Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

KAPITA SELEKTA ILMU SOSIAL


Bank Konvensional dan Bank Syariah
Fakultas
Fakultas Ilmu Komunikasi

Program Studi

Bidang Studi Advertising and Marketing Communication

Tatap Muka

Disusun Oleh
Tim Teaching dengan Desiana, M.Si Muhamad Rosit, M.Si

12

Abstract
Lembaga keuangan, baik bank konvensional dan bank syariah mempunyai peran penting bagi aktivitas perekonomian. Peran strategis bank tersebut diharapkan sebagai wahana yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien kearah peningkatan hidup rakyat. Lembaga keuangan merupakan perantara keuangan yang juga diharapkan sebagai prasarana pendukung yang sangat vital untuk kelancaran perekonomian. Keduanya, baik Bank Konvensional dan Bank

Kompetensi
Diharapkan mahasiswa dapat mempelajari dan mengerti serta memahami Sistem Perbankan konvensional dan Bank

Syariah memiliki prinsip dalam menjalankan sirkulasi perekonomiannya.

Syariah

Definisi Bank
Definisi mengenai bank yang dikutip di bawah ini pada dasarnya tidak berbeda satu sama lain. Ada yang mendefinisikan bank suatu badan usaha yang bertugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga. Sedangkan definisi lain mengatakan bank adalah suatu badan yang tugas utamanya permintaan sebagai kredit bank perantara pada adalah untuk suatu menyalurkan badan yang penawaran Penulis usaha dan lain waktu yang ditentukan.

mendifinisikan

utamanya

meniptakan kredit, Prof G.M Veryn Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat alat penukar baru berupa uang giral. Abdurrahman dalam ensiklopedia ekonomi keuangan dan

perdagangan menjelaskan bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain lain. Definisi bank menurut undang undang No 14/1967 Pasal 1 tentang pokok-pokok perbankan adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Sedangkan lembaga keuangan menurut undang-undang tersebut adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegitannya di bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.

1 3

Kapitas Selekta Ilmu Sosial Muhamad Rosit, M.Si


Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

Jenis Lembaga Keuangan Bank


Bank Umum Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dimana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Sebagaimana halnya fungsi dan tugas of perbankan Indonesia, yang bank umum juga memberikan agent development bertujuan meningkatkan

pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atas berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Pada mulanya tugas pokok BPR diarahkan untuk menunjang pertumbuhan dan modernisasi perekonomian pedesaan serta mengurangi praktek-praktek ijon dan para pelepas uang. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat, tugas BPR tidak hanya ditujukan bagi msyarakat pedesaan, tetapi juga mencakup pemberian jasa perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah di daerah perkotaan.

Bank Syariah Sekalipun masyarakat Indonesia merupakan masyarakat muslim terbesar di dunia. Kehadiran bank berdasarkan syariah masih relatif baru,
1 3

Kapitas Selekta Ilmu Sosial Muhamad Rosit, M.Si


Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

yaitu baru pada awal tahun 1990an. Namun diskusi tentang bank syariah sebagai basis ekonomi Islam sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Sedangkan prakarsa untuk mendirikan bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majlis Ulama Indonesia pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Lahirnya bank syariah di Indonesia yang merupakan hasil kerja tim perbankan MUI adalah dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani tanggal 1 November 1991. Saat ini BMI sudah memiliki berbagai cabang yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar dan lainnya. Di samping BMI, saat ini juga telah lahir bank syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri bank syariah sebagai cabang dari bank konvensional yang sudah ada, seperti Bank BNI, Bank IFI, Bank BPD Jabar dan bank-bank syariah lain. kota-kota

Produk Bank Syariah 1. Al-wadiah Dikenal dengan nama titipan atau simpanan. Prinsip Al wadiah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si penitip menghendaki. Penerima simpanan disebut yad al-amanah yang artinya tangan amanah. Si penyimpanan tidak bertanggung ajawab atas segala kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada titipan selama hal itu bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan. 2. Pembiayaan dengan bagi hasil

