Anda di halaman 1dari 6

Artikel Penelitian

Analisis Rhodamin B pada JajananAnak SekolahDasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatano SumateraUtara
Jansen Silalahi, Fathur Rahman
Fakultas Farmnsi Universitas Sumatera [Jtara. Medan

Abstrak: Rhodamin B adalah zat warna sintetik untuk tekstil dan dilarang digunakan di dalam makanan. Saat ini masih ada produk makanan yang ditemukan mengandung rhodamin B sebagai pewarna seperti saus, kerupuk, dan es. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemeriksaan dan mengetahui kadar rhodamin B di dalam jajanan anak-anak Sekotah Dasar di Kabupaten I'abuhan Batu Selatan. Lokasi pengambilan sampel adatah 20 Sekolah Dasar di Kabipaten Labuhan Batu Selatan. Identifikasi rhodamin B dilakukqn dengan kromatografi lapii ttpis (KLT) dan spektrofotometri berdasarkan kurva serapan pada daerah sinar tampak. penetapan kadar dilakukan dengan metode spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang 557 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dari 28 sampel yang diperiksa mengandung rhodamin B. Kadar rhodamin B di dalam sampel adalah 0,6 ppm untuk es doge4 59 ppm untui kerupuk dan 50 ppm untuk saos tomat. Validitas metode yang digunakan ditentukan dari hasil uii validasi pada penentuan kad.ar Didnpatknn perolehan kembali sebesar 99,45Vo. Limit detelcsi dan limit kuantitasi berturut-turut adalah 0,09j ppm dan 0,31ppm. I Indon Med Assoc. 20II;61: 293-8. Kata kunci: Rhodamin B, jajanan, spektrofotometer, kromatografi lapis tipis.

J Indon Med Assod, Volum: 61, Nomor: 7, Juli 2011

293

Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak Sekolah Dasar

Analysis of Rhodamin B in Elementary School Children's Snack in South Labuhan Batu County' North Sumatra JansenSilalahi, Fathur Rahman
Faculty of Pharmacy UniversitasSumatra Utara,.Medan Abstract: Rhodamin B is a synthetic coloring agentfor textile which is not allowed in food products. It is still found in tomato sauce, crackers and ice products. The objective of this research was to analyze the presence of rhodamin B in food products sold in elementary school in South ktbuhan Batu County. Sampleswere randomly obtained from 20 elementary schools in South ktbuhan Batu County. The examination of rhodamin B was conducted by thin layer chromatography (TLC) and by absorbance curye measured using spectrophotometerat visible wavelength. Quantificationwas carried out by spectrophotometerat 557 nm. The results of this study showed that three out of28 samplesanalysedcontain rhodamin B. Rhodamin B contentin samplesranged from 0.60 ppm in ice, 50 ppm in tomato sauce and around 60 ppm in craker. The results also showed that the recovery test in the quantifrcation method applied was 99.457a,where as the J Indon MedAssoc. detectionand quantificationlimit were 0.1ppm and 0.31pppm consecutively. 2011;61:293-8. thinlayer chromatography' Keywords: Rhodamin B, snacks,spectrophotometer,

Pendahuluan Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil, tetapi tidak boleh digunakan di dalam produk pangan karena diduga dapat kulit, mata, saluran menyebabkaniritasi saluranpernafasan, pencernaan,keracunan dan gangguan hati, serta dalam jangka panjangkanker dan tumor.l'2Penelitian ilmiah untuk membuktikan hal tersebut belum banyak dilakukan. Pada kenyataannya rhodamin B masih digunakandalam berbagai produk olahan pangan.3'4 Pewarna rhodamin B banyak digunakan pada produk makanan dan minuman industri rumah tangga, antaralain kerupuk, makananringan, pefinen, sirup, minuman kemasan,es doger, dan manisan.Makanan -yangdiberi zat pewarna itu biasanyaberwarna merah lebih terang dan ditemukan pada makanan dan minuman jajanan rhodamin B dalam anak sekolah dasar (SD).3rPenggunaan produk pangan mungkin karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan zat warna pangan yang diizinkan. Kemungkinan kedua adalah kurangnya pengetahuanprodusenindustri rumah tanggatentang zatpewarl'a apa sajayang diperbolehkandan yang tidak padamakanan.' Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rhodamin B terdapatdalam makanandan minuman jajanan yang biasadijajakan di sekolahdasardi KabupatenLabuhan Batu Selatan. Jajanan yang dipilih adalah makanan dan minuman yang memiliki warna merah yaitu saus,kerupuk,

