Perkembangan
Lazlo Von Meduna ( 1934 ) - Campor IM dan Pentyl entetrazol (Metrazol) IV gejala Skizofrenia berkurang. Ugo Cerliti dan Luciobini ( 1938 ) - aliran listrik kejang, pengganti terapi sebelumnya - Masalah: kompresi vertebra 50 %, dislokasi sendi ekstremitas 17 %, fraktur 2 %. Abbraham E Bennett, psikiater ( 1951 ) - Kurare, anestesi spinal, paralisis otot, mengurangi kejang dan fraktur - Succinyl choline ( anectene ), muskle relaksant, mengurangi kontraksi otot dan efek samping lain
Mekanisme kerja
Teori Neurofisiologi: - selama kejang: aliran darah serebral, pemakaian glukose, oksigen dan permeabilitas sawar darah otak meningkat - setelah kejang: aliran darah serebral dan metabolisme glukose menurun - derajad penurunan metabolisme serebral berhubungan dg respon terapeutik. Teori Neurokimiawi: - ECT mempengaruhi perubahan sistem neuronal muskarinik, kolinergik dan dopaminergik - ECT meningkatkan reseptor serotonergik pasca sinaptik - Memperbaiki kondisi ggn jiwa yg ada.
Indikasi
Depresi berat, mania, ggn bipolar Psikosis akut, skiz kataton dan tipe lain Ggn paranoid, cemas hebat, obsesif kompulsif Histeri konversi, delirium tremens, epilepsi psikomotor, dll.
Kontra indikasi:
Absolut: tumor serebri dan TIK meningkat, myokard infark, tbc kaverne, fraktur. Relatif: infeksi/peradangan, tbc tanpa kaverne, wanita hamil, ggn kardio vaskuler, hipertensi, epilepsi, osteomielitis, osteoporosis, tirotoksikosis dg eksoftalmus, otitis media persisten, glomerulonefritis.
ECT KONVENSIONAL
Alat, konvulsator tipe 622 utk poliklinik dan tipe 2077 utk bangsal. Dilengkapi dengan: Pengatur tekanan listrik (voltase) 100-150 volt. Pengatur waktu otomatis: 0,2-0,5 atau 23 detik Elektrode, dipasang bifrontotemporalis 2 inci diatas pertengahan sudut mata dg telinga.
Persiapan
Persetujuan dg penderita/keluarga Pemeriksaan fisik diagnostik Pemeriksaan darah/urin rutin Puasa 3-6 jam sebelumnya Tdk menggunakan obat: anti konvulsan, hipnotik sedatif, lithium dan reserpin, closaril Rektum, vesika urinaria dikosongkan Baju dilonggarkan, gigi palsu dilepas
Fase-fase ECT
Fase laten 2-5 detik, tremor cepat Fase kejang tonik 10 detik, dg aura Fase kejang klonik 30 detik Fase penurunan kejang, belum sadar belum bernapas Fase napas spontan, irama napas belum normal Fase sadar dan disorientasi 5 menit Fase tidur 30 60 menit
Efek samping
Selalu terjadi: pendarahan lembut diotak, amnesia, sianosis, apnue, sinkope Tdk selalu: bibir/lidah tergigit, gigi goyang, luksasi mandibula, dislokasi kaput humeri, fraktur vertebra - lengan tungkai, penyebaran radang, pneumonia krn aspirasi, apnue memanjang dan amnesia lama
Pemasangan Elektrode
Bilateral dan unilateral Bilateral: elektrode pd masing-masing hemisfer (hemisfer kanan dan kiri) Unilateral: hemisfer non dominan (hemisfer kanan) Unilateral: efek samping > ringan, respon terapi kurang Bilateral: respon terapi > cepat
Efek samping
Efek cerebral amnesia, apnue, delerium dan konfusion Alergi dan Aritmia jantung Kematian krn anestesi umum dan komplikasi kardio vaskuler