. Pada saat yang hampir bersamaan, pasien dikeluarkan dari kuliahnya. Sejak saat itu, pasien mulai berperilaku aneh, seperti sering berlama lama di depan cermin sambil berbicara sendiri, tidak tampak orang lain disekitarnya. Pasien beranggapan bahwa keluarganya selalu membicarakan dirinya, salah satunya dia curiga berlebihan kalau keluarga membicarakan tentang hidungnya yang bengkok, caranya berbicara, ataupun aktifitas yang dia lakukan. Pasien pernah bekerja sebagai penerjemah dirumahnya selama 1 bulan. Perilaku pasien menjadi semakin bertambah aneh, sehingga banyak pelanggan yang kecewa dengan hasil kerjanya. Apabila pasien dikritik oleh orang lain atau kliennya, pasien justru merasa curiga orang tersebut iri padanya. Jika menghadapi masalah, emosi pasien sulit terkontrol dan sulit diatasi karena sangat besar tenaganya. Pasien sering marah marah meskipun hanya pada hal hal yang kecil. Saat marah, pasien sering membentur benturkan kepalanya ke dinding. Pasien sering bertengkar dengan kakaknya yang ketiga karena merasa dibicarakan. Pasien juga mulai jarang mandi. Pada tahun 1990 keluarga memutuskan untuk membawa pasien berobat jalan di Omni Medical Center ( OMC ), ketika itu ditangani oleh dr. P, Sp.KJ. Pasien mulai menganggap dirinya nabi yang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Pasien menolak untuk minum 3
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
obat karena merasa tidak sakit dan curiga ada yang mau meracuninya. Apabila diperbolehkan untuk menyimpan obat dan memakannya sendiri, pasien lebih sering tidak memakannya. Pada bulan Oktober 1996 keluarga memutuskan untuk merawat pasien di OMC karena dianggap tidak ada perbaikan dari pengobatannya bahkan semakin bertambah parah. Pihak keluarga khawatir pasien dapat membahayakan diri dan lingkungannya, seperti pasien pernah membuang barang barang elektronik ( televisi dan radio ) karena takut terkontaminasi dan teradiasi. Pada tahun 1999, ibu pasien dibunuh oleh kakak ke-3nya yang memiliki gangguan serupa dengan pasien. Pada bukan Oktober 2004 pasien dipindahkan dari OMC ke Sanatoriun Dharmawangsa dikarenakan OMC akan direnovasi. Sejak saat itu, pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa sampai sekarang. Sebelum timbul gejala pasien tidak menderita penyakit fisik atau menjalani perawatan di rumah sakit, tidak dalam penggunaan alkohol atau zat-zat adiktif lainnya. Riwayat penyakit medis Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan ataupun menderita penyakit medik yang serius. Riwayat penggunaan zat psikoaktif ( NAPZA ) Pasien tidak memiliki riwayat menggunakan obat obatan maupun zat psikoaktif lainnya. D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI 1. Riwayat prenatal dan natal Selama kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat baik mental maupun fisik, dan tidak dalam penggunaan obat obatan atau zat. Pasien lahir cukup bulan, lahir normal tanpa ada cedera lahir dan 4
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
ditolong oleh bidan. Pasien merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. 2. Riwayat masa bayi dan balita ( usia 0 3 tahun ) Selama masa bayi pasien tumbuh dan berkembang secara normal sesuai dengan usianya. Tidak terdapat gangguan perkembangan. Pasien tinggal bersama dengan orangtua dan saudara kandungnya. Tidak ada riwayat penyakit serius pada masa bayi dan balita.
