Anda di halaman 1dari 14

PIKIRAN SAYA adalah KENYATAAN SAYA

Sahabat Pencari Kerja Bukan suatu rahasia umum lagi kalau disekeliling kita terlalu sering kita dengar, lihat atau bahkan alami sendiri betapa sulitnya sekarang ini mencari kerja. Banyak yang dibuat putus asa dan tidak berdaya dengan apa yang dialaminya. Ratusan kali melamar kerja, ehratusan kali pula ditolak, masih mending ditolak namun ada pemberitahuan yang terjadi justru sebaliknya ditolak tanpa tanpa ada pemberitahuan membuat kita menunggu dan terus saja menunggu tanpa ada kepastian apa dan bagaimana hasilnya Semua fenomena itu terjadi, karena dalam diri kita selaku pelamar kerja masih terkunci dengan MENTAL BLOCK yang telah dibangun oleh diri kita maupun lingkungan sehari hari selama puluhan tahun. Kita hanya berfikir dengan PENDIDIKAN FORMAL YANG TINGGI ( SLTA_PERKULIAHAN ) ditambah dengan PENDIDIKAN NON FORMAL ( PULUHAN KURSUS ) sudah cukup untuk menembus bursa kerja yang teramat ketat saat ini, itu adalah KONSEP DUNIA KERJA TRADISIONAL. Lewat Pelatihan & Therapy Melamar Kerja Modern HYPNOCAREER ini, kami bermaksud membongkar mental block sekaligus menanam permanen tentang 3 ( tiga ) penyebab dasar dan paling krusial orang gagal menembus bursa kerja, bagaimana mengoptimalkan potensi diri kita yang dapat kita gunakan untuk mentransfer keinginan kita pada pikiran pewawancara ( teknik vibrasi pikiran ), memetakan ulang diri kita agar lebih mudah meraih sukses ( script life injection ), mengetahui cara menginstruksikan keinginan pada otak yang tepat agar mudah merealisasikan keinginan kita ( mind instructions technology ), membuang perasaan takut gagal, nervous, kalah aura ( mind reprograming ) tidak ketinggalan juga materi softskill modern tentang bagaimana membuat aplikasi yang bernilai jual tinggi, rahasia cv_resume yang membuat kita cepat dipanggil wawancara, menaklukan 9 pertanyaan jebakan dalam wawancara, membaca & mempengaruhi pikiran pewawancara untuk memenangkan sesi wawancara_psychotest dan tidak kalah penting strategy mengambil keputusan tepat saat sesi tawar menawar gaji. Setelah mengikuti Pelatihan ini anda semua dijamin dalam hitungan jam, hari atau minggu AKAN MENGALAMI KEBETULAN YANG SEBENARNYA BUKAN KEBETULAN dalam TARGET KARIR ANDA , dengan satu catatan LAKUKAN TAHAPAN DEMI TAHAPAN YANG TELAH ANDA PELAJARI DENGAN PIKIRAN & PERASAAN IKHLAS & TERBUKA dan SYUKURI SEMUA YANG NANTI AKAN ANDA TERIMA serta YAKINI.

JADIKAN TAHUN INI SEBAGAI TAHUN PERTAMA ANDA SUKSES MENEMBUS KETATNYA BURSA KERJA melalui PROGRAM HYPNOCAREER PERUBAHAN BESAR BERAWAL DISINI
Special by :

Aldy Menzhu
> Mantan Direktur Termuda Perbankan Indonesia ( 20 tahun ) > Mantan Direktur Terdahsyat Indonesia ( 20 Tahun Memimpin 7 Perusahaan Sekaligus ) > Pelatih Inspirasional Bisnis & Marketing Paling Powerfull Indonesia ( 700 Pelatihan, 7.500 Jam dengan 95.000 Partisipan ) Versi Ibrain Indonesia 2007

Beberapa Panduan Teknis HYPNOCAREER untuk Anda, coba saya sajikan dalam beberapa bagian. Memang tidak semuanya akan dipaparkan disini, karena anda semua harus melihat, mendengar, sekaligus mengikuti penuh sesi per sesi dari peatihan yang anda ikuti ini. Semua demi satu tujuan, sukses seseorang dalam mengaplikasikan semua materi pelatihan 25 % ( melihat ), 25 % ( mendengar ) dan 50 % ( terlibat langsung baik itu dalam simulasi, diskusi dan kemudian mencatatnya ) Beberapa materi panduan sebagai pelengkap materi dasar pelatihan ini antara lain ;

MENATA BAHASA TUBUH SAAT WAWANCARA PEKERJAAN


Umumnya wawancara pegawai baru jarang berlangsung lebih dari 1,5 jam. Namun disitulah kunci utama bagi anda untuk menunjukkan bahwa andalah yang mereka cari. Disinilah bahasa tubuh yang meliputi postur dan gerakan jadi sangat menentukan. Penilai akan lebih mempertimbangkan bahasa tubuh anda, selain referensi, pengetahuan atau pengalaman anda. Persiapan Berlatih seminggu sebelum wawancara. Duduklah di kursi dengan tegak, tenang, tidak menunjukan kegelisahan selama beberapa saat. Satu trik sederhana untuk mengontrol gerakan tangan tanpa sadar adalah dengan menggunakan gelang berat, maka pada saat tangan anda bergerak maka secara spontan anda akan tersadar, dan kembali tenang. Tujuan latihan ini adalah apapun situasinya anda bisa tetap duduk dengan tenang. Jika ingin memakai baju baru cobalah dulu dua sampai tiga kali, agar betul-betul nyaman dan tidak canggung saat wawancara. Jabat tangan Saat berjabat tangan pewawancara, jangan mencengkeram terlalu kencang atau terlalu lembek. Gunakan feeling untuk menyeimbangkan kuatnya genggaman tangan anda dengan kekuatan genggamannya. Orang akan mengidentikan batasan normal dan tidak normal dengan dirinya sendiri. Dengan mencontek genggaman tangan pewawancara maka paling tidak akan mengesankan anda termasuk orang yang sama normalnya dengan dia. Situasi ini menumbuhkan kesan kompak dan pertemanan. Bukan keangkuhan atau kelembekan. Tangan Buat tangan berbicara, bukan berteriak, letakkan tangan anda di pangkuan dengan jari-jari saling menjepit. Hal ini untuk menghindari mengetuk-ketukkan jari, menggaruk, menggosok, tanpa kita sadari. Munculkan kesan anda mampu menguasai diri dan sedang tidak merasa terancam. Pantangan : jangan menunjuk atau menuding pewawancara. Menggaruk pada wajah menunjukkan bahwa anda tidak yakin, atau malah berbohong. Jangan terlalu sering menyentuh rambut karena menciptakan kesan anda tidak percaya diri. Kaki Hindari duduk dengan kaki bersilang. Apalagi menumpangkan satu kaki di atas kaki lain, karena akan mengesankan memasang batas atau sikap defensif. Ingat, Langkah kecil bukan Kemajuan Kecil

