Anda di halaman 1dari 40

BAB II ASI DAN SUSU FORMULA (Oleh : Utari Prasetyaningrum - 08020124 ) Definisi ASI Menurut Soetjiningsih (1997), ASI

merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara, sebagai makanan utama bagi bayi. Menurut Hubertin (2003), ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologisosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan. Menurut Yanya (2007), ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Kandungan ASI Komposisi ASI menurut stadium laktasi adalah: a. Kolostrum Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara ibu yang disekresi dari hari pertama sampai hari ke-3 atau ke-4. Kolostrum berupa cairan viscous kental dengan warna kekuning-kuningan yang berfungsi untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk makanan yang akan datang. Kolostrum mengandung lebih banyak protein terutama globulin (gamma globulin), antibodi yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan, dan kadar karbohidrat lemak yang rendah tetapi kadar mineral terutama natrium, kalium dan kloridanya lebih tinggi. b. ASI transisi / peralihan ASI peralihan merupakan peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur. ASI transisi ini disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu
8

ketiga sampai minggu kelima. Kadar protein dalam ASI transisi semakin merendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin meninggi. c. ASI matur ASI matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya dimana komposisinya relatif konstan. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. ASI matur merupakan suatu cairan berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya. ASI matur ini tidak akan menggumpal jika dipanaskan dan terdapat beberapa antimikrobial, antara lain: antibodi terhadap bakteri dan virus, sel (fagosit granulosit, makrofag dan limfosit T), enzim, protein (laktoferin, B12 binding protein), faktor resisten terhadap stafilokokus, komplemen, interferron producting cell, dan hormon-hormon. Komposisi ASI pada umumnya : a. Karbohidrat Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil. b. Protein Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu formula. Protein dalam ASI dan susu formula terdiri dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi., sedangkan susu formula lebih banyakmengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah casein yang terdapat di dalam ASI hanya 30% dibanding susu formulayang mengandung protein ini dalam jumlah yang tinggi (80%). c. Lemak Kadar lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan sumber asam lemak yang esensial. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang
9

merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA (Docoso Hexsaconic Acid) dan Acachidonid acid merupakan komponen penting untuk meilinasi. Asam linoleat ada di dalam ASI dalam jumlah yang cukup tinggi. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga mengandung enzim lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga lemak banyak diserap oleh sistem pencernaan bayi. d. Air ASI terdiri dari 88% air, oleh karena itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun berada ditempat yang suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula e. Mineral ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diit ibu. Garam organik yang terdapat di dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium, sedangkan kadar Cu, Fe, dan Mn yang merupakan bahan untuk pembuat darah relatif sedikit. Ca dan P yang merupakan bahan pembentuk tulang kadarnya dalam ASI cukup. f. Vitamin Vitamin K Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor pembekuan. Kadar vitamin K di dalam ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu formula. Bayi yang hanya mendapat ASI berisiko untuk mengalami perdarahan, walaupun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan. Vitamin D Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. hal ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayiakan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari.
10

Sehingga pemberian ASI eklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin K. Vitamin E Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Vitamin A Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A, tetapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten. Vitamin yang larut dalam air Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folatmungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang. g. Zat antivirus dan bakteri Kandungan gizi ASI paling baik adalah pada ASI kolostrum yang keluar pada hari kesatu sampai hari keempat-ketujuh. Dibanding dengan ASI pada umumnya, kolostrum lebih banyak mengandung protein, zat antivirus, dan antibakteri. Berikut ini aneka zat antivirus dan antibakteri yang terkandung di dalam kolostrum. Lisozim, yakni enzim yang sangat aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya ribuan kali dibandingkan dengan kadar lisozim yang ada di dalam susu formula. Tugasnya menghancurkan dinding sel bakteri patogen, sekaligus melindungi saluran pencernaan bayi. Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan parasit tidak mampu bertahan hidup. Laktoferin, bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan zat besi diboikot, tidak mendapatkan suplai zat besi hingga mati.

11

Laktoperoksida, bersama unsur lainnya berperang melawan serangan bakteri Streptococcus (yang dapat juga menimbulkan gejala penyakit paru), Pseudomonas, dan Escheriscia coli.

Makrofag, yang terkandung di dalam sel-sel susu ASI, berfungsi melindungi kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.

Manfaat ASI Komposisi ASI yang unik dan spesifik tidak dapat diimbangi oleh susu formula. Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga bagi ibu yang menyusui. Manfaat ASI bagi bayi: 1. ASI merupakan sumber gizi sempurna ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Faktor pembentukan sel-sel otak terutama DHA dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak dari casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan).komposisi ini menyebabkan ASI mudah diserap oleh bayi. 2. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi Bayi sudah dibekali immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) yang didapat dari ibunya melalui plasenta. Tapi, segera setelah bayi lahir kadar zat ini akan turun cepat sekali. Tubuh bayi baru memproduksi immunoglobulin dalam jumlah yang cukup pada usia 3 - 4 bulan. Saat kadar immunoglubolin bawaan menurun, sementara produksi sendiri belum mencukupi, bisa muncul kesenjangan immunoglobulin pada bayi. Di sinilah ASI berperan bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesenjangan yang mungkin timbul. ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur. Colostrum (cairan pertama yang mendahului ASI) mengandung zat immunoglobulin 10 - 17 kali lebih banyak dari ASI 3. ASI eklusif meningkatkan kecerdasan dan kemandirian anak Fakta-fakta ilmiah membuktikan, bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas bila diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 4 - 6 bulan pertama kehidupannya. Di dalam ASI terdapat beberapa nutrien untuk pertumbuhan otak bayi di antaranya taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur khusus, laktosa atau hidrat arang utama dari
12