3. Riwayat masa kanak pertengahan (usia 3 11 tahun) Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya. Pasien mulai bersekolah di sekolah dasar, namun mengalami tinggal kelas satu kali. Pasien bersekolah di sekolah dasar selama 7 tahun. Dalam kehidupan sosialnya, pasien lebih sering menghabiskan waktu dengan kakak kakaknya. 4. Riwayat masa kanak akhir dan remaja Pasien jarang bergaul, tidak memiliki banyak teman, lebih banyak diam dan suka menyendiri. Masa SMP, pasien mengalami tinggal kelas satu kali dan lulus dalam waktu 4 tahun. Demikian pula masa SMA, pasien juga mengalami tinggal kelas satu kali dan lulus dalam waktu 4 tahun. 5. Riwayat masa dewasa 5.1. Riwayat pekerjaan Pasien pernah bekerja sebagai penerjemah di rumah selama 1 bulan saja. Hal itu dikarenakan kliennya sering kecewa dan mengeluh bahwa pasien tidak melakukan 5
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
pekerjaannya dengan wajar. Apabila pasien dikritik oleh orang lain, pasien justru curiga orang tersebut iri padanya. Kemudian pasien tidak bekerja lagi. 5.2. Riwayat pernikahan Pasien belum pernah menikah. 5.3. Riwayat pendidikan Pasien mengikuti pendidikan dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Selama di SD, SMP, dan SMA, pasien mengalami tinggal kelas masing masing satu kali. Di perguruan tinggi, pasien tidak menyelesaikan pendidikannya karena dikeluarkan. Jenjang SD tahun SMP tahun SMA tahun Perguruan tinggi D3 ABA dikeluarkan 5.4. Riwayat Aktivitas Sosial Pasien sulit bergaul, tidak memiliki banyak teman, dan lebih suka menyendiri. Pasien lebih suka megnhabiskan waktu bersama kakak kakaknya. 5.5. Riwayat Kehidupan Sekarang Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa, kelas III, kamar B5. Biaya perawatan pasien ditanggung oleh kakak 6
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Tempat
Lama Studi
Regina Pacis, Jkt 7 tahun Regina Pacis, Jkt 4 tahun Diponegoro, Jkt 4 tahun belum tamat
Hengky Prabowo
tertuanya. Kebutuhan sehari hari pasien dipenuhi oleh petugas Sanatorium Dharmawangsa. 5.6. Riwayat hukum Pasien tidak pernah terlibat dalam tindakan kriminal dan dipenjara. 5.7. Riwayat Agama Pasien taat beragama, rajin pergi ke gereja, berdoa, membaca alkitab, dan senang menyanyi lagu rohani. 5.8. Riwayat Psikoseksual Tidak diketahui secara pasti. E. RIWAYAT KELUARGA Latar Belakang Keluarga Pasien merupakan bungsu dari 5 bersaudara. Ayah pasien berasal dari Bogor, sedangkan ibunya berasal dari Sukabumi. Ayah pasien telah meninggal dunia karena kecelakaan pada tahun 1976, pasien tinggal dengan ibu, kakak ke-2 dan kakak ke-3. perekonomian keluarga pasien cukup baik. Kakak pertamanya sudah berkeluarga dan tidak tinggal bersama tetapi masih sering bertemu. Ibu pasien meninggal pada tahun 1999 karena dibunuh oleh anak ke-3. Hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya cukup baik, kecuali dengan kakak ke-3, pasien sering bertengkar karena masalah kecil dan tidak jelas. Kakak ke-3 memiliki riwayat gangguan serupa dengan pasien.
7
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
Keterangan : : perempuan : laki laki : laki laki sudah meninggal dunia : Perempuan dengan gangguan jiwa : Pasien dengan gangguan jiwa Ayah kandung Anak I II III IV V : Tn. B ( almarhum 1995 ) : : : : :
F. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN KEHIDUPANNYA Pasien merasa dirinya tidak sakit. Menurut pasien, dia berada di Dharmawangsa untuk melakukan penelitian. 8
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
G. MIMPI, FANTASI DAN NILAI Pasien menganggap dirinya seorang nabi utusan Tuhan untuk lahirnya dunia baru yang akan menghapuskan dunia dari dosa dan sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penelitian dan penemuan di dunia kedokteran dan teknologi.
9
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
WAWANCARA PSIKIATRI
AUTOANAMNESA WAWANCARA I Hari / Tanggal Pukul Pakaian Aktivitas Tempat Keterangan : Kamis, 20 Februari 2009 : 12.00 WIB : piyama berwarna pink : pasien sedang duduk di meja : di aula Sanatorium Dharmawangsa : A : Pemeriksa B : Pasien 1. A : Selamat siang, permisi mbak dewi. B : Iya. 2. A : perkenalkan Saya dokter Embong. B : saya dewi ( Sambil berjabat tangan. ) 3. A : saya panggil mba apa? mba dewi? B : Boleh. 4. A : Saya boleh mewawancarai mba dewi? B : Boleh kok 5. A : Pak D tadi bangun jam berapa? B : Jam 6, tapi tidur lagi. 6. A : Pak D uda mandi? B : Belum. 7. A : Kenapa belum mandi? B : Males dok. 8. A : Pak D tau ga hari ini hari apa dan jam berapa? B : Hari kamis, jam sepuluh lewat sepuluh menit. 9. A : Pak D tau ini dimana? B : Di Sanatorium Dharmawangsa. 10
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
A : Sanatorium Dharmawangsa itu tempat apa? A : Pak D sejak kapan disini? A : Berarti udah berapa lama? A : Wah sudah lama juga ya Pak. Sudah kenal banyak orang
B : Tempat orang gila dan stress. B : ( diam sejenak ) Tahun 2004. B : 2 tahun.
