Anda di halaman 1dari 5

MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH

















.

Maassyirol muslimin, rahimakumullah
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa
Ta'ala yang telah menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang beriman, yang
telah menunjuki kita shiratal mustaqim, jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah
ditempuh orang-orang yang telah diberi nimat oleh Allah, dari kalangan para nabi,
shiddiqin, syuhada dan shalihin.
Saya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah, dan
bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya, semoga shalawat dan salam selalu
terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang
yang mengikuti petunjuk beliau dengan baik hingga hari kiamat.
Selanjutnya dari atas mimbar ini, perkenankanlah saya menyampaikan wasiat kepada
saudara-saudara sekalian dan kepada diri saya sendiri, marilah kita tingkatkan
ketaqwaan kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala selama sisa umur yang Allah
karuniakan kepada kita, dengan berusaha semaksimal mungkin menjauhi laranganlaranganNya dan melaksanakan perintah-perintahNya dalam seluruh aktivitas dan sisi
kehidupan. Sungguh kita semua kelak akan menghadap Allah sendiri-sendiri untuk
mempertang-gungjawabkan seluruh aktivitas yang kita lakukan. Pada hari itu, hari
yang tidak diragukan lagi kedatangannya, yaitu hari kiamat, tidak akan bermanfaat
harta benda yang dikumpul-kumpulkan dan anak yang dibangga-banggakan kecuali
bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang salim, hati yang betul-betul
bersih dari syirik sebagaimana firmanNya dalam Surat Asy-Syuaro ayat 88-89:
(Yaitu) di hari harta dan anak laki-laki tidak berguna, kecuali bagi orang-orang yang
menghadap Allah dengan hati yang bersih. (Asy-Syuara: 88-89)
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam kesempatan khutbah Jumat kali ini saya akan membahas tentang menggapai
pertolongan Allah
Hampir semua orang pernah mengalami masa-masa sulit seperti roda yang selalu berputar,
kadang hidup kita di atas, di waktu lain berpindah ke bawah. Kita sebagai manusia yang
serba memiliki kelemahan yang akan selalu mengharapkan pertolongan Allah l yang Maha
Kuasa, khususnya pada saat-saat yang sulit dan kritis sebagaimana firman Allah dalam (Q.S.
4 : 28).

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.

Allah l memberikan pertolongan-Nya kepada kita hanya bila ada upaya dan usaha dari diri
kita sendiri. Ia l tidak memberi pertolongan-Nya sebagai sesuatu yang dijatuhkan begitu saja
dari langit. Allah l berfirman :

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. 13:11)
Adapun upaya yang harus kita lakukan untuk mendapat pertolongan Allah l diantaranya
adalah :
1. Beriman kepada Allah l dan beramal shalih, Allah l berfirman :

Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. (QS. 30:47)
2. Ikhlash merupakan kunci penting bagi terbukanya pintu pertolongan Allah l dan
sesungguhnya pekerjaan tanpa niat yang ikhlash akan menjadi sia-sia. Allah l berfirman :

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
keta'atan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, (QS. 98:5)
3. Menolong dan membela agama Allah l, Firman Allah l :

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. 47:7)
Ayat tersebut menegaskan bahwa pertolongan Allah bersifat aksioma, sebagai konsekuensi
dari loyalitas yang tinggi yang dimiliki orang-orang yang beriman., karena syarat dari
datangnya pertolongan Allah l dalam ayat ini adalah kita diminta untuk terlebih dahulu
menolong dan membela agama Allah l.
4.Bersungguh-sungguh dengan mengerahkan segenap pengorbanan, tenaga dan waktu kita
di jalan Allah l. Firman Allah l :

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. (QS. 29:69)

Kita harus meyakini bahwa kehidupan di dunia ini merupakan ujian yang Allah l berikan
kepada kita, selama kita masih hidup, selama itu pula kita diperintahkan untuk terus berusaha
dan berjuang sebatas kemampuan manusiawi. Firman Allah l:

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ". (QS.
2:286)
5.Bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah l sambil tetap menjaga ketakwaan kita.,
karena bersabar dalam penderitaan dan kesenangan menjadikan kita selalu dekat kepada
Allah l. Firman Allah l :




"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung." (QS. 3:200)
6. Tetap memelihara sikap istiqamah, karena orang yang beristiqamah atau berpegang teguh
pada petunjuk Allah l akan selalu berada dalam kebenaran di dalam meniti kehidupan ini dan
akan dibebaskan oleh Allah l dari perasaan resah, takut dan khawatir menghadapi segala
ujian dan cobaan hidup, sehingga mereka merasa aman dan tentram tanpa merasa sedih
dan was-was. Firman-Nya l :



Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka
tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula)
berduka cita. (QS. 46:13)
7. Kemudian berdoalah dengan penuh kepasrahan kepada Allah l, Firman-Nya l :







Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila
ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS.
2:186)
Berdoa dengan rasa takut dan suara lirih, merupakan salah satu bentuk kesungguhan dan
kepasrahan di hadapan Allah l.
8. Setelah itu janganlah kita berputus asa dari rahmat Allah l, karena akan menjadikan diri
kita berada dalam kesulitan, seperti yang termaktub dalam firman-Nya l:

Katakanlah:"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,


janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.
)39:53
Setelah sikap-sikap diatas bisa dimiliki, maka nantikanlah pertolongan Allah yang pasti
datang . Firman Allah l :
)Dan cukuplah Rabbmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong. (QS. 25:31
Hanya saja perlu dicatat, jangan diartikan bahwa pertolongan Allah l itu selalu datang dalam
bentuk yang sesuai dengan keinginan kita, bisa saja Allah l memberi pertolongan dalam
bentuk yang tidak kita inginkan, bahkan sebaliknya. Tetapi yakinilah bahwa itu adalah awal
dari sesuatu yang baik.
Wallahu A`lam Bishshawab.




Khutbah Kedua

Ummu Faqih Rendusara.

Anda mungkin juga menyukai