ASI, dan asam lemak ikatan panjang - antara lain DHA dan AA yang merupakan asam lemak utama dari ASI. Hasil penelitian tahun 1993 terhadap 1.000 bayi prematur membuktikan, bayibayi prematur yang mendapat ASI eksklusif mempunyai IQ lebih tinggi secara bermakna yaitu 8,3 poin lebih tinggi dibanding bayi premature yang tidak diberi ASI. Pada penelitian Dr. Riva dkk. menunjukkan anak-anak usia 9,5 tahun yang ketika bayi mendapat ASI eksklusif, ditemukan memiliki IQ mencapai 12,9 poin lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang ketika bayi tidak mendapatkan. 4. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang Jalinan kasih sayang yang baik adalah landasan terciptanya keadaan yang disebut secure attachment. Anak yang tumbuh dalam suasana aman akan menjadi anak yang berkepribadian tangguh, percaya diri, mandiri, peduli lingkungan dan pandai menempatkan diri. Bayi yang mendapat ASI secara eksklusif. akan sering dalam dekapan ibu saat menyusu, mendengar detak jantung ibu, dan gerakan pernapasan ibu yang telah dikenalnya dan juga akan sering merasakan situasi seperti saat dalam kandungan: terlindung, aman dan tenteram. Manfaat menyusui bagi ibu: 1. Mengurangi resiko kanker payudara Menyusui setidaknya sampai 6 bulan mengurangi kemungkinan ibu menderita kanker payudara, kanker rahim, kanker indung telur. Perlindungan terhadap kanker payudara sesuai dengan lama pemberian ASI. Ibu yang menyusui akan terhindar dari kanker payudara sebanyak 20%-30%. Berdasarkan penelitian dari 30 negara pada 50.000 ibu menyusui dan 97.000 tidak menyusui kemungkinan kejadian kanker payudara lebih rendah pada ibu menyusui. Jika menyusui lebih dari 2 tahun ibu akan lebih jarang menderita kanker payudara sebanyak 50%. 2. Metode KB paling aman Kuisioner digunakan untuk memperoleh data dari para ibu di Nigeria untuk mengetahuidampak menyusui dengan jarak kelahiran anak secara alami. Jarak kelahiran anak lebih panjang pada ibu yang menyusui secara eklusif daripada yang tidak. 3. Kepraktisan dalam pemberian ASI ASI dapat segera diberikan pada bayi, segar, siap pakai dan mudah pemberiannya sehingga tidak terlalu merepotkan ibu.
13

4. Ekonomis Dengan memberikan ASI, ibu tidak memerlukan untuk makanan bayi sampai berumur 4-6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya Tabel Perbedaan Antara ASI dan Susu Formula Pencemaran bakteri Zat anti infeksi Protein : Kasein (%) 40 80 Whey (%) Asam amino (taurine) Lemak : Kolesterol Lipase untuk 60 20 Cukup untuk pertumbuhan Tidak ada otak Ikatan panjang untuk otak otak Ada 7 (cukup) Tepat untuk pertumbuhan 350 (ideal) Ikatan pendek dan sedang Tidak ada 3-4 (tidak cukup) Terlalu banyak 1440 (terlalu banyak) ASI Tidak ada Banyak Susu Formula Mungkin ada Tidak ada

Cukup untuk pertumbuhan Tidak cukup

mencerna lemak Laktosa / gul (%) Garam Mineral : Kalsum Fosfat Zat besi Vitamin Air

150 (ideal) 900 (terlalu banyak) Jumlahnya sedikit, diserap Jumlahnya sedikit, diserap baik Cukup Cukup tidak baik Tidak cukup Diperlukan lebih banyak

14

BAB III GIZI IBU MENYUSUI (Oleh: Reza Adityawan Prakoso - 08020046 dan Chandra Nampira) 3.1. Pendahuluan Kebutuhan gizi pada ibu yang mengandung dan menyusui harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan gizi anak sebelum lahir dan sewaktu bayi. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri. Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk dapat menyusui bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh si bayi datang dari lemak yang ditimbun selama kehamilan. Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlu makan berlebihan, tetapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan si ibu selalu menuruti rasa laparnya. Proses menyusui itu sendiri membantu ibu mengurangi berat badan dan menjadi langsing kembali . Tetapi, berdiet atau menahan lapar akan mengurangi produksi susu si ibu. Ibu menyusui biasanya cepat merasa haus. Karenanya ibu menyusui harus minum sebanyak mungkin: air, susu sapi, susu kedelai, jus buah segar, atau sup. Hindarilah minuman ringan, teh, atau kopi, seperti halnya ketika hamil. Namun demikian, tidak ada bukti ilmiah bahwa seorang ibu yang meminum susu akan membantu produksi ASI. Malahan, apabila ibu menyusui terlalu banyak mengkonsumsi produk susu dapat menyebabkan bayi terkena kolik. Saat menyusui, minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu, merokok selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil KB selama menyusui juga harus dihindari, sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil masih belum diketahui. Combined pill juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun, pil progesteron (progesterone only pill / low-dose pill) tidak mempengaruhi produksi susu, dan pada kasus khusus pil ini boleh digunakan (misalnya pada kasus ibu diabetes yang tidak
15

boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita sebaiknya enggunakan metode KB natural, kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormon (pil, suntik, susuk). 3.2. Beberapa Manfaat ASI a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun system kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik; ASI menurunkan terjadinya resiko alergi; ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan; ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk; ASI kaya akan AA dan DHA yang mendukung pertumbuhan kecerdasan anak; ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus; ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang (dimana cuma ASI yang memilikinya); Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak; Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari; Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis 3.3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah : a. b. c. d. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi. Aktivitas. Kalori Selamamenyusuiproporsionaldengan jumlahair susu ibu yang dihasilkan danlebihtinggi selama menyusui dibanding selamahamil. Rata-rata kandungankaloriASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata
16

3.4. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui Protein. Ibu memerlukan tambahan20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah. Vitamin dan mineral.

3.5. Tabel Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui Zat No Gizi Wanita Dewasa Ibu Hamil Ibu menyusui 0 6 7 12 bulan bula n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Energi (kkal ) Protein (g) Vitamin A (RE) Vitamin D (mg) Vitamin E (mg) Vitamin K (mg) Tiamin (mg) Riboflavin (mg) Niasin (mg) Vitamin B 12 (mg) Asam Folat (mg) Piidoksin (mg) Vitamin C (mg) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Seng (mg) Yodium (mg) Selenium (mg) 2200 48 500 5 8 6,5 1,0 1,2 9 1,0 150 1,6 60 500 450 26 15 150 55 285 12 200 5 2 6,5 0,2 0,2 0, 1 0,3 150 0,6 10 400 200 20 5 25 15 700 16 350 5 4 6,5 0,3 0,4 3 0,3 50 0,5 25 400 300 2 10 50 25 500 12 300 5 2 6,5 0,3 0,3 3 0,3 40 0,5 10 400 200 2 10 50 20
17

3.6. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari pada selama hamil. Tabel Gizi Makanan Saat Tidak Hamil dan 4 Bukan Pertama Kehamilan Susu (sapi atau kedelai) 600ml Protein hewani: daging 1 porsi matang, ikan, atau unggas) atau bijian, Protein Nabati:(bijikacang-kacangan, 1 butir 1 porsi 1 butir 1 porsi 1200ml 1-2 porsi 1200ml 3 porsi atau lebih 5 Bulan Tterakhir Kehamilan Menyusui

produk susu, produk kedelai) Telur 1 butir Buah dan Sayuran yang kaya 1 porsi Vit A (sayuran hijau atau kuning) kangkung, brokoli, caisim, kailan, labu,

wortel, tomat Buah dan Sayuran yang kaya 1-2porsi Vit C: jeruk-jerukan, tauge, tomat, melon, pepaya, mangga, jambu Biji-bijian (beras merah, roti 3-4porsi wholemeal, havermut, mie Mentega, margarine, minyak gunakan sayur secukupnya

