Otitis Eksterna Akut pada Anak Pertanyaan : Pada musim panas ini kami melihat banyak sekali anak

yang menderita otitis eksterna akut tanpa komplikasi. Kami menyadari bahwa penggunaan berbagai ototopikal merupakan firs line pada kasus ini dan apakah perlu penggunaan antibiotik serta adakah aturan dalam penggunaannya? Jawaban: Tidak ada pembahasan khusus dalam Canadian Guidline tentang managemen pada OAE. Namun, dalam American Guidelines terbaru menganjurkan tentang penggunaan terapi ototopikal tanpa antibiotik sistemik untuk OAE yang tanpa komplikasi. Memang ada sedikit perbedaan tentang variasi terapi ototopikal yang digunakan, namun tetap pilihan terapi ini didasarkan pada kondisi klinik yang terjadi. Pada prakteknya,sering didapatkan hasil yang cukup memuaskan penggunaan kombinasi antibiotik dan steroid selama 7-10 hari. Pilihan terapi ototopikal ini didukung oleh review terbaru Cochrane tentang keunggulan kombinasi antibiotik dan steroid jika dibandingkan dengan plasebo atau asam asetat dalam usaha resolusi OAE .

Otitis Eksterna Akut adalah kondisi umum yang terjadi pada kebanyakan anak-anak dimana terdapat karakteristik berupa inflamasi difus pata meatus akustikus eksternus. Data tahun 2003-2007 dari centres for Disease Control and Prevention estimate a yearly incidence didapatkan insidensi 8.1 dari 1000 populasi. Didapatkan peningkatan insiden terutama saat musim panas pada rentang umur 5-14 tahun. Otitis Eksterna akut yang lebih dikenal dengan sebutan swimmers ear lebih sering terjadi pada anak-anak yang sering kemasukan air pada telinganya. Faktor predisposisi lainnya adalah kelembaban, kelelahan, trauma lokal, alat dengar telinga, dermatitis, kelainan antomis, dan obstruksi kanal yang memungkinkan terjadinya infeksi pada epitel kanal . DIAGNOSIS OAE OAE terjadi secara cepat (akut). Dalam 48 jam sudah memberikan tanda dan gejala berupa inflamasi pada meatus dengan atau tanpa adanya infeksi. Gejala klinik khas OAE adalah otalgia, gatal dan telinga terasa penuh. Termasuk juga gejala nyeri pada tragus dan pinna, edema difus pada kanal telinga, CHL, eritema dan otorea. OAE harus dibedakan dengan penyebab nyeri pada telinga bagian luar yang lain seperti furunkulosis, herpes zoster otikus, otomikosis, otitis eksterna kronis, otitis eksterna maligna, otitis media akut dengan perforasi, dan dermatitis kontak. Dan dari semuanya itu memiliki variasi sendiri dalam penatalaksanaanya. TERAPI

Penelitian tahun 2012 yang diambil secara observasional prospektif pada 106 pasien dimana didapatkan kegawatan di bagian THT di Inggris dilaporkan bahwa 42 % dari pasien tidak mendapatkan pengobatan sebelum berobat, 14 % diantaranya sudah mendapatkan antibiotic oral secara tunggal, dan 44% sudah menerima antibiotic oral tunggal atau dengan kombinasi terapi topical. Dan pada akhirnya semua pasien mendapatkan ototopikal antibiotic dari klinik. Terapi local dengan tetes antibiotic untuk telinga adalah pilihan terapi inisial yang dianjurkan, karena dengan terapi ini konsentrasi antibiotic yang masuk menjadi lebih tinggi 100 hingga 1000 kali lebih tinggi dari pada antibiotic oral. Selain itu keuntungan yang lainnya adalah, terapi local ini tidak menimbulkan efek samping sistemik serta tidak memicu terjadinya resistensi. Obat topical seperti golongan aminoglikosida (neomisin, gentamisin) dan golongan fluorokuinolon (ciproflokasasin, ofloksasin) sangat baik untuk melawan bakiteri penybab OAE. Namun untuk membrane timpani yang sudah perforasi, golongan aminoglikosida merupakan kontraindikasi dalam pilihan pemberian terapi karena sifat ototoksiknya. Penambahan steroid untuk mengurangi inflamsi pada OAE atau penambahan asam asetat untuk menurunkan pH dari saluran telinga juga banyak digunakan dalam klinik. Alasan rasional penggunaan asam asetat adalah untuk mengembalikan pH asam yang tidak cocok untuk pertumbuhan mikroba didalamnya. Pada anak-anak dengan saluran telinga yang oedem, tetes telinga tidak akan mampu mencapai seluruh saluran telinga. Hal ini wajib untuk dinilai sebelum terapi ototopikal diberikan.