1 3

Kapitas Selekta Ilmu Sosial Muhamad Rosit, M.Si


Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

Dalam bank konvensional untuk penyaluran dananya kita mengenal istilah kredit atau pinjaman. Sedangkan bank syariah untuk penyaluran dananya kita kenal dengan istilah pembiayaan. Jika dalam bank konvensional keuntungan bank diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka dalam bank syariah tidak ada istilah ada bunga akan tetapi bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. Prinsip bagi hasil dalam bank syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat dilakukan dalam 4 akad utama yaitu. A. Al Musyarakah Adalah akad kerja sama antar dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing masing pihak memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Al Musyarakah dalam praktik perbankan diaplikasikan dalam hal pembiayaan proyek. Dalam hal ini nasabah yang dibiayai dengan bank sama-sama menyediakan dana untuk melaksanakan proyek tersebut. Keuntungan dari proyek dapat dibagi sesuai dengan kesepakatan untuk bank setelah terlebih dulu mengembalikan dana yang dipakai nasabah. B. Al Mudharabah Adalah akad kerja sama antara dua pihak, dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian dari si pengelola maka si pengelola yang bertanggung jawab. Dalam praktiknya Mudharabah terbagi menjadi dua jenis yaitu Mudharabah Muthlaqah dan Mudharabah Muqayyadah. Pengertian Mudharabah Muthlaqah merupakan kerjasama antara pihak pertama dan pihak lain cakupannya lebih luas. Masksudnya tidak dibatasi oleh waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis. Sedangkan Mudharabah Muqayyadah
1 3

Kapitas Selekta Ilmu Sosial Muhamad Rosit, M.Si


Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

merupakan kebalikannya dimana pihak lain dibatasi oleh waktu spesifikasi usaha dan daerah bisnis. C. Al Muzaraah Adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap. Pemilik lahan menyediakan lahan kepada penggarap untuk ditanami produk pertanian dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen. Dalam dunia perbankan kasus ini diaplikasikan untuk pembiayaan bidang plantation atas dasar bagi hasil. D. Al Musaqah Merupakan bertanggung menggunakan bagian atas dan dari Muzaraah yaitu penggarap Imbalan hanya dengan tetap

jawab dana

penyiraman peralatan

dan

pemeliharaan sendiri.

mereka

diperoleh dari prosentase hasil panen pertanian. Jadi tetap dalam konteks adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap. E. Baial Murabahah Merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual harus terlebih dulu memberitahukan harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan yang diinginkannya. F. Baias-salam Yaitu pembelian barang yang diserahkan kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus dianut adalah harus diketahui terlebih dulu jenis, kualitas dan jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk uang. G. Bai al Istishna Merupakan bentuk khusus dari akad Baias Salam, oleh karena itu ketentuan alam Bai al Istishna mengikuti ketentuan
1 3

dan aturan Bai as

Kapitas Selekta Ilmu Sosial Muhamad Rosit, M.Si


Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

Salam. Pengertian bai alistishna adalah kontrak penjualan antara pembeli dengan produsen (pembuat barang). Kedua belah pihak harus saling menyetujui atau sepakat lebih dulu tentang harga dan sistem pembayaran. Kesepakatan harga dapat dilakukan tawar-menawar dan sistem pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara angsuran per bulan atau di belakang. H. Al Ijarab (leasing) Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Dalam praktiknya kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan leasing, baik untuk kegiatan operating lease maupun financial lease. I. Al-Wakalab (Amanat) Artinya penyerahan atau pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak ke pihak lain. Mandat ini harus dilakukakn sesuai dengan apa yang telah disepakati oleh si pemberi mandat. J. Al Kafalab (Garansi) Merupakan jaminan yang diberikan penanggung ke pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab dari satu pihak ke pihak lain. Dalam dunia perbankan dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang. K. Al Hawalah Merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak kepada lain pihak. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan anjak piutang atau factoring.

1 3

Kapitas Selekta Ilmu Sosial Muhamad Rosit, M.Si


Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

L. Ar-Rahn Merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas jaminan yang diterimanya. Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai.

Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah


No 1 2 3 Bank Konvensional Investasi yang halal haram (bebas nilai) Bank Syariah dan Melakukan investasi yang halal saja Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli atau sewa Profit dan (kemenangan pihak) Debitur Hubungan Nasabah falah oriented pada kedua belah kemitraan dengan

Memakai perangkat bunga Profit oriented

4 5

Hubungan antara dan Kreditur Tidak sejenis terdapat

dewan Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai fatwa Dewan Pengurus Syariah

1 3

Kapitas Selekta Ilmu Sosial Muhamad Rosit, M.Si


Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka
Kasmir, Dasar Dasar Perbankan, Jakarta, RajaGrafindo Persada, 2003 Thomas Suyatno dkk, Kelembagaan Perbankan, Jakarta, PT Gramedia, 1997. Malayu S.P Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta, Bumi Aksara, 2002.

1 3

Kapitas Selekta Ilmu Sosial Muhamad Rosit, M.Si


Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai