Anda di halaman 1dari 8

Il Pinturrichio, Alessandro Del Piero, The Legend Continues (2) Posted by samuellauw on December 10, 2011 // 10 Comments (From

Part 1, Il Pinturrichio, Alessandro Del Piero) Skor akhir 3-3, sebuah pertandingan yang menegangkan antara Napoli vs Juventus yang berlangsung di Stadio San Paolo. Laga ini merupakan laga tunda di giornata 11, setelah sebelumnya tertunda karena banjir. Namun saya tidak membahas serunya pertandingan tersebut, melainkan catatan istimewa yang kembali ditorehkan oleh Del Piero. Meskipun pada laga tersebut, Del Piero masuk disisa 4 menit babak kedua, menggantikan Vucinic, namun hari itu terasa begitu istimewa bagi sang kapten. Apakah Del Piero menjadi penyelamat tim dengan gol nya di injury time ? Tentu tidak, masuknya Del Piero dimenit akhir babak kedua, tidak membawa perubahan signifikan. Tapi yang membuatnya menjadi istimewa adalah hari itu menjadi penampilan ke 700 bagi Del Piero di seluruh ajang karirnya sebagai pemain sepakbola. Diusia yang tidak muda lagi, 37 tahun, tapi Del Piero masih dapat bermain dengan baik. Lihat saja aksinya di Piala TIM melawan Bologna (8 Desember 2011), Del Piero bahkan mampu bermain selama 120 menit dan permainannya sangat menawan. Tidak terlihat seperti orang yang berusia 37 tahun, Del Piero terus berlari mengejar bola, umpan-umpan menawan pun diperlihatkannya, tembakan ke arah gawang dengan akurasi tinggi juga berasal dari kakinya. Sayang, hari itu Del Piero hanya kurang beruntung saja tidak mencetak gol. Dua kali gol nya dianulir karena offside dan beberapa yang lain terhalang cemerlangnya kiper Bologna malam itu, Federico Agliardi. Tapi lepas dari semuanya itu, Del Piero menunjukkan bahwa dirinya belum habis, dia masih dapat bermain penuh, bahkan sampai perpanjangan waktu. Umpan, akurasi, kemampuan fisik dari Del Piero, semuanya masih sangat baik. Saya sangat berharap Andrea Agnelli mau meralat pernyataannya, saat mengumumkan dalam rapat pemegang saham pada tanggal 18 Oktober 2011 lalu, bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama dengan Juventus. Sebenarnya hal tersebut tidaklah mengejutkan, saya bisa mengerti apa yang ada dalam benak Agnelli saat mengumumkan hal tersebut. Agnelli berharap Del Piero akan pensiun saat kontraknya tidak diperpanjang lagi oleh Juventus (hal serupa yang terjadi dengan Pavel Nedved), saat Del Piero mengumumkan pensiunnya, maka Juventus sudah mempersiapkan posisi baru untuk Del Piero di manajemen. Itu yang ada dalam benak Agnelli, siapa yang tidak mau didampingi oleh pemain berpengalaman seperti Nedved maupun Del Piero, apalagi Agnelli masih terbilang sangat muda, tentu Presidente memerlukan masukkan dari orang yang benar-benar paham dengan Juventus. Siapa lagi orangnya jika bukan Del Piero ? Tapi pernyataan Agnelli disalah artikan banyak pihak. Banyak yang menilai Agnelli dan manajemen memperlakukan Del Piero dengan sangat tidak pantas, setelah apa yang telah Del Piero berikan untuk Juventus selama ini. Ibaratnya Habis Manis Sepah Dibuang. Agnelli mendapatkan banyak kecaman, terutama dari pihak media. Tapi saya pribadi tidak melihat seperti itu. Agnelli bukan orang bodoh, yang asal asalan ceplas ceplos, semua perkatannya pasti sudah dipertimbangkan