Analisis yang dilakukan permen,es, dan minuman kemasan. yaitu identifikasi dengankromatografi lapis tipis (KLI) dan spektrofotometer pada daerah sinar tampak sedangkan penentuan kadar dilakukan secara spektrofotometri sinar 557 nm.a tampakpadapanjanggelombang Mefode Alqt-alar dan Bahan-bahan yang Digunakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu mini 1240), neraca listrik, penangasair, dan alat-alat gelassepertilabu erlenmeye! gelasukur, gelasbeker,corong pisah,cawanpenguap,chamber,plat silika gel GF 254 (E. Merck) sertabulu domba. Bahan-bahanyang digunakan dalam penelitian ini kecuali dinyatakan lain berkualitas pro analisis dari E. Merck yaitu natrium hidroksida, asam asetatglasial, asamklorida, amoniumhidroksida, butanol, dietil eter,etanol dan akuades. Pereaksiyang digunakan adalah NaOH lJ%o,NaOHO,SVo, HCI 0,lN, dan larutan amonia 27o, dlbuat denganair bebas karbondioksida.6 Sampel Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah randorn sampling.TTempat pengambilan sampel dilakukan 190 sekolahdasardi KabupatenLabusecaraacak di20 datr1 han Batu Selatan.Sampelyang diambil adalahjajanan anak

294

J Indon Med Assoc,Volum: 61, Nomor: 7, Juli 2011

Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak Sekolah Dasar sekolah dasar yang berwarna merah yaitu kerupuk yang dibuathomogen(+ 15 g). saus(+ 45 g),dan esdoger(t 90 g). P em erik saan Ku alitatif Kurva Serapan Metode spektofotometri sinar tampak berdasarkan prosedur dari BBPOM 2006.6 Masing-masing sampel ditimbang dan pewarna dari masing-masing zat makanan diekstraksi dengan teknik standar menggunakan larutan NaOH lOVo,dietll eter,NaOH 0,5%, asam klorida 0, 1N. B aku pembanding dan sampel diukur dengan menggunakan spektofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 450750 nm.6 Kurva serapan dari bahan baku dibandingkan dengankurva serapandari ekstrak sampel. Kromatografi Lapis Tipis Metode Kromatografi Lapis Tipis (KIIT) dilakukan berdasarkanprosedur dari Ditjen POM (2000).8Sampelyang digunakanmasing-masing30 gram. Baku pembandingdibuat dengancaramelarutkan 50 mg rhodamin B dengan 100 mL akuades.Campuran sampel dan baku pembanding dibuat dengancara melarutkan 30 mg dari masing-masingsampel dalam 50 mL akuades,ditambahkan 50 mg dari rhodamin B dalam masing-masinglarutan sampel,dicampur homogen, ditam-bahkan asam asetat6Vo,kemtdian dibuat perlakuan plat KLT yang sama dengan pembuatan larutan sampel.s berukuran 20 x2O cm diaktifkan dengan cara dipanaskan di dalam oven pada suhu 100"C selama 30 menit. Masingmasing larutan sampel,baku pembanding, campuran sampel dan baku pembanding, ditotolkan pada plat dengan menggunakanpipa kapiler p adajarck2 cmdari bagian bawah plat sertajarak antar toda2 cm kemudian dibiarkan beberapa saat hingga mengering. Plat KLT yang telah mengandung cuplikan dimasukkanke dalart chamber yang terlebih dahulu telah dijenuhkan dengan fase gerak yaitu n-butanol, asam asetatglasial, dan akuades(40:IO:24), dibiarkan fasabergerak naik sampaihampir mendekatibatasatasplat. plat KLT lalu diangkat dan dipisah sertadibiarkan kering di udara. Noda yang terjadi diamati secaravisual kemudian dihitung nilai Rf-nya di bawah sinar UV. Jika secaravisual noda berwarna merahjambu dan di bawah sinar UV 254 nm berfluoresensi kuning dengan Rf yang sama, hal tersebut menunjukkan adanyarhodamin B.8 Penetapan Kqdar Kurva Absorbansi dan Kalibrasi htrutan Baku Rhodamin B Larutan induk baku I (LIB I) dan larutan induk baku II (LIB II dengan konsentrasi 50 mcg/ml) dibuat sesuai prosedur BPPOM 2006. Larutan induk baku II diencerkan sehinggamemilikikonsentrasi 2 mcg/ml dandiukur serapan maksimum pada panjang gelombang 450-j5O nm. Sebagai blanko digunakanHCI 0,1N. Kurva kalibrasi dibuat dengan larutan baku (konsentrasi1; 1,5;2;2,5; dan 3 mcg/rnl),
J Indon Med Assoc, Volum: 61, Nomor: j, Juli 20ll