2porsi

3porsi

3-4porsi gunakan secukupnya

3-4porsi gunakan secukupnya

3.7. Pengaruh Makanan Terhadap Kuantitas produksi Asi Konsumsi ibu menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu/jumlah ASI Dalam tubuh ibu terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Ibu hamil menyimpan cadangan 4 kg sebagai cadangan untuk produksi ASI. Jika konsumsi ibu terus-menerus tidak mengandung
18

cukup zat gizi dpt berakibat kelenjar pembuat air susu tidak dapat bekerja sempurna, dan berpengaruh juga terhadap produksi ASI. Defisit konsumsi zat gizi secara terus menerus akan terjadi konversi cadangan jaringan tubuh ibu menjadi ASI, mengakibatkan bentuk payudara menjadi berubah dan jaringan payudara jadi mengendor. Efisiensi konversi zat gizi ibu untuk menjadi ASI adalah 80- 90 %, berasal dari makanan ibu sehari-hari atau berasal dari cadangan jaringan tubuh ibu. Ibu dianjurkan minum dlm jumlah cukup, kurang lebih 8 gelas air minum sehari. Konsumsi jenis sayuran tertentu telah secara turun-temurun diakui dpt memperlancar produksi ASI, misal: daun katuk.

19

BAB IV PERAWATAN PAYUDARA SEBELUM MELAHIRKAN (Oleh : Yoggie Andang Gunawan 08020072 ) Saat seorang wanita hamil terjadi perubahan-perubahan pada tubuh yg memang secara alamiah dipersiapkan utk menyambut datang si buah hati. Perubahan-perubahan itu antara lain berat badan bertambah perubahan pada kulit perubahan pada payudara dll. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini krn payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yg merupakan makanan pokok bayi yg baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Inilah karunia Allah yg sangat besar kepada kaum wanita di mana ASI merupakan makanan paling cocok bagi bayi komposisi paling lengkap dan tdk bisa ditandingi susu formula buatan manusia. Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat antara lain: Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi utk menyusu. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya utk mengatasinya. Mempersiapkan mental ibu utk menyusui. Bila seorang ibu hamil tdk melakukan perawatan payudara dgn baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan mk sering dijumpai kasus-kasus yg akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yg sering terjadi antara lain: ASI tdk keluar. Inilah yg sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih. Puting susu tdk menonjol sehingga bayi sulit menghisap. Produksi ASI sedikit sehingga tdk cukup dikonsumsi bayi. Infeksi pada payudara payudara bengkak atau bernanah. Muncul benjolan di payudara dll. Kasus-kasus tersebut insya Allah bisa dicegah dgn melakukan perawatan payudara sedini mungkin. Berikut ini perawatan payudara yg bisa dilakukan: a. Umur kehamilan 3 bulan. Periksa puting susu utk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dlm dgn cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yg normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dlm payudara mk sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa
20

menonjol. Cara adl dgn menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit. b. Umur kehamilan 6-9 bulan Kedua telapak tangan dibasahi dgn minyak kelapa. Puting susu sampai areola mamae dikompres dgn minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuan utk memperlunak kotoran atau kerak yg menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dgn alkohol atau yg lain yg bersifat iritasi krn dapat menyebabkan puting susu lecet. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dlm dan ke arah luar . Pangkal payudara dipegang dgn kedua tangan lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari. Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas. Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dgn handuk kering dan bersih. Pakailah BH yg tdk ketat dan bersifat menopang payudara jangan memakai BH yg ketat dan menekan payudara.

21

BAB V PERAWATAN PAYUDARA PASCA MELAHIRKAN (Oleh : Putri Damayanti - 08020005) A. TUJUAN Tujuan perawatan payudara pasca melahirkan ini adalah untuk memperlancar sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari pasca persalinan dan dilakukan 2 kali sehari. Agar tujuan perawatan dapat tercapai maka perlu diperhatikan hal berikut: P Perawatan dikerjakan teratur P Kebersihan sehari-hari harus dijaga P Gizi harus lebih baik dan lebih banyak dibandingkan ibu hamil P Ibu harus punya percaya diri yang besar bahwa dia mampu menyusui P Ibu harus merasa nyaman dan santai P Hindari rasa cemas dan stress B. PELAKSANAAN Berikut langkah-langkahnya : 1. Siapkan alat dan bahan berikut : minyak kelapa, gelas susu, air panas dan dingin dalam baskom kecil, handuk kecil, dan handuk bersih. 2. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut : a. Pengurutan pertama (menggunakan telapak tangan) Licinkan kedua tangan dengan minyak. (Gambar 1) Tempatkan kedua tangan di antara payudara. Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak tangan kanan ke arah sisi kiri dan telapak kanan ke arah sisi kanan. Lakukan terus pengurutan ke bawah dan samping, selanjutnya pengurutan melintang. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk tiap payudara

22

Gambar 1 b. Pengurutan kedua (menggunakan jari-jari tangan)

Gambar 2 Telapak tangan kiri menopang payudara kiri kemudian jari-jari tangan kanan sisi kelingking mengurut payudara ke arah puting susu. Gerakan diulang 20-30 kali untuk setiap payudara. c. Pengurutan ketiga (menggunakan sendi jari-jari tangan) Telapak tangan menopang payudara, yangan lain menggenggam dan mengurut payudara dari pangkal ke puting susu. Gerakan diulang 20-30 kali untuk setiap payudara d. Perangsangan Payudara Setelah selesai mengurut, payudara disiram dengan air hangat dan air dingin secara bergantian selama 5menit (air hangat dulu)

23

Gambar 3

Bila perawatan telah selesai pakailah BH yang menopang payudara. Diharapkan dengan perawatan teratur sebelum dan sesudah melahirkan ini proses laktasi akan berlangsung sempurna.

24

BAB VI CARA MENYUSUI YANG BENAR (Oleh : Nabilah Gaisani 07020102 ) Resolusi World Health Assembly (WHA) tahun 2001 menegaskan bahwa tumbuh kembang anak secara optimal merupakan salah satu hak asasi anak. Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan dilanjutkan dengan pemberian air susu ibu (ASI). Keberhasilan menyusui bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi merupakan keterampilan yang perlu diajarkan. Agar ibu berhasil menyusui, perlu diketahui cara menyusui yang benar. Berikut ini penjelasannya.

