Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.

S DENGAN MASALAH KESEHATAN DIABETES MELITUS

Oleh : 1. Rini Srtyoeati (02013000 ) 2. Saikul Muis (0201300064) 3. Umi Fatimah(02013000

A. PENGKAJIAN (9 Juli 2004) 1. Pengumpulan data keluarga a. Identitas keluarga 1) Identitas kepala keluarga Nama KK Tempat/ Tanggal Lahir Pendidikan Pekerjaan Alamat 2) Komposisi keluarga NO NAMA 1 2 Ny. K An. E L/P Hubungan P L dengan KK Istri Anak Tempat/ lahir
Jember,16-4-1968 Blitar,14-12-1986

: Tn. S : Blitar, 20 Mei 1951 : SLTA : Swasta : RT 1 RW 6 Jl. WR. Soepratman no.3 Bendogerit Blitar Tgl Pekerjaan Guru TK Pelajar Pendi dikan SLTA SD

3) Genogram
Katarak HT

DM

Keterangan : : laki-laki : perempuan : laki-laki meninggal : perempuan meninggal : klien

4) Tipe keluarga Keluarga Tn. S adalah keluarga inti yang komposisinya Tn. S sebagai Kepela keluarga, Ny. K sebagai Ibu rumah tangga, dan An. E sebagai anak yang tinggal dalam satu rumah. 5) Suku bangsa Tn. S dan keluarga termasuk dalam suku Jawa dan hidup di lingkungan etnis Jawa 6) Agama Semua keluarga Tn. S beragama Islam 7) Status sosial ekonomi keluarga Penghasilan Tn. S sebesar Rp 450.000,- per bulan. Ny. K sebesar Rp.150.000,-. per bulan. Rp. 600.000,Pengeluaran : Belanja dapur PDAM Listrik : Rp. 300.000,- per bulan : Rp. 10.000,- per bulan : Rp. 50.000,- per bulan

Kebutuhan sekolah anak : Rp. 40.000,- per bulan Uang jajan Sisanya ditabung . : Rp. 60.000,- per bulan Rp. 460.000,-

Untuk kebutuhan sehari-hari (makan, listrik, air dll) dan untuk kebutuhan sekolah anaknya.keluarga merasa cukup. 8) Aktifitas rekreasi keluarga Tn. S mengatakan jika ada waktu luang atau liburan dibuat untuk rekreasi atau nonton TV. b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 1) Tahap perkembangan keluarga

Keluarga Tn. S memililki anak laki-laki usia remaja yaitu An.E yang berumur 18 tahun. 2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Ny K mengatakan perkembangan anaknya sudah sesuai dengan perkembangan teman sebayanya, hanya saja sekarang masih susah untuk makan sehingga badannya kurus. 3) Riwayat kesehatan keluarga Tn, S mengatakan menderita Kencing manis sejak tahun 1992 dan pernah opname tahun 1998 dan pada tahun 2000 jari jempol kakinya diamputasi, sekarang tensi Tn S kadang tinggi. Ny. K pernah menderita darah rendah sedangkan anaknya tidak ada keluhan apapun. 4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Ibu dari Tn.S pernah menderita penyakit Darah tinggi. Dan ayah Ny. K menderita katarak sampai sekarang. c. Data lingkungan 1) Karakteristik rumah Luas rumah yang ditempati keluarga Tn. S adalah 6.5 x 15 m ,terdiri dari tiga kamar berjendela semua, ada ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan 2 kamar mandi, satu WC. Tipe bangunan permanen, lantai dari porselin terdapat jendela, angin-angin, sumber air minum dari PDAM dan air sumur digunakan untuk mencuci , jarak sumur dengan septic tank 10 m, WC dipakai oleh keluarga sendiri. Kebiasaan masak dengan kompor minyak.

Denah rumah U 12 9 7 5 3 1 13 2 4 11 10 888 6 Keterangan: 1. ruang tamu 2. kamar tidur 3. kamar tidur 4. ruang keluarga 5. kamar tidur 6. kamar mandi 7. dapur 8. kamar mandi 9. musholla 10. tempat cucian 11. WC 12. Gudang 13. Teras

2) Karakteristik tetangga dan komunitasnya Keluarga Tn. S hidup dalam etnis Jawa. Antar tetangga saling kekeluargaan terbukti dengan jika ada keluarga yang sakit tetangga menjenguk dan ikut membantu, serta rumah Tn. S sering dikunjungi tetangga 3) Mobilitas geografis keluarga Ny. K berasal dari jember dan menikah dengan Tn.S yang asli dari Blitar dan kemudian menetap di Blitar sejak menikah. Dari perkawinan keduanya punya seorang anak laki-laki yang saat ini sudah usia remaja. 4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Tn. S karena kesibukannya jarang ikut kegiatan kemasyarakatan, namun jika ada waktu luang digunakan untuk jalan-jalan kerumah tetangganya.

5) Sistem pendukung keluarga Dalam keluarga Tn. S tidak ada yang memiliki askes, rumah Tn S dekat dengan petugas kesehatan (dokter), dan fasilitas kesehatan (puskesmas) yang jaraknya sekitar 400 meter. d. Stuktur keluarga 1) Struktur peran Tn. S sebagai kepala keluarga bertugas mencari nafkah dan Ny.K sebagai isteri selain sebagai ibu rumah tangga yang tugas utamanya mengurus rumah juga membantu suami mencari nafkah. 2) Nilai / norma keluarga Keluarga menganut aturan dan nilai-nilai yang ada di masyarakat (jawa) serta menganut norma-norma agama ialam yang dianut. 3) Pola komunikasi keluarga Dalam keluarga setiap anggota keluarga yang satu dengan yang lain saling berinteraksi (komunikasi dengan bahasa Jawa). Jika ada suatu masalah diselesikan bersama dengan cara musyawarah. 4) Struktur kekuatan keluarga Dalam keluarga tidak ada yang paling berpengaruh. Setiap ada keputusan selalu didiskusikan dulu terutama yang menyangkut masalah keluarga. e. Fungsi keluarga 1) Fungsi ekonomi Pendapatan keluarga + Rp. 600.000,- per bulan digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya serta untuk untuk sekolah anaknya. Bagi keluarga Tn. S pendapatan dan pengekuaran tidak ada masalah. 2) Fungsi sosialisasi Interaksi antar anggota keluarga baik dan jarang terjadi konflik, dan jika ada masalah dapat diseleseikan bersama serta tidak sampai menimbulkan masalah yang besar 3) Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan

a) Mengenal masalah kesehatan Tn. S sudah lama menderita DM dan mengetahui DM karena pengalamannya namun belum tahu tentang penyakit DM secara lebih mendalam. b) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan Tn. S mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit selalu dibawa ke dokter. Dan bika luka yang dideritanya kambuh sekain dengan pengobatan ke petugas kesehatan juga dicarikan obat alternatif. c) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit Ny. K mengatakan jika luka Tn.S kambuh, dirawat luka itu dan diganti balutannya sehari 2 kali. Sedangkan bila ada anggota keluarga lain yang sakit dibawa ke dokter dengan segera. d) Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah yang sehat. Keluarga mengatakan sampah dibuangn dibelakang rumah dan dibakar. Air limbah dialirkan ke peresapan Keadaan rumah bersih namun kurang tertata rapi, hal itu terlihat diruang tengah yang penuh dengan buku dan pakaian. e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Apabila ada yang sakit langsung dibawa ke dokter. Jarak antara rumah dan puskesmas + 400 meter namun tidak pernah berobat ke sana. 4) Fungsi reproduksi Keluarga Tn. Punya seorang anak laki-laki, Ny.K tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. 5) Fungsi afeksi Tn. S dan Ny. K selalu memberikan nasehat-nasehat pada anaknya dan mengawasi pergaulan putranya yang menginjak remaja. f. Stress dan Koping 1) Stressor jangka pendek dan jangka panjang.

Stresor jangka pendek : Tiap kali makan Tn. S harus memperhatikan makanan yang dimakannya. Stresor jangka panjang : Sejak jari jempol kaki kiri Tn. S diamputasi Ia harus berhati hati dalam beraktivitas dan memilih maknan. 2) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap situasi stressor. Keluarga sangat berharap bisa mengatasi penyakit yang diderita Tn.S dan selalu memperhatikan nasihat agar penyakit Tn.S dapat sembuh. 3) Strategi koping yang digunakan. Kekuarga mengatakan jika ada keluarga yang sakit dibawa kedokter. Jika ada masalah khususnya kesehatan dibahas bersama keluarga. Keluarga setiap masalah dengan dimusyawarahkan bersama dan diselesaikan bersama. g. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota kelurga. Tn S = Nd : 80 Td : 170 /110 Sh : 370 C Ny K An E = Nd : 84 Td : 110 / 80 = Nd : 84 Td : 100 / 70 Tn. S terdapat bekas luka di jari jempol kaki kirinya dan disekitarnya terlihat kehitaman. Tubuh Tn. S kelihatan gemuk namun kulit kering. h. Harapan keluarga Keluarga sangat berharap pada petugas kesehatan untuk memberikan pengetahuan yang selengkapnya tentang penyakit DM.