kemudian diukur serapannyapada panjang gelombang malsimum.6 Penetuan kadar rhodamin B di dalam Sarnpel Sampel yang sudah ditimbang diekstraksi dengan prosedur standarsehinggamenjadi larutan yang dapat diukur serapannya.Serapanlarutan diukur pada panjang gelombang 557 nm. Larutan HCI 0,lN digunakansebagai blanko.6 Rumus Perhitungan kadar rhodamin B adalah sebagai berikut:

a=il

XxVxFp

K = Kadar total rhodamin B dalam sampel (mcg/g) X = kadar rhodamin B sesudahpengenceran (mcg/g) V=Volumesampel(mL) Fp = Falctor Pengenceran BS = Berat sampel Uji Validasi Metode Analisis Validasi dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis yang dilakukan akurat, spesifik, dapat di ulang dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis. Uji validasi yang digunakan yaitu uji akurasi dengan parameter uji perolehankembali, batasdeteksi, bataskuantitasi.e Uji perolehan kembali dilakukan dngan menambahkan larutan baku Rhodamin B konsentrasi 50 mcg/ml sebanyak 1 ml kedalam sampelkemudiandianalisisdenganperlakuanyang samapada sampel.Perolehankembali dapat dihitung menurut rumus sebasai berikut:

Co -Co
Vo Perolehan kembali =

CA

x l00vo

K eterangan: Cp = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku (mcg/ml) Cn = konsentrasi sampel sebelum panambahan baku (mcg/ml) = konsentrasi larutan baku yang ditambahkan (mcg/ml)

Hasil PemeriksaanRhodamin B di dalam Sampel Sebelum dilalcukananalisis kuantitatif rhodamin B pada sampel,dilakukan identifikasi untuk mengetahuiadatidaknya rhodamin B pada sampel dengan menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak dan kromatografi lapis tipis (KLI). Berdasarkanhasil pemeriksaanrhodamin B dengan menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak dan kromatografi lapis tipis (KLT) pada sampel diperoleh dara dan gambar kurva serapanseperti ditunjukkan pada gambar 1 dantabel 1.DariGambar I dapatdilihatbahwabentukkurva serapan(absorbansi)dan panjang gelombang maksimum dari bahan baku (A) dan sampel (B,C,D) sama sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga sampel tersebut mengandung rhodaminB.lo

295

Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak Sekolah DasarT

0,68A

0,68A (0,100
/div)

(0, r00
/div)

0,68 A 450.0ns 750 . 0 n s

0,68A 450.0ns 0,68A ( 50/div) 750.0ns

0,68A

(0,1 00 /div)

( 0 , 10 0 /div)

0,68A 450.0ns
( 50/div)

0,68A 750.0ns 450.0ns ( 50/div) 750.0ns

Gambar 1. A. kurva serapan baku pembanding Rhodamin B (T 557 nm); B. kurva serapan es doger dari SDN 117477 -* SDN 118371Sumberjo (T Torgamba (T *"* 558.nm); C. kurva serapan kerupuk dari 556 nm) dan D. yaitu kurva * serapan saus dari SDN 118169Kampung Rakyat (1 557 nm) -* Thbel1.. Hasil Pemeriksaan Kualitatif Rhodamin B pada Sampel dengan Menggunakan Spektrofotometer Sinar Tampak dan Kromatografi Lapis Tipis (KIJT)
Lokasi Pengambilan Sampel Sa m p e l Spektrofotometri Sinar Tampak Panjang Gelombang Maksimum (nm)