Langkah menyusui yang benar : 1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu. 2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara. 3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang dibawah, jangan menekan puting susu atau aerolanya saja. 4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara : a. menyentuh pipi dengan puting susu atau, b.menyentuh sisi mulut bayi 5. Setelah bayi membuka mulut,dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta aerola dimasukkan ke mulut bayi : a. Usahakan sebagaian besar aerola dapat masuk kemulut bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah aerola. b. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi Cara pengamatan teknik menyusui yang benar :
25

Menyusui dengan tehnik yang tidak benar bisa menyebabkan puting susu menjadi lecet, ASI keluar tidak optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan benar, perhatikan : - Bayi tampak tenang - Badan bayi menempel pada perut ibu, - Mulut bayi terbuka lebar, - Dagu bayi menempel pada payudara ibu, - Sebagaian besar aerola masuk kedalam mulut bayi,aerola bawah lebih banyak yang masuk, - Bayi nampak mengisap dngan kuat dengan irama perlahan, - Puting susu ibu tidak terasa nyeri, - Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus, - Kepala agak menengadah. Melepas isapan bayi : Setelah meyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya mengganti denagn payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi : 1. Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau, 2. Dagu bayi ditekan kebawah.

Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya, biarkan kering dengan sendirinya. Menyendawakan bayi, dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Dengan cara : Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau, Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

Lama dan frekwensi menyusui Sebaiknya bayi disusui secara sesuai keinginan bayi (on demand),karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya.Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik,karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangssangan produksi berikutnya.menyusui malam hari juga akan memacu produksi ASI. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan BH (kutang) yang dapat menyangga payudara,tetapi tidak terlalu ketat. Waktu menyusui bayi
26

Menyusui bayi tidak perlu di jadwal.Bila bayi membutuhkan atau menangis ibu harus segera memberikan ASI. Bila bayi puas menyusu,bayi akan tertidur pulas. Ketika bayi tertidur dalam keadaan masih menyusu,untuk melepaskan putting dari mulut bayi ibu dapat memasukkan jari tangan secara perlahan kedalam mulut bayi menyusuri putting susu.Dengan demikian, bayi masih dapat merasa ada sesuatu yang di isap.Kemudian dengan perlahan lepaskan putting susu dari mulut bayi, hal ini untuk menghindari lecet akibat gesekan yang kuat dan bayi tidak terkejut. Cara menyusui bayi Bergantian diantara dua payudara bila payudara pertama yang disusui masih ada , hendaknya dikeluarkan dengan memasase payudara kearah putting susu sampai payudara tidak lagi mengeluarkan ASI lagi. Hal ini akan memperlancar pengeluaran ASI berikutnya dan pengeluaran berikutnya akan lebih banyak. Bila terdapat sisa sedikit harus segera dikeluarkan lebih dulu, tetapi bila masih biarkan saja dan untuk menyusui berikutnya di mulai pada payudara yang mengandung ASI sebelumnya. ASI dapat disimpan dalam suhu ruang sampai 8 jam dan 2 kali 24 jam, bahkan dalam frezer dapat bertahan sampai 6 bulan.Wadah yang direndam kedalam air hangat (suhu lebih kurang lebih 50 derajat celcius).Hindari menggunakan air panas atau merebus agar berbagai jenis nutrisi, sel-sel hidup, maupun factor-faktor yang ada di ASI tidak rusak. Pengeluaran ASI Melakukan mamase dari bagian tepi buah dada kemudian menekan bagian belakang putting susu untuk mengeluarkan sebagian ASI. Setelah ASI keluar dengan aliran normal, baru dapat disusukan kepada bayi.Mencuci tangan sampai bersih siapkan tempat untuk menampung ASI dan p[ayudara dikompres dengan kain(handuk) hangat dengan gerakan dari arah luar kearah putting susu.Cara pengeluaran ASI dengan pompa tangan. Menghindari penggunaan dot Alasan ibu berkerja memberi solusi untuk memberi makanan pendamping selain ASI.Tidak mau memberikan ASI adalah takut kecantikan citra tubuh ibu terganggu,ibu memahami apa yang menyebabkan pemberian ASI atau ASS dengan dot akan mempengaruhi pengeluaran ASI.Bayi menyusu dengan benar bila daerah areola mamae(bagian hitam sekitar putting susu)masuk ke mulut bayi sehingga seluruh duktus laktiferus yang terletak di puncak payudara bagian belakang putting tertekan oleh rahang bayi. Bila bayi hanya menghisap putting susu, bayi hanya mendapat ASI sedikit dan bila makin kuat bayi menghisap akan menyebabkan lecet pada daerah sekitar putting susu.
27

KASUS BAYI KEMBAR

Berikut ini beberapa contoh posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan: 1. Kepala bayi keduanya sejajar berada di depan dada ibu. sanggalah kepala bayi dengan bantal. kaki bayi berada di bawah ketiak, lurus ke belakang. jika anda merasa terlalu membungkuk, ambillah beberapa bantal lagi dan letakkan di bawah kedua paha ibu sehingga posisi agak naik. posisi ini adalah posisi yang paling banayak dipraktikkan karena memberi keleluasaan bagi ibu sehingga jika telah mahir dan terbiasa, ibu bahkan bisa saja membaca atau mengelus sang buah hati secara bebas. 2. Posisi kebalikan dari yang pertama. ibu seakan menggendong kedua bayi karena seluruh anggota tubuh bayi berada sepenuhnya diatas pangkuan ibu. sanggalah tangan ibu dengan bantal agar tidak terlalu terbebani berat badan bayi. umumnya, posisi bayi yang satu lebih ditinggikan dari posisi bayi lainnya agar ibu merasa nyaman menyusui. 3. Posisi silang. bayi pertama berada sepenuhnya dalam pangkuan ibu sedangkan bayi kedua, kedua kakinya berada diluar dengan posisi telentang hanya kepala yang menghadap ke dada ibu. Agar kepala bayi kedua tidak menindih badan saudaranya, sanggahlah dengan bantal sehingga tidak mengenai badan saudaranya secara langsung. jika ibu merasa khawatir kaki bayi akan keram karena tertindih kepala bayi yang berada di atasnya, masukkan tangan ibu ke bawah kepala
28

bayi dan angkat sedikit sesuai yang dibutuhkan. posisi ini dianjurkan untuk bayi yg lehernya sudah agak kuat. 4. Posisi berdampingan. bayi pertama posisinya sama dengan bayi pertama pada posisi ke 3 diatas. bedanya, bayi kedua diletakkan berdampingan dengan perut bayi pertama. tangan ibu menyanggah kepala bayi sehingga tidak menindih langsung bagian tubuh bayi lainnya. taruhlah bantal secukupnya di bawah kepala bayi pertama agar posisinya lebih tinggi dan membuat ibu tetap nyaman menyusui

