Anda di halaman 1dari 39

INFERTILITAS

ARTI ANAK
IKATAN KELUARGA KUKUH GENERASI PENERUS TUMPUAN HARI TUA MOTIVASI KERJA AKTUALISASI DIRI

INFERTILITAS
90% pasangan akan hamil setelah 12 bln. Definisi : Tidak terjadinya kehamilan dalam 1 th pertama setelah intercourse tanpa proteksi.
Infertilitas primer : Belum pernah hamil sama sekali. Infertilitas sekunder : Pernah hamil sebelumnya.

FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KESUBURAN


UMUM
Umur Frek. senggama Emosi / kejiwaan Gaya hidup (Obesitas, PHS, merokok, narkoba )

KELAINAN ORGAN
Sperma Ovulasi Serviks, uterus, tuba, peritoneum

INFERTILITAS
INFERTILITAS DAN USIA
Fekundabilitas mulai menurun di awal usia 30, makin menurun di awal usia 40 th. Menurunnya fertilitas karena usia sangat berkaitan dgn makin menurunnya jumlah oosit. Makin tua usia, makin tinggi resiko abortus spontan. Fertilitas pria mencapai puncak usia 35 th dan akan menurun tajam setelah 45 th.

PENYEBAB
PENYEBAB INFERTILITAS
Abnormalitas sperma ( faktor pria ). Gangguan ovulasi ( faktor ovulasi ) Kelainan tuba, obstruksi, adhesi paratuba atau endometriosis ( faktor tuba / peritoneum ). Abnormalitas interaksi antara mukus serviks sperma ( faktor serviks ). Abnormalitas uterus, gg. imunologi dan infeksi ( jarang ).

PEMERIKSAAN
SYARAT-SYARAT :
Usia istri 20-30 th dan telah berusaha hamil selama 12 bln. Bisa lebih awal bila :
Pernah keguguran Ada kelainan endokrin Pernah radang panggul / perut Pernah operasi ginekologik.

Usia istri 31-35 th saat pertama periksa. Tidak dilakukan bila istri mengidap penyakit yg membahayakan.

RENCANA PEMERIKSAAN

FAKTOR SPERMA
Dipengaruhi oleh : Kondisi tubuh Gizi Gaya hidup ( perokok, peminum, narkoba ) Lingkungan kerja Penyakit kronis ( DM, ISK, dll ) Kelainan pada testis / skrotum

PEMERIKSAAN
ANALISA SPERMA
Normal :
Volume > 2,0 ml Konsentrasi sperma > 20 juta/ml total ejakulat. Motilitas > 50% Morfologi > 30% bentuk normal. Sel darah putih ( limfosit atau sel imatur ) < 1 jt/ml (bila lebih menunjukkan adanya prostatitis / gg spermatogenesis). SPA ( Sperm Penetration Assay ).

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN
FAKTOR VAGINA
Adanya sumbatan atau peradangan. Sumbatan psikogen : vaginismus atau dispareunia. Sumbatan anatomis : bawaan atau dapatan ( septum vagina atau sinekia ). Vaginitis ( Candida albicans atau Trichomonas vaginalis hebat )

FAKTOR VAGINA & SERVIKS


Fungsi : Pintu gerbang masuknya sperma Menyediakan makanan Reservoir Klep biologis Pemeriksaan : Uji Pasca Senggama

PEMERIKSAAN
FAKTOR SERVIKS
Lendir serviks memungkinkan spermatozoa bermigrasi ke dalam cavum uteri. Adanya sumbatan kanalis, lendir serviks yang abnormal, malposisi serviks atau kombinasi mempengaruhi infertilitas. Kel. anatomik :
Bawaan : atresia Stenosis akibat trauma Polip serviks Servisitis kronis Sinekia ( setelah konisasi )

PEMERIKSAAN
FAKTOR SERVIKS UJI PASCA SANGGAMA
Dilakukan pada tengah siklus ( dalam 8 jam setelah sanggama ). Juga menilai ketahanan hidup spermatozoa dlm lendir serviks. Peningkatan persentase kehamilan bila > 20 spermatozoa / lpb. Uji lain : Uji gelas objek dan uji kotak sperma dgn lendir serviks ( Antibodi antisperma ).