Anda harus melangkah dan merajut karir Anda. Jangan cemas kalau langkah anda kecil. Keberanian anda untuk melangkah adalah kemajuan besar. Justru anda mesti cemas jika anda kehilangan keberanian itu. Motivasi Dalam Bekerja Apakah anda tak ingin bekerja ? Motivasi besar adalah suatu jalan untuk kemajuan. Pengukuran motivasi dapat dilakukan dengan: - Menganalisa kebutuhan manusia. - Menganalisa imbalan yang dibutuhkan. - Hingga seberapakah keinginan manusia untuk mendapat hadiah. - Menentukan tujuan manusia. - Membuat pekerjaan menjadi menyenangkan. 5 kebutuhan manusia pekerja Kebutuhan jasmani, seperti udara, makan, minum,dan tempat tinggal. Kebutuhan keamanan, Bila kebutuhan dasar sudah dicukupi maka pekerja ingin suatu keselamatan, baik lahir maupun batin. Kebutuhan bersosial, sosialisasi sangat penting untuk itu banyak perusahaan yang sering mengajak karyawannya ke luar untuk rekreasi beserta keluarganya. Kebutuhan harga diri, Aktualisasi dari kebutuhan ini adalah dengankenaikan pangkat, hadiah, atau pemberian apapun. Kebutuhan aktualisasi diri, Teori imbalan yang adil. Menentukan tujuan Dengan mempunyai tujuan maka akan menumbuhkan motivasi yang tinggi pula. Tiga macam tujuan yang baik adalah : mengusahakan lebih baik lagi dari sebelumnya. penentuan tujuan di tempat atas akan membantu memotivasi cara bekerja kita terutama untuk pekerja lapangan. tujuan yang didukung oleh atasan, sangat baik untuk kerja tim. Pengelolaan Waktu Dengan Efisien Mengelola waktu secara efisien tidaklah sulit, asalkan anda bisa mengatur waktu anda sebaik mungkin. Berikut tip bagi anda untuk mengefisienkan waktu. Kerjakan hal yang menurut anda paling sulit. Mengapa demikian?..karena, semakin lama anda menundanya, akan semakin terasa berat pekerjaan itu. Jangan terlalu banyak membuat janji, karena bisa-bisa anda malah tidak mampu memenuhi semuanya dengan baik. Sebelum mengiyakan seuatu janji, sebaiknya terlebih dahulu anda memeriksa jadwal kerja anda. Usakan untuk selalu tepat waktu. Jika anda selalu terlambat, maka segala rencana anda hari itu akan berjalan terlambat. Buatlah target harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Target-target yang sudah tercapai sebaiknya anda beri tanda khusus. Sebaiknya anda mempunyai buku catatan untuk menyimpan catatan-catatan penting. Menulis dikertaskertas lepas hanya akan merepotkan anda, apalagi kalau sampai terselip di antara tumpukan benda lain, anda akan butuh waktu lagi untuk mencarinya. Usahakan anda punya rencana cadangan, sehingga jika anda menghadapi kendala melaksanakan rencana yang satu, anda bisa segera mengisi waktu dengan rencana lainnya. Jika anda bisa melaksanakan tip-tip tersebut, maka semua waktu anda tidak akan sia-sia. Dan segala rencana dapat berjalan dengan baik. Selamat mencoba. Kiat Menyelesaikan Masalah Masalah memang sangat membebankan. Baik itu masalah sekecil sekalipun. Setiap orang pasti mempunyai masalah, dan masalah itu mau tidak mau harus dapat diselesaikan dengan baik. Beberapa kiat untuk menyelesaikan masalah: Tentukan apa yang Anda anggap sebagai masalah. Bertanya pada diri sendiri,Apa solusi terbaik untuk jangka panjang? Ingat dengan hasil yang harus Anda produksi. Hentikan semua penilaian negatif mengenai alternatif solusi. Ganti semua kata tapi dengan kata dan saat brainstorming mencari solusi. Letakkan masalah pada perspektifnya. Apakah ini masalah terburuk yang harus saya hadapi dalam hidup saya? Tepatnya berapa lama waktu dan berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini? Apakah hal ini akan menimbulkan konsekuensi yang kebalikannya?

