--------------------------------------------------------------------------------------------------
A. PENDAHULUAN
Cabai merah banyak diusahakan di lahan kering baik dataran tinggi maupun
dataran rendah. Untuk optimalisasi pemanfaatan lahan kering tersebut dapat
dilakukan melalui penyediaan teknologi spesifik lokasi. Kenyataannya agribisnis
cabai merah belum memberikan hasil yang sesuai harapan petani. Perlu perbaikan
teknologi budidaya seperti persiapan lahan, pemeliharaan, penanganan panen dan
pasca panen, serta sistem pemasaran perlu dilakukan agar hasil panen cabai merah
mempunyai nilai tambah, menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing.
Buah cabai sangat baik untuk kesehatan tubuh kita mengandung kapsaisin,
dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin,
zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti
zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai
stimulan. Beberapa manfaat cabai bagi kesehatan tubuh antara lain: mengobati
rematik, mengobati bisul, mencegah stroke, mengatasi katarak, mengobati
sariawan, menambah nafsu makan (Cyber Extension Pusluhtan. 2015).
Panen cabai merah di Kepri pada umumnya lebih kepada panen cabai hijau atau
belum matang, dikarenakan permintaan pasar lebih banyak yang cabai hijau. Cabai
di Kepri berasal dari wilayah Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota
Batam. Petani melakukan penanaman cabai dengan mengikuti permintaan dan
harga pasar cabai.
B. TEKNOLOGI BUDIDAYA
Ada beberapa cara untuk usaha khususnya budidaya Cabai karena tidak didukung
oleh struktur Lahan/Tanah adaa yang cocok da nada juga yang tidak cocok untuk
ditanami dengan Cabai, seperti Lahan milik UMRAH yang berlokasi di Durai
Kabupaten Karimun, Lahan yang luasnya 11,596 M2, dalah lahan berpasir.
Sehingga tidak cocok untuk di tanam secara langsung tanaman Capai, namun
setelah didiskusikan dan dipertimbangkan bahwa lahan tersebut dapat di digunakan
sebagai lokasi pembesaran tanaman Cabai dengan menggunakan Polybag. Atau
menanam Cabai pada wadah Polybag.
1. Polybag; Polybag ialah sebuah wadah plastik yang bentuknya segiempat serta
umumnya mempunyai warna seperti hitam, putih, serta transparan. Polybag
juga umumnya dipakai sebagai wadah ataupun tempat guna menanam
tanaman. Polybag pula mempunyai beragam jenis ukuran. Umumnya ukuran
polybag menyelaraskan dengan tumbuhan atau tanaman apa yang mau
ditanamkan.
Dipilihnya plastik polybag untuk dijadikan media taman, selain karena factor
ketidak sesuaian lahan dengan tanaman Cabai, juga karena media tersebut
memang mempunyai keunggulan yang tak perlu diremehkan lagi, seperti contoh
anta lain :
1) Murah, tahan karat, serta juga gampang untuk didapatkan.
2) Sistem aerasi, drainase, serta porous atau penyerapan air wadah ini amat
baik maka tanaman bisa tumbuh dengan subur.
3) Menanam diadalam media tanam polybag bisa untuk menghindari penyakit
seperti tular tanah
4) Polybag juga dapat dipakai berkali-kali sesudah di treatmentLebih
menghemat ruang tempat atau ruang
5) Bisa menentukan nutrisi guna tanaman yang Anda tanam dalam polybag
itu sendiri
Untuk kualitas polybag sendiri, bisa dibedakan menurut kemampuan dan mutu
polybag bisa dibagi dalam tiga kategori, yaitu antara lain :
1) Polybag Kw Super : Memiliki daya tahan bertahan hingga 12 bulan atau
juga bisa lebih lama lagi
2) Polybag Kw Biasa : Memiliki daya tahan hinnga 6 bulan atau juga bisa
lebih lama lagi
3) Polybag Original : Memiliki daya tahan hingga 24 bulan bisa lebih lama
lagi
Kalau untuk jenis ukuran sendiri, beberapa contoh jenis ukuran polybag serta
yang bermanfaat bagi Anda, antara lain ialah :
1) Polybag ukuran 8 x 9 cm
2) -Polybag ukuran 10 x 15 cm
3) Polybag ukuran 12 x 17 cm
4) Polybag ukuran 17.5 x 40 cm
5) Polybag ukuran 40 x 50 cm
2. Lahan; Luas lahan UMRAH di Durai 11,596 M2. Untuk sementara ini akan
ditanami 1000 bibit, dengan jarak antara 1 bibit (polybag) dengan yang lainnya
50 CM, Luas lahan 11.596 M2 atau 10.596.000 meter persegi.
Tahap pertama akan di tanami 1000 bibit, dengan jarak satu baris dengan
lainnya 1 M2. Setiap baris akan ditanmi 50 bibit. Untuk 1000 bibit akan
menggunakan lahan 5000 M2. Dan setiap bibit (polybag) berjarak 50 CM2.
Dalam hal ini, lahan yang tersisa ± 5.596 M2. Akan difungsikan untuk tanaman
lainnya.
Media untuk penanaman cabai di polybag perlu gembur serta juga kaya akan
bahan organik tentunya. Caranya untuk membuatnya adalah : Campur tanah,
arang sekam serta pupuk kompos dengan angka perbandingan yakni 1: 1 : 1.
Tanah campur didapat dengan cara membeli tanah kemasan yang banyak dijual di
toko-toko pertanian ataupun toko perkebunan. Isi polybag hingga penuh, berikan
pupuk awal seperti NPK sebanyak 1 sendok teh setiap plastik polybag. Sirami
plastik polybag dengan air dengan cara perlahan. Lalu diamkan saja tanah tersebut
selama 5 hari.