FAKTOR UTERUS
Fungsi : Tempat pertumbuhan janin Nutrisi Gangguan : Kelainan pertumbuhan Infeksi Tumor

PEMERIKSAAN
FAKTOR UTERUS : Pemeriksaan dalam Kuret USG HSG Laparoskopi Histeroskopi

PEMERIKSAAN
FAKTOR UTERUS
Kontraksi vagina dan uterus berperan dlm transportasi spermatozoa. Prostaglandin dlm sperma berperan dlm menimbulkan kontraksi sehingga spermatozoa dpt melewati penyempitan antara uterus dan tuba. Masalah lain : distorsi kavum uteri ( sinekia, mioma, polip ), endometritis mengganggu implantasi, pertumbuhan intrauterin, nutrisi dan oksigennasi janin.

PEMERIKSAAN
FAKTOR UTERUS BIOPSI ENDOMETRIUM
Gambaran endometrium merupakan cermin pengaruh hormon ovarium. Indikasi :
Pengaruh estrogen ( hr 14 ) Adanya radang, ovulasia atau neoplasia ( 5-6 hr setelah ovulasi ) Defek fase luteal.

PEMERIKSAAN
FAKTOR UTERUS HISTEROSALPINGOGRAFI
Dapat mengetahui bentuk kavum uteri, patensi tuba ( bila paten, faktor peritoneum juga ) Memakai media kontras yg larut air yg dimasukkan dgn kateter pediatrik no 8 dan dilihat dgn fluoroskopi.

PEMERIKSAAN
FAKTOR UTERUS HISTEROSKOPI
Peneropongan kavum uteri. Indikasi :
Kelainan pada histerosalpingografi. Riwayat abortus berulang. Dugaan adanya mioma atau polip submukosa. Perdarahan abnormal uterus Sebelumnya dilakukan bedah plastik tuba.

Kontraindikasi :
Curiga adanya infeksi akut rongga panggul, kehamilan atau perdarahan banyak dr uterus.

FAKTOR TUBA & PERITONEUM


Fungsi tuba : Tempat fertilisasi Transportasi Ovum pick-up Tempat awal kehidupan zygot Pemeriksaan fungsi tuba : Pertubasi HSG Laparoskopi

PEMERIKSAAN
FAKTOR TUBA
Berperan dlm infertilitas 25-50%. Paling sering ditemukan dlm masalah infertilitas. PERTUBASI : memeriksa patensi tuba dgn meniupkan gas CO2 melalui kanul atau kateter. Kontraindikasi : curiga kehamilan, radang, perdarahan atau baru saja kuret. Dilakukan setelah haid bersih, sebelum ovulasi ( hr 10 siklus haid )

PEMERIKSAAN
FAKTOR PERITONEUM
Saat terbaik Lap dx : segera setelah ovulasi ( ant hr 14-21 ). Dapat dilihat : kel.tuba ( hidrosalping, fimosis, perlekatan perituber ) juga dilakukan tes patensi tuba. Peristiwa ovulasi juga dapat dilihat : folikel de Graaf atau tanda lain bekas terjadinya ovulasi.

PEMERIKSAAN
FAKTOR PERITONEUM
Dengan laparoskopik diagnostik ( lap dx ). Indikasi :
Bila > 1 th pengobatan belum juga hamil Siklus haid tak teratur atau suhu basal monofasik Istri > 30 th atau infertil > 3 th. Ada riwayat laparotomi Riwayat apendisitis Pertubasi berkali-kali abnormal Curiga endometriosis Bila akan inseminasi buatan.

FAKTOR OVARIUM
Fungsi : Produksi sel telur Gangguan : Kelainan sentral Hubungan umpan balik Kelainan intra-ovarium Pemeriksaan fungsi ovarium : Siklus haid - Pemeriksaan hormon BBT - USG

PEMERIKSAAN
FAKTOR OVARIUM
Deteksi adanya ovulasi penting utk inseminasi buatan, menentukan saat sanggama, atau siklus haid sangat panjang ( spermatozoa dlm lendir serviks bisa hidup sampai 8 hari ). Ovulasi ditandai dgn :
Nyeri perut kiri / kanan bawah pertengahan siklus. Keputihan Perdarahan sedikit Nyeri payudara prahaid.