Hindari pertanyaan yang tak ada ujungnya misalnya, mengapa, mengapa, dan mengapa. Ajukan pertanyaan yang menguatkan (Siapa yang bisa membantu? Siapa yang harus ditambah atau diubah? Apakah cara ini bisa ditempuh?). Mungkin dengan cara diatas dapat membantu Anda menyelesaikan masalah yang ada. Dan semoga anda sukses. 10 Cara Jadi Kreatif Apakah kreativitas itu jatuh dari langit? Adilkah bila kita menganggap seseorang lebih kreatif ketimbang orang lain? Menurut beberapa ahli, itu semua nonsense! Memang benar kreativitas itu bakat dan anugerah, tapi tak berarti tak bisa diasah dan dibentuk. Kita sendiri juga bisa menciptakan kreativitas. Begitu pula Anda. Camkan bahwa: Setiap orang bisa menjadi kreatif. Anda tak perlu menjadi orang yang sangat spesifik atau unik, apa lagi jenius untuk menjadi kreatif. Kreativitas dapat diekspresikan dalam berbagai pekerjaan dan aspek kehidupan. Artinya, Anda bisa menciptakan suatu hukum baru, atau cara baru dalam mengisi hidup. Atau menciptakan hal-hal baru, atau alternatif baru dalam memecahkan masalah-masalah klasik. Bagaimana memanfaatkan energi Anda untuk menjadi kreatif. Cobalah langkah ini: Keluarkan jiwa kanak-kanak Anda Ketika kita belia, kita dibimbing oleh intuisi dan perkiraan. Tapi, setelah dewasa, sudah lebih banyak "dos" and "dont's". Beri pendekatakan kekanakan pada setiap proyek, beri kebebasan dan buka pikiran. Katakan 'jangan banyak omong' pada orang dewasa dalam diri Anda Kalau akan berkarya, bagian otak yang logis dan dewasa sering menghalangi karena adanya faktor ketidakmungkinan. Jangan dengarkan, teruslah berkarya. Soalnya, itu akan menekan ide-ide kreatif Anda. Entah itu dalam menulis, melakukan pekerjaan tangan, dan semacamnya. Izinkan diri Anda melakukan kesalahan Ada satu langkah dalam kehidupan yang 'menyuruh' orang berbuat salah. Misalnya, mencoba sesuatu yang tidak lazim, dengan tujuan menciptakan sesuatu yang baru. Itu bagus, karena Anda akan belajar dari kesalahan itu, supaya langkah selanjutkan akan lebih baik. Bayangkan seorang pelukis yang memiliki buku sketsa yang tebal. Pasti dia telah melakukan banyak kesalahan sebelum mencapai gambar yang terbaik. Isi 'baterai Anda Pikiran kreatif membutuhkan ide segar, seperti otot membutuhkan makanan. Jadi, lihatlah sekitar Anda. Tontonlah film, datangi toko, museum, atau apa pun yang Anda sukai. Pikiran Anda akan menyerap pelbagai hal, yang mungkin bisa menjadi sumber ide. Cobalah memiliki kegiatan rutin Kalau pikiran Anda sedang buntu, beristirahatlah sejenak dan kerjakan sesuatu yang sifatnya rutin. Misalnya, mencuci piring, mandi, bercukur, atau cuma berjalan sekeliling tempat Anda. Pekerjaan ini akan membuat pikiran pragmatis Anda sibuk, sehingga pikiran yang kekanak-kanakan itu akan muncul tiba-tiba. Tuliskan Ide bagus bisa muncul pada saat-saat tak terduga. Kalau Anda selalu punya alat tulis, Anda bisa menuliskannya segera supaya Anda tidak lupa. Konon, Paul McCartney menciptakan lagu Yesterday yang legendaris itu ketika bangun tidur. Kalau tak kontan menuliskannya, pasti ide itu keburu lenyap. Bagi orang-orang Barat sana, yang terbiasa menulis jurnal harian, menulis bukan perkara yang sulit-sulit amat. Ada ahli yang menyarankan agar Anda menulis 3 halaman apa pun setiap pagi. Katanya, di antara yang nggak-nggak yang Anda tulis, pasti akan ketemu ide bagus. Soalnya, menulis itu bisa merangsang ide. Percaya bahwa Anda bisa melakukannya. Jangan ragu-ragu ketika memulai sesuatu. Yang penting Anda percayai, kita semua punya kekuatan untuk menjadi kreatif, siapa pun dia adanya. Begitu pula Anda! Berpikirlah secara naif dan karanglah pertanyaan-pertanyaan tolol. Dulu, ketika pesawat terbang pertama diciptakan, pasti ada pertanyaan-pertanyaan 'tolol' yang tidak mungkin yang dilontarkan penciptanya pada diri sendiri. 0 Menit: Tak Perlu Ngapa-Ngapain ! Jangan heran mendengar judul di atas. Ini saran berharga dari Richard Carlson, agar Anda terhindar dari stres. Dalam Dont Sweat the Small Stuff at Work, Carlson memberi berbagai tip untuk meredakan stres, menangani karyawan dan rekan kerja -serta membuat hidup Anda lebih mudah. Memang, pertama kali membaca, Anda akan terpana.. Tapi bila direnungkan, ada benarnya juga. Lalu, kenapa Carlson memberi saran itu? Menghabiskan beberapa menit tanpa melakukan apa pun, diam, dan memeluk kesunyian, akan membantu Anda terhindar dari rasa letih dan depresi, kata sang doktor. Menit-menit berharga itu akan memberi Anda waktu untuk memperoleh kembali perspektif dan kemampuan mengakses bagian dalam dari otak yang berisi kebijakan dan akal sehat.

Lanjut Carlson, keheningan yang diciptakan itu akan membuat bagaimanapun kacaunya kehidupan Anda (baik di kantor maupun di rumah) menjadi lebih tertata dan mudah dikelola. Ide-ide dan solusi pun akan datang sendirinya, lebih banyak ketimbang ketika Anda sibuk beraktivitas. Pendek kata, bikin hidup Anda tidak terlalu stres. Kenapa tak mencobanya Hindari Rasa Takut Gagal Tidak bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah? Kemungkinan Anda takut gagal, suatu kunci penghambat mental yang oleh James L. Adams disebut sebagai Conceptual Blockbusting. Berikut, beberapa saran untuk mengatasi rasa takut gagal. Bayangkan tindakan tanpa penilaian. Jika Anda ingin ganti karier, jangan berpikir, Ah, nanti saya gagal. Fokus pada kesenangan atau kepuasan yang akan Anda rasakan jika Anda dapat mengejar citacita Anda. Taksir kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Jika Anda merasa dapat mengatasinya, maka, teruskan langkah Anda dengan penuh percaya diri. Percaya Diri Agar kita memiliki kepribadian yang prima sehingga memiliki rasa percaya diri dalam melaksakan segala sesuatu, maka hendaknya kita memiliki hal-hal sebagai berikut: Segala tindakan harus mengingat kepada Tuhan Berpendidikan dan wawasan luas Berpikir positif Selalu siap menghadapi berbagai situasi dan kondisi Segala sesuatu yang terjadi harus diambil hikmahnya Bekerja keras dan terencana Mandiri Komunikatif dan tanggap Bagi wanita hendaknya juga menguasai ilmu rumah tangga: Mengatur rumah Menciptakan suasana yang harmonis dalam keluarga Mengasuh dan mendidik anak Mengatur budget rumah tangga Mengatur waktu Menerima dan menjamu tamu Dan lain-lain Selain hal-hal di atas, untuk mendapatkan rasa percaya diri, kita juga harus dapat menjalin hubungan baik antar manusia yang satu dengan yang lainnya.

