Adneksa dibidang ginekologi terdiri dari ovarium, tuba fallopi dan ligamentum-ligamentum disekitar uterus. Meskipun keadaan patologi adneksa sering melibatkan salah satu atau lebih struktur tersebut, namun jaringan diluar organ reproduksi juga sering terlibat. Untuk mengetahui asal massa tersebut maka harus dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh.1 Tumor ovarium merupakan tumor yang paling banyak terdapat pada wanita di semua kelompok usia. Kista ovarium bisa bersifat fisiologis ataupun patologis. Kista fisiologis terutama kista folikular dan kista luteal dimana mereka bersifat jinak. Kista patologis dapat berupa tumor ovarian yang bersifat jinak, borderline, ganas.2 Salah satu studi mengenai ovarian tumor di Nepal ( yang diadakan di Kathmandu) menunjukkan bahwa insidensi dari tumor jinak ovarium adalah 90,5%. Penelitian lain berdasarkan pola histologi tumor ovarium di Kathmandu sekitar 83,9%. Kista ovarium merupakan masalah ginekologi yang paling umum terjadi.2 Bila dijumpai massa di adneksa, maka karakteristik dari massa harus dievaluasi dengan sebaiknya sehingga asal massa dapat diketahui dengan pasti untuk penanganan lebih lanjut. Karakteristik massa yang harus dievaluasi meliputi : lokasi, ukuran (dalam sentimeter), konsistensi, bentuk, mobilitas, massa
unilateral atau bilateral dan temuan-temuan lain yang bermakna seperti demam, asites dan lain-lain. Setiap massa di adneksa memerlukan pemeriksaan dan penanganan yang berbeda pada setiap kasusnya, namun secara umum dapat dikatakan bahwa penanganan konservatif terhadap massa di adneksa bila massa tersebut bersifat asimptomatik dan hanya berupa kista fungsional. Bila ukuran kista lebih besar dari 6 cm biasanya dibutuhkan penanganan secara operatif.1