Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah Pasar Modal BELAJAR INVESTASI SAHAM: MULAI DENGAN SIMULASI

Untuk menjadi investor di pasar modal tidak perlu ragu untuk memulai, sebab tidak seluruh produk investasi di industri ini membutuhkan dana yang besar. Dari hari ke hari investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebenarnya kian murah saja, menyusul kian variatifnya produk efek di pasar modal yang bisa dijadikan sasaran investasi. Mau investasi murah, bisa memilih reksa dana sebagai pilihan. Produk reksa dana yang ditawarkan saat ini juga kian berkembang, dan disesuaikan dengan tujuan dari investasi investor. Jadi dalam reksa dana investor tinggal mencocokkan saja tujuan investasinya. Mau yang berpendapatan tetap, maka investor tinggal membeli reksa dana fixed income atau yang berpendapatan tetap. Sedangkan apabila mau investasi saham maka tinggal memilih membeli reksa dana yang yang diinvestasikan pada reksa dana saham, atau mau yang campuran saham dan fixed income juga ada. Pendek kata kini tidak ada alasan lagi bagi investor untuk menunda investasinya di pasar modal. Praktis kini tersedia banyak pilihan investasi dari yang ingin berinvestasi langsung, maupun tidak langsung sebagaimana yang ditawarkan reksa dana tersebut. Kalau seorang investor yang merasa hasil yang diperoleh reksa dana tidak sesuai dengan harapan, lalu berkeinginan untuk investasi langsung juga bisa dilakukan. Caranya investor tersebut terlebih dulu membuka rekening efek di perusahaan efek yang dipilih menjadi wakilnya di bursa saham. Selain diharuskan membuka rekening efek, investor juga harus membuka rekening dana. Pembukaan rekening ini menjadi syarat mutlak bagi investor yang akan berinvestasi di pasar modal. Pembukaan rekening biasanya diikuti dengan penyetoran sejumlah dana tertentu.

Setelah melakukan penyetoran berarti investor sudah resmi menjadi nasabah di perusahaan efek tersebut. Itu berarti ia sudah bisa memerintahkan broker via dealer 1

Mata Kuliah Pasar Modal di kantor perusahaan efek itu untuk membeli saham. Pendeknya sudah bisa aktif bertransaksi. Kalau juga masih ragu meski sudah membuka rekening tapi masih belum juga bertansaksi, investor juga tidak perlu malu untuk mempelajari terlebih dulu saham yang menjadi incaran. Caranya sudah barang tentu dengan mengamati karakteristik dan pergerakan saham tersebut. Untuk mempelajari saham tersebut juga tidak perlu terburu-buru. Sebagai investor pemula mempelajari pergerakan saham tertentu bisa dimulai dengan karakteristik industrinya, lalu harga tertinggi dan terendahnya, kemudian bisa juga diikuti dengan pihak yang banyak melakukan pembelian.

Apakah investor asing atau lokal, kalau investor asing yang perlu dicermati pada kondisi bagaimana ia melakukan pembelian dan pada kondisi seperti apa ia melakukan penjualan. Aspek teknikal dan fundamental perlu menjadi perhatian.

Terkait dengan pembelajaran karakteristik industri dan karakteristik saham ini, juga tidak salah kalau investor melakukan sedikit riset dan analisa atas saham-saham itu, utamanya jika dihubungan dengan isu yang tengah berkembang di masyarakat. Ada saham yang mengalami aktivitas tinggi ketika di tengah pasar tengah rendah, begitu juga sebaliknya. Struktur industri dan sektor dari saham tersebut juga merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum memilih saham. Karena itu, bagi investor pemula untuk mengamati terlebih dulu karakteristik saham yang akan dibeli sangat dianjurkan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang investor agar investasi bisa memperoleh hasil optimal. Pertama, investor bisa mempelajari dari alat perdagangan yang digunakan pada perusahaan efek tersebut, atau melalui data yang ditampilkan dalam data real time. Dengan menggunakan data real time, investor bisa membuka data-data yang tersedia. Harga saham yang terjadi di masa lalu juga tersedia, mulai dari jumlah saham (volume), porsi kepemilikannya termasuk data mengenai kapan perusahaan itu go public lalu corporate action apa saja yang pernah dilakukan hingga ke jajaran manajemen dan pemegang saham perusahaan tersebut juga tersedia.

Mata Kuliah Pasar Modal Kedua, dengan data yang relatif lengkap mengenai perjalanan sebuah saham di Bursa, memberikan peluang bagi investor untuk melihat atau menentukan kapan saham tersebut aktivitasnya meninggi dan kapan aktivitasnya melemah. Cara kedua ini merupakan salah satu cara bagi investor dalam menganalisa secara teknikal pergerakan sebuah saham. Investor juga dapat menelaah faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham. Lewat volume saham investor dapat mengetahui berapa persen sebenarnya saham yang aktif diperdagangkan (float market), sehingga berapa besar supply, dan demand saham tersebut setiap hari bisa diprediksi. Dalam teknikal analisa ini komponen utamanya adalah pergerakan harga saham dari hari ke hari (termasuk performance di masa lalu) penting untuk dicermati. Di samping itu kondisi sosial politik dan ekonomi pada setiap harga saham juga perlu diamati, termasuk masalah peraturan dan kebijaksaaan yang diberikan pemerintah dan manajemen perusahaan tersebut. Adalah sangat lazim begitu pemerintah menaikkan pajak CPO, misalnya, maka akan berpengaruh pada harga saham yang memproduksi CPO. Atau begitu pemerintah menurunkan tingkat suku bunga maka akan boleh jadi saham perbankan akan sedikit mengalami koreksi. Contoh yang lebih kongkrit lagi, apabila tekanan inflasi demikian kuat maka pasar saham dipastikan akan melemah karena dana-dana yang ada akan masuk ke sistem perbankan, dan pada kondisi ini harga saham perbankan boleh jadi akan naik.

Mock Trading Beberapa langkah di atas merupakan salah satu contoh yang bisa dilakukan seorang investor pemula sebelum memulai invetasinya di pasar modal.

Pertanyaannya apakah hanya langkah-langkah tersebut yang bisa dilakukan? Atau hanya langkah itu yang paling jitu dalam berinvestasi di pasar modal? Jawabnya sudah pasti tidak. Banyak langkah yang bisa dilakukan sebelum seseorang untuk memulai investasinya di pasar modal. Di pasar modal Indonesia mulai merebak sejak 1977 lalu, yang kemudian digarap serius setelah Bapepam ketika itu membentuk Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta, hampir seluruh broker wajib mengikuti pendidikan mengenai pasar modal ini. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan setelah mengikuti 3

Mata Kuliah Pasar Modal pendidikan teori adalah simulasi atau yang popular disebut dengan mock trading. Kala itu masing-masing broker yang mengikuti pendidikan itu seolah-olah diberi modal untuk berinvestasi saham serta diberikan pula sejumlah saham tertentu dengan nilai yang sama antara peserta yang satu dengan peserta lainnya. Acuan dari pergerakan harga sahamnya adalah pasar sebenarnya (artinya harga pasar yang terjadi di Bursa). Dalam mock trading ini masing-masing peserta diminta untuk membeli saham-saham yang dianggapnya bagus, dalam kurun waktu tertentu, dan pada hari yang telah ditetapkan apakah harga saham yang dibeli mengalami kenaikan atau tidak dengan acuannya adalah harga pasar yang terjadi pada hari itu. Dari simulasi (mock trading) tersebut dapat diketahui apakah dana yang diberikan berkembang atau tidak. Jadi dalam hal ini ada dua perhitungan dana yang berkembang menjadi saham, atau dana yang diperoleh dari capital gain yang merupakan hasil kemahiran peserta pendidikan dalam mengelola saham yang dimilikinya. Jadi dalam mock trading ini ada dua langkah yang harus dikelola seorang calon investor itu, yakni mengembangkan modal serta mengembangkan jumlah saham yang diberikan oleh pengajar. Jadi berpedoman pada simulasi tersebut seorang investor pemula yang akan berinvestasi saham tidak ada salahnya meniru cara belajar mengenal pasar dan karakteristik saham model tersebut. Butuh waktu memang, tapi dengan likuiditas pasar yang cukup tinggi seperti sekarang ini waktu yang digunakan bisa dipersingkat, misalnya dalam sepekan perdagangan saja, dengan saham yang dipelajari cukup saham-saham yang menjadi incaran saja. Investor juga tidak perlu malu dan ragu untuk melakukan mock trading ini, sebab hampir pasti perusahaan broker terbuka apalagi bila belajar pada perusahaan dimana investor telah membuka rekening. Jadi tidak ada salahnya untuk dicoba, sehingga sebagai investor makin kenal dan mengetahui akan karakteristik saham yang menjadi pilihan portofolionya itu. Selamat mencoba.(TIM BEI)

Anda mungkin juga menyukai