4) Strategi adaptasi disfungsional

ANALISA DAN SINTESA DATA No. Data


8

Masalah

Penyebab

1.

DS :

Resiko

tinggi Ketidal patuhan diit luka

Tn. S mengatakan kekambuhan sulit mematuhi diit karena pada Tn. S pekerjaannya

DO:
Disekitar kehitaman luka terdapat Kurang pengetahuan Kurang informasi klien dan keluarga tetang penyalit DM.

2.

DS :
Keluarga mengatakan ingin mengerti secara keseluruhan tentang penyakit DM

DO :
Klien bertanya tentang konplikasi penyakit DM

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Resiko kekambuhan luka pada Tn.S b.d ketidakpatuhan diit. 2. Kurang pengrtahuan tentang penyakit DM b.d kurangnya informasi

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Resiko kekambuhan luka pada Tn.S b.d ketidakpatuhan diit.

No 1.

2.

3.

4.

Kreteria Sifat masalah ( Bobot 1) Skala: 3 : Aktual 2 : Resiko 1 : Keadaan sejahtera Kemungkinan masalah dapat diubah ( Bobot 2 ) Skala : 2 : Mudah 1 : Sebagian 0 : Tidak dapat Potensi masalah untuk diubah ( Bobot 2 ) Skala : 3 : Tinggi 2 : Cukup 1 : Rendah Menonjolkan masalah ( Bobot 1). Skala : 2 : Berat, segera ditangani. 1 : Tidak perlu segera ditangani 0 : Tidak dirasakan. JUMLAH

Skore 2/3 x 1 = 2/3

Pembenaran Keadaan luka sekarang kering

x2= 1

Karena diabaikan.

pekerjaan

diit

sering

3/3 x 1 = 2/3

Keluarga Tn.S adalah keluarga yang berpendidikan.

2/2 x 1 = 1

Keluarga menyadari bahwa masalah cukup berat dan takut kambuhseperti yang dahulu.

3 2/3

3. Kurang pengrtahuan tentang penyakit DM b.d kurangnya informasi

N o 1.

Kriteria Sifat masalah

Skore 3/31=1
10

Pembenaran Klien mengatatakan belum tahu

(Bobot 1 ) Skala : 3 = Aktual 2 = Resiko 1 = Keadaan 2. sejahtera Kemungkinan masalah dapat diubah (Bobot 2) Skala 2 = Mudah 1 = Sebagian 3. 0 = Tidak dapat Potensi masalah untuk diubah (Bobot 1) Skala 3 = Tinggi 2 = Cukup 1 = Rendah 4. Menonjolnya masalah ( Bobot 1) 2 = Berat, segera ditangani 1 = Tidak perlu
11

tentang DM dan ingin tahu penebab yang sebenarnya.

2/22= 1

Keluarga penya keinnginan yang kuat untuk merubah, berpendidikan cukup.

3/31= 1

Kelurga ingin tahu tentang penyebab DM

0/21= 0

Keluarga menganggap ketidaktahannya merupakan suatu masalah dalam kehidupan keluarganya.

segera ditangani 0 = Tidak dirasakan JUMLAH 5

masalah kesehatan sesuai dengan prioritasnya adalah :


1. Kurang pengrtahuan tentang penyakit DM b.d kurangnya informasi (5) 2. Resiko kekambuhan luka pada Tn.S b.d ketidakpatuhan diit.(3 2/3)

12

A. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga 3. Diagnosa Keperawatan : Kurang pengrtahuan tentang penyakit DM b.d kurangnya informasi Standar hasil Keluarga dapat menyebutkan Pengertian penyakit DM Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala penyakit DM Keluarga dapat meneyebutkan akibat lanjutan dari penyakit DM Intervensi Keperawatan 1. Bina hubungan salimh percaya 2. Kaji ulang tingkat pengetahuan klien keluarga tentang penyakit DM. 3. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang : a) pengertian DM b). tanda dan gejala DM c). Jenis-jenis DM d) Komplikasi DM e) Hal-hal yang harus diperhatikan oleh penderita DM 4. Diskusikan kembali dengan keluarga tentang penyakit D 5. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga 6. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga saat diskusi

Tujuan Kriteria Setelah dilakukan Verbal tindakan keperawatan ( pengetahuan ) 1 x 60 menit klien dan keluarga memahami penyakit DM mampu tenteng

