Anda di halaman 1dari 52

dr. Hawin Nurdiana, M.

Kes

E dalam nutrien ATP

utk kerja Int & Eks jadi panas

sisanya hilang sbg panas & mempertahankan suhu tubuh


Kecepatan pemakaian E oleh tbh selama kerja eksternal

dan internal dsbt laju metabolik / metabolic rate

Pemasukan & Pengeluaran Energi

Pemasukan E

Pengeluaran E Kerja int. E. panas (termal)

E Mak

Met. Tbh Kerja Eks.

Simp. E

Pemakaian E oleh tubuh panas pengaturan suhu

Aktivitas O. rangka

panas tubuh mekanisme mendinginkan tbh


Lingk. Eksternal panas

>>> merusak protein sel Pusat integrasi utama utk memelihara keseimbangan E & suhu tubuh : hipotalamus
4

Kerja Internal :

1. Aktivitas utk memelihara kelangsungan hidup, mis.

bernafas, pemompaan drh, transport melalui membran 2. Aktivitas o. rangka selain kerja eksternal, mis. Kontraksi otot utk menggigil atau pemeliharaan postur

Kerja Eksternal : E yg dipakai kontraksi otot rangka

Laju Metabolisme ( metabolic rate )

o Laju metabolik = pemakaian E/satuan waktu o Merupakan kecepatan prod. panas

(kilokalori)/jam

Kalori (k) : Jumlah panas yg diperlukan utk menaikkan 10 C suhu 1 gram H2O Kilokalori : 1000 kalori = 1 K 1 gr glukosa dioksidasi / dibakar 4 K E panas
6

BMR ( Basal metabolic rate / Laju metabolisme basal)

Tingkat terkecil pemakaian E internal dlm keadaan terjaga


Pengukurannya : 1. Istirahat fisik / 30 setelah melakukan gerakan otot 2. Istirahat mental utk me () tonus o. rangka dan mencegah peningkatan sekresi epinefrin 3. Suhu ruangan nyaman 4. Puasa 12 jam terakhir utk menghindari termogenesis makanan

Metode pengukuran BMR :

Kalorimetri langsung dan kalorimetri tak langsung

1. Kalorimetri langsung :
Mengukur jumlah panas total yang dilepaskan

tubuh pada suatu waktu Dlm ruang isolasi dg H2O beredar melintasi dinding2nya perbedaan suhu H2O yg masuk & keluar ruangan jumlah panas yg dibebaskan subyek dan diserap oleh H2O
8

2. Kalorimetri tidak langsung Dengan dasar : Makanan + O2 H2O + CO2 + E (sebag. Besar E diubah ke panas) 1 L O2 setara 4,825 Kalori Mengukur konsumsi O2, kemudian

memperkirakan kecepatan produksi panas, dibandingkan dgn nilai normal utk jenis kelamin, usia, tinggi & BB yg sama.

Suhu inti : suhu dari jaringan tubuh dalam

Hampir selalu konstan ( 1oF atau 0,6oC)


Suhu kulit / sesuai suhu lingkungan

10

Suhu tubuh normal adalah 36,7oC 37oC

( 98,0oF - 98,6oF ), per oral Naik sekitar 1oF atau 0,6oC bila diukur per rectal. Tingkat suhu terendah pada waktu pagi hari, paling tinggi sekitar pukul 17.00 19.00. Suhu normal dipertahankan keseimbangannya oleh hipotalamus.

11

Keseimbangan antara

produksi panas & kehilangan panas

12

13

Heat form of energy present as kinetic energy of

molecules Temp measure of kinetic energy

14

Muscular activity voluntary or involuntary

Basic Metabolic processes


Digestion of food can elicit heat production

(proteins)

15

Laju prod.panas / laju metab.tubuh ditentukan ol.faktorfaktor : 1. laju metab.basal dr.semua sel tubuh
2. laju cadangan metab.oleh karena aktivitas otot, termasuk menggigil 3.metab.tambahan yang disebabkan ol.pengaruh hormon tiroksin, pertumbuhan & testosteron terhadap sel.
16

4.metab.tambahan oleh efek epinefrin & norepinefrin dan perangsangan simpatis terhadap sel. 5.metab.tambahan yang disebabkan me aktivitas kimiawi didlm sel sendiri (t.u. bila temp. sel )

17

Prod.panas

dlm tubuh sebag.besar dihasilkan oleh hati, otak, jantung & otot rangka selama kerja

panas

dihantarkan ol.organ & jaringan yg > dalam kulit hilang udara& sekitarnya.

18

Laju hilangya panas ditentukan oleh :

1).Seberapa cepat panas dapat dikonduksi dari tempat penghasil panas kekulit 2).Seberapa cepat kemudian panas dapat

dihantarkan dari kulit kesekitarnya.

19

Conduction Loss of heat by direct conduction from

surface of the body to solid objects


3%

Convection heat transfer via moving air or liquid 15 % Radiation Electromagnetic

- Heat moves from a warmer object to a cooler object even though the two are not in contact
60 %

* Evaporation Change is state of liquid to vapor - 22 %


Evaporation of sweat Insensible from the skin & lung ( 600 ml/hari )

20

Pada suhu udara yang tinggi

Evaporasi, important!
0.58 Calorie / gram of water that evaporated

(sweat & insensible evaporation)

21

Main way to regulate core temperature is by regulating

blood flow to the skin and rate of sweating

22

Control of Body Temperature

23

Skin is several degrees cooler than core

Skin temp regulated by blood flow


With low blood flow the skin cools (sympathetic

vasoconstrictor nerves norepinephrine) Flow is regulated by pre-capillary sphincters

24

Heat is transferred from deeper organ and tissues

to the skin. Insulator system of the body:

The skin; subcutaneous tissues & fat.

