Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Manusia pada hakikatnya selalu tumbuh dan berkembang. Mereka selalu ingin meningkatkan kualitas hidupnya. Untuk mewujudkannya, secara tidak langsung mereka dituntut untuk belajar. Dengan belajar berarti mereka telah melakukan proses pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk menggapai masa depan yang lebih baik dan mempertahankan eksistensinya. Makna pendidikan secara sederhana diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadian manusia sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia untuk melestarikan hidupnya. Tanpa belajar manusia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan hidupnya yang selalu berubah-ubah seperti era globalisasi saat ini. Keharusan belajar seumur hidup sudah disepakati oleh pakar pendidikan karena pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Karena dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia lainnya dan akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya. Masa dari pendidikan sangatlah panjang, banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan itu berlangsung hanya di sekolah, tetapi dalam kenyataannya pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman-pengalaman yang dijalani dalam kehidupannya. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu sejak kita lahir sampai kita meninggal dunia. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW tuntutlah ilmu mulai dari lahir sampai ke liang lahat. B. Tujuan Pembahasan Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah sebagai berikut : 1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu pendidikan seumur hidup. 2. Agar mahasiswa mengetahui konsep dan dasar pendidikan seumur hidup.
1

3. Agar mahasiswa mengetahui tujuan pendidikan seumur hidup. 4. Agar mahasiswa mengetahui urgensi pendidikan seumur hidup. 5. Agar mahasiswa mengetahui implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan. 6. Agar mahasiswa mengetahui alasan diperlukannya pendidikan seumur hidup dewasa ini. 7. Agar mahasiswa mengetahui strategi pendidikan seumur hidup. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari pembahasan ini adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan seumur hidup ? 2. Bagaimana konsep dan dasar pendidikan seumur hidup ? 3. Apa saja tujuan pendidikan seumur hidup ? 4. Seberapa penting/ urgensi pendidikan seumur hidup ? 5. Bagaimana implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan ? 6. Mengapa pendidikan seumur hidup diperlukan dewasa ini ? 7. Bagaimana strategi pendidikan seumur hidup ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan seumur hidup bukan suatu sistem pendidikan yang berstruktur, melainkan suatu prinsip yang menjadi dasar yang menjiwai seluruh organisasi sistem pendidikan yang ada. Dalam kenyataan hidup dari dahulu sudah dapat dilihat bahwa hakikatnya orang belajar seumur hidup, meskipun dengan cara yang berbeda dan melalui proses yang tidak sama. Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinue, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Dengan kata lain tidak ada batas usia yang menunjukkan seseorang tidak mungkin dan tidak dapat belajar. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal, nonformal maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat. Jika seorang petani tua berusaha mencari tahu mengenai cara-cara baru dalam bercocok tanam, pemberantasan hama, dan pemasaran hasil yang lebih menguntungkan itu adalah pertanda bahwa belajar itu tidak dibatasi oleh usia.

B. Konsep dan Dasar Pendidikan Seumur Hidup 1. Konsep Pendidikan Seumur Hidup Konsep pendidikan seumur hidup sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan, begitu juga umat islam yang jauh sebelumnya orang-orang barat mengangkatnya, mereka telah mengenal terlebih dahulu pendidikan seumur hidup. Sebagaimana hadis nabi yang artinya : tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia. Asas pendidikan seumur hidup itu sendiri terus berlanjut dan berlangsung seumur hidup sehingga peranan manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri sendiri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia. Pendidikan tidak hanya berlangsung tidak hanya pada bangku sekolah saja namun berlanjut hingga akhir hayat. Proses pendidikan itu sendiri dimulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Media dalam belajar pun tidak hanya duduk dan mendengarkan
3

penjelasan dari guru ataupun pengajar, namun saat itu banyak media untuk belajar. Teknologi pada zaman sekarang sudah semakin maju dan berkembang sangat cepat, sehingga konsep pendidikan seumur hidup sangat cocok diterapkan pada manusia di era sekarang ini yang memerlukan penyesuaian sehingga tidak dianggap tertinggal. Pendidikan diartikan sama dengan pertumbuhan manusia. Selama diri manusia terjadi pertumbuhan, maka selama itu pula terjadi proses pendidikan. Ini berarti, pendidikan tidak berhenti pada pembelajaran di sekolah namun terus berlanjut hingga akhir hayat. Sehingga tidak ada kata terlambat untuk belajar. Belajar atau mendidik diri sendiri adalah proses alamiah sebagai bagian integral atau merupakan totalitas kehidupan. Jadi, manusia belajar atau mendidik ini bukanlah sebagai persiapan (bekal) bagi kehidupan (yang akan datang), melainkan pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. 2. Dasar-dasar Pendidikan Seumur Hidup Prinsip pendidikan seumur hidup didasari atas berbagai landasan yang meliputi : 1. Dasar-dasar filosofis Sesungguhnya secara filosofis (filsafat manusia) hakikat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral segi-segi : a. Manusia sebagai makhluk pribadi (individual being) b. Manusia sebagai makhluk sosial (social being) c. Manusia sebagai makhluk susila (moral being) 2. Dasar-dasar psikofisis Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara : a. Potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik segi pikir, rasa, karsa, cipta, maupun budi nurani. b. Potensi-potensi dan kesadaran jasmaniah c. Potensi-potensi psikofisis ini berada dalam suatu lingkungan hidupnya baik alamiah (fisik) ataupu sosial budaya (manusia dan lain-lainnya). 3. Dasar-dasar sosio budaya Masyarakat indonesia adalah masyarakat yang terbina oleh tata-nilai sosio-budaya yang memperhatikan pendidikan.

C. Tujuan pendidikan seumur hidup Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup : 1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mugkin. 2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup

D. Urgensi pendidikan seumur hidup Beberapa aspek tentang urgensi pendidikan seumur hidup, antara lain : 1. Aspek ideologis Setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, meningkatkan pengetahuan dan menambah keterampilannya. Pendidikan seumur hidup akan membuka jalan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan kebutuhan hidupnya. 2. Aspek ekonomis Pendidikan merupakan cara yang paling efektif untuk dapat keluar dari Lingkungan Setan Kemeralatan akibat kebodohan. Pendidikan seumur hidup akan memberi peluang bagi sesorang unuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya, hidup di lingkungan yang menyenangkan-sehat dan memiliki motivasi dalm mendidik anak-anak secara tepat sehingga pendidikan keluarga menjadi penting. 3. Aspek sosiologis Di negara berkembang banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya, ada yang putus sekolah bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali. Pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan problem solving terhadap fenomena tersebut. Aspek politis, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada seluruh rakyat untuk memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan lembaga-lembaga lainnya. Tugas pendidikan seumur hidup

menjadikan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak-hak pada negara demokrrasi. 4. Aspek teknologis Pendidikan seumur hidup sebagai alternatif bagi para sarjana, teknisi dan pimpinan di negara berkembang untuk memperbaharui pengetahuan dan keterampilan seperti dilakukan negara-negara maju. Aspek politis, dan paedagogis sejalan dengan makin luas dan dalam kompleksnya ilmu pengetahuan, tidak mungkin lagi seluruhnya diajarkan di sekolah. Tugas pendidikan sekolah hanya mengajarkan kepada peserta didik tentang metode belajar, menanamkan motivasi yang kuat untuk terus menerus belajar sepanjang hidup perlu duciptakan suasana yang kondusif. E. Implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada programprogram pendidikan 1. Pendidikan baca tulis fungsional Realitas baca tulis fungsional memuat dua hal yaitu : a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak didik. b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya. 2. Pendidikan vokasional Pendidikan vokasional adalah program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia. 3. Pendidikan profesional Pendidikan dalam upaya mencetak golongan profesional yang mampu mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan yaitu : a. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dn pembangunan. b. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik Pendidikan dalam upaya penguasaan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
6

c. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang Pendidikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang mampu memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan, filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri. F. Alasan pendidikan seumur hidup diperlukan Beberapa alasan sehingga diperlukannya pendidikan seumur hidup : 1. Alasan keadilan Terselenggaranya pendidikan seumur hidup secara meluas di kalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan sosial. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya merasakan adanya persamaam kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya berarti pula persamaan sosial, ekonomi, dan politik. 2. Alasan ekonomi Persoalan pendidikan seumur hidup dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di negara sedang berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Disatu sisi tantangan untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan, sedangkan disisi lain keterbatasan biaya dirasakan sebagai penghambat. Tidak terkecuali di negara yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan. 3. Alasan perkembangan IPTEK Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Disegi lain muncul pendekatan-pendekata baru dan perubahan orientasi dalam proses belajar mengajar, konsep pengembangan tingakah laku, perubahan peran guru dan siswa, minculnya berbagai tenaga kependidikan non guru, pendayagunaan sumber belajar yang semakin bervariasi, dan lain-lainnya. Kesemuanya itu mengandung potensi yang kaya bagi terselenggaranya pendidikan seumur hidup. 4. Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan IPTEK
7