sebelumnya. Jika menyimak kembali pidato Agnelli saat mengumumkan bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus, barulah kita bisa memahami Agnelli. Mungkin ga ada salahnya ya teman-teman, kita lihat bersama-sama pernyataan Agnelli tersebut. Video resmi dari Juventus Channel akan membantu kita,silahkan klik disini. Dan Agnelli sendiri telah membuat suatu pernyataan terkait kecaman yang diterimanya tersebut. Agnelli balik mengecam media, karena dinilainya salah mengartikan pidato mengenai Del Piero didepan para pemegang saham. Kalian memberikan interpretasi yang berbeda terhadap apa yang saya sampaikan di pertemuan shareholders. Pada dasarnya, kami telah bersepakat bahwa kontrak itu telah ditandatangani pada tahun lalu. Keinginan saya hanya memberikan penghormatan yang sebaik mungkin. Del Piero adalah bagian dari sejarah Juventus. Pintu klub dan kantor saya selalu terbuka untuk dirinya. Del Piero dan Juventus adalah menyatu. (Andrea Agnelli Tribalfootball)

Saya pribadi tidak mau menyalahkan Agnelli, hanya saja memang Agnelli kecepatan mengumumkan hal tersebut, terkait bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus. Saya sangat ingin melihat Del Piero mengakhiri karir sepakbolanya dengan jersey Juventus, bukan dengan jersey klub lain. Saya pun sangat berharap Agnelli mau bermurah hati untuk memperpanjang kontrak Del Piero sampai Del Piero berusia 40 tahun dan gantung sepatu di Juventus. Namun semuanya itu tidaklah mudah direalisasikan. Manajemen sendiri beralasan ingin melakukan regenerasi di klub, dengan memakai pemain-pemain muda, mereka percaya akan mendatangkan prestasi untuk Juventus. Del Piero sendiri tidak mau banyak berkomentar terkait dengan pernyataan Agnelli tersebut. Saat dikejar media, Del Piero tidak banyak berbicara, dia lebih memilih diam mengenai pernyataan Agnelli tersebut. (silahkan klik disini untuk videonya). Sampai akhirnya Del Piero angkat suara mengenai pernyataan Agnelli tersebut kepada sebuah program televisi Italia,Striscia La Notizia. Ya, anggap saja Presiden (Andrea Agnelli) sedang mengingatkan saya soal kontrak saya yang tidak lama lagi akan kadaluarsa. (Alessandro Del Piero) Meskipun mengaku sedikit kecewa dengan pernyataan Agnelli, tapi Del Piero menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang kapten tim. Del Piero tidak membuat pernyataan yang meghebohkan, dia lebih memilih diam dan fokus dengan Juventus saat ini. Sebuah sikap yang sangat bijaksana. Tidak semua pemain dapat bersikap seperti Del Piero, bahkan Del Piero melarang agentnya untuk berbicara apapun mengenai kontraknya terhadap media. Beberapa saat setelah Agnelli mengumumkan bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus, dalam waktu singkat, tawaran untuk Del Piero berdatangan, mulai dari sesama klub serie A, sampai klub liga Premier, klub Swiss, dan klub Amerika, semua menawarkan tempat untuk Del Piero. Namun sampai dengan saat ini, Del Piero belum memutuskan apapun terkait masa depannya. Setelah melewati ulang tahunnya yang ke 37 pada 9 November lalu, dalam

wawancaranya kepada media Spanyol El Pais, Del Piero menegaskan hasratnya untuk terus bermain. Ia juga menyampaikan rencananya untuk meninggalkan Turin di penghujung musim ini. (baca wawancara Del Piero dengan El Pais disini oleh @dwicarta). http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=wKuk0tgoP_4 Ada satu pertanyaan besar, yang menjadi pertanyaan yang paling sering ditanyakan semua Juventini, yaitu, Siapakah Pengganti Del Piero kelak ? Pertanyaan ini pun diikuti begitu banyak jawaban, lebih tepatnya saya sebut jawaban spekulasi. Karena sulit sekali untuk menebak siapakah yang akan meneruskan nomor 10 milik Del Piero di Juventus. Ada yang menjawab Sebastian Giovinco yang menjadi penerus Del Piero, ada juga yang menjawab Giussepe Rossi, ada pula yang menjawab Mario Gotze, dan banyak versi lainnya yang beredar. Tapi saya punya jawaban yang tepat atas semua pertanyaan tersebut, saay akan menjawab bukan berdasarkan nomor punggung. Kalau William Shakespeare mengatakan, Apalah Arti Sebuah Nama, saya mengutipnya dan mengubahnya sedikit menjadi Apalah Arti Nomor Punggung. Saya akan menjawab berdasarkan kepemimpinan, Del Piero adalah sosok pemimpin yang sangat dihormati di Juventus, jika Del Piero pergi akhir musim ini, siapakah yang pantas menggantikannya ? Saya hanya punya 1 nama, dia adalah Il Principino, Claudio Marchisio. Yup, pemain nomor 8 ini tidak akan berganti nomor punggung untuk menggantikan posisi Del Piero sebagai pemimpin Juventus. Siapapun kelak yang memakai nomor punggung 10, Marchisio lah kandidat terkuat yang akan memimpin Juventus di masa depan. Memang masih ada Buffon dan Chiellini, kapten nomor 2 dan 3 Juventus saat ini, tapi jika melihat latar belakang sejarah dan permainan Marchisio saat ini, dialah kandidat terkuat pemimpin dan kapten Juventus di masa yang akan datang. So, The Legend Continues (Nantikan ulasan khusus Il Principino, Claudio Marchisio, next year)