TOP RANGKING 9 PERTANYAAN DALAM WAWANCARA


dibawah ini ada 9 pertanyaan yang suka keluar pas waktu wawancara cari kerja, antara lain : 5 pertanyaan pertama adalah pertanyaan tradisional yang mudah dan bisa dipersiapkan. (hapalan). 1. Apa kelebihan kamu Jawaban (kira2): - Saya mudah beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi - Saya bisa memotivasi diri sendiri dan orang lain - Saya orang yang selalu bersemangat dan kreatif - Saya bisa mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. 2. Apa kelemahan kamu Jawaban (kira2): - Saya mungkin terlalu perfeksionis - Kadang saya bekerja sampai lupa waktu - Saya terlalu tegas dan tidak berkompromi dengan aturan. perhatiin jawaban diatas bisa merupakan positif juga, jadi memang strateginya gitu, kelemahan yang tersamar

3. Tiga dan Lima Tahun lagi apa harapanmu ? - Saya berharap mendapatkan promosi ke posisi yang lebih baik - Saya berharap tetap bekerja disini dan mendapatkan lebih banyak tanggungjawab. 4. Mengapa kamu meninggalkan pekerjaan lamamu ? - Saya memerlukannya untuk memperoleh tanggung jawab yang lebih besar. - Banyak ide saya yang tidak diterima karena sistem kerja yang kaku - Pekerjaan lamaku tidak memungkinkan untuk promosi. 5. Apa yang sukai / tidak sukai di pekerjaan lamamu - Saya suka suasana kerja yang kompak - Saya kecewa karena kemungkinan berkembang sangat terbatas - Saya suka bertemu dengan banyak orang baru - Sistem perusahaan terlalu kaku dan menabukan perubahan 4 pertanyaan lanjutan merupakan pertanyaan yang menuntuk kreatifitas dan sulit dipersiapkan, pertanyaan2 diajukan untuk menilai bagaimana calon karyawan bersikap dalam pengalaman2 di masa lalu. 6. Berikan contoh kesalahan yang pernah kamu buat dan bagaimana kamu memperbaikinya ? - Saya pernah memberikan refund yang salah kepada salah seorang customer, setelah menyadarinya saya berbicara dengan customer tersebut dan menjelaskan duduk perkaranya. lalu membatalkan cek pembayaran tersebut. 7. Sewaktu kamu mempunyai ide bagus, Apa ide tsb, dan bagaimana cara kamu 'menjualnya' ke atasan kamu ? - Saya mempersiapkan tabel dan data berisi perbandingan apa yang dilakukan sekarang dengan ideku, yang mana menunjukkan lebih menguntungkan, saya menunjukkan ini kepada atasanku sehingga membuat dia senang. beberapa hari kemudian, ideku mulai dijalankan. 8. Ceritakan tentang waktu dimana etikamu dites ? - Ada suatu waktu boss saya berniat memecat seseorang atas tuduhan melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukan. lalu saya berkata kepada bos, untuk mempertimbangkannya kembali karena orang tersebut bisa menguggat perusahan dan berkemungkinan besar menang, akhirnya bos membatalkan pemecatan tersebut. Dengan adanya peristiwa ini, saya juga tidak lama di perusahaan tsb. 9. Bila kamu memiliki deadline yang singkat padahal masih banyak pekerjaan yang tersisa, apa yang akan kamu lakukan? Saya berusaha membagi beberapa tugas ke pada rekan2 saya, dan bekerja lembur sampai pekerjaan yang ditugaskan selesai pada waktunya. --------------------------------------------Point penting dalam wawancara : - Persiapkan diri dalam menghadapi pertanyaan2 yang mungkin muncul. - Jangan berbohong (boleh boong asal gak ketauan) - berusaha membuat hubungan antara jawaban dengan pekerjaan yang kamu incar. - Tidak usah buru2 menjawab, pikirkan terlebih dahulu

- Jangan mengkritik bos / perusahaan lamamu - Ngomong dengan suara yang jelas dan penuh percaya diri - Pake baju dan penampilan yang sopan dan rapi - Jangan telat Lebih lanjut ada beberapa strategi yang dapat anda lakukan untuk mengikuti proses wawancara. Pakar karir merupakan psikolog asal dari amerika, Shierley Floan Fadder mengatakan pada intinya wawancara kerja dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa yang dapat anda berikan kepada perusahaan, bukan apa yang perusahaan dapat berikan pada anda. Berikut merupakan langkah langkah yang dapat anda lakukan untuk menghadapi proses interview : 1. PREPARE Persiapkan diri anda untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang akan diajukan. Cari tahu sebanyak mungkin informasi yang terkait dengan peruasahaan yang memanggil anda. Browsing internet atau anda bisa tanyakan kepada teman mengenai informasi perusahaan tersebut. Usahakan jawaban jawaban yang anda berikan terkait dengan latar belakang dan core bisnis perusahaan. Ingat nama yang melakukan interview, untuk menciptakan kesan awal bahwa anda memiliki perhatian. 2. GET READY Langkah kedua yaitu persiapkan busana yang akan anda pakai untuk menghadapi wawancara. Pilihlah pakaian yang rapi dan sopan, tidak perlu mahal. Ini sebagian faktor penting karena dengan pakaian membangun kesan awal sebelum interviewer melakukan proses wawancara. Persiapkan pena dan kertas sebelum anda berangkat, yakinkan pena anda benar benar dapat digunakan. Jangan lupa bawa kembali CV , protofolio dan hasil karya yang telah anda ciptakan. 3. BE TIMELY Datang 10 - 20 menit sebelum jam yang telah ditentukan. Hal ini dianggap perlu untuk memberi kesempatan bagi diri anda mengatur nafas dan lebih mengenal situasi kondisi memudahkan anda cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. 4. STAY CALM Selama proses wawancara pekerjaan bersikaplah santai dan tetap tenang. Selalu dan pelihara kontak mata dengan pewawancara. Ketika pewancara sedang berbicara jangan alihkan pandangan fokuskan diri anda terhadap lawan bicara anda. Dengarkan pertanyaan yang diajukan oleh interviewer dengan cermat dan seksama, jangan memotong pembicaraan selama interviewer bertanya. 5. SHOW WHAT YOU KNOW Tampilkan diri anda secara optimal, hal ini dapat dilakukan dengan mencoba menceritakan pengetahuan anda seputar perusahaan yang melakukan wawancara. Selain itu ceritakan prestasi prestasi yang anda ciptakan, Ingat bukan prestasi yang anda inginkan tapi yang telah anda hasilkan. Anda bisa menceritakan secara seimbang dengan menceritakan kelebihan dan kekurangan anda. Perlu dicermati yaitu pada saat anda menceritakan kekurangan anda jadikan kekurangan anda merupakan proses anda belajar dan mengembangkan diri anda. 6. FOLLOW UP Ketika anda diberikan kesempatan, apakah ada pertanyaan, maka anda dapat melanjutkan dengan menciptakan pertanyaan yang relevan dengan posisi, situasi, atau job description. Anda dapat tanyakan pula berapa lama proses ini sampai tahap selanjutnya. Jika interviewer tidak memberikan kepastian, maka anda dapat lakukan dengan bertanya kelanjutannya melalui telepon atau surat. Jangan lupa ucapkan terimakasih kepada interviewer karena telah diberi kesempatan untuk mengkuti proses seleksi diperusahaan ini. Berikut beberapa pertanyaan yang umum di tanyakan oleh interviewer , ini hanya menjadikan gambaran sebagian kecil dari pertanyaan pertanyaan yang seringkali diajukan oleh interviewer: q Ceritakan tentang anda ? q Ceritakan kelemahan kekurangan anda ? q Di rumah anda dekat dengan siapa ? q Apakah anda memiliki teman dekat ? q Seberapa jauh orang lain mempengaruhi anda ? q Orang yang seperti apa yang enak dijadikan patner bekerja ?