B : Iya. ( ekspresi wajah biasa saja ) 14. 15. A : Pak D tau ga kenapa Pak D ada disini? A : O ya .. Penelitian apa? yang temuin. 16. A : Pak D disebut profesor donk? seminar tentang penelitian saya. 17. A : O ya, membiarakan tentang apa? tertawa tawa ). 18. 19. A : Saya bener ga tau, Pak. A : Memangnya Pak D, gimana caranya mengadakan seminar, kan Pak D ada disini? B : Iya bisa. Kan saya pake microchip dari kuping saya. 20. saya. 21. A : Pak D, siapa yang kasih gelar profesornya? Gak usah dilantik juga tetep profesor. 11
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
B : Saya kan lagi melakukan penelitian. Saya kan ilmuwan. B : Banyak, penyakit penyakit kedokteran juga banyak tuh saya
B : Ah, masa dokter ga tau? Jangan pura pura lupa deh ( sambil
B : Sama Mega. Tapi belom dilantik sih, tapi tetep aja saya profesor.
Hengky Prabowo
22.
makan ga? B : Mau dok. 23. D. Kesan Wawancara I : Kesadaran Kebersihan diri : compos mentis : terganggu A : Ya udah, nanti ngobrolnya dilanjutin lagi. Terima kasih Pak
Kemampuan intelektual: baik Waham kebesaran Discriminative insight Orientasi tempat Orientasi waktu : ada : terganggu : baik : baik : baik : baik : ada
Daya ingat jangka pendek Daya ingat jangka panjang Thought broadcasting
WAWANCARA II Hari / Tanggal Pukul Pakaian Aktivitas Tempat Keterangan : Kamis, 19 Oktober 2006 : 14.00 WIB : kaos putih dan celana pendek merah muda : pasien sedang duduk di aula : di aula Sanatorium Dharmawangsa : A : Pemeriksa B : Pasien 1. A : Hallo Pak D. B : Hallo dok. 2. A : Masih ingat saya? 12
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
B : Dokter Saya lupa 3. A : Hengky pak D, jangan lupa lagi ya. Coba ulangi, pak D. B : Dokter Hengky 4. A : Pak D waktu datang kesini diantar siapa? B : Saya dipaksa dimasukin ke sini sama Suharto. ( sambil tersenyum dan tertawa kecil ) 5. A : Kok bisa begitu? B : Iya, soalnya Suharto takut kalo orang orang pinter mau ngadain kudeta. Jadi saya dimasukin kesini. 6. A : Suharto itu siapa? B : Mantan presiden. 7. A : Trus di sini Pak D ngapain aja? B : Saya buat riset dan penelitian. Saya juga sering mengeluarkan buku tentang penelitian penelitian saya. Tiap buku 1000 halaman. 08. 09. A : Apa saja yang sudah bapak temukan disini? A : Bukannya yang menemukan robot itu Jepang pak? televisi akhir-akhir ini, padahal saya sudah menemukannya sejak lama. 10. A : Pak D mau ga ajarin saya cara buat robot? juga uda bisa jelas semua. Saya kekamar dulu ya. ( pasien meninggalkan aula ) 11. A : Iya Pak D. Terima kasih. B : Beli buku saya aja, buku saya banyak dijual kok. Baca aja ntar B : Robot itu saya yang temukan. B : Jepang itu meniru dari yang saya buat, lalu dia menyiarkan di
Hengky Prabowo
: ada