Present & Future Del Piero melambangkan kebesaran Juve saat ini dan Marchisio melambangkan kebesaran dan kebangkitan Juventus di masa yang akan datang. Tapi bagaimanapun, akan terasa berat jika musim depan tidak melihat Del Piero memakai jersey Juventus lagi. Meskipun saya yakin, Del Piero akan kembali ke Juventus (entah ke jajaran manajemen atau pelatih) tapi kehilangan Del Piero tetap terasa berat. Kebesaran Del Piero sampai saat ini sulit ditandingi. Bukan hanya kehebatannya diatas lapangan, tapi kesetiaan dan cintanya kepada Juventus, siapa yang bisa menandinginya. Saat Juve didegradasi ke serie B, satu per satu pemain bintang Juve dibajak klub lain. Demikian halnya Del Piero, begitu banyak tawaran berdatangan untuk sang juara Piala Dunia 2006 ini. Namun tidak satupun tawaran yang mampu membuatnya meninggalkan Nyonya Tua yang sedang terluka saat itu. Del Piero bahkan berkata Un Vero cavaliere non lascia mai una signora (A True Gentleman Never Leaves His Lady). Dan hasilnya, Nedved, Trezeguet, Camoranesi dan Buffon memilih tetap bersama Juve di serie B. Padahal tawaran dari klub

terkenal lainnya sudah menanti mereka dengan tawaran yang jauh lebih baik. Bahkan Antonio Conte mengeluarkan 10 Perintah Conte (10 Comandamenti di Conte) yang harus dipatuhi semua pemain Juventus. Salah satunya, pada perintah yang ke 4, berbunyi Il Vecchi (Figur Pemain Senior) yang artinya adalah Del Piero dan Buffon adalah anutan untuk setiap pemain. Conte sangat menyadari peran kedua pemain senior ini, khususnya pengaruh Del Piero terhadap semua pemain. Saya menunda artikel ini cukup lama, karena terasa begitu menyesakkan setiap kali harus mengingat kita akan kehilangan Del Piero. Saya mengenal Juventus bermula dari seorang Del Piero. Tapi Del Piero mengingatkan kita semua bahwa kebesaran seorang pemain, tidak akan bisa mengalahkan kebesaran klub yang dibelanya.The Show Must Go On !!! Juventus sudah ada selama 114 tahun dan Del Piero baru 18 tahun berada di Juventus. Del Piero suatu waktu akan menjadi tua dan meninggalkan kita semua, tapi Juventus tidak akan pernah menjadi tua, Juventus tidak akan pernah meninggalkan kita. Del Piero adalah Juventus, tapi Juventus bukanlah Del Piero, Juventus adalah kita semua, ya, kita semua yang mencintai Juventus dengan segenap hati, itulah Juventus yang sesungguhnya. Mencintai Juventus itu sulit, tapi sekali anda mengenal Juventus anda akan menjadi Juventino selamanya. (Zinedine Zidane)

Cintailah Juventus Seperti Anda Mencintai Kekasih Anda. (Alessandro Del Piero) http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=rh2OxPxYhZw (to be continued) Tweet Facebook LinkedIn Tumblr Stumble Digg Delicious Tags: Alessandro Del Piero, Claudio Marchisio

10 Comments

1.