Orang

seperti

apa

yang

tidak

anda

sukai

untuk

bekerjasama

dengan

anda?

o Selama masih kuliah anda aktif pada aktifitas apa saja ? o Apa yang menjadikan alas an saudara memiliki bidang studi yan telah anda ambil ? o Minat yang mana anda mengenai produk kami/servis? o Apakah hobby anda ? o Apa yang anda lakukan pada waktu luang anda ? o Apa yang anda ketahui mengenai posisi yang anda tuju ini ? o Situasi seperti apa yang membuat anda merasa tertantang melakukan suatu tugas ? o Kondisi yang bagaimana membuat anda merasa tidak nyaman ? o Hal yang seperti apa membuat anda merasa percaya diri ? o Lingkungan kerja seperti apa yang membuat anda betah ? v Apakah rencana anda 4 tahun kedepan ? v Apa yang akan anda lakukan ketika rencana yang anda rencanakan gagal? v Ceritakan lebih lanjut mengenai impian anda ? v Apa kah anda suka membaca buku ? v Topik apakah yang menjadi acuan utama anda tertarik ? v Mengapa anda tertarik terhadap topik tersebut ?

Mengapa bisa tidak berhasil dalam proses wawancara ? Umumnya ketidakberhasilan terjadi karena hasil wawancara menunjukan si pelamar belum memiliki kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kualifikasi perusahaan,. Jika hal ini terjadi, kembali lagi anda harus bersikap lebih rasional karena hal ini berat untuk di siasati karena terkait dengan pengalaman kerja dan apa yang anda lakukan selama anda bekerja. Ada jalan lain, hal yang dapat anda lakukan dengan mencoba melamar tempat lain dengan standar kualifikasi kompetensi yang tidak setinggi di mana terakhir anda tidak berlanjut proses tersebut. Selain itu, penyebab kegagalan wawancara kerja dengan menghindari hal yang di larang dalam mengikuti proses interview adalah Berbohong, Hal ini dapat dilakukan setelah melakukan cek referensi kerja. Karena hal ini terkait dengan masalah integritas, perusahaan tidak menginginkan orang yang tidak bisa dipercaya. Hal yang sangat umum penyebab kegagalan dalam proses wawancara yaitu melibatkan factor subyektifitas interviewer. Hal ini ,biasanya sangat kuat dalam membentuk dan mengambil suatu kesimpulan akhir. Cobalah untuk berisikap cerdas melihat dan memahami situasi agar mendapatkan gambaran ideal interviewer. Q: Ceritakan tentang diri Anda. A : Ini adalah pertanyaan klise dan sangat klasik yang biasanya digunakan untuk membuka suatu wawancara kerja. Gunakan seefisien mungkin untuk menceritakan kualitas diri Anda, kebiasaan bekerja yang baik dan jagalah agar tidak keluar jalur (dalam artian tetap bersangkutan dengan urusan kerjaan dan karir sebelumnya). Q : Mengapa Anda memutuskan untuk keluar dari pekerjaan Anda yang terakhir? A : Hati-hati dengan pertanyaan ini. Jangan jawab dengan "Saya butuh dibayar lebih." Jawablah dengan bijak, "Ini saya anggap sebagai salah satu langkah saya berkarir."