Kromatografi Laois Tipis(KLT) Visual Sinar UV Rf Sampel (Rf Sampel+baku)

SDN 116881EMPL. Torgamba SDN 117477 Torgamba SDN 118263 Torgamba SDN 118265AFD III Aek Torop SDN 118265AFD III Aek Torop SDN 118297 BeringinJaya SDN 112224Kota Pinang SDN 115492Mampang SDN 116880Tugu Sari SDN 117478Simatahari SDN ll8l72 Normarak SDN 118285 Batu Ajo III SDN 118260BatangGogarII SDN 118371 Sumberjo SDN 117869KampungRakyat SDN 118169KampungRakyat SDS TolanII SDS Sri Pinang SDN 112257 Sei kanan SDN 112229 Silangkitang

Baku Pembanding 1. Saus 2. Permen l. Saus 2. Es Doger 1. Saus 1. Saus 2. Es lilin l. Saus l. Saus l. Saus 2. Es lilin l. Saus l. Saus ' 1. Saus l. Saus 2. Kerupuk l. Saus 1. Saus 1. Saus 2. Kerupuk 1. Saus 1. Saus 1. Saus 2. Minuman kemasan 1. Saus 2. Kerupuk l. Saus l. Saus 2. Kerupuk

557

Merah jambu

Kun_ine

0,9235 (0,e000)

s is

tvteranlamh foning

(0,8s8 8) 0,8529

- to,ssssl - (0,8824)

- <o,ffirrl - (0,9000)

sio
))/

vrerarr lamUu Kun_ine


Merah jambu

Kun_ine

0,8588(0,8647) -(0,9 0,9058 117) - (0,9058)

Keterangan: tanda - = menunjukkan reaksi negatif; ( )=sampel + baku

296

J Indon Med Assoc,Volum: 61, Nomor: 7, Juli 201I

Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak Sektlah Dasar Dari tabel I dapat dilihat bahwa dwi 28 sampel yang diidentifikasi dengan spektrofotometri sinar tampak terdapat 3 sampelyang positif mengandungRhodamin B (sampelno 3, 15 dan 17). Ketiga sampel ini memberikan bentuk kurva serapan dan panjang gelombang maksimum yang sama dengan baku pembanding rhodamin B.rr pada identifikasi dengan KLT secaravisual ketiga sampel memberikan noda warnamerahjambu dan berfluoresensi kuning di bawah sinar UV254nm. Dari hasil identifikasi dengan penambahan baku pembandingberdasarkanparameterhargaRf, ternyata sampel no. 3 (es doger), no. 15 (kerupuk) dan no. 17 (saus),memberikan nilai rhodamin B masing-masingRf 0,8588, 0,g647 dan 0,9117.Nilai Rf ini samadenganhargaRf sampeltanpa penambahan baku yairu 0,8529, 0,8599,dan 0,905g. Kadar Rhodamin B di Dalam Sampel Pembuatankurva kalibrasi larutan rhodamin B dilatarkan dengan membuat larutan dengan berbagai konsentrasi pengukuran yaitu 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3 pp* lalu diukur serapannyapada panjang gelombang 557 nm. Setelah dilakukan perhitungan dari data pembuatan kurva kalibrasi linearitas diperoleh persamaan garis y = 0,1938X + 0,0050 dengan koefisien korelasi (r) sebesar0,9997. Sampel yang positif mengandung rhodamin B melalui pemeriksaan kualitatif dilanjutkan dengan penetapan kadar. Hasil penetapan kadarrhodamin B pada sampeldapatdilihat pada Tabel2.
Tabel 2. Kadar Rhodamin B pada Sampel Kadar Rhodamin B (mcg/g) + SD