WAWANCARA III : Jumat, 20 Oktober 2006 : 11.00 WIB : kaos putih dan celana pendek merah muda : pasien sedang duduk di ranjang di kamarnya : di bangku depan kamar pasien : A : Pemeriksa B : Pasien 1. A : Hallo Pak D, baru bangun ya? B : Iya. 2. A : Mau ngobrol ngobrol ga sama saya? B : Mau. 3. A : Saya tunggu di kursi depan ya Pak. B : Iya. ( Saya kemudian duduk di bangku depan kamar pasien.Tidak lama setelah itu pasien keluar dari kamarnya, dan saya mempersilahkan pasien duduk di sebelah kiri saya. ) 4. A : Silahkan duduk Pak D. B : Saya gak mau duduk disitu, saya mau duduk di tengah aja. 5. A : O iya, silahkan. Pak D kenapa mau duduk ditengah? Suka ya duduk di tengah? B : Saya harus duduk ditengah tengah, soalnya kalo liat ke kiri lebih enak. 6. A : Kalo liat ke kanan kenapa? B : Lebih enak nengok ke kanan. Klo ke kiri nanti ga ada keseimbangannya. 7. A : Keseimbangan gimana maksudnya? B : Kan differensialnya terganggu. Gak seimbang. 8. A : Differensial? 14
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
B : Iya, dokter tau ga differensial apa? 9. A : Gak tau. Coba Pak D tolong ceritakan. B : Differensial garis sumbu tegak lurus sejajar pelvis. Nengok kiri ga enak. 10. 11. A : Gak enak gimana Pak? A : Jadi maksud Pak D, perbedaan jarak yang disebut B : Garis sumbu ga sejajar pelvis, ada jaraknya dok. differensial ya? B : Iya betul. Klo nengok ke kanan, tegak lurus, ga ada jarak, jadi seimbang. 12. 13. 14. 15. A : Pak D belajar dari mana? A : Pak D baru bangun ya, semalem tidur jam berapa? A : Kenapa malem sekali tidurnya? A : Myalgia? Apa itu Pak D? dimasukkin ke makanan saya, dijadiin racun. 16. saya. 17. A : Kenapa Pak P Mau ngeracunin Pak D? dokter muda dan banyak perempuan yang suka sama saya. 18. A : Kalo ada racunnya kok Pak D sekarang baik baik saja? Saya kan Nabi. Kata Tuhan, saya harus olahraga malem buat bersihin badan saya dari racun. 19. A : Pak D Nabi? B : Kan racunnya sudah di bersihin dari badan saya oleh Tuhan. B : Iya kan Pak P iri dan cemburu karna saya sering memberi ilmu ke A : Racun? Darimana Pak D tau itu ada racunnya? B : Iya saya tau dok. Kan Pak P yang masukin racunnya ke makanan B : Itu kan saya yang temuin. B : Jam 4. B : Iya dok, saya kena myalgia. B : Molekul molekul darah, ada proton, neutron sama elektronnya,
15
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
B : Iya. Tuhan bilang ke saya, kalo saya Nabi yang diutus Tuhan buat lahirnya dunia baru. Nanti di dunia baru ga ada lagi penyakit penyakit mekanik, tapi penyakit virus tetep ada. 20. A : Penyakit mekanik apa itu ? B : Penyakit mekanik kayak diabetes, hipertensi. Klo penyakit virus kan diare. 21. 22. A : Siapa yang kasih tau ke Pak D? A : Pak D pernah ketemu Tuhan? suntikan. Dia iri soalnya saya ngebarin ilmu. Jadi dia mo bunuh saya. ( tidak ada ekspresi ) 23. A : Pak D tau ga itu siapa? ( saya menunjuk Pak P yang kebetulan lewat ) B : Itu Pak P yang mo bunuh saya. 24. A : Pak P kan baik uda nyediain makanan disini, mana mungkin mau bunuh Pak D? B : Iya baik.. tapi juga jahat sama saya. ( tidak ada ekspresi ) 25. 26. A : Pak D uda mandi belum? A : Sekarang udah waktunya makan, Pak D makan dulu ya. Nanti kita lanjutin ngobrol lagi. Terima kasih Pak. B : Iya. Kesan Wawancara III Kesadaran Kebersihan diri Asosiasi longgar Waham bizzare Waham agama Waham kejaran : compos mentis : terganggu : ada : ada : ada : ada 16
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
B : Tuhan sendiri kok yang bilang ke saya kalo saya Nabi. B : Belom. Dokter disini jahat jahat. Mau ngeracunin saya pake
B : Belum, males.