29

BAB VII CARA MENYIMPAN ASI (Oleh: Ade Selvia Christy - 08020015) PENDAHULUAN ASI (Air Susu Ibu) eksklusif merupakan pemberian ASI murni tanpa bayi diberi tambahan makanan atau minuman lain seperti air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun makanan tambahan lainnya seperti bubur susu atau bubur saring dsb. Pada seorang bayi, usia cukup untuk mendapat makanan lain selain ASI adalah setelah usia 6 bulan sehingga dari usia 0 bulan (setelah lahir) sampai usia 6 bulan, bayi hanya mendapat ASI saja. Menurut suatu hasil penelitian, ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi, dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena didalam ASI terkandung imunoglobulin, yaitu suatu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, sehingga dapat melawan berbagai penyakit, dapat meningkatkan kecerdasan bayi, dan juga dapat meningkatkan jalinan kasih antara ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting sekali dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi. Menurut beberapa penelitian, sekitar 70 % ibu di Indonesia bekerja. Hal ini menandakan bahwa banyak ibu yang tak bisa menyusui atau tidak bisa memberikan ASI eksklusif secara maksimal kepada bayinya. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa bayi tidak bisa mendapatkan ASI sama sekali. Ada solusi yang baik untuk bisa terus memberikan ASI pada bayi meskipun si Ibu tidak selalu berada dirumah dikarenakan bekerja atau sedang bepergian jauh tanpa membawa bayinya adalah dengan memberi bayi ASI perah (ASIP). ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya dapat diberikan pada bayi. Dengan cara itu, bayi tetap bisa memperoleh ASI, bahkan ASI eksklusif juga. Hanya saja ASI perah tidak bisa menggantikan tindakan menyusui itu sendiri karena seperti yang telah diketahui bahwa tindakan menyusui bayi secara langsung mempunya banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. Anak-anak yang diberi ASI eksklusif secara langsung akan tumbuh menjadi anak dengan kepribadiannya baik. Anak-anak yang diberi ASI eksklusif akan tumbuh dalam keadaan yang dinamakan secure attachment, suatu suasana yang aman, hingga mereka akan mempunyai kepribadian yang baik. Oleh karena itu, jika ibu tidak bekerja atau bayinya bisa dibawa ke tempat di mana ibunya berada, maka harus diusahakan breast feeding atau menyusui secara langsung, bukan diberi ASI perah.
30

Yang perlu diingat sebelum mulai menyimpan ASI Perah :


Mencuci tangan sebelum memerah atau memompa ASI Mencuci wadah penyimpanan ASIP serta peralatan pompa ASI dengan air panas dan sabun (pastikan apabila menggunakan pompa ASI anda mengikuti instruksi pencucian yang tertera pada kemasan produk), dan disiram sekali lagi dengan air matang tidak perlu untuk disterilkan

Jangan lupa untuk memberikan label hari dan tanggal ASI Perah Wadah penyimpanan ASI Perah :

Botol atau jenis wadah lainnya yang terbuat dari kaca (beling) dengan tutup yang rapat Botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras (jenis yang tembus pandang dan tidak buram) dan mempunyai tutup yang rapat Kantong plastik khusus untuk menyimpan ASI Perah

31

Petunjuk Penyimpanan ASI Perah Asi ASI yang baru saja diperah (ASI segar) Suhu ruangan Kolostrum hari ke5 (12-24 jam dalam suhu <25c) ASI matang : 24 jam dalam suhu 15c10 jam dalam suhu 1922c4-6 jam dalam suhu 25c Lemari es / kulkas 38 hari dengan suhu 0-4c. Jangan bagian simpan es/kulkas simpan pintu, di di tetapi bagian paling Freezer 2 minggu dalam freezer yang terdapat di dalam lemari es / kulkas (1 pintu). 3-4 bulan dalam freezer yang lemari pintu). 612 freezer di dalam es/kulkas bulan khusus dalam yang terpisah es/kulkas dari (2

paling belakang lemari dingin dan tidak terlalu terpengaruh perubahan suhu

ASIP lemari kulkas belum

beku es / tapi

Tidak lebih dari 4 jam (yaitu jadwal minum berikutnya) ASIP

Simpan lemari

sangat dingin (<18c) Jangan masukkan kembali dalam freezer

dicairkan dalam

sampai dengan 24 jam

dihangatkan ASIP yang sudah dicairkan dengan hangat ASIP sudah diminum yang sama air yang mulai oleh

Untuk sekaligus

diminum

Dapat disimpan selama 4 jam atau sampai jadwal minum asip berikutnya Di buang

Jangan

masukkan

kembali dalam freezer

Sisa yang tidak di habiskan dibuang harus

Di buang

bayi dari botol

32

Tatacara menyimpan ASI Perah :

Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, ASIP didinginkan terlebih dahulu di dalam lemari es / kulkas Sebaiknya menyimpan ASIP sebanyak 60 120 ml per botol / wadah untuk mengurangi sisa ASIP yang terbuang Apabila memungkinan, gunakan ASIP yang masih disimpan di dalam lemari es/kulkas daripada ASIP yang sudah dibekukan didalam freezer - kandungan nutrisi dan zat-zat anti infeksinya lebih banyak Pemberian ASI Perah Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian ASI perah, yaitu :

Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan, yaitu ASI yang pertama diperah adalah yang diberikan lebih dahulu kepada bayi Jika ASI diletakkan di freezer dan membeku, makan cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air panas

Kocok terlebih dahulu sebelum mengetes suhu ASI, lalu tes suhu ASI dengan cara meneteskan ASI diatas punggung tangan. Jika terlalu panas, maka angin-anginkan agar panas turun dan dapat dikonsumsi bayi

Jangan gunakan oven microwave atau memanaskan ASI diatas kompor karena tindakan tersebut dapat melarutkan atau bahkan merusak kandungan zat-zat yang penting dalam ASI, seperti merusak immunoglobulin yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh

Berikan ASI perah dengan menggunakan sendok

33

BAB VIII CARA MENGELUARKAN ASI (Oleh: Haifa Taufiq 08020101) Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi karena mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Beberapa ibu terkadang tidak bisa memberikan bayinya air susu ibu (ASI) secara langsung, sehingga mau tidak mau membuat ibu harus memompa ASI-nya. Ibu yang harus memompa ASI biasanya karena sudah harus bekerja kembali dari pagi hingga sore hari. Sebagian besar perempuan menggunakan pompa listrik, manual atau menggunakan tangan sendiri. Meskipun mungkin terasa aneh saat pertama kali menggunakannya, tapi biasanya tak butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan proses ini sehingga prosesnya menjadi lebih cepat dan mudah. Cara Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara , yaitu dengan tangan dan dengan pompa. Cara mengeluarkan ASI yang paling baik adalah dengan tangan, cara ini lebih cepat, efektif dan ekonomis. Karenanya, ibu dianjurkan melakukan cara ini. Caranya mengeluarkan ASI dengan tangan adalah sbb:
1. Siapkan cangkir, botol bayi atau mangkuk yang sangat bersih. Cuci dengan air sabun

dan keringkan dengan tissue/lap yang bersih. Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bila sudah siap untuk memeras ASI, buang air dari cangkir. 2. Cuci tangan dengan sabun dan bilas sampai bersih. Gunakan cangkir yang bersih untuk menampung ASI. 3. Lakukan massage atau pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal payudara ke arah areola mamae (lingkaran hitam). Lakukan dengan merata seperti (gambar 1). 4. Lalu letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan telunjuk pada batas areola bagian bawah. Tekan kedua jari ini ke dalam. (gambar 2) 5. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu (gambar 3 )karena akan menyebabkan rasa sakit. Pada mulanya ASI tidak keluar, jangan berhenti. Setelah beberapa kali, maka ASI akan keluar. Ulangi gerakan dari samping kiri dan kanan 3-5 menit, tekan, pijat dan lepas beberapa kali.
34

6. Setelah pancaran ASI berkurang,pindah ke payudara yang masih penuh dengan ASI. Dengan cara yang sama seperti di atas peraslah ASI. Memeras ASI yang efektif dilakukan selama waktu 20-30 menit.

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Selain dengan tangan, pengeluaran ASI juga bisa dilakukan dengan menggunakan pompa. Berbagai macam pompa dapat dijumpai di pasaran. Berikut berbagai macam pilihan pompa yang dapat digunakan. Gambar dibawah ini adalah contoh untuk pompa manual:

Selain pompa yang manual, sekarang juga terdapat berbagai macam pilihan pompa elektrik, sehingga dalam penggunaannya dapat diatur berapa kekuatan yang akan dipompakan, berikut adalah tampilan berbagai macam pompa elektrik:
35

Setelah memilih berbagai macam pompa, kita dapat melakukan cara pemompaan payudara untuk mendapatkan ASI, dengan langkah sebagi berikut:
1. Cuci pompa yang akan digunakan. 2. Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara. 3. Letakkan ujung lebar tabung pada payudara dengan puting susu tepat di tengah, dan

tabung benar-benar melekat pada kulit.


4. Lepas bola karet sehingga puting dan areola tertarik ke dalam, tekan dan lepas

beberapa kali sehingga ASI akan keluar dan terkumpul pada lekukan penampung pada sisi tabung.
5. Cucilah alat dengan bersih menggunakan air mendidih setelah selesai dipakai atau

akan dipakai.
6. Setelah dikeluarkan dan ditampung dalam cangkir atau gelas tertutup, lalu ASI dapat

disimpan. Untuk cara pengeluaran ASI dengan menggunakan pompa elektrik adalah sebagai berikut: 1. Jika menggunakan pompa elektrik; hangatkan dan pijat ringan payudara, tempatkan breast cup di dada lalu putar mesin(kec. dan tekanan) dan biarkan mesin memompa ASI ke dalam wadah yang sudah terpasang. 2. Biasanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk memompa kedua payudara.

36

BAB IX MASALAH YANG ADA PADA LAKTASI (Oleh : Resa Putra Adipurna 08020004 dan Asadullah - 08020063) 1. PENDAHULUAN Masalah pada bayi banyak sekali terjadi di masyarakat. Salah satunya adalah masalah dalam menyusui pada bayi. Masalah dalam menyusui yang paling sering pada bayi adalah tidak mau menyusu atau melakukan pemogokan . Masalah tersebut adalah sesuatu yang normal dan bisa berlangsung beberapa hari. Namun kondisi ini bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan jika sebelumnya ia tidak pernah memiliki masalah dalam hal menyusu. Saat dalam masa menyusui, terkadang bayi melakukan pemogokan dan tidak mau menyusu. Hal tersebut dapat diatasi apabila kita mengetahui apa yang menyebabkan mogok menyusui pada bayi.

Gambar 1. Ibu dan bayi 2. PENYEBAB BAYI TIDAK MAU MENYUSUI Bayi seharusnya mendapat air susu ibu dengan cukup, namun ada kalanya bayi menolak ASI yang diberikan untuknya. Adapun bila bayi tidak mau menyusu ASI kemungkinan disebabkan oleh hal-hal berikut : a. Fatigue / kelelahan Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat akibat kelelahan / fatigue bisa membuat bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Hal hal yang dapat menyebabkan fatigue antara lain adalah perjalanan jauh , adanya suatu stress baik fisik maupun psikis , dan adanya suatu penyakit jantung kongenital juga dapat menyebabkan fatigue pada bayi. Akhirnya bayi

37

jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu sehingga terjadi UNDERFEEDING dan akhirnya akan terjadi suatu UNDERNUTRITION . b. Trauma saat partus Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan menggunakan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu. Oleh karena itu segera deteksi adanya suatu bekas trauma agar tidak terjadi masalah saat menyusui. c. Nasal congestion Bayi yang hidungnya tersumbat (Nasal congestion) mungkin menolak menyusu karena kesulitan bernafas.Oleh karena itu harus segera atasi nasal congestion dengan menggunakan humidifier yang aman untuk bayi. d. Sariawan Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis. e. Sedang tumbuh gigi Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak nyaman. f. Bingung puting / Nipple confusion Istilah bingung puting (nipple confusion) sering terjadi pada bayi karena bayi terlalu sering dengan dot atau botol susu dan enggan/bingung saat dihadapkan pada puting ASI (nipple). Mekanisme gerakan mulut, lidah, dan rahang bayi serta aliran air susu antara botol dot dan ASI memang berbeda. Pada botol dot, bayi cukup memasukkan mulutnya sampai ujung dot, susu akan mengalir dengan sendirinya tanpa perlu menghisap terlalu kuat. Sedangkan pada ASI, mulut bayi harus mencapai areola, bukan hanya ujung puting. Sering tanpa kerjasama mulut, lidah, dan rahangnya, ASI tidak sendirinya mengucur. Pemakaian dot (pacifier) pada bulan-bulan awal kelahiran memang menimbulkan kontroversi. Di satu sisi mampu memberi kenyamanan pada bayi yang belum/tidak memperoleh ASI. Sebaiknya memang bayi hanya diberikan ASI saja selama 4-6 bulan pertama.

