Anda di halaman 1dari 3

8

BAB III HASIL TEMUAN PPL DAN PEMBAHASAN 3.1 3.1.1 Hasil Temuan Dalam PPL Dalam Kegiatan Pembelajaran Salah satu tugas utama dari seorang guru adalah menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran). Untuk menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar yang efektif seorang guru membutuhkan pengetahuan tentang hakikat kegiatan belajar-mengajar dan strategi belajar-mengajar. Untuk itu, selaku calon guru kami diterjunkan ke sekolah-sekolah untuk mengobservasi dan mencari pengalaman mengajar. Selama pelaksanaan PPL banyak ilmu yang dapat kami peroleh disana, diantaranya ada beberapa komponen-komponen penting yang kami peroleh disana yang merupakan pembentuk kegiatan belajar-mengajar, yaitu: siswa, guru, tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode, media dan evaluasi. Disamping hal tersebut guru pamong juga banyak memberi masukan dan arahan yang berhubungan dengan cara-cara mengajar yang baik dan benar. Diantaranya saya dapatkan ketika saya melakukan observasi di dalam kelas pada saat guru pamong sedang mengajar yaitu cara membuka pelajaran, cara menyajikan pelajaran, cara mengatasi siswa yang bermasalah ketika sedang berlangsungnya pembelajaran, cara menbangkitkan semangat belajar anak agar tidak bosan dan cara menutup pelajaran yang baik ketika jam pelajaran berakhir. 3.1.2 Dalam Kegiatan Non Mengajar Selama melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Peusangan banyak sekali ilmu yang dapat kami peroleh baik ilmu itu untuk proses pembelajaran maupun ilmu yang berkenaan di luar pembelajaran (non mengajar). Adapun ilmu yang dapat kami peroleh di luar kegiatan belajar-mengajar adalah: a. Hubungan antar personal sekolah yang terjalin dengan baik. Baik itu hubungan siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, dan dengan penghuni sekolah lainnya. b. Kami diberi kesempatan untuk piket, disana kami memperoleh pengetahuan bagaimana menjadi seorang guru piket yang bertanggung 8

jawab, disiplin terhadap waktu dan juga cara mengatasi siswa-siswa yang mencari-cari alasan agar mereka bisa mendapat surat izin dari piket untuk pulang atau keluar sebentar dari area sekolah. c. Disela-sela waktu istirahat mengajar kami juga bisa memperoleh sedikit wajengan dari guru-guru yang profesional. Banyak arahan dan masukan yang telah diberikan oleh bapak dan ibu guru di sana. 3.2 Pembahasan Kegiatan pembelajaran merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah, yaitu didalamnya mencakup kegiatan belajar dan kegiatan mengajar. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang primer dalam pembelajaran, sedangkan kegiatan mengajar merupakan kegiatan sekunder yang dimaksudkan untuk dapat terjadi kegiatan belajar yang optimal. Situasi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar yang optimal adalah suatu situasi dimana siswa dapat berinteraksi dengan guru dan bahan pembelajaran ditempat tertentu yang telah di atur dalam rangka mencapai tujuan. Selain itu, situasi tersebut dapat lebih mengoptimalkan kegiatan belajar bila menggunakan metode atau media yang tepat. Agar dapat diketahui keaktifan kegiatan belajar-mengajar, maka setiap proses dan hasilnya harus dievaluasi. Ketika proses belajar-mengajar berlangsung yang dibahas adalah materi yang telah dipersiapkan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yaitu dengan cara menjelaskan langsung tentang materi dan memberikan beberapa contoh soal kemudian memberikan tugas. Pada saat proses belajar-mengajar berlangsung guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, kemudian guru memberikan jawaban atau menjelaskan kembali. Kemudian guru memberikan tugas dan dikumpulkan, setelah itu guru menerangkan satu soal yang dirasakan sulit. Semua hasil kegaiatan diperiksa dan diberikan nilai, kemudian hasil pemeriksaan diberikan kepada guru pamong, kemudian baru dikembalikan ke masing-masing siswa.

10

3.3 3.3.1

Analisa Kasus dan Pemecahan Kasus-kasus yang ditemukan selama PPL Adapun hambatan yang berasal dari dalam kegiatan belajar-mengajar yang

kami jumpai di SMA Negeri 1 Peusangan adalah selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung masih ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran yang diterangkan, melainkan mengganggu teman-teman yang serius menyimak pelajaran, sehingga temannya terganggu terutama siswa putra yang berada di barisan belakang dan tergolong siswa nakal di sekolahnya. 3.3.2 Pemecahannya Untuk memecahkan hambatan-hambatan di atas, penulis paparkan berbagai alternative yaitu sebagai berikut: memberikan perhatian khusus terutama kepada siswa yang sulit memperhatikan dan suka mengganggu dengan cara mendekati, memperingati serta memotivasinya agar memperhatikan pelajaran sehingga proses belajar-mengajar berjalan dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai