Anda di halaman 1dari 10

21

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di sekitar Universitas Sumatera Utara (USU) yang terletak di Jalan Dr. T. Mansur No. 9 Medan, Sumatera Utara. Sejak awal pendiriannya pada tahun 1952, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di kawasan Barat Indonesia. USU memiliki 14 fakultas/sekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, dengan zona akademik seluas 90ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. 5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden Dalam penelitian ini, karakteristik yang diamati pada responden meliputi umur, status pendidikan, dan jumlah jam bekerja dalam sehari. 5.1.2.1 Karakteristik responden berdasarkan umur Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 5.1. Karakteristik responden berdasarkan umur telah disusun menjadi kelompok umur, sesuai dengan ketentuan internasional (WHO, 2001).

22

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur Sekitar Universitas Sumatera Utara Tahun 2010.
Kelompok Umur 15-19 tahun 20-24 tahun 25-29 tahun 30-34 tahun 35-39 tahun 40-44 tahun 45-49 tahun 50-54 tahun 55-59 tahun Jumlah Jumlah (orang) 1 3 14 15 14 23 15 9 2 96 Persentase (%) 1.0 3.1 14.6 15.6 14.6 24.0 15.6 9.4 2.1 100

Dari tabel 5.1 diketahui bahwa kelompok umur 40-44 tahun mempunyai jumlah responden terbanyak dengan 23 responden (24%). Sementara kelompok umur 15-19 tahun mempunyai jumlah responden terkurang dengan seorang responden. Pada penelitian ini, responden termuda yang ditemukan adalah 18 tahun, dan tertua 58 tahun. 5.1.2.2 Karakteristik responden berdasarkan status pendidikan Karakteristik responden berdasarkan status pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pendidikan Responden Sekitar Universitas Sumatera Utara tahun 2010.
Status Pendidikan Responden SD SMP SMA/SMU/STM Jumlah Jumlah (orang) 36 17 43 96 Persentase (%) 37.5 17.7 44.6 100

Dari tabel 5.2 diketahui sebanyak 36 responden (37.5%) mempunyai tahap pendidikan Sekolah Dasar (SD), 17 responden (17.7%) mempunyai tahap pendidikan

23

Sekolah Menengah Pertama (SMP), 43 responden (44.6%) mempunyai tahap pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setarafnya. 5.1.2.3 Karakteristik responden berdasarkan jumlah jam bekerja dalam sehari Karakteristik responden berdasarkan jumlah jam bekerja sehari dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Jam Bekerja Dalam Sehari Sekitar Universitas Sumatera Utara tahun 2010.
Jumlah Jam Berkerja Dalam Sehari 8 jam 9 jam 10 jam 11 jam 12 jam 13 jam 14 jam 15 jam 16 jam 17 jam Jumlah

Jumlah (orang) 14 1 4 0 41 2 6 5 22 1 96

Persentase (%) 14.6 1 4.2 0 42.7 2.1 6.3 5.2 22.9 1 100

Dari tabel 5.3 diketahui sebanyak 41 responden (42,7%) bekerja sebanyak 12 jam sehari, yaitu merupakan jumlah terbanyak dari semua jumlah jam bekerja dalam sehari populasi. Jumlah terkecil, dengan masing-masing satu responden (1.0%), merupakan jumlah responden yang bekerja 9 jam dan 17 jam sehari.

5.1.3 Hasil Penelitian

24

5.1.3.1 Distribusi Pengetahuan Penarik Becak tentang Nyeri Punggung Bawah. Dari table 5.4, diketahui jawaban-jawaban yang diberikan responden terhadap pertanyaan mengenai pengetahuan mereka terhadap nyeri punggung bawah. Tabel 5.4 Pengetahuan Penarik Becak tentang Nyeri Punggung Bawah tahun 2010.
N o

Pertanyaan Adakah anda tahu apa itu nyeri punggung bawah? Apa saja yang mengakibatkan nyeri punggung bawah? Dari mana mendapat info nyeri punggung bawah? Apakah anda pernah menderita nyeri punggung bawah? Apakah nyeri punggung bawah diderita disebabkan pekerjaan anda? Apakah fungsi bagian punggung bawah? Apakah jaringan tubuh dipengaruhi nyeri punggung bawah? Apakah nyeri punggung bawah bisa disebabkan pekerjaan? Nyeri yang disebabkan posisi tubuh yang tidak benar disebut? Apakah dampak nyeri punggung bawah? Apakah kesan nyeri punggung bawah yang berterusan? Apakah cara mengangani nyeri punggung bawah? Jika nyeri tersebut persis, dirasakan di kaki dan betis serta menggangu aktivitas seharian, apa yg perlu dilakukan? Apakah cara mencegah resiko nyeri punggung bawah?

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Ya/ benar 92 37 92 90 92 36 29 93 23 74 24 51 61

Jawaban Persentase Tidak/ (%) salah 95.8 4 38.5 95.8 93.8 95.8 37.5 30.2 96.9 24.0 77.1 25 53.1 63.5 59 4 6 4 60 67 3 73 22 72 45 35

Persentase (%) 4.2 61.5 4.2 6.2 4.2 62.5 69.8 3.1 76.0 22.9 75 46.9 36.5

14

18

18.8

78

81.2

Dapat dilihat pada tabel 5.4 bahwa terdapat 14 soalan. Pada setiap soalan yang ditanya, jawaban yang betul diberi nilai 1 dan yang salah 0. Berdasarkan tabel di atas

25

dapat dilihat pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar oleh responden adalah pertanyaan nombor 8 dengan persentase 96,9%, sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan salah oleh responden adalah pertanyaan nombor 14 dengan persentase sebesar 81,2%. Semua jawaban pengetahuan penarik becak kemudian dikategorikan berdasarkan tingkat pengetahuan responden. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Tingkat Pengetahuan Penarik Becak tentang Nyeri Punggung Bawah tahun 2010. Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah Jumlah (orang) 14 75 7 96 Persentase (%) 14.6 78.1 7.3 100

Berdasarkan tabel 5.5, dapat dilihat populasi penelitian telah terbahagi kepada tiga tingkat pengetahuan, yaitu pengetahuan Baik dengan jumlah skor 11 ke atas, pengetahuan Cukup dengan jumlah skor antara 6 hingga 10, dan pengetahuan Kurang dengan skor 5 ke bawah. dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak terdapat pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 75 responden (78.1%), diikuti dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 14 responden (14.6%). Tingkat pengetahuan kurang mempunyai jumlah terkurang sebanyak 7 responden (7.3%) 5.1.3.2 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Umur Data lengkap distribusi frekuensi hasil tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel 5.6 Tabel 5.6 Frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok umur
Kelompok Umur Responden Tingkat Pengetahuan Baik (%) Cukup (%) Kurang (%) Jumlah (%)

26

15-19 tahun 20-24 tahun 25-29 tahun 30-34 tahun 35-39 tahun 40-44 tahun 45-49 tahun 50-54 tahun 55-59 tahun Jumlah

0 (0) 3 (3.1) 2 (2.1) 1 (1.0) 4 (4.2) 2 (2.1) 1 (1.0) 1 (1.0) 0 (0) 14 (14.6)

0 (0) 0 (0) 11 (11.5) 14 (14.6) 9 (9.4) 20 (20.8) 12 (12.5) 7 (7.3) 2 (2.1) 75 (78.1)

1 (1.0) 0 (0) 1 (1.0) 0 (0) 1 (1.0) 1 (1.0) 2 (2.1) 1 (1.0) 0 (0) 7 (7.3)

1 (1.0) 3 (3.1) 14 (14.6) 15 (15.6) 14 (14.6) 23 (24.0) 15 (15.6) 9 (9.4) 2 (2.1) 96 (100)

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat terdapat 9 kelompok umur, yang telah diadaptasi untuk penelitian ini, sesuai dengan standar dari WHO. Dari tabel, dapat dilihat bahwa responden pada kelompok umur 15-19 tahun hanya 1 orang (1.0%), dibandingkan dengan jumlah responden pada kelompok umur 40-44 tahun sebanyak 23 orang (24.0%). Kelompok umur 35-39 tahun (14 orang, 14.6%) mempunyai jumlah responden dengan pengetahuan baik yang terbanyak, yaitu 4 orang (4.2%), dibandingkan dengan kelompok umur yang lain. Sedangkan kelompok umur 45-49 tahun (15 orang, 15.6%) mempunyai jumlah responden terbanyak dengan pengetahuan kurang, yaitu sebanyak 2 orang (2.1%). Jumlah responden dengan pengetahuan cukup terbanyak pada kelompok umur 40-44 tahun yaitu sebanyak 20 orang (20.8%). 5.1.3.3 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Status Pendidikan

27

Data lengkap distribusi frekuensi hasil tingkat pengetahuan berdasarkan status pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.7 Tabel 5.7 Frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan status pendidikan responden
Status Pendidikan SD SMP SMA/SMU/STM Jumlah (%) Tingkat Pengetahuan Baik (%) Cukup (%) Kurang (%) 6 (6.3) 26 (27.1) 4 (4.2) 1 (1.0) 14 (14.6) 2 (2.1) 7 (7.3) 35 (36.4) 1 (1.0) 14 (14.6) 75 (78.1) 7 (7.3) Jumlah (%) 36 (37.5) 17 (17.7) 43 (44.8) 96 (100)

Berdasarkan tabel 5.7, rata-rata dapat dilihat bahwa responden dengan status pendidikan SMA atau setarafnya mempunyai jumlah responden dengan pengetahuan baik (7 orang, 7.3%) dan pengetahuan cukup (35 orang, 36.4%), yaitu merupakan jumlah terbanyak bagi setiap tingkat pengetahuan tersebut. Responden dengan status pendidikan SD mempunyai jumlah responden dengan tingkat pengetahuan kurang yang tertinggi, sebanyak 4 responden (4.2%). 5.1.3.4 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jumlah Jam Bekerja Dalam Sehari Data lengkap distribusi frekuensi hasil tingkat pengetahuan berdasarkan jumlah jam bekerja dalam sehari dapat dilihat pada tabel 5.8

Tabel 5.8 Frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan jumlah jam bekerja dalam sehari responden

28

Jumlah Jam Berkerja Dalam Sehari 8 jam 9 jam 10 jam 11 jam 12 jam 13 jam 14 jam 15 jam 16 jam 17 jam Jumlah (%)

Tingkat Pengetahuan Baik (%) Cukup (%) Kurang (%) 1 (1.0) 12 (12.5) 1 (1.0) 0 (0) 0 (0) 1 (1.0) 1 (1.0) 2 (2.1) 1 (1.0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 4 (4.2) 35 (36.5) 2 (3.1) 0 (0) 2 (2.1) 0 (0) 1 (1.0) 5 (5.2) 0 (0) 1 (1.0) 4 (4.2) 0 (0) 5 (5.2) 15 (15.6) 2 (2.1) 1 (1.0) 0 (0) 0 (0) 14 (14.6) 75 (78.1) 7 (7.3)

Jumlah(%) 14 (14.6) 1 (1.0) 4 (4.2) 0 (0) 41 (42.7) 2 (2.1) 6 (6.3) 5 (5.2) 22 (22.9) 1 (1.0) 96 (100)