Pristian 11/12/2011 at 12:14 AM Il Pinturrichio, Alessandro Del Piero, The Legend Continues (2) Translator (From Part 1, Il Pinturrichio, Alessandro Del Piero) Skor akhir 3-3, sebuah pertandingan yang menegangkan antara Napoli vs Juventus yang berlangsung di Stadio San Paolo. Laga ini merupakan laga tunda di giornata 11, setelah sebelumnya tertunda karena banjir. Namun saya tidak membahas serunya pertandingan tersebut, melainkan catatan istimewa yang kembali ditorehkan oleh Del Piero. Meskipun pada laga tersebut, Del Piero masuk disisa 4 menit babak kedua, menggantikan Vucinic, namun hari itu terasa begitu istimewa bagi sang kapten. Apakah Del Piero menjadi penyelamat tim dengan gol nya di injury time ? Tentu tidak, masuknya Del Piero dimenit akhir babak kedua, tidak membawa perubahan signifikan. Tapi yang membuatnya menjadi istimewa adalah hari itu menjadi penampilan ke 700 bagi Del Piero di seluruh ajang karirnya sebagai pemain sepakbola. Diusia yang tidak muda lagi, 37 tahun, tapi Del Piero masih dapat bermain dengan baik. Lihat saja aksinya di Piala TIM melawan Bologna (8 Desember 2011), Del Piero bahkan mampu bermain selama 120 menit dan permainannya sangat menawan. Tidak terlihat seperti orang yang berusia 37 tahun, Del Piero terus berlari mengejar bola, umpan-umpan menawan pun diperlihatkannya, tembakan ke arah gawang dengan akurasi tinggi juga berasal dari kakinya. Sayang, hari itu Del Piero hanya kurang beruntung saja tidak mencetak gol. Dua kali gol nya dianulir karena offside dan beberapa yang lain terhalang cemerlangnya kiper Bologna malam itu, Federico Agliardi. Tapi lepas dari semuanya itu, Del Piero menunjukkan bahwa dirinya belum habis, dia masih dapat bermain penuh, bahkan sampai perpanjangan waktu. Umpan, akurasi, kemampuan fisik dari Del Piero, semuanya masih sangat baik. Saya sangat berharap Andrea Agnelli mau meralat pernyataannya, saat mengumumkan dalam rapat pemegang saham pada tanggal 18 Oktober 2011 lalu, bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama dengan Juventus. Sebenarnya hal tersebut tidaklah mengejutkan, saya bisa mengerti apa yang ada dalam benak Agnelli saat mengumumkan hal tersebut. Agnelli berharap Del Piero akan pensiun saat kontraknya tidak diperpanjang lagi oleh Juventus (hal serupa yang terjadi dengan Pavel Nedved), saat Del Piero mengumumkan pensiunnya, maka Juventus sudah