1. Resiko kekambuhan luka pada Tn.S b.d ketidakpatuhan diit. Tujuan 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 60 menit klien dan keluarga mampu memahami tenteng penyakit DM Kriteria Verbal ( pengetahuan) Standar hasil - TN. S dan keluarga dapat menjelaskan pentingnya diit DM - Tn S dan keluarga mampu menyebutkan jeis diit DM. Intervensi Keperawatan 1. Bina hubungan saling percaya 2. Kaji ulang tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang diit DM 3. Berikan penjelasan tentangn diit DM ang harus dipatuhi. 4. Berika penjelasan tentang pentingnya mematuhi diit DM 5. Jelaskan makana yang harus dihindari dan yang boleh dikonsumsi ole Tn.S 6. Anjurkan keluarga untuk membuat menu yang bervariasi tiap hari tapi sesuai denga diit DM. 7. Evaluasi singkat tentang topi yang dibahas. 8. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga da klien dalam mengikuit pendidikan kesehatan. Pskikomotor Klien dan keluarga mampu membuat contoh diit DM 9. Ajarkan pada klien untuk membuat contoh menu sehari yang dapat dikonsumsi klien.

14

C. Implentasi keperawatan Diagosa #1 Kurang pengrtahuan tentang penyakit DM b.d kurangnya informasi Tanggal 20 Juli 2003 Pukul 18.30 20.00 Implementasi 1. Melakukan kontrak dengan keluarga 2. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan klien keluarga tentang penyakit DM. 3. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang : a) pengertian DM b). tanda dan gejala DM c). Jenis-jenis DM d) Komplikasi e) Hal-hal yang harus diperhatikan oleh penderita DM 4. mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang penyakit DM 5. Mengevaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga 6. Memberikan pujian terhadap kemampuan keluarga saat diskusi

Tanggal

Pukul

Implementasi

15

21 Juli 2004

18.30-20.00

1. Melakukan kontrak dengan keluarga. 2. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang diit DM 3. Memberikan penjelasan tentangn diit DM ang harus dipatuhi. 4. Memberikan penjelasan tentang pentingnya mematuhi diit DM 5. Menjelaskan makanan yang harus dihindari dan yang boleh dikonsumsi ole Tn.S 6. Mengajarkan keluarga untuk membuat menu yang bervariasi tiap hari tapi sesuai denga diit DM. 7. Mengevaluasi singkat tentang topi yang dibahas. 8. Memberikan pujian terhadap kemampuan keluarga da klien dalam mengikuit pendidikan kesehatan.

Tanggal

Pukul

Evaluasi keberhasilan

16

20 Juli 2003

18.30-20.00

S : Klien mengatakan masih agak bingung mengenai komplikasi dari penyakit DM, tapi sudah menngetahui tantang penyakit DM secara umum. O: Klien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian DM Klien dapat mentebutkan 6 dari 10 tanda DM Klien dapat menyebutkakan 3 dari 4 gejala hiperglikemia dan 5 dari 7 gejala hipoglikemia Klien dapat menyebutkan jenis DM Klien dapat menyebutkan 3 dari 6 komplikasi DM Klien mampu menyebutkan semua hal-hak yang harus diperhatikan penderita DM A : masalah teratasi P : Intervensi dilanjutkan oleh keluasrga.

4. Diagnosa Keperawatan : Resiko kekambuhan luka pada Tn.S b.d ketidakpatuhan diit.

17

Tanggal 21 Juli 2004

Pukul 18.30-20.00

Evaluasi keberhasilan S : Klien mengatakan sudah bisa membuat menu sehari diit DM O : Klien dan keluarga mampu menyebutkan makanan yang harus dihindari dan yang harus dikonsumsi oleh Tn.S Keluarga mampu membuat contoh menu sehari A : Masalah teratasi P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga.

18

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S 1. Identifikasi Masalah Tn. S berunur 53 tahun saat ini sedang mandeerita DM,sejak tahun 1992 kemudia tahn1998 pernah opname dan tahun 2000 jari Jempol kaki kirinya diamputasi, luka kadang basah bila gula darahnya naik karena tidak patuhan diit karena tuntutan pekerjaannya. 2. DM. Prioritas masalah Kurangnya kepetuhan diit DM Tn.S akibat dari kurangnya pengetahuan tentang

3.

Diagnosa Keperawatan Kurangnya pengetahuan Klien dan keluarga tentang komplikasi dan penyebab DM berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.

4. Tn. S bersama keluarga 5.

Sasaran

Waktu dan Tempat Pendidikan kesehatan dilaksanakan pada jam 18.30 20.00 sebanyak 2 kali pertemuan selama 1x 1,5 jam diikuti dengan kegiatan evaluasi. Tempat dirumah keluarga Tn. S yaitu di RT 1 RW 6 Jl. WR. Soepratman no.3 Bendogerit Blitar

6. a. b.

