Anda di halaman 1dari 33

|1

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap jenjang pendidikan memiliki ciri ciri khusus yang membedakannya dengan jenjang pendidikan lainnya. Kekhususan ini dibutuhkan, karena cara penyampaian materi pendidikan perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan kemampuan mental psikologis peserta didik. Adanya ciri khusus pada setiap jenjang pendidikan menyebabkan beberapa kebiasaan belajar yang dikembangkan di jenjang sebelumnya perlu ditinggalkan dan diganti dengan cara belajar yang baru yang lebih sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan mental psikologis siswa. Penyelenggaraan Masa Orientasi Siswa (MOS) di M, merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka memberikan pengenalan mengenai lingkungan sekolah yang akan didudukinya. Disamping itu, kegiatan MOS diadakan sebagai upaya untuk menjembatani siswa mengenal berbagai kekhususan dari jenjang pendidikan barunya, baik yang berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial maupun program belajar. Untuk jenjang SD, SMP, SMA dan SMK, kegiatan MOS disusun dengan memperhatikan kenyataan bahwa : 1. Hari hari pertama adalah masa ketika sebagian besar siswa memasuki lingkungan yang baru, karena teman sekelasnya tidak berasal dari kelas yang sama maupun sekolah yang sama. Pengalaman pengalaman awal dalam lingkungan yang baru datang mempengaruhi kesan umum terhadap lingkungan yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu diusahakan agar kesan awal yang terbentuk terhadap lingkungan sekolah baru adalah kesan yang positif dan menyenangkan yang dapat membangkitkan minat belajar pada hari - hari berikutnya. Siswa-siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan, seperti misalnya ketika mengadakan praktikum kimia, fisika dan biologi. Siswa perlu dibantu untuk mengembangkan kerampilan ini, antara lain dengan mulai mengajak siswa memikirkan makna dari kegiatan MOS. Selain harus menyenangkan juga harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk memikirkan makna pengalaman ini.

2.

3.

B.

Landasan

|2
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistim Pendidikan Nasional ( Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301) ; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan ; Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 112/U/2001 tentang Masa Orientasi Siswa Sekolah; Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif; Surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 5181/C/MN/1998 tanggal 12 juni 1998 perihal kegiatan hari-hari pertama siswa baru SLTP/SLTA. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor 421.1/1217-DISPEND/2013 tentang Penerimaan PEserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2013/2014

2. 3. 4. 5.

6.

C.

Nama, Waktu dan Tempat Kegiatan 1. Nama kegiatan: Masa Orientasi Siswa 2. Waktu 3. Tempat : 15 s.d 17 Juli 2013 : indoor dan atau outdoor di lingkungan sekolah

D. Sasaran Sasaran MOS adalah siswa baru SD, SMP, SMA dan SMK, dengan mengikutsertakan siswa senior, guru dan karyawan sekolah. D. Tujuan 1. Tujuan Umum Secara umum MOS bertujuan: a. Agar siswa baru mengenal kehidupan sekolah dan menyatu dengan warga sekolah dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti kegiatan belajar mengajar. Memberikan kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan pendidikan barunya. Mereka diharapkan mengawali kegiatan pendidikan dengan hal hal yang menggembirakan sambil mengenal dan mempelajari sesuatu yang baru, baik yang berkaian dengan lingkungan fisik, lingkungn sosial maupun dengan cara cara belajar yang baru.

b.

2.

Tujuan Khusus

|3
a. Membantu siswa mengenal lebih dekat dengan lingkungan pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK, sehingga tercipta suasana edukatif dan kondusif ; Mendorong siswa untuk bersikap proaktif dalam mengenali para guru, tenaga pendidikan dan kakak kakak kelasnya, sehingga peserta MOS bisa merasa lebih aman berada bersama mereka ; Membantu siswa baru beradaptasi dan menyatu dengan warga sekolah, dan lingkungan sekolah, mengetahui hak dan kewajiban serta mampu bertanggung jawab dalam kehidupan bersekolah ; Memahami kehidupan sekolah dalam rangka pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala, sehingga fungsi sekolah, guru, siswa dan masyarakat lingkungannya dapat mendukung terwujudnya tujuan pendidikan secara komperehensif Mendorong siswa untuk memiliki kepercayaan diri sehingga berani mengungkapkan pendapat dan aktif mempertanyakan kebenaran pendapat orang lain. Mendorong siswa untuk aktif menambah pengetahuannya melalui pengamatan terhadap lingkungan sekolah yang baru. Memotivasi siswa agar merasa bangga menempuh pendidikan di sekolahnya, sehingga dapat memahami dan melaksanakan aturan aturan sekolah dengan baik.

b.

c.

d.

e.

f. g.