4. Pembibitan Cabai
Pembenihan atau pembibitan cabai bisa dikerjakan dengan cara menanam secara
langsung biji cabe dalam suatu media yang sudah Anda sediakan sebelumnya.
Namun, hal ini pun tak dapat menjamin jika tumbuhan cabe Anda bakal terhindar
dari hama dan penyakit. Guna cara pembibitan cabai yang baik bisa Anda kerjakan
dengan cara yakni sebagai berikut :
1) Biji cabai direndam memakai air panas yang telah dicampurkan dengan
cairan fungisida, ZPT (Zat Perangsang Tumbuh) sebanyak 0,01 % serta
bakterisida selama sekitar 1 hari. Kalau tak mau repot lagi, benih atau biji
caba yang unggul bisa Anda dibeli dan dapatkan di toko pertanian atau
perkebunan.
2) Tiriskan bibit cabai tersebut dan kemudian letakkan dalam tempat
penyemaian yang sudah dilapisi dengan kain basah.
3) Keesokan harinya, bibit dari cabai yang sudah keluar tunas segera dipindah
ke salah satu polybag untuk penyemaian yang telah berisi pupuk kandang
serta tanah.
4) Taruh bibit di lahan yang teduh atau tak terkena sinar matahari secara
langsung. Lalu biarkan bibit cabai sampai selama 3-4 minggu.
5. Pemupukan Tanaman
Guna memperoleh hasil yang dirasa maksimal, tanaman cabai memerlukan juga
tambahan nutrisi yang cukup. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu proses pemupukan.
Adapun yang perlu Anda perhatikan dalam tahap ini antara lain :
1) Sesudah tumbuhan cabai berusia 30-40 hari sesudah tanam maka tanaman
cabe harus diberikan pupuk susulan. Pupuk susulan ini terdiri atas dari
larutan sebanyak 5 liter air yang dicampur dengan 50 gr pupuk NPK serta 5
gr KNO3.
2) Pemberian pupuk lalu dilanjutkan selama 1 bulan sekali dengan penambahan
masing-masingnya 25 gr guna pupuk NPK serta 5 gr guna pupuk KNO3.
3) Pupuk tambahan seperti contoh pupuk daun serta Zat Perangsang Tumbuh
(ZPT) bisa ditambahkan menurut kondisi fisik tanaman serta tentunya selera.
Guna dosis pemakaiannya, perhatikan juga aturan pakai didalam label
kemasan yang tercantum.
Kerjakan proses penyiraman, dengan rajin rutin serta kalau telah tumbuh kuat
taruhkan di area tempat terbuka, Sebab tanaman cabai memerlukan banyak cahaya
matahari. Sesudah usia tumbuhan cabai di polybag sekitar 1 minggu, berilah
penopang batang tumbuhan dari bambu yang sudah dibelah. Hindarkan juga
tumbuhan cabai dari serangan hama gulma atau rumput yang kerap mengganggu.
Kerjakan perempelan pada bagian daun yang tumbuh dan berada dibawah batang
utama tanaman.
7. Pemanenan
Hal-hal yang perlu Anda perhatikan betul-betul dalam proses pemanenan cabai
ialah antara lain :
1) Panen cabai bisa Anda kerjakan pada usia 10-11 minggu sesudah masa
tanam.
2) Pemanenan bisa dikerjakan tiap 1 x dalam 1 minggu kalau menurut dari
kebiasaan serta kebutuhan sendiri.
Ada banyak hal yang dapat merusak tanaman cabai selain di sebabkan musibah
atau banana alam, yaitu :
1) Penyakit Virus Kuning; Pengendalian virus kuning dapat dengan cara
mengolah lahan sesuai anjuran budidaya, pupuk berimbang, dan pakai
mulsa plastik hitam perak. Amati tanaman, jika terdapat serangan tanaman
segera musnahkan dan sulam dengan tanaman sehat. Pada daerah-daerah
yang telah terserang berat, tanaman muda yang terserang tidak
dimusnahkan, tetapi dibuang bagian daun yang menunjukkan gejala kuning
keriting dan disemprotkan pupuk daun.
3) Busuk Batang dan Busuk Daun; Lakukan sanitasi dengan cara musnahkan
sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dan gulma yang bersifat inang. Lakukan
pula pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang, seperti dari padi-
padian dan palawija untuk memutus rantai patogen. Pengendalian serangga
inang yang dapat menularkan dari satu tanaman ke tanaman lain.
4) Thrips (Thrips parvispinus); Pemantauan dilakukan pada 10-20 tanaman
cabai secara berkala (5 hari sekali). Bila ditemukan populasi 5-10
thrips/daun muda perlu dikendalikan dengan pestisida seperti Pegasus,
Mesural sesuai dosis anjuran dan memasang perangkap kuning di
pertanaman cabai sebanyak 40 buah/ha.
Berasarkan tabel di atas perkiraan dalam satu (1) tahun atau 12 bulan kegiatan
usaha Budidaya Cabai dapat dilakukan dalam tiga (3) kali kegiatna dan atau panen.
E. PENUTUP
Demikian proposal rencana usaha budidaya Cabai ini kami sususn semoga dapat
di pelajari agar dapat di pertimbangkan menjadi kegiatan Pusat Inkubator Bisnis
UMRAH (PIB-UMRAH) tahun 2021 di Kecamatan Durai Kabupaten Karimun.
Lampiran :
Foto 1. Usaha pertanian cabay milik Pak Ashari, alumni Sosiologi FISIP UMRAH.
Loaksi : DURAI
Foto 2.
Foto 3.