Q: Apa kelebihan Anda? A : Jawab dengan sumbangan positif yang dapat Anda berikan untuk calon pekerjaan Anda. Q: Apa kekurangan Anda? A : Hati-hati, ini bisa jadi pertanyaan jebakan. Sebisa mungkin jawablah dengan hal yang malah akan dilihat si pewawancara sebagai kelebihan Anda dalam bekerja. Misalnya :"Saya kadang butuh waktu agak panjang dalam bekerja karena terlalu memperhatikan detail dan ingin sempurna." Q : Kata sifat apa yang paling cocok mendeskripsikan diri Anda? A : Jawab dengan kata sifat bernuansa positif yang berhubungan dengan dunia kerja, seperti hardworker, team player, dedikasi tinggi,dll. Tentunya lengkap dengan penjelasan mengapa kata sifat tersebut mendeskripsikan diri Anda. Q : Mengapa Anda tertarik bergabung dengan perusahaan kami? A : Ini juga sudah harus dipersiapkan dari sebelumnya, cari tahu tentang latar belakang perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Tunjukkan ketertarikan Anda terhadap perusaahan dan pekerjaan, bukan terhadap bayarannya. Q : Lingkungan kerja seperti apa yang Anda suka? A : Sesuaikan dengan calon pekerjaan baru Anda. Bila melibatkan kerja tim, tentunya katakan bahwa Anda adalah team player yang juga bisa bekerja independen sendiri. Bila kerja lebih banyak di luar ruangan, bisa Anda bilang Anda menyukai mobilitas,dll. Q : Berapa kompensasi yang Anda inginkan? A : Pertanyaan sensitif, tapi bukan berarti Anda harus merendahkan atau malah terlalu muluk. Sebutkan angka yang sesuai dengan achivement yang Anda miliki. Tidak apa-apa menyebut angka agak tinggi karena nanti urusan negosisasi gaji bisa dibahas lebih lanjut. 5 > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Pertanyaan Tersulit Saat Melamar Pekerjaan Kebosanan di kantor bikin Anda berpikir-pikir untuk pindah kerja? Sah-sah saja, tapi persiapkan diri sebaik mungkin. Bila tes-tes awal sudah dilewati, masih ada wawancara - bagian yang menurut banyak pelamar amat sulit dilewati. Agar gambaran tentang wawancara ini jelas, di bawah ini Anda bisa mengintip beberapa pertanyaan yang cukup sulit dijawab. 1. Berapa gaji yang Anda minta? Jawab: Sebutkan gaji yang besarnya realistis. Lihat mata pewawancara, sebutkan jumlah, dan berhentilah bicara. Jangan bohong tentang gaji yang Anda terima di kantor sebelumnya, bila Anda sudah bekerja. Bila Anda merasa bahwa gaji Anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan. 2. Apa kelebihan utama Anda? Jawab: Pilih potensi Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Hindari respons yang generik seperti pengakuan bahwa Anda pekerja keras. Lebih baik, berikan respons berupa, "Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan di kantor beres semua." 3. Apa kekurangan Anda yang paling jelas Jawab: Jangan bilang Anda seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa Anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang kongkret. Misalnya, Anda lemah menghitung di luar kepala, dan karenanya Anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, susul dengan kelebihan Anda. 4. Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun lagi? Jawab: Gambarkan posisi yang realistis. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang Anda lamar sekarang. Jangan sertakan cita-cita yang tak ada hubungannya dengan lamaran pekerjaan Anda, misalnya, ingin jadi

> > > > > > > > >

bintang sinetron atau jadi novelis. Sebab, Anda akan tampak tidak fokus. 5. Mengapa Anda ingin meninggalkan kantor yang lama? Jawab: Jangan sampai mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat 'positif', misalnya bahwa Anda tidak melihat ada 'ruang' di mana Anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa Anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik.

MEMANCING CEPAT DIPANGGIL WAWANCARA LEWAT RESUME


SABAN pagi hari, di Jalan Asia Afrika, Bandung, sebuah papan pengumuman di salah satu trotoar selalu dikerubungi banyak orang. Di papan itu tertempel lembaran-lembaran koran lokal yang memuat iklan lowongan pekerjaan. Belasan orang yang berkerumun itu dengan serius membaca satu per satu setiap iklan, lalu mencatat lowongan yang mereka minati. "Resume yang menarik sangat memungkinkan seorang pelamar untuk mendapat panggilan wawancara kerja," ujar Alia Gemala dari Alamcvpro, Professional Resume Consultant. Alia menyarankan, surat lamaran yang dikirim pelamar sebaiknya berbentuk resume (ikhtisar mengenai data diri) ketimbang curriculum vitae (riwayat hidup). Hal itu dengan catatan tidak ada permintaan khusus dari penyelenggara pekerjaan. Pertimbangannya, resume hanya perlu memuat informasi yang berhubungan dengan keprofesionalan seseorang. Sementara CV menuntut pemuatan informasi personal yang tak ada hubungan langsung dengan keprofesionalan. Kelebihan lainnya, resume maksimal dua halaman, sementara CV bisa berlembar-lembar, bahkan sepuluh halaman. "Padahal asumsinya, penyelenggara pekerjaan harus membaca banyak lamaran yang masuk sehingga hanya punya waktu sedikit untuk membaca setiap detail lamaran yang datang," imbuh Alia. Prinsip dasar resume adalah menyajikan informasi yang jelas, ringkas, dengan format yang rapi. Informasi yang jelas dan ringkas dapat diwujudkan jika pelamar hanya memuat informasi yang berhubungan dengan keprofesionalan seseorang. Informasi yang tidak berhubungan dengan keprofesionalan adalah informasi yang cenderung personal, seperti status perkawinan, jumlah anak, agama, golongan darah, serta nama sekolah sejak taman kanak-kanak. "Informasi yang cenderung personal seperti itu memang sebaiknya tidak dicantumkan. Sebab, keterangan semacam itu bisa memancing anggapan-anggapan tertentu yang bisa kurang menguntungkan pelamar. Sementara untuk mengetahui kualitas pelamar yang lebih dalam kan melalui wawancara. Anggapan negatif bisa menyempitkan peluang pelamar memperoleh wawancara," ujar Amir Basuki dari Alamcvpro menambahkan. Amir mencontohkan, keterangan status pernikahan, misalnya, peluangnya mudah dipersepsikan negatif bagi penyelenggara pekerjaan yang menuntut pekerjanya bermobilitas tinggi. Ada peluang penyelenggara pekerjaan berpikir orang yang telah menikah, terlebih pekerja perempuan, sulit untuk beradaptasi jika pekerjaannya harus sering ke luar kota. Pelamar yang merasa punya kualifikasi keprofesionalan yang baik, meski sudah menikah, bagaimanapun berhak untuk mendapat peluang dinilai lebih jauh melalui wawancara langsung. Bukan semata dinilai dari keterangan pada resume dan surat lamarannya. "Melalui resume pancinglah penyelenggara kerja untuk ingin tahu lebih jauh mengenai diri kita melalui wawancara. Jika saat wawancara ditanya status perkawinan, ya jawab sejujurnya. Namun, jangan muat itu dalam resume sebab itu memberi peluang penyelenggara kerja yang berpersepsi negatif dan urung memanggil kita untuk wawancara," papar Amir. ALIA menegaskan, pelamar jangan terjebak untuk menampilkan resume semenarik mungkin hanya dengan membuat format yang menarik tetapi mengabaikan isi. Mengorganisasi informasi diri adalah hal penting yang harus mendapat perhatian pelamar. Seorang pelamar sebisa mungkin bisa menonjolkan potensi dirinya, misalnya melalui pencapaian-pencapaian (accomplishment) yang pernah mereka perbuat.