mempersiapkan posisi baru untuk Del Piero di manajemen. Itu yang ada dalam benak Agnelli, siapa yang tidak mau didampingi oleh pemain berpengalaman seperti Nedved maupun Del Piero, apalagi Agnelli masih terbilang sangat muda, tentu Presidente memerlukan masukkan dari orang yang benar-benar paham dengan Juventus. Siapa lagi orangnya jika bukan Del Piero ? Tapi pernyataan Agnelli disalah artikan banyak pihak. Banyak yang menilai Agnelli dan manajemen memperlakukan Del Piero dengan sangat tidak pantas, setelah apa yang telah Del Piero berikan untuk Juventus selama ini. Ibaratnya Habis Manis Sepah Dibuang. Agnelli mendapatkan banyak kecaman, terutama dari pihak media. Tapi saya pribadi tidak melihat seperti itu. Agnelli bukan orang bodoh, yang asal asalan ceplas ceplos, semua perkatannya pasti sudah dipertimbangkan sebelumnya. Jika menyimak kembali pidato Agnelli saat mengumumkan bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus, barulah kita bisa memahami Agnelli. Mungkin ga ada salahnya ya teman-teman, kita lihat bersama-sama pernyataan Agnelli tersebut. Video resmi dari Juventus Channel akan membantu kita, silahkan klik disini. Dan Agnelli sendiri telah membuat suatu pernyataan terkait kecaman yang diterimanya tersebut. Agnelli balik mengecam media, karena dinilainya salah mengartikan pidato mengenai Del Piero didepan para pemegang saham. Kalian memberikan interpretasi yang berbeda terhadap apa yang saya sampaikan di pertemuan shareholders. Pada dasarnya, kami telah bersepakat bahwa kontrak itu telah ditandatangani pada tahun lalu. Keinginan saya hanya memberikan penghormatan yang sebaik mungkin. Del Piero adalah bagian dari sejarah Juventus. Pintu klub dan kantor saya selalu terbuka untuk dirinya. Del Piero dan Juventus adalah menyatu. (Andrea Agnelli Tribalfootball) Saya pribadi tidak mau menyalahkan Agnelli, hanya saja memang Agnelli kecepatan mengumumkan hal tersebut, terkait bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus. Saya sangat ingin melihat Del Piero mengakhiri karir sepakbolanya dengan jersey Juventus, bukan dengan jersey klub lain. Saya pun sangat berharap Agnelli mau bermurah hati untuk memperpanjang kontrak Del Piero sampai Del Piero berusia 40 tahun dan gantung sepatu di Juventus. Namun semuanya itu tidaklah mudah direalisasikan. Manajemen sendiri beralasan ingin melakukan regenerasi di klub, dengan memakai pemain-pemain muda, mereka percaya akan mendatangkan prestasi untuk Juventus. Del Piero sendiri tidak mau banyak berkomentar terkait dengan pernyataan Agnelli tersebut. Saat dikejar media, Del Piero tidak banyak berbicara, dia lebih memilih diam mengenai pernyataan Agnelli tersebut. (silahkan klik disini untuk videonya). Sampai akhirnya Del Piero angkat suara mengenai pernyataan Agnelli tersebut kepada sebuah program televisi Italia, Striscia La Notizia. Ya, anggap saja Presiden (Andrea Agnelli) sedang mengingatkan saya soal kontrak saya yang tidak lama lagi akan kadaluarsa. (Alessandro Del Piero) Meskipun mengaku sedikit kecewa dengan pernyataan Agnelli, tapi Del Piero menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang kapten tim. Del Piero tidak membuat pernyataan yang meghebohkan, dia lebih memilih diam dan fokus dengan Juventus saat ini. Sebuah sikap yang sangat bijaksana. Tidak semua pemain dapat bersikap seperti Del Piero, bahkan Del Piero melarang agentnya untuk berbicara apapun mengenai kontraknya terhadap media. Beberapa saat setelah Agnelli mengumumkan bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus, dalam waktu singkat, tawaran untuk Del Piero berdatangan, mulai dari sesama klub serie A, sampai klub liga Premier, klub Swiss, dan klub Amerika, semua menawarkan tempat untuk Del Piero. Namun sampai dengan saat ini, Del Piero belum memutuskan apapun terkait masa depannya. Setelah melewati ulang tahunnya yang ke 37 pada 9 November lalu, dalam