PEMERIKSAAN
FAKTOR OVARIUM PERUBAHAN LENDIR SERVIKS
Ovulasi terjadi bersamaan dgn memuncaknya pengaruh estrogen, ditandai :
Pembukaan OUE serviks makin besar. Lendir serviks : makin banyak, daya membenang makin panjang, tambah jernih, makin rendah viskositas. Makin tinggi daya serbu spermatozoa Makin tinggi persentase sel kariopiknotik dan eosinofilik pd usap vagina.

PEMERIKSAAN
FAKTOR OVARIUM
Catatan suhu basal tubuh. ( Pengaruh hipertermik progesteron ) Ovulasi ? Sitologi vagina hormonal. ( Pelepasan sel-sel epitel vagina ok hormon ovarium ). Pemeriksaan hormonal. ( FSH, LH, estrogen serum / urin dan progesteron plasma / pregnandiol urin ) Biopsi endometrium.

PENANGGULANGAN
ABNORMAL SPERMA
Bila 3 x berturut-turut tetap abnormal. Varikokel ( motilitas spermatozoa menurun ) operasi. Sumbatan vas ( Azoospermia ) operasi. Infeksi ( dpt menyumbat vas atau merusak jar.testis ) AB : Eritromisin / TMP-SM. Defisiensi gonadotropin FSH dan LH ( dlm bentuk hCG ). Hiperprolaktinemia ( galaktorea ) Bromokriptin.

PENANGGULANGAN
FAKTOR TUBA
Oklusi tuba proksimal bedah mikro anastomose tubokornual ( 26% hamil ). Oklusi tuba distal fimbrioplasti / neosalpingostomi ( 27,3% ) Rekanalisasi sterilisasi, tgt metode tubektomi yg dipakai :
Elektrokauter unipolar ( 49% ) Ring tuba ( 67% ) Pomeroy (75% )

PENANGGULANGAN
FAKTOR SERVIKS & IMUNOLOGIK (5%)
Estrogen Superovulasi ( Klomifen sitrat ) IUI ( Intra Uterine Insemination ) 30-50% IVF ( In Vitro Fertilisation ) ICSI ( Intra Cytoplasmic Sperm Injection )

PENANGGULANGAN
FAKTOR UTERUS
Penyebab utama : Defek fase luteal ( ok defisiensi hormon progesteron ), selain adanya kel.anatomik. Tx : Progesteron ( im / vaginal ) 50-100 mg/hr dimulai 3 hr setelah LH surge sampai hari pertama haid berikutnya. Bila hamil, progesteron diteruskan sampai kehamilan 8-10 mg.

PENANGGULANGAN
FAKTOR INFEKSI
Penyebab : Chlamydia trachomatis ( 20% salpingitis ) dan Mycoplasma sp ( ? ) AB

PENYAKIT SISTEMIK
Peny. Liver Peny. Tiroid Peny. Diabetes Mellitus dll

MIOMA UTERI
Infertil disebabkan oleh :
Tekanan pada tuba Distorsi atau elongasi kavum uteri Iritasi miometrium Torsi oleh mioma yg bertangkai

Tx : Miomektomi ( 50% hamil dlm 18 bln ) Kemungkinan kambuh 15-45%.

ENDOMETRIOSIS
25% istri pasangan infertil Gejala :
Dismenorea Dispareunia ( bila mengenai lig.sakrouterina dan kav. Douglasi ) Perdarahan uterus abnormal

Terapi :
Ekspektatif ( pd endometriosis ringan ) Pengobatan hormonal ( pil KB, danazol ) Pembedahan.

UNEXPLAINED INFERTILITY
EVALUASI
ANALISA SPERMA DOKUMENTASI OVULASI
Pemeriksaan kadar progesteron serum pada fase midluteal.

HSG / LAPAROSKOPI
Singkirkan adanya obstruksi tuba.

KADAR TSH, FSH ( hr 3 ), PROLAKTIN SERUM

UNEXPLAINED INFERTILITY
PENANGGULANGAN
1. Superovulasi ( CC ) dan IUI - Diberikan selama 3 siklus. Bila gagal : 2. COH ( Controlled Ovarian Hyperstimulation ) dan IUI. - Memakai gonadotropin ( FSH dan LH ) 3. IVF ( In Vitro Fertilization ) atau ICSI ( Intra Cytoplasmic Sperm Injection ).

Anda mungkin juga menyukai