|4
BAB II PROGRAM KEGIATAN Prinsip Prinsip Penyelenggaraan MOS Penyelenggaraan MOS pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK ini berdasarkan prinsip prinsip sebagai berikut: 1. Hari hari pertama masuk sekolah selama tiga hari, diisi dengan kegiatan masa orientasi siswa yang bersifat edukatif dan bukan mengarah kepada tindakan destruktif dan atau kegiatan lain yang merugikan siswa baru baik secara fisik maupun secara psikologis; 2. Kegiatan MOS dilakukan selama jam belajar antara lain dengan ceramah, pengenalan terhadap program dan cara belajar, tata tertib, kegiatan ekstrakulikuler, lingkungan serta visi dan misi sekolah, sebagai awal kearah tebentuknya kultur sekolah yang kondusif bagi proses belajar mengajar; 3. Pelaksanaan MOS harus didasari prinsip mudah, murah, menyenangkan, massal dan meriah. Untuk kegiatan kegiatan MOS perlu disesuaikan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan. 4. Pendanaan pelaksanaan MOS dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah ( APPBS ) 5. Penyelenggaraan MOS bersifat fleksibel/luwes, dapat memilih beberapa acara yang tercantum dalam lampiran juklak ini. Acara yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan. Harus diingat bahwa daftar kegiatan yang dicantumkan dalam lampiran ini adalah alternatif kegiatan yang bukan kegiatan wajib yang harus seluruhnya dilakukan. Bahkan sekolah dibolehkan mengembangkan acara lain, selama acara itu mendukung tercapainya kegiatan MOS. 6. Pelaksanaan MOS harus melibatkan secara aktif guru dan siswa senior karena kegiatan MOS merupakan bagian dari hari efektif belajar. Maka pelaksanaannya diatur Kepala Sekolah, siswa senior tidak diliburkan. 7. Kegiatan MOS dapat dilaksanakan secara terpusat atau secara terpencar. Kegiatan terpusat maksudnya kegiatan yang diikuti sekaligus oleh seluruh siswa baru dan siswa senior dibawah pimpinan seorang fasilitator. Sebaliknya acara terpencar adalah acara yang berlangsung dalam kelompok kelompok/gugus. Tiap kelompok/gugus dipimpin oleh seorang fasilitator yang berbeda. Fasilitator adalah seseorang yang mengendalikan jalannya acara. Orang ini bisa kepala sekolah, guru, tokoh msyarakat, atau kakak kelas. Pembentukan kelompok/gugus tidak berdasarkan kelas A.

|5
kelas yang dibentuk. Jumlah anggota kelompok/gugus dapat disesuaikan dengan kelompok/gugus. Untuk memperlancar kegiatan yang bersifat terpencar, dapat dibentuk subkelompok/ subgugus yang terdiri dari siswa senior, siswa baru, dan guru. Jumlah tiap subkelompok/ subgugus warga sekolah dibatasi antara 5 10 orang. Penyampaian meteri dalam MOS seminimal mungkin menggunakan metode ceramah dan tidak diperbolehkan mengadakan perpeloncoan dalam bentuk apapun.

8.

9.

B.

Langkah Langkah Pelaksanaan MOS 1. Pembentukan Panitia Panitia MOS sebaiknya sudah selesai dibentuk dan diumumkan sebelum dimulainya liburan akhir tahun pelajaran, sehingga panitia yang ditunjuk dapat melakukan langkah langkah persiapan. 2. Pembentukan gugus/ kelompok Jumlah gugus/kelompok yang dibentuk disesuaikan dengan jumlah siswa. Tiap gugus/ kelompok harus beranggotakan minimal 20 dan maksimal 25 siswa baru. Setelah terbentuk jumlah gugus/ kelompok, bagilah siswa senior dan guru secara merata ke dalam gugus/ kelompok itu. Sedapat mungkin daftar anggota gugus/ kelompok dapat diumumkan sebelum libur akhir tahun pelajaran, agar siswa lama sudah mengetahui gugus/ kelompoknya. 3. Penentuan Koordinator dan Wakil Koordinator Gugus Tugaskan masing-masing satu orang guru sebagai Koordinator Gugus/Kelompok warga sekolah dan satu orang guru lain sebagai Wakil Koordinator 4. Pengarahan Teknis Para Koordinator dan Wakil Koordinator serta instansi terkait lainnya memberikan penjelasan teknis tentang pelaksanaan MOS. 5. Penyusunan Acara MOS Panitia Penyelenggara mengadakan rapat persiapan untuk memilih materi yang sesuai dengan kondisi, yang selanjutnya menyusun jadwal acara, antar gugus dapat mempunyai susunan acara yang berlainan.

|6
Alternatif Materi MOS: MATERI WAJIB 1. 2. 3. 4. Wawasan Wiyata Mandala Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Pembinaan Akhlak dan Budi Pekerti Kewirausahaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. MATERI PILIHAN Dinamika Kelompok Cara Belajar Efektif di Sekolah Olahraga Gembira Pengenalan Sekolah Hak dan Kewajiban Peserta Didik Latihan Klasifikasi/Menyimpulkan Apresiasi Kesenian Latihan Musyawarah, Debat dan Diskusi 9. Kepemimpinan/ Leadership 10. Perkenalan dengan Kakak kelas/ Guru/ tenaga kependidikan 11. Bhakti Sosial 12. Ceramah Anti Narkoba, HIV/ AIDS 13. Pengenalan Kegiatan Ekstra Kulikuler (Pramuka, PMR dll) 14. Ibadah Bersama /Bintal / Materi Pesantren Kilat /Kapita Selekta tentang keagamaan yang dianut Siswa

C.

Alternatif Acara MOS Alternatif acara MOS yang dilampirkan ini dapat dipilih sebagai acara MOS yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing masing. Petunjuk dan contoh mengenai cara menjalankan kegiatan dapat dilihat pada bagian lampiran. CONTOH MATERI MEMBUAT SUASANA GEMBIRA DAN MENYENANGKAN ( ICE BREAKING )

1. 2.

3. 4.

