TUGAS
Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Prinsip Stratigrafi
Disusun Oleh
BANDUNG 2013
BIOSTRATIGRAFI
A.
Defenisi
Biostratigrafi merupakan ilmu penentuan umur batuan dengan menggunakan fosil yang terkandung didalamnya. Biasanya bertujuan untuk korelasi, yaitu menunjukkan bahwa horizon tertentu dalam suatu bagian geologi mewakili periode waktu yang sama dengan horizon lain pada beberapa bagian lain. Fosil berguna karena sedimen yang berumur sama dapat terlihat sama sekali berbeda dikarenakan variasi lokal lingkungan sedimentasi. Sebagai contoh, suatu bagian dapat tersusun atas lempung dan napal sementara yang lainnya lebih bersifat batu gamping kapuran, tetapi apabila kandungan spesies fosilnya serupa, kedua sedimen tersebut kemungkinan telah diendapkan pada waktu yang sama.
Amonit, graptolit dan trilobit merupakan fosil indeks yang banyak digunakan dalam biostratigrafi. Mikrofosil seperti acritarchs, chitinozoa, conodonts, kista dinoflagelata, serbuk sari, sapura dan foraminifera juga sering digunakan. Fosil berbeda dapat berfungsi dengan baik pada sedimen yang berumur berbeda; misalnya trilobit, terutama berguna untuk sedimen yang berumur Kambrium. Untuk dapat berfungsi dengan baik, fosil yang digunakan harus tersebar luas secara geografis, sehingga dapat berada pada bebagai tempat berbeda. Mereka juga harus berumur pendek sebagai spesies, sehingga periode waktu dimana mereka dapat tergabung dalam sedimen relatif sempit, Semakin lama waktu hidup spesies, semakin tidak akurat korelasinya, sehingga fosil yang berevolusi dengan cepat, seperti amonit, lebih dipilih daripada bentuk yang berevolusi jauh lebih lambat, seperti nautoloid.
B.
Satuan Biostratigrafi
Satuan biostratigrafi adalah tubuh lapisan batuan yang dikenali berdasarkan kandungan fosil atau ciri-ciri paleontologi sebagai sendi pembeda tubuh batuan di sekitarnya. Kelanjutan satuan biostratigrafi ditentukan oleh penyebaran gejala paleontologi yang mencirikannya (Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996).
Tingkat dan jenis biostratigrafi, dimana didalamnya adalah zona. Zona adalah suatu lapisan atau tubuh lapisan batuan yang dicirikan oleh suatu takson atau lebih. Kegunaan dari zona antara lain sebagai penunjuk umur, penunjuk lingkungan pengendapan, korelasi tubuh lapisan batuan, dan untuk mengetahui kedudukan kronostratigrafi tubuh lapisan batuan.
Penggolongan Satuan Biostratigrafi Ialah sebagai berikut : Berdasarkan Besar kecilnya Zona Berdasarkan ciri paleontologinya
1. Berdasarkan Besar kecilnya Zona Zona Kumpulan ialah satu lapisan atau kesatuan sejumlah lapisan yang terdiri oleh kumpulan alamiah fosil yang khas atau kumpulan sesuatu jenis fosil (SSI 1996).
Kegunaan Zona Kumpulan, selain sebagai penunjuk lingkungan kehidupan purba dapat dipakai sebagai penciri waktu, Batas dan kelanjutan Zona Kumpulan ditentukan oleh batas-batas terdapat kebersamaannya
(kemasyarakatan) unsur-unsur utama dalam kesinambungan yang wajar, nama zona kumpulan harus diambil dari satu unsur fosil atau lebih yang menjadi penciri utama kumpulannya. Super zona Zona Sub zona Zonula
2. Berdasarkan Ciri Paleontologinya Dalam biostartigrafi terdapat beberapa macam zona adalah sebagai berikut: Zona kumpulan Zona kisaran Zona puncak Zona selang Zona rombakan Zona padat
a. Zona kumpulan Zona kumpulan adalah suatu lapisan atau kesatuan sejumlah lapisan yang terdiri oleh kmpulan alamiah fosil yang khas atau kumpulan suatu jenis fosil. Kegunaan zona kumpulan selin sebagai penunjuk lingkungan kehidupan purba, dapat dipakai sebagai penciri waktu. Batas dan kelanjutan zona kumpulan ditentukan oleh batas terdapatnya kebersamaan (kemasyarakatan) umur umur utama dalam
b. Zona kisaran Zona kisaran adalah tubuh lapisan batuan yang mengcakup kisaran stratigrafi unsure terpilih dari kemapuan seluruh foisl yang ada. zona kisaran dapat berupa kisaran umur suatu takson, kumpulan takson, takson-takson yang bermasyarakat, atau ciri paleontologi yang lain yang menunjukkan kisaran). Kegunaan zona kisaran terutama untuk korelasi tubuh batuan dan sebagai dasar penempatan batuanbatuan dalam skala waktu geologi. Batas dan kelanjutan zona kisaran ditentukan oleh penyebaran vertikal maupun horizontal takson yang mencirikannya.