38

Kondisi tertentu mungkin akan memaksa pemberian ASI yang diperas, susu formula, ASI/susu formula dengan botol (+ sendok atau dot). Misalnya:

belum keluarnya ASI saat bayi baru lahir, apalagi bayi kuning ASI kurang lancar ibu sakit/sedang dalam pengobatan ibu bekerja

Bayi yang terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusui karena bingung cara menyusui. g. Tidak mampu mengambil cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, lalu menolak menyusu. Oleh karena itu kita harus mengecek saat bayi menyusui seluruh areola harus masuk ke mulut bayi agar ASI bisa keluar dengan lancar. h. Terganggu isapannya Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi mulut bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan menolak menyusu. i. Dibatasi jadwal menyusunya Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan menurut keinginan bayi, bayi bisa frustrasi karena kelaparan dan malah menolak menyusu.Oleh karena itu kita harus memberikan edukasi kepada ibu bhwa menyusui yang baik adalah tidak terjadwal/sesuai keinginan si bayi. j. Terganggu semburan ASI Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras saat bayi mulai mengisap bisa membuat bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu. k. Merasa terganggu oleh suatu perubahan Bayi usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah,

39

dsb. Ketika suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan langsung mogok menyusu / tidak mau menyusu . l. Bibir sumbing / CLEFT LIP ALVEOLUS PALACE (CLAP) Pada bayi dengan kelainan kongenital yaitu bibir sumbing/CLAP dapat terjadi masalah menyusui bila ibu tidak tahu bagaimana cara menyusui dengan benar pada bayi dengan CLAP. Oleh karena itu pemberian ASI dapat diberikan dengan botol berleher panjang dan berlubang lebar agar tidak menyusahkan bagi bayi untuk menyedot karena adanya suatu cleft/separasi dari LIP,ALVEOLUS, or PALACE.

Gambar 2. botol berleher panjang dan berlubang lebar 3. KESIMPULAN Menolak menyusui adalah masalah yang lazim terjadi pada bayi. Bila kita mengetahui penyebabnya , hal tersebut adalah masalah yang mudah untuk diatasi . Oleh karena itu penting bagi dokter untuk melakukan edukasi yang baik kepada ibu yang menyusui.

40

BAB X MASALAH LAKTASI YANG ADA PADA IBU (Oleh: Annisa Qoyyum N.A 08020112 dan Tri Sulis Tya Ratna Dewi - 07020100 ) ASI merupakan asupan nutrisi pertama yang di berikan pada bayi, didalamnya mengandung berbagai zat-zat esensial untuk bayi yang tidak ditemukan pada susu formula biasa. Namun kesadaran para ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif masih sangat rendah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masalah yang terdapat pada ibu saat masa laktasi, yaitu: A. Kelainan anatomis puting susu (papilla mammae) Puting susu normalnya berbentuk bulat dan menonjol , namun pada beberapa ibu ditemukan puting susu yang datar dan bahkan tertarik masuk ke dalam (inversi). Kelainan anatomis ini menyusahkan bayi untuk menghisap ASI dan bayi akan kekurangan ASI sehingga dapat mengakibatkan penurunan tumbuh kembang bayi Penanganan: Jika ditemukan saat antenatal care dapat dilakukan perawatan puting susu dengan jalan : - teknik pemijatan Hoffman: 1. gunakan kedua ibu jari atau telunjuk 2. daerah disekitar puting susu diurut ke arah berlawanan 3. dilakukan 2kali sehari selama 5 menit - Menariknya dengan pompa susu - Kadang-kadang dilakukan tindakan operasi Jika ditemukan setelah melahirkan: - Susui bayi secepatnya segera setelah lahir saat bayi aktif dan ingin menyusu. - Bila hanya satu puting yang terkena, maka bayi pertama-tama disusukan pada puting susu yang normal. Karena dengan menyusukan pada puting susu yang normal maka sebagian kebutuhan bayi akan terpenuhi, sehingga bayi akan mau mencoba menyusu pada puting yang terkena, disamping itu juga mengurangi kemungkinan lecetnya puting.

41

- Susui bayi sesering mungkin (misalnya tiap 2 - 2jam), ini akan menghindarkan payudara terisi terlalu penuh dan memudahkan bayi untuk menyusu. - Pemijatan payudara dan mengeluarkan ASI secara manual sebelum menyusui dapat membantu bila terdapat bendungan payudara dan puting susu tertarik ke dalam. B. Puting susu lecet dan nyeri Masalah tersering dalam menyusui adalah puting nyeri/lecet, sekitar 57% dari ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putingnya. Penyebab : 1. Kebanyakan puting susu nyeri/lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik menyususui, yaitu bayi tidak menyusu sampai area areola mammae. Bila bayi menyusu hanya pada puting susu, maka bayi akan mendapat asi sedikit karena gusi bayi tidak menekan pada daerah sinus laktiferus, sedangkan pada ibunya akan terjadi nyeri/kelecetan pada puting susunya. 2. Selain itu puting yang lecet juga dapat disebabkan oleh moniliasis pada daerah mulut bayi yang menular pada puting susu ibu 3. Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk mencuci puting susu. 4. Keadaan ini juga dapat terjadi pada bayi dengan lidah yang pendek, sehingga menyebabkan bayi sulit menghisap sampai areola mammae dan hisapan hanya pada putingnya saja. 5. Rasa nyeri ini juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusui kurang hati-hati. Penanganan: 1. Bayi harus disusukan terlebih dahulu pada puting yang normal/yang lecetnya lebih sedikit. Untuk menghindari tekanan lokal pada puting. Maka posisi menyusu harus sering dirubah. Untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi frekuensi lamanya menyusui. Disamping itu kita harus yakin bahwa teknik menyusui bayi adalah benar, yaitu bayi harus menyusu sampai areola mammae. Untuk menghindari payudara yang bengkak, ASI dikelurkan dengan tangan/pompa, kemudian diberikan dengan sendok, gelas, atau pipet.
42