wawancaranya kepada media Spanyol El Pais, Del Piero menegaskan hasratnya untuk terus bermain. Ia juga menyampaikan rencananya untuk meninggalkan Turin di penghujung musim ini. (baca wawancara Del Piero dengan El Pais disini oleh @dwicarta). Ada satu pertanyaan besar, yang menjadi pertanyaan yang paling sering ditanyakan semua Juventini, yaitu, Siapakah Pengganti Del Piero kelak ? Pertanyaan ini pun diikuti begitu banyak jawaban, lebih tepatnya saya sebut jawaban spekulasi. Karena sulit sekali untuk menebak siapakah yang akan meneruskan nomor 10 milik Del Piero di Juventus. Ada yang menjawab Sebastian Giovinco yang menjadi penerus Del Piero, ada juga yang menjawab Giussepe Rossi, ada pula yang menjawab Mario Gotze, dan banyak versi lainnya yang beredar. Tapi saya punya jawaban yang tepat atas semua pertanyaan tersebut, saay akan menjawab bukan berdasarkan nomor punggung. Kalau William Shakespeare mengatakan, Apalah Arti Sebuah Nama, saya mengutipnya dan mengubahnya sedikit menjadi Apalah Arti Nomor Punggung. Saya akan menjawab berdasarkan kepemimpinan, Del Piero adalah sosok pemimpin yang sangat dihormati di Juventus, jika Del Piero pergi akhir musim ini, siapakah yang pantas menggantikannya ? Saya hanya punya 1 nama, dia adalah Il Principino, Claudio Marchisio. Yup, pemain nomor 8 ini tidak akan berganti nomor punggung untuk menggantikan posisi Del Piero sebagai pemimpin Juventus. Siapapun kelak yang memakai nomor punggung 10, Marchisio lah kandidat terkuat yang akan memimpin Juventus di masa depan. Memang masih ada Buffon dan Chiellini, kapten nomor 2 dan 3 Juventus saat ini, tapi jika melihat latar belakang sejarah dan permainan Marchisio saat ini, dialah kandidat terkuat pemimpin dan kapten Juventus di masa yang akan datang. So, The Legend Continues (Nantikan ulasan khusus Il Principino, Claudio Marchisio, next year) Present & Future Del Piero melambangkan kebesaran Juve saat ini dan Marchisio melambangkan kebesaran dan kebangkitan Juventus di masa yang akan datang. Tapi bagaimanapun, akan terasa berat jika musim depan tidak melihat Del Piero memakai jersey Juventus lagi. Meskipun saya yakin, Del Piero akan kembali ke Juventus (entah ke jajaran manajemen atau pelatih) tapi kehilangan Del Piero tetap terasa berat. Kebesaran Del Piero sampai saat ini sulit ditandingi. Bukan hanya kehebatannya diatas lapangan, tapi kesetiaan dan cintanya kepada Juventus, siapa yang bisa menandinginya. Saat Juve didegradasi ke serie B, satu per satu pemain bintang Juve dibajak klub lain. Demikian halnya Del Piero, begitu banyak tawaran berdatangan untuk sang juara Piala Dunia 2006 ini. Namun tidak satupun tawaran yang mampu membuatnya meninggalkan Nyonya Tua yang sedang terluka saat itu. Del Piero bahkan berkata Un Vero cavaliere non lascia mai una signora (A True Gentleman Never Leave His Lady). Dan hasilnya, Nedved, Trezeguet, Camoranesi dan Buffon memilih tetap bersama Juve di serie B. Padahal tawaran dari klub terkenal lainnya sudah menanti mereka dengan tawaran yang jauh lebih baik. Bahkan Antonio Conte mengeluarkan 10 Perintah Conte (10 Comandamenti di Conte) yang harus dipatuhi semua pemain Juventus. Salah satunya, pada perintah yang ke 4, berbunyi Il Vecchi (Figur Pemain Senior) yang artinya adalah Del Piero dan Buffon adalah anutan untuk setiap pemain. Conte sangat menyadari peran kedua pemain senior ini, khususnya pengaruh Del Piero terhadap semua pemain. Saya menunda artikel ini cukup lama, karena terasa begitu menyesakkan setiap kali harus mengingat kita akan kehilangan Del Piero. Saya mengenal Juventus bermula dari seorang Del Piero. Tapi Del Piero mengingatkan kita semua bahwa kebesaran seorang pemain, tidak akan bisa mengalahkan kebesaran klub yang dibelanya.The Show Must Go On !!! Juventus sudah ada

selama 114 tahun dan Del Piero baru 18 tahun berada di Juventus. Del Piero suatu waktu akan menjadi tua dan meninggalkan kita semua, tapi Juventus tidak akan pernah menjadi tua, Juventus tidak akan pernah meninggalkan kita. Del Piero adalah Juventus, tapi Juventus bukanlah Del Piero, Juventus adalah kita semua, ya, kita semua yang mencintai Juventus dengan segenap hati, itulah Juventus yang sesungguhnya. Mencintai Juventus itu sulit, tapi sekali anda mengenal Juventus anda akan menjadi Juventino selamanya. (Zinedine Zidane) Cintailah Juventus Seperti Anda Mencintai Kekasih Anda. (Alessandro Del Pier

Anda mungkin juga menyukai