Penyambutan Selamat Datang. Sambutan pembukaan oleh Kepala Sekolah dan pengenalan lingkungan sekolah ( kelas, guru, siswa, OSIS, lab/ fasilitas, wawasan wiyata mandala, hak dan kewajiban, program dan cara belajar, tata krama, dll.) Penghangat suasana (perkenalan siswa baru) Olah raga seni gembira (gabungan siswa baru dan siswa senior)

|7

MENAMBAH WAWASAN Kunjungan lapangan yang berkaitan dengan: 1. Lingkungan Hidup : pantai, taman, sungai, pegunungan dll. 2. Kewirausahaan : kolam ikan, koperasi, pasar, sawah, kebun, warung, dll. 3. Bakti Sosial : panti asuhan, yatim piatu, panti jompo, kebersihan, dll.

MENUMBUHKAN SEMANGAT DEMOKRASI SEJAK DINI 1. Presentasi ( laporan hasil kunjungan ), diskusi, debat, tanya jawab 2. Lomba pidato, pengenalan HAM 3. Diskusi kelompok

CONTOH MATERI MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA A. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat. Wiyata : Pendidikan Mandala : Tempat atau lingkungan Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan. Unsur-unsur wiyata mandala: 1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan 2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah. 3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi) 4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru 5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga. B. SEKOLAH DAN FUNGSINYA

|8
Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan: 1. Ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Pandangan hidup/kepribadian 3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya. 4. Kemampuan berkarya. C. FUNGSI SEKOLAH Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARALAT BELAJAR Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah 1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib. 2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras. 3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya. 4. Terpandang sebagai teladan masyarakat di lingkungannya. CONTOH MATERI MATERI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Generasi muda selalu menjadi tumpuan bagi bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan mulia di masa depan. Untuk Indonesia Jaya, semangat generasi muda pemegang estafet perjuangan bangsa senantiasa digelorakan tak mengenal padam, untuk perjuangan dan terus berjuang demi kekukuhan kejayaan bangsa. Saat ini dalam diri generasi muda, selain kemampuan berinovasi dan berpartisipasi produktif dalam pembangunan, tumbuh dan kembangnya jiwa nasionalisme dan patriotisme sangat diharapkan. Untuk itu, generasi muda Indonesia sebagai penerus nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan berkewajiban mengawal dan melestarikan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah diwariskan oleh founding father kita, yakni : UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 1. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 (UUD 1945)

D.

|9
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis (basic law) dan sekaligus sebagai konstitusi pemerintahan Negara RI. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar Negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, kemudian dikukuhkan kembali oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959 karena terjadi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. UUD 1945 pada tahun 1988 mengalami perubahan (amandemen) karena tuntutan reformasi, yang bertujuan menyempurnakan aturan dasar tatanan dasar Negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan Negara hokum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Dalam kehidupan masyarakat UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber tertib sosial yang berlaku dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, sehinga terwujud kehidupan bermasyarak yang tertib dan harmonis. 2. Pancasila Sekarang banyaknya prinsip : kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilanganya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini-dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa-namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulsh kita mendirikan Negara Indonesia kekal dan abadi (Pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 di BPUPKI). Pada paragraf keempat Preambule (pembukaan) UUD 1945 tercantum lima sendi utama penyusunan Pancasila, dan pada Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 terjabarkan kelima azas Pancasila menjadi 36 butir, dan disebut Eka Prastia Pacakarsa. Dengan Tap No. I/MPR/2003 diganti menjadi 45 butir Pancasila. Jabaran kelima azas tersebut bermanfaat untuk pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat yang dinamis dan harmonis, yang diharapakan terwujud masayarakat madani. Pancasila, selain sebagai ideologi dasar bagi Negara juga menjadi falsafah hidup berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia. Pancasila pernah mengalami goncangan hebat ketika terjadi Gerakan 30 September 1965 (G30SPKI), yang ingin mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi Komunis, yang akhirnya dapat digagalkan. Untuk mengenang dan memperingatinya maka pada tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

| 10
3. Bhineka Tunggal Ika Bhineka tunggal ika tan hana dharma magrwa Kutipan ini dari pupuh 139 bait 5 Kakawin Jawa Kuno yaitu Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular. Artinya : Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran. Bhineka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Secara harafiah Bhineka Tunggal Ika diterjemahkan Beraneka Satu Itu, yang bermakna meskipun berbeda -beda tetapi pada hakekatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Seboyan ini mencerminkan harapan dan realitas hidup masyarakat Indonesia yang beraneka ragam latar belakang bahasa, agama, kepercayaan, ras, dan suku bangsa tetapi tetap membina persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang besar dan disegani. Komponen bangsa kita yang majemuk (prural) sangat berperluang terjadinya konflik (pertikaian) horisontal, untuk merdap itui ditetapkan dan diterapkan sejumlah action-plann sehingga upaya mengedepankan kesatuan dan persatuan di atas beragam perbedaan latar belakang dapat diwujudkan. Melalui bahasa Indonesia, kebudayaan nasional, sistem komunikasi nasional (Satelit PALAPA), dan pemeratan pembangunan diharapkan dapat mewujudkan harapan mulia tersebut. Jika disikapi positif dan arif, keanekaragam bangsa kita merupakan anugerah dan potensi yang luar biasa untuk pembangunan nasional menuju bangsa yang maju, madhani dan disegani. Negara Kesatuan Republik Indobesia (NKRI) NKRI adalah harga mati! tidak sekedar semboyan dan upaya konkrit dari komponen pertahanan-kemanan TNI-POLRI saja, tetapi diharapakan juga sudah jiwa yang mendarah daging bagi seluruh komponen bangsa ini. Seluruh komponen bangsa diberbagai wilayah Indonesia berkuwajiban ikut pertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI. Sikap tegas dan jiwa rela berkorban harus dikobarkan menyusul sejumlah upaya mengganggu stabilitas dan keutuhkan NKRI beberapa waktu terakhir. Pengambilan sejumlah potensi alam di darat dan di laut oleh warga asing tanpa ijin, pengeseran batas wilayah dengan negara tetangga, pengakuan (baca=pencaplokan) sejumlah pulau di wilayah perbatasan dengan Negara tetangga, merupakan contoh konkrit upaya mengganggu kedaulatan NKRI dari kekuatan asing. Sedangkan dari

4.

| 11
dalam negeri muncul berbagai upaya sejenis, seperti : radikalisme dan makar untuk pendirian Negara Islam Indonesia, terorisme, dan separtisme kedaerahan di propinsi Papua. Nasionalisme dan patriotisme komponen bangsa merupakan harga mati yang seimbang dengan usaha mempertahankan utuh dan tegaknya NKRI di muka bumi ini, bahkan dengan generasi muda yang semakin tanggap dan tangguh memungkinkan NKRI yang kokoh dan disegani dipercaturan kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia.

CONTOH MATERI MATERI AKHLAQUL KARIMAH ATAU TATA KRAMA SISWA Akhlaqul Karimah atau Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih. Orang tua Anda melatih Anda cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku Anda menjadi kebiasan. Tata krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambabt ke lingkungan yang lebih luas. Tata krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa tata kram adalah kebiasaan sopan santun yang dispakati dalam lingkungan pergaulan antara manusia setempat. Akhlaqul Karimah adalah kosa kata bahasa Aran yang berarti Aqhlaq artinya tata karma, perilaku dan budi pekerti sementara Tata Krama sendiri terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Tata krama berarti adat sopan santun, kebiasaan sopan santun. Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang yang berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan. Namun penampilan itu hanyalah polesan saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka dendam, egois, suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang bertype durian, penampilan tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka menolong dan menghargai orang lain. Kulit durian memang tajam dan kasar, tetapi buah durian terasa enak kalau dimakan. Makna tata krama yang sesungguhnya bukanlah seperti kedondong yang licin kulitnya dan masam rasanya, demikian pula makna tata krama

| 12
bulanlah seperti durian yang tajam tapi enak rasanya. Kedua-duanya sama merugikan. Macam-macam tata krama: 1. Tata krama pergaulan Komunikasi sebagai sifat alami manusia Komunikasi dan tata krama pergaulan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Ada beberapa kunci pokok yang perlu dicamkan dalam masalah komunkasi: a. Perlakuan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. b. Setiap orang mempunyai perbedaan-perbedaan perorangan tidak ada kembar satu telur yang sama. c. Kenal dulu baru sayang, makin kenal makin sayang, tak kenal makin tak sayang. 2. Tata krama berkenalan Kedua belah pihak saling menyebutkan nama, saling memandang, berjabatan tangan, tidak mengayun-ayunkan tangan. 3. Tata krama bertamu Hendaknya berjanji dahulu dan datang tepat waktu. 4. Tata krama berbicara Berkata peliharalah lidah, jangan menyinggung perasaan Jangan memotong pembicaraan orang lain Perhatikan Anda berbicara dengan siapa 5. Tata krama berpenampilan a. Cara menggunakan pakaian Kalau pakai seragam sekolah harus dimasukkan pakai dasi sabuk hitam (seragam putih abu-abu) Pada waktu olahraga pakailah pakaian dan olahraga Memakai pakaian harus cocock denagn situasi dan tempat b. Cara berjalan bersama Laki-laki harus melindungi wanita Kalau ada dua wanita dan satu pria, pria berjalan di sisi yang berdekatan dengan lalu lintas Kalau ada dua pria dan satu wanita, wanita ada di tengah. c. Tata cara makan Cicipilah makan dan minuman dengan tidak bersuara. Jika batuk pada waktu makan tutupi mulut. Berdoa sebelum makan. d. Tata cara menggunakan fasilitas umum Buang sampah pada tem patnya

| 13
Jagalah kebersihan baik di dalam kelas maupun di sekitar halaman. Taman umum harus ikut kita jaga kebersihannya. Sopan berkendara di jalan. Kebiasaan merokok Siswa SMA Negeri 16 Surabaya dilarang membawa maupun merokok.

e.

CONTOH MATERI MATERI BELAJAR EFEKTIF Sudah efektifkah belajarmu? Bagaimana hasilnya? Sesuaikah hasil yang kalian capai dengan tujuan yang kalian inginkan? Berikut adalah cara belajar efektif yang dapat kalian gunakan selama belajar di SMAN 16 Surabaya, agar hasilmu akan optimal sehingga benarbenar sesuai dengan tujuanmu. Berikut TIP yang dapat kalian ikuti. Lakukan dengan baik saran-saran ini. PENGATURAN JADWAL BELAJAR Pengaturan Waktu sangat penting agar semua yang kalian inginkan dapat dilakukan sebaik-baiknya. Tanpa pengaturan Waktu yang baik, seringkali beberapa hal yang harus kalian lakukan malahan belum dilakukan karena tidak kebagian Waktu lagi. Oleh karena itu, buatlah jadwal belajar yang tepat sehingga kalian dapat mengatur dan memprioritaskan belajar disamping aktivitas keluarga, dan lain-lain. Pedoman: Perhatikan waktumu. Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu. Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia. Ketahuilah kapan kamu produktif. Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat membantu untuk: Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya. Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.

| 14
Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu dengan lebih nyaman. Rencana Jadwal Belajar Efektif: Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan. Prioritaskan tugas-tugas. Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas. Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review. Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar. Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar. Rencanakan juga "deadline". Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari. Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan. Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri! MENETAPKAN TUJUAN/MEMBUAT JADWAL Latihan: Cantumkan banyaknya waktu yang kalian gunakan untuk aktivitas harian dalam bentuk jam. Evaluasi pengaturan waktu kalian: Berapa banyak waktu kalian yang diluangkan untuk mencapai tujuan kalian di atas? Apakah penempatan waktu kalian mencerminkan prioritas kalian? Bisakah jam kosong kalian digunakan untuk mencapai prioritas kalian? Latihan: Mengatur tugas-tugas; kendalikan stres Keuntungan dari jadwal ini: Jadwal tertulis membuat rasa tanggung jawab lebih mudah diatur Tugas-tugas yang terjadwal lebih dapat diselesaikan Jika kalian sudah membaca dan membuat pekerjaan rumah, kalian akan terhindar dari keharusan untuk belajar mendadak sebelum ujian. Buat jadwal kalian:

| 15
Kalender semester: Ambil jadwal semester dari sekolah kalian. Masukan tanggal-tanggal penting, seperti ujian tengah and akhir semester, hari besar, hari libur, minggu tenang, dan lain-lain. Masukan tangal-tangal untuk ulangan dan ujian, tugas-tugas dan naskah-naskah penting, dan aktivitas sosial. Letakan jadwal ini di tempat belajar kalian sebagai pengaraha dan pentunjuk, dan mencatat kemajuan kalian. Latihan: Buat Daftar untuk melakukan sesuatu Jadwal Mingguan Taksiran Masukan semua aktivitas-aktivitas, seperti kelas-kelas, waktu belajar, pertemuan-pertemuan, waktu kerja, dan aktivitas sosial. Ini lebih mendetail: rencanakan aktivitas-aktivitas kalian tiap jamnya selama seminggu. Jadwal Mingguan Modifikasi dan rinci Jadwal Mingguan Taksiran kalian Evaluasi waktu yang kalian gunakan untuk dapat dimodifikasi menurut prioritas kalian Apakah kalian menggunakan waktu kalian sebaik mungkin untuk mencapai tujuan? Apakah kalian belajar seperti yang kalian jadwalkan untuk belajar? Apakah kalian bisa menggunakan waktu kalian lebih efisien? Jadwal Harian atau "Pekerjaan" Selesaikan semalam sebelum atau pertama kali setiap pagi. Cantumkan apa yang kalian selesaikan hari itu, termasuk tugas-tugas, pertemuan-pertemuan, dan pekerjaan lain Periksa apa yang sudah kalian lakukan Pastikan bahwa dengan jadwal yang sudah kalian buat, kalian dapat mengatur Waktu sebaik-baiknya, dan yang terpenting adalah bahwa kalian tidak akan melanggar jadwal yang telah kalian atur dengan susah payah itu.

| 16

| 17
Lampiran 2

PEMBUKAAN Tujuan a. Mengawali pembukaan MOS secara resmi b. Menyampaikan hal hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan MOS Waktu : 30 60 menit tergantung banyaknya hal yang ingin disampaikan, dan tergantung apakah acara ini disatukan dengan upacara bendera atau tidak. : alat pengeras suara

Peralatan

Langkah Pelaksanaan 1. Seluruh siswa senior dan ssiwa baru serta guru dikumpulkan di tempat pelaksanaan acara 2. Kepala Sekolah menyampaikan ucapan selamat datang pada siswa baru dan himbauan kepada guru serta siswa senior untuk menyambut kedatangan siswa baru dan membantu warga baru ini untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah. 3. Kepala Sekolah menyampaikn hal hal yang dianggap perlu. 4. Kepala Sekolah secara resmi menyatakan dimulainya acara MOS Kemungkinan Variasi Jika acara ini disatukan dengan upacara bendera, maka isi pengarahan Kepala Sekolah dapat diberikan segera setelah upacara selesai.

| 18
Lampiran 3 PENGHANGATAN SUASANA DAN PERKENALAN (1) Tujuan a. Menciptakan suasana yang mengurangi ketegangan siswa baru dan membantu siswa baru untuk merasa aman di lingkungan barunya. b. Memberikan siswa baru kesan yang positif terhadap Masa Orientasi Siswa Waktu Peralatan : 30 40 menit : tidak ada peralatan khusus yang dibutuhkan

Langkah Pelaksanaan a. Para anggota gugus/kelompok sekolah berkumpul di tempat yang ditentukan untuk acara ini. b. Pemimpin acara membagi anggota warga ke dalam subgugus/ subkelompok dengan mengusahakan agar dalam tiap subgugus / kelompok ada siswa baru dan siswa senior. c. Pemimpin acara meminta setiap subgugus membentuk barisan dengan ketentuan urutan baris dari depan sampai belakang harus berdasarkan abjad nama anggota. Dengan demikian secara tidak langsung para anggota akan saling menanyakan nama. d. Setelah semua subgugus / kelompok selesai membentuk barisan, pemimpin acara meminta mereka mengingat urutan itu. Kemudian mereka diminta berbaris menurut ketentuan lain. Sekali ini berdasarkan urutan ulang tahun. Setelah selesai mereka diminta untuk mengingat susunan urutan ini. e. Setelah itu sekali lagi mereka diminta untuk membentuk barisan, misalnya berdasarkan jauh dekatnya rumah dengan sekolah. f. Pemimpin acara kemudian mengatakan bahwa kegiatan selanjutnya tidak boleh dilakukan dengan suara. Mereka diminta kembali untuk membentuk barisan urutan nama dalam abjad, ( tanpa boleh bertanya ) g. Setelah itu pemimpin acara mengajak seluruh peserta menceritakan kesannya terhadap permainan itu. Kemungkinan Variasi a. Ketentuan untuk menyusun urutan dalam barisan bisa diganti dengan hal hal lain misalnya jumlah saudara, banyaknya provinsi yang telah dikunjungi, banyaknya huruf yang dipakai untuk menuliskan nama jalan tempat tinggal masing masing dsb.

| 19
b. Penghangat suasana dapat menggunakan kegiatan yang sama sekali berbeda asal mudah diselenggarakan dan bisa memberikan kesan yang menyenangkan.

| 20
Lampiran 4

PENGHANGAT SUASANA DAN PERKENALAN (2) Topik Kegiatan Memecahkan Gunung Es Tujuan 1. Untuk menghilangkan sekat pemisah atau rasa kaku diantara peserta, sehingga tercipta suatu suasana yang dinamis, 2. Untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar saling mengenal antara satu dengan yang lainnya. 3. Untuk mempercepat proses interaksi sehingga kegiatan selanjutnya dapat berjalan lebih lancar. Langkah Pelaksanaan a. Tahap Pembagian Kelompok Terdapat banyak cara untuk membagi kelompok peserta dalam suatu kegiatan. Cara yang paling lazim ditempuh adalah dengan langsung memasukkan nama peserta dalam kelompok. Cara tersebut sah sah saja, tetapi tentu terasa kaku dan peserta menjadi pasif. Agar suasana MOS dinamis dan peserta menjadi aktif, pemandu dapat menempuh cara pembagian kelompok seperti pada contoh atau dengan variasi sendiri. b. Ulasan Setelah selesai tahap perkenalan, pemandu diharap dapat menyampaikan ulasan kepada para peserta program MOS tentang hikmah dari seluruh rangkaian Memecah Gunung Es yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 10 menit. Pokok pokok ulasan yang dapat disampaikan antara lain sbb: Secara alami jika sekelompok orang tidak saling mengenal berada dalam suatu lingkungan baru, hal pertama yang nampak hanyalah penampilan luar pribadi mereka, terkesan dingin dan kaku. Mereka diibaratkan puncak puncak gunung es yang muncul di permukaan air. Hal ini dapat terjadi pula pada peserta MOS, terutama pada hari hari pertama, karena semua peserta adalah siswa baru. Untuk mengantisipasi masalah di atas, perlu diberikan dinamika kelompok dengan topik kegiatan Memecahkan Gunung Es. Melalui topik kegiatan ini diharapkan para peserta MOS dapat saling mengenal lebih jauh dan dapat mencairkan kebekuan dan kekakuan antara

| 21
mereka. Dengan demikian, para peserta lebih siap untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.

Contoh : Kegiatan Pembagian Kelompok

1. 2. 3. 4. 5.

Judul Waktu Jumlah Peserta Tempat

: Kawan Bernyanyi : sekitar 15 menit : 5 8 orang per kalompok : di dalam kelas

Perlengkapan : a. Kotak untuk tempat potongan kertas b. Potongan kertas ( 4 x 7 cm ) yang jumlahnya sebanyak peserta. Pada potongan kertas dicantumkan judul lagu. Jumlah judul lagu sebanyak kelompok yang akan dibentuk. Prosedur a. Pemandu mengumumkan bahwa kelas akan dibagi ke dalam beberapa kelompok. b. Pemandu mencapur aduk potongan potongan kertas yang telah diberi judul lagu dalam kotak di depan kelas. c. Pemandu meminta setiap peserta untuk mengambil selembar potongan kertas dari kotak dengan menutup mata d. Setelah tiap peserta telah mendapatkan potongan kertas, mereka diminta untuk menyanyikan lagu yang mereka peroleh, namun tidak terlalu keras. e. Pemandu menugaskan peserta untuk mencari kawan yang menyanyikan lagu yang sama. f. Selama melakukan pencarian, peserta harus dalam keadaan sedang bernyanyi, dilarang berbicara dan bertanya. g. Setelah mereka menemukan kawan kelompoknya, mereka diminta untuk duduk berkelompok berdasar kesamaan lagu yang mereka nyanyikan.

6.

| 22

Contoh : Kegiatan Perkenalan 1. 2. 3. Judul Waktu : Kartu Nama Acak : sekitar 35 menit

Bahan : a. Kartu kosong berukuran 7 x 10 cm sejumla peserta b. Alat tulis c. Kotak untuk menempatkan kartu Prosedur a. Pemandu memberikan kartu kosong pada tiap peserta b. Peserta diminta untuk menulis pada kartu tersebut yaitu nama lengkap dan asal sekolah c. Setelah ditulis lengkap, kartu dikumpulkan kembali pada kotak, lalu dicampur aduk oleh pemandu d. Peserta diminta untuk mengambil kartu dengan memejamkan mata. e. Setelah mendapatkan kartu nama, mereka harus mencari pemilik kartu nama. f. Hal pertama yang dilakukan setelah menemukan pemilik kartu nama tsb, peserta harus memperkenalkan diri lalu mewawancarai pemilik kartu tentang biodata selengkapnya. g. Setelah waktu wawancara cukup, para peserta kembali ke tempat masing masing. h. Setiap peserta diminta memperkenalkan kepada seluruh kelas tentang pemilik kartu nama serinci mungkin sesuai dengan data yang telah berhasil dicatatnya.

4.

Contoh : Kegiatan Perkenalan 1. 2. Judul Waktu : Ki-Ka : sekitar 30 menit

| 23

3.

Prosedur : a. Pemandu meminta kepada peserta untuk duduk melingkar dalam masing masing kelompok, sehigga dapat saling melihat. b. Setiap peserta menghitung, lalu mereka harus mengingat nomor hitungannya c. Peserta diminta untuk memperkenalkan diri kepada seluruh peserta. d. Pemandu lalu menjelaskan aturan mainnya bahwa ia akan berkata ki-ka, ki-ka, ki-ka,.. bunyi terakhir pemandu harus diperhatikan yaitu bisa ki, ka, atau ka -ki. Pada sat bersamaan, pemandu menyebutkan nama salah satu peserta. e. Pemandu menjelaskan kunci permainan yaitu sbb: Jika buyi terakhir jatuh pada ki, maka peserta yang disebut harus berdiri dan menyebukan nama kawan di sebelah kirinya. Jika jatuh pada ka, maka peserta yang disebut juga harus mempekanalkan kawan di sebelah kanannya. f. Begitulah seterusnya, sampai waktu memungkinkan.

Lampiran 5 PROGRAM CARA BELAJAR 1. Tujuan

| 24
Mengetahui isi program pengajaran dan cara belajar yang efektif di tingkat SMP, SMA dan SMK 2. Waktu : 45 menit

3. Peralatan : alat tulis, soal soal untuk kuis, alat peraga ( tidak mutlak harus ada ) 4. Langkah Pelaksanaan : a. Seluruh anggota kelompok berkumpul di tempat pelaksanaan kegiatan b. Pemimpin acara memberikn informasi mengenai isi program belajar SMP, SMA dan SMK dan cara cara belajar yang efektif. c. Setelah penjelasan selesai, peserta dipersilahkn untuk bertanya. d. Jika tidak ada pertanyaan dan waktu masih memungkinkan, kuis bisa dilaksanakan. e. Pemandu membacakan pertanyaan yang bisa dijawab berebut oleh setiap subgugus. Subgugus yang berhasil menjawab pertanyaan terbanyak, memenangkan permainan ini. 5. Kemungkinan Variasi a. Subgugus dapat diminta memberikan pertanyaan secara tertulis. b. Kelompok pemenang dapat diberikan hadiah sebagai penghargaan dan penambah semangat kegiatan.

Lampiran 6 WAWASAN WIYATA MANDALA 1. Tujuan

| 25
Membuat siswa mengenal dan memahami Wawasan Wiyata Mandala di sekolah. 2. 3. 4. Waktu : 30 45 menit

Peralatan : tidak dibutuhkan peralatan khusus

Langkah Pelaksanaan a. Seluruh anggota gugus/ kelompok berkumpul di tempat pelaksanaan kegiatan. b. Pemimpin acara memberikan informasi tentang lingkungan sekolah dalam rangka Wawasan Wiyatamandala c. Pemimpin acara memberikan kesempatan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan para peserta tersebut. 5. Kemungkinan Variasi a. Informasi dapat diberikan saat upacara bendera atau upacara penutupan b. Informasi dalam gugus kelompok dapat dilanjutkan dengan kuis c. Informasi dapat dilanjutkan dengan lomba membuat poster/ karikatur/ kartun yang berisi anjuran pelaksanaan Wiyata Mandala

Lampiran 7

OBSERVASI LINGKUNGAN DALAM RANGKA WAWASAN WIYATA MANDALA

| 26

1.

Tujuan Membantu siswa mengenali lingkungan sekolah sebagai bagian dari Wiyata Mandala 2. 3. Waktu Peralatan : 60 menit : a. satu lembar kertas polos untuk tiap siswa b. alat tulis

4.

Langkah Pelaksanaan a. Seluruh anggota gugus/ kelompok berkumpul di tempat pelaksanaan kegiatan b. Pemimpin acara menugaskan siswa lama untuk menjelaskan gambaran mengenai lingkungan sekolah. c. Para siswa baru ditugaskan untuk membuat peta sekolah berdasarkan informasi yang diterima dari siswa lama d. Siswa lama diminta untuk mengoreksi hasil peta yang dibuat peserta e. Sisa waktu dapat digunakan untuk tanya jawab dan komentar dari para siswa

Lampiran 8

HAK DAN KEWAJIBAN SISWA BARU

1.

Tujuan

| 27
Membantu siswa baru mengenali hak dan kewajibannya di sekolah baru 2. 3. 4. Waktu Peralatan : 45 menit : tidak dibutuhkan peralatan khusus

Langkah Pelaksanaan a. Seluruh anggota gugus / kelompok berkumpul di ruangan kelas atau tempat lain yang memadai b. Pemimpin acara menjelaskan mengenai hak dan kewajiban siswa baru c. Setiap subgugus / siswa ditugaskan untuk membuat ringkasan mengenai hak dan kewajiban siswa baru d. Tiap wakil subgugus / siswa membacakan hasil ringkasannya di depan kelas Kemungkinan Variasi a. Tugas membuat kuis/ sosiodrama b. Tugas membuat ringkasan bisa diganti misalnya membuat puisi,

5.

dll.

Lampiran 9 SENI GEMBIRA

1.

Tujuan a. Mendorong siswa untuk menghargai hal hal yang berkaitan dengan kesenian

| 28
b. 2. 3. 4. Memberi kesempatan para siswa untuk berekspresi : 60 90 menit : tidak dibutuhkan peralatan khusus

Waktu Peralatan

Langkah Pelaksaaan a. Seluruh anggota gugus/ kelompok berkumpul di tempat pelaksanaan kegiatan b. Tiap gugus/ kelompok diberi waktu 20 menit untuk merundingkan suatu ekspresi seni yang akan mereka lakukan, dengan catatan lama penampilan maksimum 5 menit. c. Setelah kesempatan berunding habis, pemimpin acara mengundi nomor urutan penampilan masing masing kelompok. d. Di akhir acara, pemimpin acara mengumumkan gugus/ kelompok yang dinilai terbaik. 5. Kemungkinan Variasi a. Gugus / kelompok terbaik bisa diberikan hadiah b. Pemimpin acara dapat mempersempit pilihan ekpresi seni dengan menentukan jenis keseniannya melalui kocokan.

Lampiran 10

LOMBA OLAHRAGA GEMBIRA

1.

Tujuan a. Memberikan selingan bagi acara acara yang lebih berorientasi pada berpikir

| 29
b. 2. 3. 4. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam MOS : 30 45 menit : disesuaikan dengan jenis olahraga yang dipilih

Waktu Peralatan

Langkah Pelaksanaan a. Seluruh anggota gugus/ kelompok berkumpul di tempat pelaksanaan kegiatan b. Pemimpin acara menentukan jenis olahraga yang akan dipertandingkan antar gugus / kelompok ( misalnya tarik tambang, lari kencang, makan kerupuk, dsb ) c. Pemimpin acara memimpin pelaksanaan lomba Kemungkinan Variasi Kegiatan olahraga gembira dapat dilakukan lebih dari satu kali dan bersifat menyenangkan.

5.

Lampiran 11

PENGEMBANGAN SIKAP DEMOKRATIK

1.

Tujuan Menanamkan kesadaran pada para siswa bahwa setiap orang berhak berbeda pendapat

| 30
2. 3. 4. Waktu Peralatan : 60 menit : tidak dibutuhkan peralatan khusus

Langkah Kegiatan a. Seluruh anggota gugus / kelompok berkumpul di tempat pelaksanaan kegiatan. b. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan kegemaran mereka dan cita cita mereka kelak c. Mereka juga diminta untuk mendikusikan apa yang kira kira terjadi apabila semua orang diharuskan mempunyai kegemaran yang sama dan cita cita yang sama, lalu diminta untuk menjelaskan hasil diskusi tersebut. d. Pemimpin acara menjelaskan prinsip dasar demokrasi yaitu bahwa setiap orang punya hak untuk berbeda pendapat. Setiap orang kegemaran yang berbeda sesuai dengan minatnya. 5. Kemungkinan Variasi Pertanyaan tentang kegemaran bisa diganti dengan pertanyaan tentang favorit atau makanan kesukaan

Lampiran 12

BAKTI SOSIAL 1. Tujuan Membantu siswa menumbuhkan kesadaran akan kepeduliannya terhadap lingkungan sosial masyarakat Waktu : disesuaikan dengan kondisi sekolah

2.

| 31
3. 4. Peralatan : disesuaikan dengan kebutuhan

Langkah Pelaksanaan a. Seluruh anggota gugus / kelompok berkumpul di sekolah b. Pemimpin acara menjelaskan kepada tiap subgugus / kelompok yang berkaitan dengan bakti social yang akan dilaksanakan c. Bakti social (bila perlu) dapat dilakukan dengan mengunpulkan sumbangan sukarela untuk diberikan ke panti asuhan, panti jompo, dll. d. Masing masing perwakilan subgugus/ kelompok menuju ke lokasi yang telah ditentukan untuk melakukan bakti social

| 32

BAB III PENUTUP Pedoman Pembinaan Masa Orientasi Siswa (MOS) ini merupakan upaya untuk lebih memudahkan penyelenggaraan Masa Orientsi Siswa di SD, SMP, SM/SMK dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi masing masing sekolah. Pedoman Pembinaan ini akan lebih berarti apabila diikuti peran aktif dan kreatif Kepala Sekolah dan unsur sekolah lainnya serta dukungan orang tua, masyarakat dan pemerintah setempat. Mudah mudahan dengan terselenggaranya MOS dapat membantu sekolah meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pembinaan awal kearah terbentuknya kultur sekolah yang kondusif bagi proses belajar mengajar.

| 33

Anda mungkin juga menyukai