Ikuti
A. Penyiapan Lahan
Dua hal penting untuk diperhatikan dalam penyiapan lahan kebun cabai
hibrida dengan system MPHP adalah pemilihan lahan yang memenuhi
persyaratan dan tahapan cara pengolahan tanah.
Adapun persyaratan lahan untuk kebun cabai hibrida dengan system MPHP
yaitu:
1. Tempatnya harus terbuka agar mendapat sinar matahari secara penuh.
2. Lahan bukan bekas penanaman tanaman yang sefamili, seperti kentang,
tomat, terung ataupun tembakau, untuk menghindari resiko serangan
penyakit.
3. Lahan yang paling baik berupa tanah sawah bekas tanaman padi, agar
tidak
perlu membajak cukup berat.
4. Lahan tegalan(tanah kering) dapat digunakan asalkan cukup tersedia air.
Sedangkan tahap-tahap pengolahan tanahnya dilakukan dengan tata
cara sebagai berikut:
1 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
Bila benih cabai akan disemai langsung dalam polybag, sebelumnya polybag
harus diisi dengan media campuran tanah halus, pupuk kandang matang
halus, ditambah pupuk NPK yang dihaluskan serta Furadan atau Curater.
Pedoman untuk campuran adalah tanah halus 2 bagian (2 ember volume 10
liter) + 1 bagian pupuk kandang matang dan halus(1 ember volume 10 liter) +
80 gr pupuk NPK yang dihaluskan (digerus) + 75 gr Furadan atau campuran
tanah 1 bagian + pupuk organic Super TW plus 6 bagian (1:6). Bahan media
semai tersebut dicampur secara merata, lalu dimasukkan ke dalam polybag
hingga 90 % penuh. Benih cabai hibrida yang telah direndam, disemaikan
satu per satu sedalam 1-1,5 cm, lalu ditutup dengan tanah tipis. Selanjutnya
semua polybag yang telah diisi benih cabai disimpan di bedengan secara
teratur dan segera ditutup dengan karung goni basah selama kurang lebih 3
hari agar cepat berkecambah. Bila benih dikecambahkan terlebih dahulu,
sehabis direndam harus segera dimasukkan ke dalam lipatan kain
basah(lembap) selama kurang lebih 3 hari.
C. Pemasangan MPHP
Bedengan yang akan ditutup dengan MPHP terlebih dahulu harus dipupuk
dengan pupuk buatan secara total sekaligus. Perhitungan dosis dan jenis
pupuk untuk setiap bedengan dapat diambil contoh sebagai berikut :
misalnya, panjangan bedengan 12 meter, jarak tanam 60 cm x 70 cm akan
berisi 40 tanaman. Jadi, pupuk yang diperlukan sejumlah kurang lebih 4 kg
yang terdiri dari perbandingan 3 ZA : 1 Urea : 2 TSP : 1,5 KCl dengan
catatan tiap 100 kg pupuk campuran tadi ditambahkan 1 kg Borate dan 1,5
Furadan.
2 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
Campuran pupuk buatan ini disebar merata sambil diaduk dan dibalikkan
dengan tanah bedengan. Kemudian, bedengan diratakan kembali sambil
dirapikan dan setelah itu disiram air secukupnya agar pupuk dapat larut ke
lapisan tanah.
D. Penanaman
Waktu tanam yang paling baik adalah pagi atau sore hari dan bibit cabai
telah berumur 17 hari hingga 23 hari atau berdaun 2 helai sampai 4 helai.
Sehari sebelum tanam, bedengan yang telah ditutup MPHP harus dibuatkan
lubang tanam terlebih dahulu. Jarak tanam untuk cabai merah hibrida adalah
60 cm x 70 cm atau 70 cm x 70 cm dan untuk cabai paprika 50 cm x 70 cm
atau 60 cm x 70 cm.
Untuk membuat lubang tanam dapat digunakan alat bantu khusus yang
terbuat dari potongan pipa besi disi arang. Penggunaan alat ini dilakukan
dengan cara menempelkan ujung bawahnya pada MPHP sesuai dengan jarak
tanam yang telah ditetapkan. Dengan cara demikian, MPHP akan berlubang
berupa bulatan-bulatan kecil berdiameter kurang lebih 6 cm – 8 cm. Selain
itu, pelubangan MPHP juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat Bantu
bekas kaleng susu yang salah satu permukaannya telah dipotong. Cara
penggunaan kaleng bekas susu ini adalah menutup calon lubang tanam yang
telah ditetapkan dengan kaleng bekas susu tersebut, kemudian memutar
kaleng itu sambil menekannya ala kadarnya sehingga terbentuk lubang kecil.
Cara lain adalah menggunakan pisau silet atau pisau cater dengan cara
dikeratkan langsung pada MPHP berbentuk bulatan kecil.
Bibit cabai hibrida yang siap dipindah-tanamkan segera disiram dengan air
bersih secukupnya. Kemudian, bibit diredam bersama dengan polybagnya
dalam larutan fungisida sistemik atau bakterisida pada dosis 0,5 gr – 1 gr
per lter air selama 15 menit hingga 30 menit untuk mencegah penularan
hama dan penyakit. Setelah media semainya cukup kering, bibit cabai hibrida
dikeluarkan dari polybag secara hati-hati. Caranya adalah polybag yang
berisi bibit dibalikkan dan pangkal batang bibit cabai dijepit dengan jari
telunjuk dan jari tengah. Bagian dasar polybag ditepuk-tepuk secara
perlahan-lahan dan hati-hati sehingga bibit cabai keluar bersama akar dan
mediannya. Bibit cabai hibrida yang telah dikeluarkan dari polybag siap
langsung ditanam pada lubang tanam yang tersedia.
Cara penanaman bibit cabai mula-mula sebagian tanah pada lubang tanam
diangkat kira-kira seukuran media polybag. Kemudian , bibit dimasukkan
sambil diurug tanah hingga dekat pangkal batangnya sambil sedikit
dipadatkan. Bibit cabai hibrida yang disemai dalam polybag ini begitu
dipindah-tanamkan langsung tumbuh (segar) tanpa mengalami kelayuan
(stagnasi). Bibit cabai yang telah ditanam tersebut segera disiram air sampai
tanahnya cukup basah.
Untuk penanaman cabai hibrida jenis paprika, selain dapat dilakukan pada
bedengan bermulsa plastik, juga dapat dilakukan dalaam polybag
berdiameter 20 cm-30 cm. Sedangkan tata cara penanaman cabai paprika
dalam polybag adalah sebagai berikut:
1. Siapkan polybag yang telah dilubangi pada bagian dasarnya untuk
pembuangan air (drainase).
2. Siapkan media berupa campuran tanah dengan pupuk kandang ( 1 : 1
)atau
tanah dengan pupuk organic Super TW plus ( 5:1 ) atau arang sekam padi
yang dibakar setengah matang untuk system hidroponik.
3. Isikan (masukkan) media ke dalam polybag hingga 90 % tampak penuh.
4. Tanamkan bibit cabai paprika pada polybag yang tersedia. Tiap polybag
ditanami satu bibit cabai paprika.
5. Siram media dalam polybag hingga cukup basah.
Harus diingat bahwa cabai paprika sifatnya peka terhadap sinar matahari
3 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
E. Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan pemeliharaan tanaman untuk semua jenis atau vaietas cabai hibrida
pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan(Turus)
Cabai hibrida umumnya berbuah lebat sehingga untuk menopang
pertumbuhan tanaman agar kuat dan kokoh serta supaya tidak rebah perlu
dipasang ajir(turus) dari bilah bamboo setinggi 125 cm, lebar kurang lebih 4
cm dan tebalnya kurang lebih 2 cm. Ajir ini dipasang (ditancapkan) tegak
atau miring 45° . Tiap tiga tanaman satu ajir atau tiap tiap tanaman satu ajir
secara berjajar mengikuti arah panjang bedengan. Antara ajir yang satu
dengan ajir lainnya dihubungkan dengan bilah bambu memanjang(gelagar)
atau tali rafia atau tali kain bekas kaos tepat pada ketinggian 80 cm dari
permukaan tanah.
Pemasangan ajir harus sedini mungkin ,yakni pada saat tanaman belum
berumur satu bulan setelah pindah tanam. Pemasangan ajir secara dini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerusakan akar tanaman cabai
sewaktu pemasangan ajir. Batang cabai diikatkan pada ajir dengan system
pengikatan melingkar bentuk angka delapan. Pemasangan ajir untuk cabai
paprika dapat dilakukan pada setiap tanaman.
2. Pengairan(penyiraman)
Fase awal pertumbuhan atau saat tanaman cabai masih menyesuaikan diri
terhadap lingkungan kebun membutuhkan penyiraman secara rutin tiap hari,
terutama di musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan
perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan dengan cara leb setiap
3 hari sampai 4 hari sekali. Pengairan dengan cara leb ini cukup sampai
batas antara tanah bagian bawah denan ujung MPHP. Setelah tanah
bedengan basah, air dapat segera dibuang kembali melalui saluran
pembuangan. Tanah yang becek atau menggenang akan memudahkan
tanaman terserang penyakit layu.
Lahan tertentu yang tidak mungkin dilakukan pengairan dengan cara leb
dapat menggunakan teknik kocoran melalui selang yang dialirkan di antara
empat tanaman. Ujung selang dimasukkan ke dalam lubang MPHP di tengah
–tengah bedengan.
3. Perempelan
Cabai hibrida umumnya bertunas banyak yang tumbuh dari ketiak-ketiak
daun. Tunas ini tidak produktif dan akan menganggu pertumbuhan secara
optimal. Oleh karena itu, tunas-tunas samping ini perlu dirempel(dibuang).
4 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
Tanaman cabai hibrida yang sudah berumur 75 hari hingga 80 hari biasanya
sudah membentuk percabangan yang optimal. Daun –daun tua yang ada di
bawah cabang dapat dirempel, terutama daun yang terserang hama ataupun
penyakit. Daun tua tersebut sudah tidak produktif lagi, bahkan sering kali
menjadi sumber penularan hama dan penyakit. Perempelan daun-daun tua ini
jangan terlalu awal sebab pertumbuhan cabang belum optimal. Kesalahan
perempelan daun tua justru dapat menyebabkan tanaman cabai tumbuh
merana dan produksinya menurun.
4. Pemupukan Tambahan(Susulan)
Tanaman cabai hibrida , sekalipun sudah dipupuk total pada saat akan
MPHP, tetap perlu diberi pupuk tambahan(susulan) agar pertumbuhannya
menjadi subur. Jenis pupuk yang digunakan pada fase pertumbuhan vegetatif
aktif ( daun dan tunas) adalah pupuk daun yang kandungan nitrogennya
tinggi, misalnya pupuk Multimicro dan Complesal cair. Interval penyemprotan
pupuk daun adalah antara 10 hari hingga 14 hari sekali. Dosis atau
konsentrasi pemupukan mengikuti label yang tertera pada kemasan pupuk
daun tersebut.
Cabai hibrida pada saat fase pertumbuhan bunga dan buah (generatif) masih
memerlukan pemberian pupuk daun yang mengandung unsure fosfor dan
kalium tinggi, misalnya Complesal merah, Kemira merah, ataupun Growmore
Kalsium.
Pertumbuhan bunga dan buah pada tanaman cabai yang berumur 50 hari
dapat dipacu dengan pupuk susulan berupa NPK tablet komposisi N, P2O5,
K2O, CaO (14-21-8-1 + mikro) dosis 1 tablet per pohon atau campuran ZA,
Urea, TSP, KCl (1 : 1 : 1 : 1) sebanyak kurang lebih 4 sendok makan. Cara
pemberian pupuk adalah dengan melubangi MPHP di antara empat tanaman.
Kemudian, pupuk diusahakan melalui lubang tersebut sambil diaduk-aduk
dengan tanah dan langsung disiram air bersih agar cepat larut dan meresap
ke dalam tanah.
Varietas cabai hibrida umumnya bias berbuah cukup lama sehingga dapat
dipanen beberapa kali(dua belas kali hingga empat belas kali), terutama
pada cabai hibrida Hot Beauty dan Hero. Setiap kali selesai panen, perlu
dilakukan pemupukan susulan untuk mempertahankan produktivitas buah.
Jenis dan dosis pupuk susulan adalah NPK atau campuran ZA, Urea, TSP,
KCl(1 : 1 : 1 : 1) sebanyak dua sendok per tanaman yang diberikan di antara
dua tanaman cabai bagian kiri dan kanan. Untuk pemberian pupuk susulan
pada tanaman cabai dalam kondisi pertumbuhan tanaman cabai yang bagus
cukup sebulan sekali. Cara pemupukannya dapat dilakukan dengan cara
dikocor(disiram) ataupun disemprot dengan larutan pupuk organic Yease +
Great, Strong, Excellent, Amino Age, Flaurisher, atau Harmony-P dengan
konsentrasi yang tertera pada labelnya.
5 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
Adapun hama dan penyakit tanaman cabai sendiri jumplahnya banyak sekali.
Berikut adalah berbagai jenis hama dan penyakit tanaman cabai dan cara
pengendaliannya:
A. Hama Cabai
Hama-hama penting yang umum menyerang tanaman cabai adalah sebagai
berikut:
1. Ulat Grayak(Spodoptera Litura F.)
Ulat yang pada tubuhnya terdapat bintik-bintik segitiga berwarna hitam dan
bergaris kekuningan pada sisinya ini sering merusak tanaman cabai di musim
kemarau dengan cara memakan daun dan buahnya mulai dari bagian tepi
hingga menyebar ke bagian atas dan bawah. Serangan ulat grayak ini
menyebabkan daun dan buah cabai berlubang secara tidak beraturan
sehingga menghambat proses fotosintesis. Akibatnya produksi cabai akan
menurun.
6 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
Buah-
buah yang diserang hama lalat buah akan menjadi bercak-bercak bulat,
kemudian
membusuk , berlubang kecil dan akhirnya berguguran(rontok).
4.Thrips(Thrips sp)
Serangga Thrips bentuknya sangat kecil dengan panjang tubuh kurang
Lebih 1 mm. Serangga ini berkembang biak tanpa pembuahan sel telur
(Partenogenesis) , dan siklus hidupnya berlangsung selama tujuh hari hingga
dua
belas hari.
Hama Thrips menyerang hebat pada musim kemarau dengan
Memperlihatkan gejala serangan berupa strip-strip pada daun dan warna
keperakan.
Serangan yang berat dapat mengakibatkan daun menjadi kering(mati) dan
bunga-
bunga cabai berguguran. Hama Thrips ini kadang-kadang juga berperan
sebagai
penular(vektor) penyakit virus.
5. Tungau
Jenis tungau yang sering menyerang cabai adalah tungau
kuning(Polyphagotarsonemus Latus Bank) dan tungau merah( Tetranyus
Innabarinus Boisd). Tungau menyerang tanaman cabai dengan cara
menghisap
cairan sel daun atau pucuk tanaman. Serangan tungau dapat mengakibatkan
bintik-bintik kuning atau keputihan pada daun cabai. Serangan tungau yang
berat,
terutama pada musim kemarau, menyebabkan cabai tumbuh tidak normal
dan
daun-daunnya keriting. Pengendalian tungau dapat dilakukan dengan
penyemprotan insektisida akarisida seperti Pmite 57 EC (0,2 %) atau Mitac
200
EC (0,2 %).
B. Penyakit Cabai
Penyakit utama cabai adalah sebagi berikut:
7 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
Gejala yang dapat diamati secara visual pada tanaman cabai yang
terserang penyakit layu bakteri adalah kelayuan tanaman mulai dari bagian
pucuk,
kemudian menjalar ke seluruh bagian tanaman, daun menguning dan akhirnya
mengering serta rontok. Penyakit layu bakteri dapat menyerang tanaman
cabai
pada semua tingkatan umur, tetapi yang paling peka adalah tanaman cabai
yang
masih muda, tanaman cabai menjelang fase berbunga, atau tanaman cabai
ketika
berbuah.
Pengendalian penyakit layu bakteri harus dilakukan secara terpadu
dengan cara sebagai berikut:
a. Benih atau bibit sebelum tanam direndam dengan bakterisida Agrimycin
atau
Agrept 0,5 gram per liter selama lima menit hingga lima belas menit.
b. Drainase tanah di sekitar kebun diperbaiki agar tidak becek atau
menggenang.
c. Tanaman yang sakit dicabut agar penyakit tidak menular ke tanaman yang
sehat.
d. Bakterisida Agrimycin atau Agrept digunakan dengan cara disemprotkan
atau
dikocor di sekitar batang tanaman cabai yang diperkirakan terserang layu
bakteri.
e. Lahan dikelola misalnya dengan pengapuran tanah atau pergiliran tanaman
yang
bukan termasuk famili Solanaceae.
8 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
9 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
7. Virus
Penyakit virus yang dapat menyerang tanaman cabai antara lain Cucumber
Mosaic Virus(CMV), Potato Virus Y(PVY), Tobacco Etch Virus(TEV),
Tobbaco
Mosaic Virus(TMV), Tobbaco Rattle Virus(TRV), dan juga Tomato Ringspot
Virus
(TRSV). Sedangkan gejala penyakit virus yang umum ditemukan adalah daun
mengecil,
keriting dan mosaic yang disebabkan oleh TMV, CMV, dan TEV. Penyebaran
virus
biasanya dibantu oleh serangga penular(vektor) seperti kutu daun dan Thrips.
Tanaman cabai yang terserang virus sering kali mampu bertahan hidup,
tetapi
tidak menghasilkan buah. Pengendalian penyakit yang belum ditemukan
obatnya ini
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Serangga penular(vektor) seperti Aphids dan Thrips diberantas dengan
semprotan
insektisida yang efektif.
b. Tanaman cabai yang menunjukkan gejala sakit dan dicurigai terserang
virus dicabut
dan dimusnahkan.
c. Dilakukan pergiliran(rotasi) tanaman dengan tanaman yang bukan famili
Solanaceae.
8. Penyakit Fisiologis
Penyakit fisiologis merupakan keadan suatu tanaman yang menderita sakit
atau kelainan, tetapi penyebabnya bukan oleh mikroorganisme. Beberapa
10 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
contoh penyakit fisiologis pada tanaman cabai yang sering ditemukan yaitu:
c. Kekurangan air
Gejala kekurangan air adalah terhambatnya pertumbuhan dan terjadinya
kelayuan tanaman cabai. Kekurangan air yang terjadi pada stadium
pembungaan atau
pembuahan dapat menyebabkan semua bunga dan buah
gugur(rontok).Gejala yang
khas dari kekurangan air pada buah cabai adalah kulit buahnya mengerut,
bergaris
kekuning-kuningan atau cokelat. Ukuran buah lambat laun menjadi
abnormal(kecil),
bengkok, mengeras dan belang-belang.Pengendalian penyakit fisiologis
kekurangan air
ini adalah dengan pengairan secara kontinyu agar tanah tidak kering
permanen,
pemetikan buah cabai yang keriput atau belang-belang dan pengocoran
pembenah
tanah Agri SC 300 cc - 500 cc perhektar atau larutan NPK 5 kg per 200 liter
air
masing-masing 250 cc hingga 300 cc per tanaman.
11 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
2 comments:
12 of 13 16/08/2016 18:07
tani makmur: BUDIDAYA CABE KRITING MENGGUNAKAN MULS... http://rohudijakapuring.blogspot.co.id/2011/09/budidaya-cabe-kriting-...
Comment as:
Publish Notify me
Subscribe To
Posts
Comments
13 of 13 16/08/2016 18:07