"Seorang pelamar kerap kali terlupakan menyajikan accomplishment mereka, tetapi hanya menjabarkan responsibility (tanggung jawab) pada pekerjaan mereka sebelumnya. Padahal, accomplishment bisa menjadi semacam garansi bahwa si pelamar ini dapat bekerja baik dalam berbagai situasi," kata Alia. Pelamar yang sudah pernah bekerja kerap kali hanya memuat soal tanggung jawab apa saja yang pernah mereka pegang di tempat bekerja sebelumnya. Namun, mereka "lupa" mencantumkan bagaimana pencapaian yang bisa mereka raih berdasarkan tanggung jawab tersebut. Pencapaian atau prestasi bisa juga berarti seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan melampaui target yang ditetapkan berdasarkan tanggung jawabnya. "Namun, Anda jangan pula terjebak menuliskan promosi jabatan sebagai bagian dari prestasi atau pencapaian itu. Kalau promosi tersebut ukurannya enggak jelas, bisa saja calon penyelenggara pekerjaan berpikir bahwa promosi itu subyektif. Bisa saja kan, misalnya karena dia pandai melayani bos lamanya," ujar Amir. Dengan demikian, penyajian prestasi atau pencapaian merupakan hasil kerja yang konkret. Misalnya, seseorang sebagai pekerja penjual (sales) dalam kurun waktu tertentu bisa mencapai angka penjualan suatu produk dua kali lipat dari target yang dibebankan kepadanya. "Namun, Anda tetap harus jujur . Jika ada suatu proyek yang pernah dijalankannya berhasil, dan itu merupakan kerja tim, sebutkan bahwa kita bagian dari tim tersebut, bukan prestasi individual," tambah Amir. Pelamar kerja yang belum berpengalaman, misalnya lulusan perguruan tinggi, mencantumkan kegiatankegiatan selama masa kuliah tidak ada salahnya. Namun, sebaiknya hanya mencantumkan kegiatan yang sekiranya cukup penting dan ada pencapaian yang berhasil diperolehnya melalui kegiatan tersebut. "Saya tidak menganjurkan pencantuman berbagai seminar yang pernah diikuti. Itu kurang relevan dan hanya menambah panjang lembar resume saja," kata Amir. Hal lain yang juga sering kali dilakukan pelamar adalah menuliskan kalimat-kalimat muluk yang tidak terukur dalam surat lamaran. Seperti lazimnya resume dan surat lamaran (cover letter) masa kini ditulis dalam bahasa Inggris. Amir mencontohkan kalimat, having strong managerial skill (memiliki kemampuan manajerial yang kuat). "Apakah kalimat dalam surat lamaran itu ada penjelasan di dalam resumenya? Terkadang tidak, jadi hanya kalimat-kalimat muluk yang tidak ada ukurannya untuk diketahui penyelenggara kerja saat membaca," ujar Amir. Dia menekankan, jika pelamar ingin menuliskan deskripsi diri dengan kalimat-kalimat "tinggi", sebaiknya juga menyertakan bukti konkret dan relevan dalam resume. "Kalimat-kalimat muluk itu kerap kali muncul mungkin juga karena pelamar, khususnya lulusan baru, mencontoh dari surat lamaran orang lain. Itu sangat tidak disarankan sebab setiap orang unik dengan segala potensi dan kekurangannya," tandas Amir. (SF)

21 TIPS AND TACTICS TO KEEP YOU ON THE PATH OF PERSEVERANCE


( Jangan Kaget Yang Ini Pakai Bahasa Inggris, Power Move Ayo Gerak Cepat Ambil Kamus dan Terjemahkan )

Im a sucker for movies about underdogs. Whether its Rocky, Seabiscuit or those runners in Chariots of Fire, nothing delights me more than seeing the underdog come out from behind and win big. In each of those stories, fervent passion and an aggressive plan of attack got the heroes halfway home. But even beyond passion and planning, perseverance is the critical element that gets the winner to the finish line every time. Changing your life is hard work, so what do you do when your energy is flagging and it seems like theres a setback at every turn? Following are 21 Tips and Tactics to help you go the distance, to persevere toward your big-picture vision. Perseverance requires that you understand that sometimes you need to cut yourself some slack, back off of your goals, and just take care of yourself. Other times you need to give yourself a swift kick in the rear to stay on track. Whether you need help in pulling back or ramping up, go through these tips and see which ones might work for you. Just keep one foot in front of the other and youll make it!

1. Reach out and call a friend for encouragement. 2. Write out what youre feeling about your progress in your daybook. 3. Identify a specific action step you want to complete and enlist a buddy or member of your Support Squad to stick with you until youve done it. 4. Offer to help someone else whos struggling with one of the same issues you are, whether its fitness, parenting, or career problems. 5. Ask a few members of your Support Squad to get together to address a specific problem or issue about which each of them has information, expertise, or prior history. Be careful about mixing completely unrelated areas like your workout buddy and your career mentor. 6. Do some deep breathing exercises. 7. Enroll in an adult education or college course to help you meet one of your goals or learn a new skill. 8. Get your endorphins going and your body moving by taking a brisk walk or lifting some weights (even soup cans or water bottles). 9. Practice one of the visualization exercises like envisioning your healing sanctuary. 10. Teach someone a skill that reinforces a step on your road map. 11. Do some uncensored brainstorming with a couple of pals around an issue where you feel stuck. 12. Pick a negative thought or action in which you habitually indulge and commit to stopping today. If you frequently tell yourself or others that youre fat, decide never to say that again and stick to it. Have your friends and family fine you if you break your rule. 13. Treat yourself to something that feels luxurious, even if its only a supermarket bouquet or an inexpensive CD. 14. Explain one of the tools youve learned, like tapping into your creativity, to a child. Then indulge in whatever youve described. 15. Have a success party to celebrate having completed a small action step or an overall goal. Make sure it suits your budget and style, whether its cake and coffee at home or a fancy night on the town. Invite your genuine supporters to join you. 16. Become active in a cause or activity that renews your commitment to your own vision. If your vision includes a career change, join a group or class that strengthens that goal. 17. Find a new way to tout your successes. Start a family newsletter to brag about your recent accomplishments. Encourage everyone to join in and make some noise about their successes, too. Start a friends and family trend. 18. Deepen your faith. Whatever you believe spiritually, renew and expand your commitment. Join a church or temple, find a community of like-minded people, and find strength in numbers. 19. Take a break and back off your goals for a couple of days. Rather than kick yourself for slacking off or feeling guilty for not making progress, make a conscious decision that youre on holiday and enjoy the vacation. 20. Take Sundays off. Theres a reason so many religious groups consider Sunday a day of rest. Try not working, not talking, not driving, or not watching TV one day a week and see how much more focus you can give yourself and your goals. 21. Take a risk. Large or small, try something you never thought youd have the courage to do, whether its making a speech at a Toastmasters club, climbing a mountain, taking a ballroom dance class at the Y, or bungee jumping. Perseverance isnt drudgery. Its a commitment to keep moving forward toward the vision youve created of your best possible life of purpose and passion. And now you have 21 Tips and Tactics to keep you traveling hopefully!

