Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN KASUS Seorang anak perempuan berusia enam tahun dibawa ke bagian bedah mulut di perkumpulan dokter gigi

di Brazil untuk dilakukan evaluasi pada gigi molar pertama sebelah kiri bawah permanen karena terjadi pertumbuhan gigi yang tertunda. Pada pemeriksaan mulut ditemukan bentuk asimetris pada daerah fasial. Pada palpasi, ditemukan rasa keras dan sakit pada saat menelan pada mandibula sebelah kiri. Pada pemeriksaan mulut ditemukan warna mukosa mulut yang normal, peningkatan volume dari punggung tulang alveolar, tidak ada kelainan pada saluran vestibular, dan tidak ditemukannya gigi molar pertama sebelah kiri bawah. Pada pemeriksaan gambaran panoramic radiografi ditemukan gambaran radiopaque besar yang dilapisi zona radiolusen yang memanjang dari gigi molar permanen sebelah kiri bawah sampai ke mandibula bagian posterior ( Gbr. 1). Lesi yang impact ditemukan pada gigi molar pertama sebelah kiri bawah. Kuman pada gigi molar pertama sebelah kiri bawah tidak ditemukan dan kemungkinan sudah berada di dalam lesi. Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah complex odontoma atau AFO. Pada pasien ini dilakukan enukleasi pada tempat lesi dan kuretase dengan hatihati pada bagian kavitas dengan sebelumnya diberi anastesi. Karena gigi yang impact telah sepenuhnya terpisah dengan kavitas mulut yang dilapisi oleh kapsul fibrosa, pastikan bahwa semua lesi telah diangkat, dan diputuskan untuk meninggalkan tempat tersebut dan ditunggu sampai terjadinya erupsi. Perawatan khusus diberikan ketika melakukan osteotomi yang minimum dan melakukan pemotongan lesi kalsifikasi yang besar, karena dapat menyebabkan peningkatan fraktur mandibula yang berpotensial menimbulkan komplikasi selama prosedur dilakukan. Penutupan bagian luka dilakukan secara hati-hati, terutama pada bagian periosteal tetapi tidak diperlukan teknik yang spesifik ( bone graft, membranes ) untuk merangsang pertumbuhan tulang, karena pertumbuhan tulang akan terjadi secara spontan selama beberapa bulan setelah tumor diangkat. Spesimen hasil bedah difiksasi di dalam larutan buffer formalin 10% dan dikirim ke bagian patologi untuk dianalisis. Dari pemeriksaan makroskopis didapati lesi campuran yang dapat dilihat pada beberapa area di jaringan halus dan beberapa material yang telah mengalami kalsifikasi membentuk struktur sperti mahkota ( Gbr. 2 ). Dari pemeriksaan mikroskopis didapati gambaran islands, strands, cords dari epithelium odontogenik didalam sel kaya ektomesenkim menyerupai papilla dental. Gambaran selsel epitel didapati memanjang seperti palisade perifer. Pada beberapa daerah didapati gambaran irregular pada enamel dan bentuk dari osteodentin ( Gbr. 3B ). Dari pemeriksaan histopatologis ditegakkan diagnosa AFO. Pemeriksaan follow-up secara klinis dan radiology juga dilakukan. Dua tahun setelah dilakukan pembedahan, didapati erupsi spontan yang komplit pada gigi molar pertama sebelah kiri bawah dengan akar yang anomaly dan tidak dijumpai kuman pada gigi molar kedua sebelah kiri bawah ( Gbr. 4 ). DISKUSI Penyakit AFO didefinisikan oleh WHO sebagai lesi yang mirip dengan fibroma ameloblastik dengan perubahan induktif pada bentuk dari dentin dan enamel. Tumor ini

termasuk golongan lesi odontogenik yang memiliki karakteristik proliferasi yang terus menerus dari epithelium odontogenik dan ektomesenkim.

Anda mungkin juga menyukai