Fat: konduksi panas hanya 1/3 jaringan lain Effective in maintaining normal internal core temperature.
Radiator system of the body: Blood vessels: Artery capillaries Veins Venous plexus Artery Arterio-venous anastomosis (pada telinga, kaki, tangan) The rate of blood flow into the venous plexus can vary tremendously (Almost zero 30 % Cardiac output).
25

By the degree of vasoconstriction of arterioles and the

arteriovenous anastomoses that supply blood to venous plexus of the skin Vasoconstriction is controlled almost entirely by the sympathetic nervous system in response to changes in body core & environmental temperature.

26

Plexus

venosus kapiler kulit, menembus jar.penyekat subkutan menyebar dibawah kulit. Pada pe kecep.al.darah konduksi panas dari inti tubuh kekulit sangat efisien Pada pe kecep. al. darah me efisiensi konduksi panas

27

Epidermis

Dermis Artery Veins

Venous plexus
Artery Arteriovenous anastomosis Subcutane ous tissue
28

Effect of changes in the environmental temperature on heat conductance from the body core to the skin surface

Vasodilatation

Heat conductance through skin (times the vasoconstricted rate)

Vasoconstriction
1

0 50 60 70 80 90 100 110 120

Environmental temperature oF

29

Regulated by cholinergic (Ach) innervation which is

regulated by pre-optic hypothalamus Also regulated by Epinephrine and Norepinephrine Sweating increases as body temperature increases

30

1. Bagian dalam yg berkelok-kelok sekresi 2. Duktus reabsorbsi NaCl Sekresi reabsorbsi NaCl

31

Reseptor suhu: Neuron peka panas di area preoptik hipotalamus Reseptor suhu kulit (panas-dingin) Reseptor suhu di medulla spinalis, abdomen (panasdingin)

32

Merupakan mekanisme pengaturan suhu

hipotalamus secara keseluruhan Isyarat dari reseptor perifer dan isarat reseptor area preoptik

hipotalamus posterior

Eferen (kehilangan panas/ pembentukan panas)


33

Set Point Tingkat temperatur kritis dari mekanisme pengaturan temperatur yaitu : 37,1 o C
Bila suhu > set point kecep.kehilangan panas >

kecep.pembentukan panas kembali ke tk 37,1oC

34

vasoconstriction in the skin abolition of sweating Shivering /menggigil piloerection (horripilation) animal thyroxine need several weeks circulating epinephrine and norepinephrine chemical termogenesis behavioral control

35

vasodilatation in the skin

sweating
behavior control Take off clothes

- Decreased voluntary movement

36

Fever Heat stroke Frosbite

37

Demam/Febris/Fever/Pyrexia adalah :
Keadaan dimana temperatur tubuh meningkat diatas temperatur normal, dalam rentang waktu tertentu. Suhu tubuh diukur dengan termometer air raksa, dengan tempat pengambilan di aksila, oral dan rektum. Demam secara umum: suhu tubuh > 37,2 oC Hiperpireksia : suhu tubuh > 41,2 oC Hipotermia : suhu tubuh < 35 oC Biasanya suhu rektal > oral > aksila, dengan beda berkisar 0,5 oC.
38

Temperatur tubuh normal : Pemeriksaan oral = 37,2 oC (Berlow & Talbott, 1977) atau 37,2 oC - 37,7 oC (Gelfand, 1994) dengan variasi terendah pada pagi hari jam 06.00 tertinggi pada jam 16.00 - 18.00 Pemeriksaan rektal : 37,5 oC (Dale, 1992) atau 0,3 oC - 0,6 oC diatas temp.oral (Peterdorf & Roof, 1987) Keadaan fisiologis seperti sesudah makan, hamil dan usia tua nilai standar temperatur tubuh berubah.
39

Fungsi pengaturan suhu untuk mempertahankan

suhu inti tubuh (dengan fluktuasi pada ambilan panas, produksi panas dan pengeluaran panas), Pada nilai rata-rata 37 oC dengan variasi diurnal + 0,5 oC

40

41

Penyebab:

- Penyakit bakteri - Tumor otak - Dehidrasi - Kelainan otak atau zat toksik lain yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu Pyrogens cause fever - Exogenous LPS - Endogenous IL-1a,IL-1B,IL- 6 ,TNF a, Interferon
42

43

Stimulate synthesis of arachidonic acid metabolites

such as prostaglandins This causes hypothalamus to raise its thermoregulatory set point

44

45

Pengukuran febris : dilakukan setiap 4 jam sekali

kurva febris untuk menduga jenis penyakit atau penyebab yang melatar belakangi febris.

46

Collapse of temperature regulating mechanisms Hipotalamus sangat panas ( > 105 oF - 108 oF) kemampuan pengaturan panas ditekan kemampuan berkeringat hilang temperatur tubuh tetap tinggi > temperatur kritis (106 oF - 108 oF) serangan panas
Medical emergency T>41 C symptoms disstress abdomen dizziness Delirium kehilangan kesadaran

47

Efek temperatur tinggi : perdarahan lokal dan

degenerasi parenkimatosa sel2 t.u. otak, hati dan ginjal Tx / penanganan segera kompres seluruh tubuh dengan es

48

adalah : membekunya daerah permukaan tubuh o.k terpapar temperatur yang sangat rendah, t.u.terjadi pd daun telinga, jari-2 tangan & kaki bila sampai terbentuk kristal es dlm sel kerusakan permanen, misal, kerusakan sirkulasi & kerusakan jar.setempat sering diikuti gangren & daerah yang frosbite diangkat dengan pembedahan.
49

50

51

52

Anda mungkin juga menyukai