Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman pengarahan

Topik Pembimbing Tanggal : Anestesi : Drg. Faridah : 07 Jan 2013

Benz Napoli dan Luvita Peilouw FKUPH

Ada banyak jenis anestesi yang digunakan dalam dunia kedokteran, namun semua mempunyai satu tujuan yaitu untuk mencapai suatu keadaan anestesi ataupun parestesia. Di dalam ilmu kesehatan Gigi dan Mulut, seperti bidang ilmu kedokteran lainnya, zat anestesi yang sering digunakan adalah dua jenis yaitu yang dengan campuran zat golongan adrenalin yang mempunyai efek vasokonstriksi dan yang tidak. Cara pemberian anestesi pun beragam. Bab 1. Alat alat Ada 4 macam alat yang digunakan untuk melakukan anestesi dalam ilmu kesehatan Gigi dan Mulut: 1. Disposable syringe (3cc) Ini adalah jarum suntik yang sering ditemukan dalam praktek sehari hari. 2. Citopect Alat ini berbentuk seperti pena dengan isi cartridge yang disebut karpule dan isi karpule dikeluarkan dengan tuas yang dapat ditekan dengan jempol guna sebagai pompa untuk mengeluarkan isi karpule. Karpule berbeda dengan syringe dalam hal jarumnya jauh lebih kecil (1/2 atau sekitar 0.3mm) sehingga memberikan nyeri yang kurang saat penetrasi jaringan, dan citopect tidak dapat dilakukan aspirasi. 3. Spray Spray dibagi lagi dalam dua bentuk: cair(xylocaine) dan gas (chlorethyl) 4. Salep/pasta/ jelly Golongan ini biasanya disertai dengan perasa buatan contoh: anggur, dll sehingga cocok untuk diberikan pada anak- anak. Bab 2. Bahan bahan anestesi Bahan bahan anestesi beragam namun yang sering digunakan adalah yang merupakan golongan opioid sintetik seperti lidocaine, markain, dll. Sediaan bahan anestesi ini dapat berupa ampul, karpul, flacon ataupun spray. Untuk sediaan spray ada dalam bentuk cair ataupun gas. Untuk memperpanjang waktu kerja dan mengurangi efek samping biasanya zat anestetikum ini disertai dengan bahan berefek vasokonstriksi seperti epineprhine, contohnya lidocain yang dicampur dengan epinephrine biasa disebut pehacain, bupivacaine + epinephrine --> marcaine. Bab 3. Kegunaan alat alat 1. Salep/ pasta/ jelly

+ Manfaat : hanya topikal saja (tidak sampai submukosa) penetrasinya lebih rendah dari penggunaan spray. + Penggunaan : - pada mobility 3 pada anak anak dengan catatan harus sudah terjadi resorbsi akar - Kombinasi dengan anestesi injeksi supaya mengurangi rasa sakit ketika ditusuk + cara penggunaan: dioleskan 2. Spray + Manfaat : daya penetrasi yang lebih daripada salep/pasta/jelly , spray gas mempunyai sifat vasokonstriksi karena suhunya yang sangat dingin + Penggunaan : - pada mobility 3 pada orang dewasa - Insisi abses submukosa atau subkutan + cara penggunaan : spray ke kasa (gas) sampai bentuk putih seperti salju sampai gusi sudah putih kemudian lakukan tindakan. 3. Injeksi Injeksi biasanya dilakukan untuk mencapai: - block mandibular atau submucosal infiltrate. Syringe + manfaat : karena spect nya yang lebih panjang, dapat melakukan penetrasi jaringan yang lebih dalam dan juga karena dapat melakukan aspirasi untuk memastikan tidak terlibat pembuluh darah, makan ini banyak digunakan terutama untuk block mandibular. + Kegunaan : Block mandibular, submucosal infiltrate, FNAB +Cara penggunaan : dari arah antara p1 dan p2 pada daerah linea oblika interna os mandibula sedalam 27mm aspirasi kemudian masukkan sekitar 2cc. Citopect + Manfaat : karena ujung jarum yang lebih kecil dan pendek maka mempunyai efek nyeri yang minimal ketika menembus mucosa. + Kegunaan : terutama untuk submucosal infiltrate, dapat juga untuk intrapulpa dengan cara mendeponir zat anestetikum langsung pada pulpa pada kasus dimana sudah dilakukan anestesi submucosal infiltrate namun pasien masih saja merasa kesakitan. + Cara penggunaan : dapat dengan cara o Sirkuler o Interodontal o intrapulpa

Anda mungkin juga menyukai