Topik Bahasan Pengetahuan tantang penyakit DM Diit yang harus dipenuhi penderita DM

7. a.

Tujuan Pembelajaran Tujuan Umum Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan sekamam 1 x 60 menit Tn. S bersama keluarga memiliki pengetahuan tentang DM b. ,mampu: 1). Menjelaskan pengertian penyakit DM 2). Mengidentifiaksi tanda dan gejala penyakit DM 3). Diit pendeerita DM 4). Komplikasi penyakit DM 5). Hal-hal yang harus diperhatikan bagi penderita DM 8. Materi belajar a. Pengertian penyakit DM b. Tanda dan gejala penyakit DM c. Diit pendeerita DM d. Komplikasi penyakit DM e. Hal-hal yang harus diperhatikan bagi penderita DM 9. Ceramah, diskusi. 10. a. b. 11. Saranan Pembelajaran Leaflet Buku tentang DM Strategi Pembelajaran Metode Belajar Tujuan Khusus Setelah mendapatka pendidikan kesehatan selama 2 kali pertemuan keluarga

a. Sebelumnya mengadakankontrak dengan Tn S dan Keluarga tentang waktu, tempat, dan topik pendidikan kesehatan. b. Dilakukan ceramah tentang penakit DM selama + 30 menit c. Dilakukan tanya jawab selama + 30 menit d. Dilakukan Evakuasi selama + 15 menit. 12. Rencana Evaluasi Evaluasi dilakukan slama proses pembelajaran dan pada akhir proses Cara evaluasi dengan mengajukan pertanyaan lisan yaitu : a. b. c. d. e. pendedrita DM ! Jelaskan pengertian DM ! Sebutkan Tanda dan gejala DM ! Apa saja komplikasi DM ! Sebutkan diit DM ! Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan

Materi Pembelajaran
A. Pengertian DM Keadaan kelebihan gula dalam darah yang menahun disertai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal (kapita selekta kedokteran Jilid I ) B. Tanda-tanda 1). 2). 21 Keinginan untuk makan yang berlebihan Keinginan untuk minum yang berlebihan

3). 4). 5). kurus. 6). 7). 8). 9). sembuh 10). Gejala :

Sering atau banyak buang air kecil Rasa lemah yang tak terhingga Berat badan menurun, badan semakin Kesemutan Gatal-gatal pada kaki Penglihatan menurun Terdapat luka yang tidak sembuhKeputihan

a. Hiperglikemia (kelebihan kadar guka dalam darah) Bamyal minum Banyak kencing Lesu/kesadaran menurun Denyut nadi cepat dan lemah b. Hipoglikemia (kekurangan kadar guka dalam darah) Tidak enak badan Sering makan Sering menguap Genetar Keringat banyak Muka pucat Gelisah f. Akut/dalam waktu cepat 1). Koma/hilangnya kesadaran Kronis/menahun 1). Gangren/luka khas DM yang sulit sembuh 22 Komplikasi

2). Gangguan pembuluh darah besar 3). Gangguan pembuluh darah kecil 4). Gangguan syaraf 5). Penyakit mata (katarak,miopi) g. IDDM/DM tergantung insulin NIDDM/DM tidak tergantung insulin Jenis DM

23

Usia 9 bulan: Berdiri dengan gandengan, menarik tubuh ke atas, menirukan suara yang di dengar.

Usia 9 bulan: Usia 9 bulan: Berdiri dengan gandengan, Berdiri dengan gandengan, menarik tubuh ke atas, menirukan menarik tubuh ke atas, menirukan suara yang di dengar. suara yang di dengar. Usia 12 bulan: Usia 12 bulan: Bisa berdiri dan menurunkan Bisa berdiri dan menurunkan badan sendiri, minta sesuatu tanpa badan sendiri, minta sesuatu tanpa menangis, dapat berkata lebih menangis, dapat berkata lebih jelas. jelas. Usia 24 bulan: Usia 24 bulan: Bisa naik turun tangga dan Bisa naik turun tangga dan lurus, melompat, membuat garis melompat, membuat garis lurus, dan mampu membuat kalimat. dan mampu membuat kalimat.

Usia 12 bulan: Bisa berdiri dan menurunkan badan sendiri, minta sesuatu tanpa menangis, dapat berkata lebih jelas. Usia 24 bulan: Bisa naik turun tangga dan melompat, membuat garis lurus, dan mampu membuat kalimat.

25

Anda mungkin juga menyukai