Hengky Prabowo
WAWANCARA IV Hari / Tanggal Pukul Pakaian Aktivitas kamarnya. Tempat Keterangan : di depan kamar pasien : A : Pemeriksa B : Pasien 1. A : Pak D, duduk sini, kita ngobrol lagi. B : Iya. ( pasien menghampiri dan duduk ) 2. A : Pak D kok saya lihat makannya dibawa ke dalam kamar? Kenapa? B : ( pasien diam sambil senyum senyum ) 3. A : Takut makanannya diambil ya? B : ( pasien diam sambil senyum senyum ) 4. A : Pak D makannya kenyang ga? B : Kenyang. 5. A : Pak D, misalnya tiba tiba di sini ada pasien yang pingsan, apa yang Pak D lakukan? B : Diem aja, ngapain ngurusin urusan orang, apalagi orang gila. : Jumat, 20 Oktober 2006 : 14.00 WIB : kaos putih dan celana pendek merah muda : pasien sedang mengambil minum di depan
17
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
6. A : Pak D kan Profesor, saya mo tanya kalo beda apel sama jeruk apa? B : ( diam sejenak ) Kalo apel bersekat kalo jeruk ga ada sekatnya. 7. A : Trus apalagi? B : Kalo apel merah ke-ijo-an, kalo jeruk ijo. 8. A : Coba Pak D ikuti saya ya. Lima sembilan dua tujuh tiga delapan. B : Lima sembilan dua tujuh tiga delapan . Untuk apa dok? 9. A : Gak untuk apa apa. Ingatan Pak D masih bagus ya. B : ( pasien tanpa ekspresi ) 10. 11. 12. 13. 14. A : Pak D setiap hari ngapain aja? A : Bapak pernah ga waktu kecil sakit keras atau kecelakaan? A : Pernah ga Pak? A : Pak D pernah ga waktu kecil sakit keras atau kecelakaan? A : O ya, coba ceritakan, penelitian apa lagi yang Pak D B : Paling dikamar aja, sekali nonton tv, males ngapa ngapain. B : ( pasien diam dan termenung ) B : ( pasien diam dan termenung ) B : Nggak, nggak pernah. temukan? B : Schizofren kan saya yang temukan. Tuh dokter dokter juga pada kena schizofren. 15. A : Kenapa bisa begitu? Memangnya apa gejalanya? diri hebat tau semuanya. Ntar kalo ketahuan orang lain ternyata ga ada pasiennya, dia ga bisa ngapa ngapain, ngelamun, bengong bengong. 16. A : Trus apa lagi gejalanya? pincang tuh, trus disamperin dipukul pukul ditendang tendang. 17. A : Lho kok begitu? Kan kasihan masa orang tua digituin? 18
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
B : Ngerasa iri sama orang lain, ada waham kebesaran itu ngerasa
B : Curiga, kalo dijalan ngeliat orang tua lagi jalan, kan pincang
Hengky Prabowo
B : Iya kan ga suka ngeliatnya. 18. A : Pak D saya tinggal dulu ya, nanti kita ngobrol lagi. Terima kasih Pak D. B : Iya dok. Kesan Wawancara IV Kesadaran Asosiasi longgar Autisme : compos mentis : ada : ada : terganggu : baik : baik : baik
WAWANCARA V Hari / Tanggal Pukul Pakaian Aktivitas Tempat Keterangan : Sabtu, 21 Oktober 2006 : 10.00 WIB : kaos putih dan celana pendek biru muda : pasien sedang berdiri didepan kamarnya. : di depan kamar pasien : A : Pemeriksa B : Pasien 1. A : Pagi Pak D? B : Pagi dok. 2. A : Udah makan Pak? 19
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