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa responden yang bekerja 16 jam sehari (22.9%) mempunyai jumlah respounden dengan pengetahuan baik terbanyak (5 orang, 5.2%). Responden yang bekerja sejumlah 12 jam sehari (42.7%) mempunyai responden dengan pengetahuan cukup terbanyak (35 orang, 36.5%). Responden yang bekerja 12 jam (42.7%) dan 16 jam (22.9%) masing-masing mempunyai responden dengan pengetahuan kurang terbanyak (2 orang, 2.1%). 5.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan di atas dapat dilakukan perbahasan seperti berikut. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup (78.1%), berbanding responden tingkat pengetahuan baik (14.6%) dan tingkat pengetahuan kurang (7.3%). Pada pendapat peneliti, kemungkinan hal ini disebabkan miskonsepsi (misconception) tentang nyeri punggung bawah. Perilaku dan pemikiran tersebut menyebabkan kebanyakkan responden tidak berjumpa dengan dokter atau petugas kesehatan tentang nyeri punggung bawah mereka, menyebabkan gangguan aktivitas seharian dan komplikasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Tamrin dkk (2006)

29

yang menyebutkan bahwa pengetahuan seseorang tentang suatu penyakit meningkat apabila mendapatkan pengobatan penyakit yang dideritakan. Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.4, dapat dilihat bahwa 93.8% responden menderita nyeri punggung bawah. Pada pendapat peneliti, ini disebabkan oleh durasi bekerja yang panjang, whole body vibration berfrekuensi tinggi serta posisi duduk yang lama dan jangkal meningkatkan resiko menderita nyeri punggung bawah. Hal ini bersesuaian dengan hasil yang ditemukan Perdani (2006), yang menyebutkan bahwa posisi tubuh statis berhubungan dengan timbulnya nyeri punggung bawah. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6, didapati distribusi pengetahuan berdasarkan kelompok umur tidak menunjukkan suatu gambaran yang jelas. Rata-rata responden pada kelompok-kelompok umur pertengahan (20 hingga 44 tahun) mempunyai pengetahuan yang lebih banyak tentang nyeri punggung bawah berbanding kelompok umur atas (50 hingga 59 tahun). Ini berlainan pula dengan Notoadmotjo (2003), yang mengatakan, Semakin tinggi umur seseorang, maka semakin bertambah pula ilmu atau pengetahuan yang dimiliki karena pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman yang diperoleh dari orang lain. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan status pendidikan (Tabel 5.7), dapat dilihat bahwa status pendidikan sedikit sebanyak mempengaruhi pengetahuan penarik becak tentang nyeri punggung bawah. Pada pendapat peneliti, hal ini mungkin disebabkan status pendidikan yang lebih tinggi serta pemaparan kepada sistem edukasi secara umum membuka wawasan dan menimbulkan cara pemikiran yang lebih meluas dan mendalam. Teori Notoadmodjo (2003) menyatakan bahwa pengetahuan akan berpengaruh pada perilaku sebagai hasil pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.8, didapati distribusi pengetahuan berdasarkan jumlah jam bekerja tidak menunjukkan gambaran yang jelas. Juga, hampir semua

30

respoden dalam penelitian ini menderita nyeri punggung bawah tidak mengambil kira jumlah jam bekerja dalam sehari. Ini berlainan pula dengan penelitian Tamrin dkk (2006), yang mengatakan meningkatnya jumlah jam bekerja sehari menyebabkan penggunaan berlebihan bahagian-bagian tubuh dan lamanya posisi duduk, menyebabkan gangguan mobilitas, nyeri punggung bawah, serta peningkatan kebutuhan sirkulasi, koordinasi, dan kawalan pergerakkan (motion control) tubuh.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
    Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
    Hemalatha Pathmanathan
    50% (2)
  • BSK
    BSK
    Dokumen37 halaman
    BSK
    Hemalatha Pathmanathan
    Belum ada peringkat
  • Ca Tiroid
    Ca Tiroid
    Dokumen21 halaman
    Ca Tiroid
    Hemalatha Pathmanathan
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen6 halaman
    Bab 4
    Hemalatha Pathmanathan
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen2 halaman
    Bab 6
    Hemalatha Pathmanathan
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen10 halaman
    Bab 2
    Hemalatha Pathmanathan
    Belum ada peringkat
  • USU Jurnal
    USU Jurnal
    Dokumen5 halaman
    USU Jurnal
    Suci Dika Utari
    Belum ada peringkat