Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Dwi Sulistyo 16309823 Ruas Jalan Abdul Wahab merupakan bagian dari sistem transportasi sebagai pelayanan sarana infrastruktur sebagai dampak pertumbuhan jumlah penduduk. Guna memenuhi kebutuhan tersebut perencanaan perkerasan baru diperlukan untuk melayani kebutuhan lalu lintas di masa yang akan datang. Perkerasan kaku adalah suatu susunan konstruksi perkerasan dimana sebagai lapisan atas dipergunakan pelat beton, yang terletak di atas pondasi atau langsung diatas tanah dasar (Bina Marga, 1985). Konsep dari perencanaan perkerasan kaku (beton semen) cara Bina Marga direncanakan terhadap konfigurasi beban sumbu yang mengakibatkan tegangan terbesar pada pelat. Konsep Perencanaan perkerasan Metode AASTHO yaitu tebal pelat rencana akan bertambah sesuai pertambahan lalu lintas ekivalen selama umur rencana dan sebaliknya tebal pelat akan berkurang dengan pengurangan volume lalu lintas ekivalen. Perencanaan Tebal Pelat beton perkerasan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga dan Metode AASHTO didapat masing-masing sebesar 20 cm dan 21 cm, terdapat perbedaan sebesar 10 mm, ini akibat perbedaan konsep dasar dari masing-masing metode. Dalam melaksanakan perencanaan jalan juga harus direncanakan saluran/drainase tepi, berdasarkan Pd. T.02-2006-B Dimensi saluran permukaan tepi yang direncanakan sesuai dengan debit dan kecepatan aliran adalah sebesar 0,5 m x 0,7 m. Kata Kunci: Perkerasan, lalu lintas, AASHTO, Bina Marga, beban.

iv

Abdul Wahab road is part of the transportation system as a services of infrastucture on a result of population growth. To fill up of tht requirement, planning new pavement construction is required to serve the traffic needs in the future. Rigid pavement construction is an arrangement whereby the top of layer of pavement used concrete slab which lies on a foundation or directly on the base of land. The concept of planning rigid pavement (cement concrete) way of Highways planned to axle load configurations that result in the greatest stress on the plate. Concept Planning Methods pavement slab thickness AASTHO the plan will increase traffic increase equivalent over the life of the plan and instead slab thickness will be reduced by an equivalent reduction in traffic volume. Planning Thick Plate concrete pavement using the method of Highways and Method AASHTO obtained respectively by 20 cm and 21 cm, there is a difference of 10 mm, this is due to differences in the basic concepts of each method. In implementing the plan should also be planned canal / drainage edge, based on Pd. T.02-2006-B Dimension line edge surfaces are planned in accordance with the discharge and flow rate is at 0.5 mx 0.7 m.

Anda mungkin juga menyukai