B : Sudah. 3. A : Enak Pak makan paginya? B : Enak. ( pasien tanpa ekspresi ) 4. A : Pak D sudah mandi belum ? B : Belum. 5. A : Kenapa tidak mandi? B : Males, lagi gak pengen mandi. 6. A : Pak D agamanya apa? B : Kristen. Kalo agama Kristen ada mukjizat, tapi agama lain gak ada. Dokter agamanya apa? 7. A : Katolik. Kenapa mukjizat hanya ada di agama Kristen Pak? B : Soalnya agama lain nyembah patung dan ajarannya sesat. 08. A : Pak D gerejanya dimana? B : Di Gunung Sahari. 09. A : Pak D sering baca Alkitab juga dong? B : Saya gak mau baca Alkitab. 10. A : Lho, kenapa? surat yang dihilangkan, jadi sudah tidak sesuai lagi. 11. A : Memangnya siapa yang menghilangkan isi-isinya? sebagai seorang pemimpin negara dia menggunakan kekuasaannya untuk menyuruh percetakan menghilangkan suratsurat yang dia tidak suka. Nanti kalau sudah dicetak yang benar baru saya mau baca. 12. 13. 14. A : Orang tua Pak D sayang tidak ama Bapak? A : Selama ini siapa yang biasanya menjenguk Pak D? A : Pak D kalo dikasih obat sama perawat suka diminum gak? B : Gak sayang. ( sambil senyum-senyum ) sayang juga. B : Cici saya. B : Ya rang-orang yang tidak suka, seperti orang Islam dan presiden, B : Alkitab itu sekarang isinya sudah beda, karena banyak surat-
20
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
B : Dokter perawat itu bukan mau kasih saya obat, mereka mau bunuh saya. 15. 16. A : Masa perawat mau bunuh? A : Darimana Pak D tau? Saya berdoa sama Tuhan supaya mereka diampuni. 17. A : Pak D sebelum disini, pernah gak tinggal di tempat yang seperti ini? B : Pernah. 18. 19. A : Kapan? A : Dimana Pak? B : Tahun 1996. B : OMC (pasien termenung) 20. A : Pak D sering ngobrol gak sama yang lain? B : Gak, males. 21. A : Iya deh, besok kita ngobrol lagi ya Pak D. Terima kasih. B : Iya. Kesan Wawancara V Kesadaran Kebersihan diri Afek Afek inappropriate Waham agama Waham kejaran Ambivalensi Asosiasi longgar Daya ingat jangka panjang : ada : baik : ada : ada : ada : compos mentis : terganggu : tumpul : ada B : Iya, makanan saya aja dikasih racun. B : Tiap habis makan pasti saya langsung ngantuk.
21
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
Hengky Prabowo
21. Discriminative insight 23. Hipobulia 24. Thought broadcasting 25. Riwayat trauma 26. Autisme
: baik, tidak anemis, tidak ikterik, tidak sianosis : compos mentis : baik : afebris : 20 x / menit : 72 x / menit : 120 / 80 : 95 kg : 180 cm
bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam beruban, tidak mudah dicabut. bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak
dan :
: bentuk normal, tidak ada sekret. : kebersihan mulut kurang baik, lidah kotor, bibir tidak
Hengky Prabowo
Palpasi Perkusi g. Paru-paru Inspeksi Palpasi Perkusi h. Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi
: Ictus cordis tidak teraba. : Jantung dalam batas normal. : : Simetris dalam diam dan pergerakan. : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat. : Sonor : : Tampak datar. : Hepar dan lien tidak teraba. : Tympani.
Auskultasi : Bising usus (+) normal. i. Ekstremitas atas dan bawah : tidak terdapat oedem dan deformitas, akral hangat. Kesan internis. C. Status Neurologis Rangsangan meningeal : (-) : (-) : baik : bulat, isokor, 3 mm, Rc +/+ : baik : baik 5 5 5 5 : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan
24
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
Fungsi cerebellum dan koordinasi Fungsi luhur Refleks fisiologis Refleks patologis Susunan saraf vegetatif Kesan :
: baik
neurologis. D. Pemeriksaan Laboratorium Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium karena pasien tidak kooperatif.