INTERVIEWING STRATEGY
Interviewing is like being selected to compete in the Olympics: you have outperformed hundreds or thousands of competitors and are down to the final round. You are now competing with the best of the best. How can you leave with the gold? Here are keys to making your interview a day for the champion. Research your company. How can you convincingly show interest in a position that will take approximately 25% of the hours in your week with no knowledge of the general job description, the company, its goals, or its current events? You cant. Here is how to understand the company with which you will be interviewing: Get the company's annual report from its Web site, if available Visit its Web site to read about the direction of the company and any current media coverage Look over the Standard and Poors Corporate Records For smaller companies, call the citys Chamber of Commerce For every company, you want the following company information checklist:

Services and/or products Competition Sales: any large increase or decrease and why New products/services available from the company International operations Any media information on the company in the last year The Handshake. It tells a story about each person. Do you come from the top and give the power handshake? Do you shake hands very lightly? These examples may seem simple, but it is easy to start off poorly with a bad handshake. Avoid the light delicate handshake and the powerful over-the-top controlling handshake. Give a firm, full-handed handshake with members of both sexes. Prepare yourself but do not memorize. If you try to memorize a response to the question, "What is your biggest strength?" you will blurt it out, privately congratulating yourself on your memory while the interviewer stares in disbelief at how quickly you answered that question without seeming to give it much consideration. When your interviewer follows with "Why do you consider that your biggest strength?" you realize that you were not prepared for that one. Instead, think of some challenges in your work background -- positive and negative -- and tie your answer to those challenges, your response, and the results. For example, Challenge: Your sales divisions productivity decreased, and it seemed your division would not meet/exceed annual goals. Response: Observed the staff to see where bottlenecks were occurring. Determined a need for additional employee development and training. Focused on employee development through intense training. Results: Hit corporate budget at year-end and was noted by management for exceptional problem solving and turnaround capabilities. Now when asked "What is one of your biggest strengths?" your response might be: "My biggest strength is my ability to identify potential problem areas, solve the problem, and produce results. An example of this would be when my divisions productivity decreased and it seemed as though we would not meet/exceed our annual goals..." and continue with the story above. This same scenario would also work if the interviewer had asked, "Describe a difficult situation and how you handled it" or "What would management say about you?" Thinking through specific situations will allow you to choose scenarios most appropriate to the question. Have questions for the interviewer. Here are some good ones: How does my job fit with the mission of the organization, corporate performance, or profitability? What will I be contributing to the organization? What makes your company different from others? What is your corporate culture? What differentiates your company from your competition? What significant changes has the company experienced in the past couple of years? How would you describe the most successful employees in your company? Mental Preparation. This may seem hokey, but it is proven to be a good tactic in any high-stress situation. As you arrive early for the interview (at least 15 minutes), and you are waiting to be called in, mentally prepare for your interview. Picture the interview going smoothly, the interviewer asking questions, and your answering them perfectly. Imagine the interviewer telling you that you seem perfect for the job as you leave even more excited about the position. These are some of the things that should be going through your mind. If you are nervous, start your mental preparation by taking deep breaths and thinking "You are" as you inhale and "relaxed" as you exhale. Repeat this procedure until you are relaxed. Avoid thinking, "What if they dont like me?" or "What if I get stumped?" and focus instead on relaxing. Just try it - mental visualization worked for the Bulls and Phil Jackson, and it will work for you. Close of the interview. You are ahead of the competition and on your way to the gold medal, but you get a cramp. Do you stop? Not a chance. You have to cross the finish line, just as you have to close the sale of yourself in the interview. The end of the interview is your time to close with "a positive, very interested in what you have learned" close. When the Interviewer is closing with "Well, if you have no further questions, then we are done," that is your cue to say one of the following: Actually, Id like to know how I should proceed from here. Should I contact you or will you be in contact? How soon will I hear from you? What is the process from here? What would distinguish one potential candidate joining your company from another? How do I prove my commitment to the organization? Follow-up. You leave the interview and feel good about the position. Now go to your car and write down what just happened. Write the topics discussed, the characteristics the interviewer described for the position, and other details. This will help you write a thank you letter that shows both your interest and that you are a perfect match for the position.

There are, of course, as many ways to succeed in an interview as there are Olympic gold medal winners. The best advice is to relax and be yourself. Remember that your interviewer once interviewed for his/her job and understands the intensity of the interview process. By being as prepared as possible for your interview, you will enhance the qualities that have already made you a great candidate. Just remember that it takes preparation and knowing how to play the game with strategy and excellence to win. Oke sudah cukup bingung. Lets go on.kita sekarang langsung masuk di sesi pelatihan dan praktek sesungguhnya. HYPNOCAREER Semoga PERUBAHAN BESAR BERAWAL DISINI Jika kalian kurang jelas, bisa Log in di www.aldymenzhu.com atau kirim semua yang anda peroleh setelah pelatihan ini ke aldymenzhu@aldymenzhu.com Be Success

Anda mungkin juga menyukai