c. Zona puncak Zona puncak adalah tubuh lapisan batuan yang menunjukan perkembangan maksimun suatu takson tertentu. Kegunaan zona puncak dalam hal tertentu ialah untuk menunjukkan kedudukan kronostratigrafi tubuh lapisan batuan dan dapat dipakai sebagai penunjuk lingkungan pengendapan purba, iklim purba. Batas vertikal dan horizontal zona ini bersifat subjektif.
d. Zona selang Zona selang ialah selang stratigrafi antara dua horizon biostratigrafi (horizon biostratigrafi yaitu awal atau akhir pemunculan takson takson penciri). Kegunaan secara umum untuk korelasi tubuh tubuh lapisan batuan. Batas atas dan bawah suatu zona selang ditentukan oleh horizon pemunculan awal atau akhir suatu takson penciri.
e. Zona rombakan Zona rombakan adalah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh banyaknya fosil rombakan berbeda jauh daripada tubuh lapisan batuan diatas dan dibawahnya.
f. Zona padat Zona padat adalah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh melimpahnya fosil dengan kepadatanpopulasinya jauh lebih banyak daripada tubuh batuan diatas dan dibawahnya.
C.
Ketidakselarasan
Dalam Startigrafi dikenal istilah ketidak-selarasan. Ketidakselarasan adalah bukti untuk adanya ketidak-lanjutan vertikal dari sedimentasi yang disebabkan oleh adanya gejala tektonik, Seperti pengangkatan, yang dapat disebabkan pelipatan yang disusul oleh pengangkatan (orogenesa) ataupun pengangkatan dan pemiringan semata ataupun semata-mata pengangkatan atau epirogenesa. Adapun.
Angular Unconformity adalah tipe ketidak selaran yang menunjukkan batuan tipe ketidak selaran yang menunjukkan batuan sedimen yang lebih mudah menumpang diatas bidang miring tererosi yang merupakan batuan yang lebih tua dan telah mengalami pemiringan (tilted) atau perlipatan. Angular unconformity dapat menunjukkan ukuran sepuluh hingga seratus kilometer, jarang berupa hubungan individu batuan tetapi selalu dalam satuan batuan. Struktur seperti submarine slide, cross bedding tidak termasuk tipe ini.
b. Disconformity
Disconformity ialah perlapisan sejajar diatas dan dibawah bidang ketidakselarasan, bidang kontaknya ditandai oleh kenampakan bidang erosi yang nyata dan tidak rata. Disconformity lebih mudah dikenal karena adanya permukaan erosi mungkin karena saluran (channel). Seperti halnya angular unconformity dapat pula ditandai dengn fosil, zona soil (paleosols) yang mungkin ditandai oleh gravel tertinggal (lag-gravel) pada bagian atas bidang ketidak selarasan dan menunjukkan bongkah litologi yang sama dengan litologi bagian bawahnya. Paraconformity ketidak selarasan sejajar, perlapisan batuan sejajar diatas dan dibawah bidang ketidak-selarasan. Tidak menunjukkan tanda erosi dan proses fisika lainnya. Hanya bisa ditentukan dengan mengetahui perbedaan kandungan fauna atau perubahan zonasi faunanya.
c. Paraconformity
Paraconformity ketidak selarasan sejajar, perlapisan batuan sejajar diatas dan dibawah bidang ketidak-selarasan. Tidak menunjukkan tanda erosi dan
proses fisika lainnya. Hanya bisa ditentukan dengan mengetahui perbedaan kandungan fauna atau perubahan zonasi faunanya.
d. Nonconformity
Ketidak selarasan antara batuan sedimen dengan batuan beku atau metamorf yang lebih tua dan telah tererosi sebelum batuan sedimen terendapkan diatasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Boggs, S. Jr. 1987. Principles of Sedimentary and Stratigraphy. Merril Publishing Company, Columbus. Nichols Gary, 1999 Sedimentology and stratigrafi Pondicherry : Wiley black Well. Koesoemadinata,R.P.. 1981. Prinsip-prinsip Sedimentasi, Institut Teknologi Bandung. Bandung. http://www.nps.gov/. http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/
http://www.tulane.edu/ http://www.stratigraphy.org/upload/bak/bio.htm
file:///H:/catatan%20kecil%20geologi%20%20STRATIGRAFI.htm file:///H:/BadLandsguardian%20%20Lithostratigrafi.htm