25
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
STATUS MENTALIS
A. Deskripsi Umum 1. Penampilan Pasien seorang pria berumur 53 tahun. Penampilan tampak sesuai dengan usianya. Pasien tampak sehat dan memiliki postur tubuh tinggi gemuk dengan kulit berwarna kuning kecoklatan. Cara berpakaian sederhana, lusuh dan kebersihan diri kurang. Rambut pasien sering terlihat tidak rapi. 2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor Pasien kurang bergaul dengan pasien lain, dan terkesan menyendiri. Dalam wawancara pasien cukup tenang dan tidak terlihat kegelisahan. Pasien lebih banyak menghabiskan waktu dengan beristirahat di dalam kamarnya atau nonton tv di aula. 3. Pembicaraan Pasien berbicara dengan spontan, suara sedang, cukup jelas, namun terkadang agak sulit untuk dimengerti. Wawancara berlangsung cukup lancar walaupun terkadang pasien hanya diam ataupun tertawa sendiri. 26
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
4. Sikap Terhadap Pemeriksa Pasien bersikap cukup sopan dan kooperatif. B. MOOD, AFEK DAN KESERASIAN 1. Mood 2. Afek 3. Keserasian ( Inappropriate ) C. GANGGUAN PERSEPSI 1. Halusinasi auditorik : ada 2. Halusinasi visual 3. Ilusi 4. Depersonalisasi 5. Derealisasi D. PIKIRAN 1. Arus Pikir a. Produktivitas b. Kontinuitas pikiran 2. Bentuk Pikir a. Asosiasi Longgar b. Ambivalensi c. Flight of Ideas d. Inkoherensi e. Verbigerasi f. Perseverasi 3. Isi Pikir a. Fobia b. Obsesi : tidak ada : tidak ada 27
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
: cukup : cukup : tidak ada : ada : ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada
Hengky Prabowo
c. Kompulsi d. Ideas of reference e. Waham E. SENSORIUM DAN KOGNITIF 1. Taraf Kesadaran 2. Orientasi a. Waktu b. Tempat c. Orang 3. Ingatan a. Segera
: compos mentis
b. Jangka Pendek : baik c. Jangka Sedang : baik d. Jangka Panjang: baik 4. Konsentrasi dan Perhatian 6. Kemampuan Visual Spatial 7. Pikiran Abstrak : baik : baik : baik : baik 5. Kemampuan Membaca dan Menulis
8. Intelegensia dan Daya Informasi : baik F. PENGENDALIAN IMPULS Pasien cukup dapat mengendalikan emosinya dan dapat berlaku sopan. G. TILIKAN ( INSIGHT ) Tilikan terganggu. H. DAYA NILAI Daya Nilai Realita: 28
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
a. Kemampuan Menilai Realita (RTA) - Discriminative Insight - Discriminatice Judgement b. Daya Nilai Sosial : terganggu : terganggu : terganggu
I. KELAINAN DORONGAN INSTINGTUAL DAN PERBUATAN a. Hipobulia b. Stupor c. Echopraxia d. Echolalia e. Piromania f. Vagabondage : ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada
J. TARAF DAPAT DIPERCAYA Secara umum didapatkan kesan bahwa dalam berbicara, pasien cukup dapat dipercaya dan tidak memiliki kecenderungan untuk memanipulatif. K. OBSERVASI TINGKAH LAKU PASIEN SEHARI-HARI Pasien kurang bergaul dengan pasien lainnya. Pasien cenderung menyendiri di kamarnya, tidur, atau menonton televisi di aula. Kebersihan diri kurang.
29
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
kepalanya
ke
dinding.
Pasien
sering
bertengkar
dengan
kakaknya yang ketiga karena merasa dibicarakan. Pasien juga mulai jarang
Hengky Prabowo
Pasien sudah beberapa kali berobat jalan namun tidak ada perbaikan. Pasien mulai menganggap dirinya nabi yang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Pada bulan Oktober 1996 keluarga memutuskan untuk merawat pasien di OMC karena dianggap tidak ada perbaikan dari pengobatannya bahkan semakin bertambah parah. Pihak keluarga khawatir pasien dapat membahayakan diri dan lingkungannya, seperti pasien pernah membuang barang barang bukan elektronik Oktober ( televisi pasien dan radio ) karena dari takut ke terkontaminasi dan teradiasi. Pada 2004 dipindahkan OMC Sanatoriun Dharmawangsa dikarenakan OMC akan direnovasi. Sejak saat itu, pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa sampai sekarang. Pasien merasa dirinya tidak sakit dan dia berada di Dharmawangsa sebagai ilmuwan yang melakukan penelitian . Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan ataupun menderita penyakit medik yang serius. Pasien juga tidak memiliki riwayat menggunakan obat obatan maupun zat psikoaktif. Ibu pasien meninggal pada tahun 1999 karena dibunuh oleh anak ke3 yang memiliki riwayat gangguan serupa dengan pasien. Dari penampilannya, pasien tampak sesuai dengan usianya. Cara berpakaian sederhana, lusuh dan kebersihan diri kurang. Dari pemeriksaan internis dan neurologi tidak ditemukan kelainan yang bermakna. Pembicaraan dengan pasien dapat berlangsung cukup baik dan didapatkan afek tumpul, afek inappropriate, halusinasi auditorik, asosiasi longgar, ambivalensi, waham ( waham kebesaran, waham kejaran, waham agama, waham bizzare ), autisme, discriminative insight dan discriminative judgment terganggu.