ya;;fu 99,45Vo,dimana persen perolehan kembali ini dapat diterima karenamemenuhi syaratakurasi denganrentangratarata hasil persenperolehankembali 80-1107o. Untuk uji presisi dilakukan denganparameter SD. Dari perhitungan diperoleh nilai SD sebes n 0,%)26 Dapat disimpulkan bahwapenelitian .12 ini memiliki akurasi dan presisi yang baik. Batas deteksi dan kuantitasi yang diperoleh dari penelitian ini adalah berturutturut 0,0928 mcg/ml dan 0,3094 mcg/rnl,. Diskusi Pada penelitian ini didapatkan bahwa produk jajanah makanan anak sekolah dasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara masih ada yang menggunakan rhodamin B. Faktor penyebab digunakannya rhodamin B dalam produk tidak diteliti dalam studi ini. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan yang mengandung rhodamin B tersebut terancam mengalami bahaya kesehatansehingga perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengurangi hal tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pembinaan kepada para produsen makanan untuk tidakmenggunakan rhodamin B dalam produknya serta penyuluhan pada para orangtua, guru, serta anak sekolah dasar untuk berhati-hati terhadap makanan-makanan yang mungkin mengandungrhodamin B. Kesimpulan Dari 28 sampel jajanan anak-anak sekolah dasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatan yang diteliti, terdapat 3 sampel yang mengandung rhodamin B yaitu es doger, saus dan kerupuk. Sebanyak l07o jajanan atak-anak sekolah dasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatan mengandung rhodamin B. UcapanTerirraKasih Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada saudara Inayah Dalimunthe yang telah membantu proses penelitian ini.

Sam pel y ang m e n g a n d u n g rhodamin B

Es doger dari SDN 117477 Torgamba Kerupukdari SDN 118371Sumberjo Sausdari SDN 118169KampungRakyar

0,59245+0,0002 59,O527t0,1793 50, 5181+ 0, 1877

Keterangan: Hasil adalah rata-rata dari enam kali pemeriksaan.

Dari tabel di atasdapatdilihatbahwakadarrhodamin B dalam sampelantara0,59 -59,05 mcg/g, dan kadar terendah diperoleh padaes doger dari SDN 117477Torgarnbadan kadar tertinggi diperoleh padakerupuk dari SDN 118371 Sumberio. Uji Validasi Metode Pada penelitian ini dilakukan juga uji validasi metode dengan maksud untuk melihat sejauh mana kebenaran metode yang digunakan. Adapun uji validasi yang digunakan yaitu uji akurasi denganparameterpersenperolehan kembali dan presisi denganparameterstandardeviasi (SD).e Uji akurasi denganparameterpersenperolehan kembali dilaknkan pada sampel kerupuk dari SDN 117477Torganba, dimana sejumlah larutan baku yang sudah diketahui konsentrasinya ditambahkan ke dalam sampel yang sudah diketahui kadarnya. Hasil perolehan kembali yang didapat J Indon Med Assoc, Volum: 61, Nomor: 7, Juli 20ll

DaftarPustaka
l. 2. 3. Winarno FG, Rahayu TS. Bahan tambahan makanan dan kontaminan. Pustaka Sinar Harapan; 1994. Judarwanto W. Perilaku makan anak sekolah. Jakarta. 2009 Lubis, SA. Pengamatan keamanan jajanan di masyarakat. Makalah yang disampaikan pada Seminar Sehari pengawasan dan keamanan makanan jajanan yang dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, 3 Desember 2009). Diunduh dari: www. pdpersi.co.id. Cahyadi W. Analisis & aspek kesehatan bahan tambahan pangan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara; 2008. Mudjajanto ES. Pengamat teknologi pangan dan gizi. Diunduh dari : wwwjumalbogor.com. 2009 Sudjana. Metode Statistika, edisi statistika. 6 th ed. Banduns: Penerbit Tarsito; 2002. Balai Besar POM. Intruksi Kerja: penetapan kadar pewarna rhodamin B dalam makanan. Medan: Balai Besar pOM; 2006. Ditjen POM. Metode Analisis PPOM. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2006.

4. 5. 6. 7. 8.

Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak Sekolah Dasar


9.
Harmita. Petunjuk pelaksanaan validasi metode dan cara perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. 2004:1 (3):ll7 -33. 10. Gritter RI, James, MR. Pengantar lromatografr. 2"d ed. Bandung: Penerbit ITB; 1991. 11. Kenkel, J. Analitycal chemistry for technicians. 2'ded. Florida: CRC Press: 1994. 12. WHO. The validation of analytical procedures used in the examination of pharmaceutical materials. WHO Technical Report Series: 1992.

@ot

298

J Indon Med Assoc, Volum: 61, Nomor: 7, Juli 20ll

Anda mungkin juga menyukai