Perkembangan IPTEK yang begitu pesat yang telah melanda negara maju dan negara-negara berkembang memberi dampak yang besra terhadap terjadinya perubahan-perubahan kehidupan sosial ekonomi dan nilai budaya. Gejala yang juga memiliki arti penting, yaitu meningkatkan emansipasi wanita. Emansipasi wanita yang telah berlangsung demikian pesat telah mengubah konsep tentang dunia dan peran wanita, dekian pula peran pria sebagai pencari nafkah. Banyak posisi yang dahulu hanya cocok untuk pria, sekarang diisi oleh wanita dan sebaliknya. 5. Alasan sifat pekerjaan Kenyataan menunjukan perkembangan IPTEK disatu sisi dalam skala besar meminta pekerjaantangan diganti dengan mesin, tetapi disisi yang lain juga memberi andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang banyak menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu saja berubah. Oleh karena itu seseorang harus berkemauan untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secra terus menerus. Kondisi seperti mengandung imlikasi bahwa pendidkan seumur hidup merupakan alternatif yang dapat mengantisipasi pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh pekerja-pekerja di masa depan. G. Strategi pendidikan seumur hidup Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana di inventarisir oleh Prof. Sulaeman Joesoef, meliputi : 1. Konsep-konsep pendidikan seumur hidup a. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. b. Konsep belajar seumur hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan tergolong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.
8

c. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajaran seumur hidup yng secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup. 2. Arah pendidikan seumur hidup meliputi : 1) Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa Sebagai generasi penerus, para pemuda atau dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan sifat self interest yang merupakan tuntunan hidup sepanjang masa diantaranya adalah kebutuhan akan baca tulis bagi mereka pada umumya dan latihan keterampilan bagi pekerja. 2) Pendidikan seumur hidup bagi anak Pendidikan seumur hidup merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa artinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang besar bagi pembangunan pada masa dewasa dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih tinggi.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Adapun yang dapat disimpulkan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan diartikan sama dengan pertumbuhan manusia. Selama diri manusia terjadi pertumbuhan, maka selama itu pula terjadi proses pendidikan. Ini berarti, pendidikan tidak berhenti pada pembelajaran di sekolah namun terus berlanjut hingga akhir hayat. 2. Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup yaitu mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin dan dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup. 3. Prinsip pendidikan seumur hidup didasari atas berbagai landasan yang meliputi : a. Dasar-dasar filosofis b. Dasar-dasar psikofisis c. Dasar-dasar sosio budaya 4. Beberapa aspek tentang urgensi pendidikan seumur hidup, antara lain : a. Aspek ideologis b. Aspek ekonomis c. Aspek sosiologis d. Aspek teknologis 5. Implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan meliputi : a. Pendidikan baca tulis fungsional b. Pendidikan vokasional c. Pendidikan profesional 6. Beberapa alasan sehingga diperlukannya pendidikan seumur hidup : a. Alasan keadilan b. Alasan ekonomi
10

c. Alasan perkembangan IPTEK d. Alasan faktor sosial yang berhubunga dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan IPTEK e. Alasan sifat pekerjaan 7. Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana di inventarisir oleh Prof. Sulaeman Joesoef, meliputi : a. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri b. Konsep belajar seumur hidup c. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup d. Arah pendidikan seumur hidup B. SARAN Diharapkan agar kita sebagai mahasiswa tidak berpuas diri dengan pengetahuan yang kita miliki sekarang melainkan harus belajar lebih giat lagi. Bukan hanya di bangku perguruan tinggi tetapi dapat diperoleh dari mana saja agar pengetahuan kita bertambah setiap saat sehingga dapat membantu untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

11

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pendidikan Seumur Hidup. http://blog.um.ac.id/akari/2011/12/14/pendidikan-seumur-hidup/ . Diakases tanggal Maret 2012. Anonim. 2010. Pendidikan Seumur Hidup Dalam Pembelajaran. http://feriskal.wordpress.com/2010/12/01/pendidikan-seumurhidup-dalam-pembelajaran/ . Diakses tanggal Maret 2012. Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengaturan Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sabri, Alisu. 1999. Ilmu Pendidikan. Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya. Tholib, Hasan. 2009. Pendidikan Seumur Kependidikan). Jakarta : Studio Press. Hidup (Dasar-Dasar

12

Anda mungkin juga menyukai