31
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
FORMULASI DIAGNOSIS
AKSIS I I. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu : 1. Adanya hendaya dalam kemampuan menilai realita : Discriminative insight Discriminative judgement 2. Lingkungan mengeluh. 3. Kebersihan diri terganggu. 4. Kebiasaan sehari-hari terganggu. 5. Adanya gejala psikopatologik (halusinasi, waham). Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS. II. Berdasarkan : 1. Kesadaran 2. Orientasi 3. Daya ingat 4. Kemunduran intelektual 5. : Compos mentis : Baik : Baik : Tidak ada : Terganggu : Terganggu
Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS NON ORGANIK.
III. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari alloanamnesa dan autoanamnesa, serta observasi selama perawatan, didapatkan : 1. Halusinasi auditorik. 2. Waham kejar/curiga 3. Waham kendali (thought broadcasting). 32
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
4. Berlangsung lebih dari 1 bulan. Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita
SCHIZOPHRENIA. IV. Berdasarkan adanya : Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizophrenia. Halusinasi auditorik yang menonjol. Waham kendali (thought broadcasting). Waham kejar/curiga yang menonjol.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA TYPE PARANOID. AKSIS II Dari alloanamnesa dan autoanamnesa ditemukan bahwa sebelum sakit, pasien sulit bergaul, tidak memiliki banyak teman, cenderung pendiam dan lebih suka menyendiri. Maka dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID. AKSIS III Dari alloanamnesa, pemeriksaan fisik, dan neurologis, diketahui bahwa pasien tidak memiliki gangguan yang dapat mempengaruhi kondisi medik umum. AKSIS IV Dari alloanamnesa, didapatkan pasien mulai berperilaku aneh sejak ayahnya meninggal dunia pada saat pasien berusia 23 tahun karena kecelakaan dan pasien dikeluarkan dari kuliahnya. Pasien juga kurang 33
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
berhasil dalam pekerjaannya. Pasien sering bertengkar dengan kakak kandungnya yang ke-3. pada saat pasien berumur 46 tahun, ibu kandung pasien meninggal dunia dibunuh oleh kakak kandungnya yang ke-3. Hal tersebut diduga menjadi masalah yang mencetuskan timbulnya perubahan perilaku pasien. AKSIS V GAF : 70 61 ( beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik ).
34
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
Masalah pekerjaan : Kekecewaan dan keluhan pelanggan terhadap hasil kerjanya sampai pasien tidak bekerja lagi. 70 61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik ).
35
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
TERAPI
1. Hospitalisasi ( rawat inap ). 2. Psikofarmaka : Haloperidol 3 x 5 mg. Trihexyfenidil 3 x 2 mg. 3. Psikoterapi : Supportif terapi. a. Pengawasan minum obat. b. Memotivasi pasien untuk minum obat secara teratur. c. Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat melakukan aktivitas seoptimal mungkin. d. Mendorong pasien untuk mendalami bakatnya, misalnya menyanyi dan bermain musik. 4. Psikososial terapi a. Memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien akan pentingnya perhatian, dukungan, dan motivasi dari pihak keluarga untuk keberhasilan pengobatan. b. Mengikut sertakan pasien dalam kegiatan rekreasi dan kesenian yang diadakan. 5. Behavioral terapi : mengajak pasien untuk mendengarkan musik dan bernyanyi untuk mengalihkan perhatian pasien terhadap halusinasi auditorik.
36
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
PROGNOSIS
I. FAKTOR YANG MERINGANKAN 1. Perhatian dan dukungan keluarga baik. 2. Gejala positif. 3. Penyakit yang diderita bukan disebabkan oleh gangguan mental organik atau retardasi mental. 4. Faktor pencetus yang jelas. II. FAKTOR YANG MEMBERATKAN 1. Onset dari usia muda. 2. Riwayat Schizophrenia dalam keluarga. 3. Tidak memiliki perkerjaan. 4. Belum menikah. 5. Kronis. 6. Menolak minum obat. Maka Kesimpulan Prognosis : Dubia ad malam.
37
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa
Hengky Prabowo
38
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sanatorium Dharmawangsa