2. Setiap kali habis menyusui, bekas ASI tidak perlu dibersihkan, tetapi dianginanginkan sebentar agar kering dengan sendirinya. Karena bekas berfungsi sebagai pembalut puting dan sekaligus sebagai anti infeksi. 3. Jangan menggunakan sabun, alkohol atau zat iritan lainnya untuk membersihkan puting susu. 4. Pada puting susu bisa dibubuhkan minyak kelapa yang telah dimasak terlebih dahulu. 5. Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam), sehingga payudara tidak sampai terlalu penuh dan bayi yang tidak terlalu lapar akan menyusu tidak terlalu rakus. 6. Periksalah apakah bayi tidak menderita moniliasis (infeksi), yang dapat menyebabkan lecet pada puting susu ibu. Kalau ditemukan gejala moniliasis, dapat diberikan nistatin. C. Payudara bengkak Pembengkakan payudara terjadi karena ASI tidak disusu dengan adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang menyebabkan terjadinya pembengkakan. Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga atau keempat sesudahibu melahirkan. Statis pada pembuluh darah dan limfe akan mengakibatkan menigkatkan tekanan intraduktal, yang akan mempengaruhi beberapa segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat, akibatnya payudar sering terasa penuh, tegang serta nyeri, kemudian diikuti penurunan produksi ASI. Gejala : Payudara yang mengalami pembengkakan tersebut sangat sukar disusu oleh bayi, karena kalang payudara lebih menonjol, puting lebih datar dan sukar dihisap oleh bayi. Bila keadaan suda demikian, kulit pada payudara nampak lebih mengkilat, ibu merasa demam dan payudara terasa nyeri. Penanganan : 1. Masase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui. 2. Kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri. Bisa dilakukan selang-seling dengan kompres panas, untuk melancarkan aliran darah payudara. 3. Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk melancarkan aliran ASI dan menurunkan tegangan payudara.
43

Pencegahan : 1. Apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir. 2. Susukan bayi tanpa dijadwal. 3. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produk ASI melebihi kebutuhan bayi. 4. Melakukan perawatan payudara pasca natal secara teratur. D. PENGELUARAN AIR SUSU KURANG Penyebabnya: Isapan pada putting susu jarang, atau diisap terlalu singkat Metode isapan bayi kurang efektif Bayi sudah mendapat makanan tambahan hingga keinginan untuk menyusu berkurang. Nutrisi (makanan) ibu kurang sempurna stress atu cemas Obat-obatan yang menghambat sekresi air susu

E. SALURAN SUSU TERSUMBAT (OBSTRUCTIVE DUCT) Suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih duktus laktiferus. Penyebab : 1. Tekanan jari ibu pada waktu menyusui. 2. Pemakaian BH yang terlalu ketat. 3. Komplikasi payudara bengkak, yaitu susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan sehinnga merupakan sumbatan. Gejala : Pada wanita yang kurus, gejala berupa benjolan yang terlihat dengan jelas dan lunak pada perabaan. Payudara pada daerah yang mengalami penyumbatan terasa nyeri dan bengkak yang terlokalisir. Penatalaksanaan : Saluran susu yang tersumbat ini harus dirawat sehingga benar-benar sembuh, untuk menghindari terjadinya radang payudara (mastitis).
44

Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak, dapat dilakukan masase serta kompres panas dan dingin secara bergantian. Ibu dianjurkan untuk mengeluarkan ASI dengan tangan atau dengan pompa setiap kali setelah menyusui, bila payudar masih terasa penuh. Ubah-ubah posisi menyusui untuk melancarkan aliran ASI.

Pencegahan : Perawatan payudara pasca natal secara teratur, untuk menghindari terjadinya statis aliran ASI. Posisi menyusui yang diubah-ubah Mengenakan BH yang menyangga, bukan yang menekan.

F. MASTITIS ATAU RADANG PAYUDARA

Definisi Mastitis adalah infeksi di jaringan pada payudara yang menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, panas, dan warna kemerahan pada payudara. Penyebab : 1. Payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat, akhirnya terjadi mastitis 2. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadi payudara bengkak. 3. BH yang terlalu ketat, mengakibatkan segmental engorgement. Kalau tidak dengan adekuat, bisa terjadi mastitis 4. Ibu yang diit jelek, kurang istirahat, anemi akan mudah terkena infeksi.
45

GEJALA Tanda dan gejala radang payudara dapat muncul tiba-tiba, antara lain:

Lemas atau merasa tidak sehat Payudara membengkak Rasa nyeri atau rasa panas terbakar yang terjadi terus-menerus atau selama menyusui Kulit kemerahan, seringkali berbentuk seperti prisma segitiga tidak beraturan Demam 38,3 C

FAKTOR RISIKO Hal-hal yang meningkatkan risiko mastitis antara lain:

Puting yang sakit atau luka, walaupun mastitis juga bisa terjadi tanpa adanya luka pada kulit Sudah pernah mengalami mastitis sebelumnya Hanya menggunakan satu posisi menyusui, yang bisa jadi tidak sepenuhnya mengosongkan payudara Memakai BH yang terlalu ketat, sehingga menghambat aliran asi

Penatalaksanaan : 1. Menyusui diteruskan. Pertama bayi disusukan pada payudar yang terkena selama dan sesering mungkin, agar payudara kosong, kemudian pada payudar normal 2. Berilah kompres panas, bisa menggunakan shower hangat atau lap basah panas pada payudara yang terkena. 3. Ubahlah posisi menyusui dari waktu-kewaktu, yaitu dengan posisi tiduran, duduk atau posisi memegang bola (foot ball position) 4. Pakailah baju/ BH longgar. 5. Istirahat yang cukup, makanan yang bergizi. 6. Banyak minum sekitar 2 liter per hari. 7. Dengan cara seperti tersebut diatas biasanya peradangan akan menghilang setelah 48 jam, jarang sekali menjadi abses. Tetapi bila dengan cara-cara seperi tersebut diatas tidak ada perbaikan setelah 12 jam, maka diberikan antibiotikselama 5-10 hari dan analgesik. G. ABSES PAYUDARA

46

Harus dibedakan antara abses dan mastitis. Abses payudara merupakan kelanjutan/komplikasi dari mastitis. Hal ini disebabkan karena meluasnya peradangan dalam payudara tersebut. Gejala ibu tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih merah mengkilap, benjolan lebih lunak karena berisi nanah. Sehingga perlu diinsisi untuk mengeluarkan nanah tersebut. Pada abses payudara perlu diberikan antibiotika dosis tinggi dan analgesik. Sementara bayinya hanya disusukan tanpa dijadwal pada payudara yang sehat saja. Sedangkan ASI dari payudara yang sakit diperas sementara (tidak disusukan). Setelah sembuh, bayi bisa disusukan kembali. Penanganan 1. Teknik menyusui yang benar. 2. Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian
3. Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui bayinya.

4. Mulailah menyusui pada payudara yang sehat. 5. Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap dikeluarkan. 6. Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik. 7. Rujuk apabila keadaan tidak membaik

47

Anda mungkin juga menyukai